You are on page 1of 7

menjabarkan cara yang baik dan benar yang biasa kami lakukan di lapangan.

Metode pemasangan keramik pada dinding adalh sebagai berikut:


1.

Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit


sebelum digunakan.

Hal ini membuat bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air,
sehingga sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu. (Bila tidak
diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan
semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong serta membuat keramik
tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu kemungkinan keramik bisa
terlepas dari tempatnya.)
2.

Tempelkan adukan semen dan pasir


dipasang keramik.

pada dinding yang akan

Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan
pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada dinding.
3.

Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada
bagian belakangnya.

4.

Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.

Ratakan lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan


diberi semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk meratakan
permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah pinggir dan
mengisi ruang kosong tersebut. (Bila pada pinggiran keramik diberi terlalu
banyak semen, nantinya keramik akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan
mengotori permukaan keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana
dan pada akhirnya jadi pemborosan bahan.)

5.

Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu karet


agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik disebelahnya.

Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke bagian
paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke bawah,
gunakan paku sebagai pengganjal.
6.

Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.

Spacer untuk nat keramik

Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya


serta sama ukurannya satu dan lainnya.
7.

Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit


spacer tersebut.

Merapatkan nat keramik bagian atas

Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).

8.

Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas,


bawah atau sampingnya.

Cek ujung keramik

Karena dalam proses produksinya, kemungkinan terdapat beberapa buah keramik


yang kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau kanan sudah
rata tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi menonjol keluar atau malah
masuk ke dalam.

9.

Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang
kosong.

Agar keramik tidak kosong bagian dalamnya, sehingga kurang kuat bila
mengahadapi tekanan nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan dipasang
tempat handuk yang perlu di bor. Bila bagian tersebut kosong maka keramik akan
mudah pecah.

Isi samping keramik

10.

Jangan lupa dilap permukaan keramiknya.

Bersihkan permukaan keramik

Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena


adukan semen. Memang keramik memiliki lapisan glaze yang membuat kotoran

dan semen tidak mudah menempel, tetapi alangkah baiknya jika keramik Anda
yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap.
11.

Biarkan untuk beberapa waktu,agar adukan semen mengering dan


keramik diam pada tempatnya ketika paku tahanan dicabut.

Keramik yang sudah dicabut paku penahannya

Bila keramik bergeser kembali setelah dicabut paku penahannya, rapikan


kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering pada
bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk mempercepat adukan semen
supaya mengering dan mengeras.
12.

Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang


kembali dari atas.

Bersihkan samping keramik

Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan bagian samping atau


bawah keramik sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen. Agar
tidak ada yang mengganjal diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa
disesuaikan atau disamaratakan.

You might also like