Professional Documents
Culture Documents
kontrasepsi hormonal adalah 2400 orang. Berdasarkan rumus slovin, dari populasi
tersebut diambil 103 sampel. Distribusi berdasarkan jenis kontrasepsi hormonal
disajikan pada Tabel 4.1
Jumlah Akseptor
(orang)
53
38
12
103
Persentase
(%)
51,5
36,9
11,7
100
33
Jumlah
(orang)
32
44
27
103
Persentase
(%)
31,1
42,7
26,2
100
Tidak
depresi
20
5
7
32
Persentase
(%)
17
47,4
0
26,2
34
4.3 Pembahasan
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tentang
perbedaan
tingkat
dengan
pendekatan
cross
sectional.
Pada
penelitian
ini
35
Sumbersari Kabupaten Jember pada tahun 2016. Analisis lebih lanjut dengan Post
Hoc yaitu uji Mann-Whitney juga terdapat perbedaan yang signifikan dari tingkat
kecenderungan depresi pada ketiga jenis kontrasepsi hormonal tersebut. Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa kontrasepsi pil memiliki pengaruh yang paling
besar pada tingkat kecenderungan depresi.
Penelitian tentang hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap
kejadian depresi sudah banyak dilakukan. Salah satu etiologi depresi yang paling
banyak adalah depresi yang disebabkan oleh gangguan regulasi serotonin,
dopamin, dan norepineprin. Gangguan dari regulasi neurotransmitter tersebut
disebabkan oleh terganggunya produksi alami hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh. Sampai saat ini serotonin dan norepineprin merupakan
neurotransmitter utama dalam mengakibatkan gangguan depresi. Dalam kasus
depresi, serotonin bertanggungjawab untuk kontrol regulasi afek, agresi, tidur, dan
nafsu makan. Pada beberapa penelitian ditemukan jumlah serotonin yang
berkurang di celah sinap dikatakan bertanggungjawab dalam terjadinya depresi
(Natalia, 2014). Serotonin di otak disekresikan oleh raphe nuclei di batang otak.
Serotonin disintesis oleh prekusornya yaitu triptofan dengan dibantu enzim
triptofan hidroksilase dan asam amino aromatic dekarboksilase, serotonin yang
terbentuk kemudian disimpan di dalam monoamine vesikuler, selanjutnya jika ada
picuan serotonin akan terlepas menuju celah sinap. Serotonin yang terlepas akan
mengalami difusi menjauh dari sinap, dimetabolisme oleh monoamin oksidase,
mengaktivasi reseptor presinaptik, mengaktivasi reseptor post-sinap dan
mengalami re-uptake dengan bantuan transporter serotonin presinap (Ikawati,
2008).
Dari ketiga jenis kontrasepsi hormonal, masing-masing memiliki pengaruh
yang berbeda-beda terhadap tingkat kecenderungan depresi. Perbedaan ini
dikarenakan kadar hormon yang dikandung masing-masing jenis kontrasepsi
hormonal. Kontrasepsi pil memiliki kandungan progesteron sintetik yang sangat
tinggi 350 mg norethindrone, diikuti oleh kontrasepsi suntik dengan efek
progesteron yang cukup kuat 150 mg DMPA, dan yang paling rendah kontrasepsi
implan 36 mg levonorgestrel (norplan), 68 mg 3-keto-desogestrel (implanon), dan
36
Wiknojosastro
(2008)
keuntungan
kontrasepsi
suntik
adalah
pemerintah
sangat
terbatas.
Pemasangan
kontrasepsi
implan
37
menggunakan
teknik
bedah
minor
yang
membuat
masyarakat
takut
38