You are on page 1of 7

TUGAS INDIVIDU ENTERPRISE GOVERNANCE

MATA KULIAH
KEREKAYASAAN ENTERPRISE

Oleh :
Endla Nurhikmah
NIM :
23515004

MAGISTER INFORMATIKA SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015

1. Enterprise Governance
1.1.

Deskripsi
Enterprise Governance merupakan kumpulan dari manajerial, manajemen dari

manajemen, dan standar dari disiplin suatu organisasi. Sehingga dapat disimpulkan juga
bahwa Enterprise Governance merupakan suatu bentuk tanggung jawab dan tindakan yang
dilakukan oleh manajemen eksekutif dengan tujuan memberikan arah strategis, memastikan
tujuan tercapat, memastikan bahwa risiko dikelola secara tepat dan memverifikasi bahwa
sumber daya organisasi digunakan secara bertanggung jawab, dalam hal ini, realisasi kinerja
harus dilakukan dengan perencanaan yang matang. Enterprise Governance juga dapat
dikatakan merupakan sebuah tata kelola dari suatu perusahaan, tata kelola yang dimaksud
dapat berupa aturan, kontrol tergantung pada pemerintahan, organisasi, TI.

Gambar 1.1. Enterprise Governance


Sumber (Hoogervorst, 2009)

International Federation of Accountants [IFAC 2004] mendeskripsikan Enterprise


Governance sebagai gabungan antara Corporate Governance dan Business Governance.
Corporate Governance biasanya diasosiasikan dengan manajemen sebuah perusahaan,
Manajemen bertindak berdasarkan pada agenda perusahaan, dimana agenda tersebut telah
dibuat dari awal (set dari tanggung jawab). Business Governance mengambil pandangan ke
depan, berpusat pada strategi dan penciptaan nilai.

Gambar 1.2. Hubungan Enterprise Governance


Sumber (cimaglobal.com)
Enterprise Governance digunakan dalam beberapa hal, terdapat beberapa alasan
mengapa Enterprise Governance digunakan. Berikut adalah alasan mengapa Enterprise
Governance digunakan:
1. Pelaporan keuangan yang terdapat dalam sistem TI perusahaan harus didasarkan pada
dasar yang sama yang digunakan untuk mengelola perusahaan.
2. Pengendalian pada faktor internal memerlukan fokus pada proses dan eksekusi.
3. Kesesuaian terhadapat aturan perusahaan berdasarkan prinsip arsitektur yang ada
pada perusahaan.
4. Pemegang saham dan stratefi yang baik akan memudahkan pelaksanaanya.
5. TI dan sistem yang ada pada perusahaan harus dipertimbangkan.
6. Sistem informasi yang memiliki fungsi penting pada pengelolaan
pendokumentasian.

dan

Dalam pelaksanaannya, untuk merealisasikan Enterprise Governance pasti terdapat


tantangan seperti memadukan dan mengintegrasikan pelanggan, proses operasional dan
informasi, menyatukan dan mengintegrasikan jaringan Enterprise, bentuk baru terhadap
perubahan pelanggan, peraturan baru, penghematan biaya untuk teknologi informasi,
serta tata kelola secara menyeluruh. Apabila tantangan dapat terselesaikan, penerapan
Enterprise Governance dapat menjadi lebih efektif.
Kompeten inti pada Enterprise Governance adalah sebagi berikut:
1. Enterprise strategy and architecture development (konsep langsung pada desain) .
2. Enterprise project portofolio management (keuangan dan administrasi).
3. Enterprise program management (eksekusi, implementasi).

Gambar 1.3. Inti Enterprise Governance

1.2.

Ontology Pada Enterprise Governance


Ontologi mengacu pada pembangunan perusahaan. Pendekatan ontologi pada

perusahaan bertujuan untuk memahami dan merancang perusahaan dalam bentuk yang
esensial, independen, dan pelaksanaan aktual yang mungkin terjadi. Berikut adalah
ontologynya:

Communictaion for Action

Basic Transaction Pattern


o Actor role.
o Coordination activities
o Production activities.
Deviations from the Normal Transaction Pattern
Enterprise State, Event and Transition
Ontological, Infological and Datalogical Level
The Three Basic Activity Levels in Perspective
The Role of Information Technology
The
Structural-Functionalistic
Foundation:
and Molecules

Enterprise

Atoms

1.3.

Contoh Kasus

Gambar 1.4. BNI


Sumber (www.bni.co.id)
Secara umum, Corporate Governance terkait dengan sistem mekanisme hubungan
yang mengatur dan menciptakan insentif yang pas diantara pihak yang berkepentingan
(stakeholder) agar perusahaan dapat mencapai tujuan secara optimal. Corporate Governance
dalam Enterprise Governance diperlukan untuk mendorong tercapainya kesinambungan
dalam perusahaan, mendorong pemberdayaan fungsi, mendorong timbulnya kesadaran dan
tanggung jawab.
BNI bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan
sosialisasi mengenai tindak pidana korupsi untuk meningkatkan Enterprise Governance. BNI
juga bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membantu mempermudah
mahasiswa di ITB melakukan penyimpanan dana yang didapat dari beasiswa maupun untuk
mempermudah melakukan pembayaran kuliah. BNI juga telah menyelenggarakan program
terkait

dengan

peningkatan

implementasi

Enterprise

Governance,

diantaranya

penandatanganan setiap anggota komisaris, direksi, pemimpin divisi, dan pemipin wilayah
untuk melakukan pergantian jabatan

Daftar Pustaka
www.bni.co.id
www.cimaglobal.com
Hoogervorst, J. A., 2009. Enterprise Governance and Enterprise ||
Engineering, Netherlands: ACM Computing Classification.

You might also like