Professional Documents
Culture Documents
KARENA VIRUS
Erika Agustina Kasdjono
(1061050173)
Pembimbing:
dr. Heryanto Syamsuddin,SpKK
PENYAKIT KULIT
KARENA VIRUS
HERPES SIMPLEKS
HERPES ZOOSTER
VERUKA
KONDILOMA AKUMINATUM
MOLUSKUM KONTANGIOSUM
VARISELLA
VARIOLA
HERPES
SIMPLEX
HERPES SIMPLEX
infeksi akut yg disebabkan oleh Virus
Herpes Simplex (HSV) tipe I atau II.
Secara periodik, virus ini akan kembali
aktif
dan
mulai
berkembangbiak,
seringkali menyebabkan erupsi kulit
berupa lepuhan pada lokasi yang sama
dengan
infeksi
sebelumnya.
HERPES SIMPLEX
INFEKSI PRIMER
HSV I
Biasanya pada anak-anak
Predileksi daerah pinggang ke atas
terutama daerah mulut dan hidung
HSV-II
Pada
dewasa
muda
atau
telah
melakukan hubungan sexual
Predileksi daerah pinggang ke bawah
terutama
genitalia
,
juga
dapat
menyebabkan herpes meningitis dan
infeksi neonatus.
Menyebabkan herpes genitalis dan
terutama ditularkan melalui kontak
langsung
dengan
luka
selama
melakukan hubungan seksual.
INFEKSI PRIMER
Infeksi primer: sekitar 3 minggu. Disertai gejala
sistemik:
Demam, malese, anoreksia, pembesaran KGB
regional.
Gejala Klinis:
Vesikel yg berkelompok di atas kulit yg
sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih
dan kemudian menjadi seropurulen,dapat
menjadi krusta dan kadang mengalami
ulserasi dangkal, sembuh tanpa sikatriks.
Pada perabaan tidak terdapat indurasi
INFEKSI REKURENS
Gejala Klinis lebih ringan daripada
Infeksi Primer
Berlangsung 7-10 hari
Gejala prodormal sebelum timbul
vesikel berupa panas, gatal dan nyeri
Infeksi rekurens ini dapat timbul
pada tempat yang sama (loco) atau
tempat lain/disekitarnya (non loco)
DIAGNOSA
Pemeriksaan:
Virus dapat ditemukan pada vesikel (pada
infeksi primer dan infeksi rekurens). Pada
fase laten dapat diperiksa antibodi HSV.
Dengan pewarnaan giemsa dapat
ditemukan sel datia berinti banyak dan
badan inklusi intranuklear
HSV TYPE 1
Hsv type 2
DIAGNOSA BANDING
Impetigo vesiko bulosa
Pada daerah genitalia:
Ulkus mole
TERAPI
Topikal : cream asiklovir
Sistemik : Tablet Asiklovir dosis 5x
200mg/ hari selama 5 hari
Untuk pencegahan infeksi rekurens
dapat diberikan:
Preparat lupidon H ( HSV type 1)
Lupidon G ( HSV type 2)
Prognosis
Pengobatan dini masa penyakit
berlangsung lebih singkat dan
rekurens lebih jarang
Gangguan imunitas infeksi
menyebar ke organ dalam
Orang dewasa prognosisnya lebih
baik
HERPES ZOSTER
Definisi
Herpes zoster adalah salah satu
penyakit
kulit
(radang
kulit)
disebabkan oleh virus Varisella
zoster dan memiliki vesikel yang
tersusun berkelompok sepanjang
persyarafan sensorik sesuai dengan
dermatomnya
dan
biasanya
unilateral.
Reaktivasi virus yang terjadi setelah
infeksi primer (varisela)
Patogenesis
Masa tunasnya/ inkubasi 7-12 hari
masa aktif penyakit berupa lesi baru
dan yang tetap timbul berlangsung
kira-kira 1-2 minggu virus berdiam
di ganglion posterior susunan syaraf
tepi dan ganglion kranialis.
virus menyerang motorik kranialis
sehingga
memberikan
gejala
gangguan motorik.
Manifestasi Klinik
Gejala prodormal
Gejala sistemik seperti demam,
pusing, malaise, dan lokal (nyeri
otot, tulang, gatal, pegal) pada
dermatom yang terserang.
Stadium Krutasi
Vesikel menjadi purulen pustula dan
krusta
kadang-kadang
vesikel
mengandung darah disebut herpes
zoster haemoragik
krusta akan lepas dalam waktu 1-2
minggu
dapat
timbul
infeksi
sekunderulkus dengan penyumbatan
tanpa sikatrik sering terjadi neuralgia
pasca herpatica
Diagnosa Banding
Herpes simplex
reumatik (karna gejala nyeri lokal)
dan angina pektoris
Pembantu diagnosis : percobaan
Tzanck dapat ditemukan sel datia
berinti banyak
PENGOBATAN
Therapi sistemik umumnya bersifat
simptomatik untuk nyeri diberikan
analgetik
jika
disertai
infeksi
sekunder diberikan antibiotik.
Obat antiviralAsiclovir.
Kortikosteroid.
Therapi topical bergantung pada
stadium : Stadium vesikel bedak.
erosif kompres terbuka.
Bila ulserasi salep antibiotik.
VERUKA
DEFINISI
hiperplasia epidermis yang
disebabkan oleh human papilloma
virus tipe tertentu.
KLASIFIKASI
Veruka plantaris
GEJALA KLINIS
Veruka vulgaris
Terutama pada anak-anak
Predileksi terutama di ekstremitas
ekstensor
Bentuk bulat berwarna abu-abu,
ukuran lentikular, kalau berkonfluensi
plakat, permukaan kasar (verukosa).
Veruka plantaris
Terdapat pada telapak kaki atau
daerah tertekan.
Bentuk berupa cincin yang keras,
tengah agak lunak,
berwarna
kekuning-kuningan, kalau bergabung
seperti gambaran mosaik.
nyeri
bila
berjalan,
karena
penekanan.
PENGOBATAN
Bahan kaustik, misalnya larutan Ag NO3
25%, asam trikloroasetat 50%, fenol
likuifaktum
Bedah skalpel
Bedah listrik
Bedah laser
Prognosis : sering residif walaupun dengan
pengobatan adekuat
KONDILOMA AKUMINATA
Definisi
Adalah vegetasi oleh human papiloma
virus tipe tertentu yang bertangkai
dan permukaannya berjonjot
Epidemiologi
Termasuk penyakit akibat hubungan
sexual
Frekuensi pada pria dan wanita sama
Penularan melalui kontak kulit secara
langsung
Etiologi
Virus penyebabnya adalah virus
papiloma humanus, ialah virus DNA
yang tergolong dalam keluarga virus
Papova
Gejala klinis
Pada pria predileksinya pada perineum
dan sekitar anus, sulkus koronarius,
glans penis, muara uretra eksterna,
korpus dan pangkal penis
Pada wanita di daerah vulva dan
sekitarnya,
introitus
vagina,
dan
kadang2 pada portio uteri
Diagnosa banding
Veruka vulgaris : vegetasi yang tidak
bertangkai, kering dan berwarna abu
abu atau sama dengan warna kulit
Kondiloma latu : sifilis stadium II, klinis
berupa plakat yang erosif, ditemukan
banyak Spirochaeta pallidum
Karsinoma sel skuamosa : vegetasi
yang seperti kembang kol, mudah
berdarah dan berbau
Terapi:
a. Kemoterapi
1.Podofilin (tingtur podofilin 25%)
kulit disekitarnya dilindungi dengan
vaselin/pasta agar tidak terjadi
iritasi, setelah 4-6jam dicuci. Dapat
diulang setelah 3hari, tetapi tiap
pemberian tidak boleh melebihi
2. Asam triklorasetat
Dilarutkan dengan konsentrasi 50%
dioleskan
setiap
minggu
dapat
menimbulkan ulkus yang dalam, tetapi
aman untuk wanita hamil
3. 5-flurourasil
konsentrasi antara1-5% dalam krim,
dipakai terutama pada lesi di meatus
uretra. Pemberiannya setiap hari sampai
lesi hilang, penderita sebaiknya tidak
miksi selama 2jam setelah pengobatan
f. Interferon
Dapat diberikan dalam bentuk
suntikan intra muskular alfa dengan
dosis 4-6 mU, i.m 3 kali seminggu
selama 6 minggu atau beta dosis
2x106 unit i.m selama 10 hari beturut
turut, dan krim topikal
g. Imunoterapi (imunostimulator pada
pasien dengan lesi luas dan resisten
terhadap pengobatan)
Moluskum
kontagiosum
Definisi
Adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus poks, klinis berupa papul
papul, pada permukaannya berupa
lekukan
berisi
massa
yang
mengandung bahan moluskum
Epidemiologi
Menyerang anak dan dewasa
Dewasa
melalui
kontak
kulit
langsung (hubungan sexual), dan
otoinokulasi
Gejala klinis
Inkubasi berlangsung satu sampai
beberapa minggu
Kelainan kulit berupa papul miliar
kadang lentikular dengan permukaan
licin, putih seperti lilin berbentuk kubah
yang ditengahnya terdapat lekukan
(delle)
histopatologi
Didaerah dermis dapat ditemukan
badan moluskum yang mengandung
partikel virus
pengobatan
Mengeluarkan massa yang dapat
mengandung bahan moluskum
Dapat dipakai alat seperti eksasator
komedo, jarum suntik atau kuret
Elektrokauterisasi atau bedah beku
dengan CO2 dan N2
VARICELA
Cacar air, chicken pox
Infeksi akut primer oleh virus varisela zoster
yang menyerang kulit dan mukosa
PENULARAN
Droplet (percikan lendir saat batuk)
Kontak langsung melalui cairan vesikel
Mulai Menularkan :
1 hari sebelum ruam, 7 hari setelah timbul
ruam
Papula eritematosa
Vesikel (tear drop)
Vesikel pustul krusta
Erupsi menyebar dari dada ke muka,
bahu dan anggota gerak (sentrifugal)
- Erupsi disertai gatal
Varisela
-Vesikula
-papula
STADIUM KONVALESENSI/
penyembuhan
Timbul krusta
Timbul makula
kehitam-hitaman
( Hiperpigmentas
i)
PENGOBATAN
Simptomatik
antipiretik
dan
analgetik, sedativa untuk rasa gatal
Lokal diberikan bedak anti gatal
(menthol, kamfora)
Obat antiviral diberikan pada pasien
dengan defisiensi imun. Asiklovir 5 X
800mg/hari diberikan 7 hari.
Tersedia vaksin diberikan pada anak
lebih dari 12 bulan
Prognosis
Dengan perawatan yang teliti dan
memperhatikan higiene memberi
prognosis yang baik dan jaringan
parut yang timbul sangat sedikit.
VARIOLA
Cacar, small pox
Penyakit virus yang disertai keadaan
umum yang buruk, dapat
menyebabkan kematian.
Efloresensinya monomorf
terutama terdapat di perifer
tubuh
Etiologi
Virus poks (pox virus variolae)
Variola mayor dan variola minor
(alastrim)
Patogenesis
Aerogen (banyak di saluran napas atas,
dan terbawa pada pakaian penderita)
Setelah masuk, mengalami multiplikasi
pada sistem retikuloendotelial, kemudian
masuk ke dalam darah, viremia, dan
melepaskan diri melalui kapiler dermis
menuju sel epidermis (epidermotropik)
Membentuk badan inklusi intra sitoplasma
dan terletak di inti sel (badan Guarneri)
GEJALA KLINIS
Inkubasinya 2-3 minggu dengan 4
stadium
1.Stadium inkubasi erupsi (prodromal)
Nyeri kepala
Nyeri tulang
Nyeri sendi
Demam tinggi, menggigil, lemas dan
muntah selama 3-4 hari
2. Stadium makulo-papular
Makula-makula eritematus papulpapul (muka dan ekstremitas)
Penderita merasa sehat (demam turun
dan lesi baru tidak muncul)
3. Stadium vesiko-pustula
5-10 hari muncul vesikel-vesikel
pustul-pustul , Suhu tubuh meningkat
lagi
Pada kelainan tersebut timbul umbilikasi
4. Stadium resolusi
Berlangsung dalam 2 minggu
Muncul krusta
Suhu tubuh kembali turun
Krusta lepas sikatrik-sikatrik yang
atrofi
Variolid
Pada individu yang sudah mendapat
vaksinasi
Gejala prodromal sedikit sekali atau
tidak ada, begitu pula gejala kulit
Lesi di dahi, lengan atas dan tangan
Demam kedua seperti pada stadium
vesikulo-pustulosa tidak dijumpai
Komplikasi
Bronkopneumonia
Infeksi kulit sekunder (furunkel,
impetigo)
Ulkus kornea
Ensefalitis
Efluvium dan telogen
PENGOBATAN
Penderita harus di isolasikan
Hampir sama dengan pengobatan
Varisela
Prognosis
Sangat
bergantung
pada
penatalaksanaan pertama, dan fasilitas
perawatan yang tersedia
Mortalitas antara 1-50%
Jaringan
parut
diperbaiki
dengan
tindakan dermabrasi atau pemberian
collagen implant
Frambusia
Erika Agustina Kasdjono
(1061050173)
Pembimbing:
dr. Heryanto Syamsuddin,SpKK
DEFINISI
Adalah penyakit treponematosis
menahun dengan tiga stadium
Disebabkan oleh Treponema
pertenue
Papilloma
Serpiginous papilloma
Ulceropapillomata
Squamous macules
Maculopapules
Nodules
Plaques
Hyperkeratosis of palms and soles
Bone and joint lesions
Generalized lymphadenopathy (may
EPIDEMIOLOGI
IMUNOLOGI
Frambusia yang belum diobati terdapat
kekebalan terhadaap treponema yang
sama. Kekebalan ini tidak sempurna
sehingga reinfeksi dan superinfeksi dapat
terjadi
Ada tanda terjadi kekebalan parsial
terhadap sifilis
Penderita sifilis sulit ditulari treponema
pertenue karena mempunyai kekebalan
yang lengkap
HISTOPATOLOGI
Banyak treponema di epidermis pada
lesi
Pada stadium I terdapat akantosis
dan papilomatosis, edem epidermis
dan eksositosis neutrofil sehingga
mikroabses
Terdapat infiltrat padat pada dermis
(sel plasma, neutrofil, eosinofil,
limfosit, histosit, dan fibroblas)
GEJALA KLINIS
Stadium I
Lesi pada tungkai bawah berupa papul
eritem membesar dan terjadi ulkus
dengan dasar papilomatosa
Jaringan
granulasi
banyak
mengeluarkan serum bercampur darah
dan banyakmengandung treponema
Serum mengering menjadi krusta
kuning kehijauan
Stadium II
Dapat timbul setelah stadium I atau
tumpang tindih (overlapping)
Erupsi generalisata dengan kelainan
berkelompok, predileksi disekitar
lubang badan, muka, dan lipatan
lipatan
Papul miliar dan lentikular dapat
tersusun korimbiform , arsinar atau
numular yang membasah, berkrusta
dan banyak mengandung treponema
Stadium lanjut
Menyerang
kulit,
tulang
dan
persendian, bersifat destruktif
Terdiri
atas
nodus,
guma,
keratoderma,pada telapak kaki dan
tangan, gangosa, dan goundou
Nodus melunak dan pecah ulkus
dapat sembuh ditengah dan meluas
ke perifer
PENGOBATAN
Dewasa: penisilin 2,4 juta unit
Anak anak setengahnya
Bila alergi penisilin dapat diberikan
eitromisin
Terima Kasih..
101