You are on page 1of 19

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000
orang selama 20 tahun. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa
adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para
pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an
di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan
di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan
melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai
contoh : di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan
pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut.
Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh
Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang
Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya,
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem
akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776 ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor) yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas

Pengantar Manajemen - 3

yang spesifik dan berulang. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat
meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiaptiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa

penting

kedua

yang

mempengaruhi

perkembangan

ilmu

manajemen adalah revolusi industri di Inggris. Revolusi Industri menandai


dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada
pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut
pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan
teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya
persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan
sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para
ahli.
Di awal abad ke-20 seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan
gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah,
mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan
sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950 dan
terus berlangsung hingga sekarang.
Ahli sosilogi Jerman Max Weber, menggambarkan suatu tipe ideal
organisasi yang disebut sebagai birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh
pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan
yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Weber menyadari bahwa bentuk
birokrasi yang ideal itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi
tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang
bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut
menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick
Blackett melahirlkan ilmu riset operasi yang merupakan kombinasi dari teori

Pengantar Manajemen - 4

statistika dengan teori mikroekonomi. Dikenal dengan Sains Manajemen. Beliau


mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen
khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946 Peter F. Drucker sering
disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal
tentang manajemen terapan: Konsep Korporasi (Concept of the Corporation). Buku
ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan
penelitian tentang organisasi.

2.2 Teori Manajemen Klasik


Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau
awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan
manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage
(1972-1871). Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara
tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi
dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris
orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses
produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi.
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen Klasik :
1.Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif

Pengantar Manajemen - 5

1. Robert Owen (1771 - 1858)


Owen menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci
keberhasilan perusahaan.Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang
tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa
itu sangat buruk.
Owen berkesimpulan bahwa manajer harus menjadi pembaharu (reformer).
Beliau melihat peranan pekerja sebagai yang cukup penting sebagai aset perusahaan.
Pekerja bukan saja merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang
signifikan. Ia juga memperbaiki kondisi pekerjanya, dengan mendirikan perumahan
(tempat tinggal) yang lebih baik. Beliau juga mendirikan toko, yang mana pekerjanya
tidak kesusahan dan dapat membeli kebutuhan dengan harga murah. Ia juga
mengurangi jam kerja dari 15 jam menjadi 10,5 jam, dan menolah pekerja dibawah
umur 10 tahun.
Owen berpendapat dengan memperbaiki kondisi kerja atau invertasi pada
sumber daya manusia, perusahaan dapat meningkatkan output dan juga keuntungan.
Disamping itu Owen juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka dan dilakukan
setiap hari. Dengan cara seperti itu manajer diharapkan bisa melokalisir masalah yang
ada dengan cepat.

2. Charles Babbage (1792 - 1871)


Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya
dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap pekerja dapat dididik dalam suatu
keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai
dengan spesialisasinya.
Dengan metode kuantitatifnya beliau percaya :
1) Bahwa prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi
produksi, produksi naik biaya operasi turun.

Pengantar Manajemen - 6

2) Pembagian Kerja (division of labor); dengan ini kerja/operasi pabriknya bisa


dianalisis secara terpisah. Dengan cara semacam ini pula training bisa
dilakukan dengan lebih mudah.
3) Dengan melakukan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang, maka pekerja
akan semakin terampil dan berarti semakin efisien.

2.3 Teori Manajemen Ilmiah

1.

Frederick W. Taylor (1856-1915)


Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian

tentang studi waktu kerja (time & motion studies). Taylor memfokuskan perhatiannya
pada studi waktu untuk setiap pekerjaan (time and motion study); dari sini ia
mengembangkan

analisis

kerja.

Taylor

kemudian

memperkenalkan

sistem

pembayaran differential (differential rate). Manajemen Taylor didasarkan pada


langkah atau prinsip sebagai berikut :
1. Mengembangkan Ilmu untuk setiap elemen pekerjaan, untuk menggantikan pikiran
yang didasari tanpa ilmu.
2. Memilih karyawan secara ilmiah dan melatih mereka untuk melakukan pekerjaan
seperti yang ditentukan pada langkah I.
3. Mengawasi karyawan secara ilmiah, untuk memastikan
mereka mengikuti metode yang telah ditentukan.
4. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja ditingkatkan. Persahabatan antara
keduanya juga ditingkatkan.

2.

Hennry L. Gantt (1861 - 1919)


Gantt melakukan perbaikan metode sistem penggajian Taylor (differential

system) karena menurutnya metode tersebut kurang memotivasi kerja. Sistem


Pengawasan (supervisor) diterapkannya sebagai upaya untuk memacu semangat kerja
karyawan. Disamping itu Gantt juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka yang

Pengantar Manajemen - 7

awalnya merupakan ide Owen. Gantt chart (bagan Gantt) kemudian populer dan
digunakan untuk perencanaan, yaitu mencatat schedul (jadwal) pekerja tertentu.

3.

Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972)


Keduanya adalah suami istri yang mempunyai minat yang sama terhadap

manajemen. Menurut Frank pergerakan yang dapat dihilangkan akan mengurangi


kelelahan. Semangat kerja akan naik karena bermanfaat secara fisik pada karyawan.
Sedang Lilian memberikan kontribusi pada lapangan psikologi industri dan
manajemen personalia. Beliau percaya bahwa tujuan akhir manajemen ilmiah adalah
membantu pekerja mencapai potensi penuhnya sebagai seorang manusia.
Keduanya mengembangkan rencana promosi tiga tahap, yaitu :

Menyiapkan Promosi

Melatih Calon Pengganti

Melakukan Pekerjaan

Menurut metode tersebut, seorang pekerja akan bekerja seperti biasa, sambil
menyiapkan promosi karir, dan melatih calon penggantinya. Dengan demikian
pekerja akan menjadi pelaksana, pelajar yaitu menyiapkan karir yang lebih tinggi, dan
pengajar dalam arti mengajari calon pengganti.

2.4 Teori Organisasi Klasik

1. Henry Fayol (1841-1925)

Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori


dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini
diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General

Pengantar Manajemen - 8

atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance
Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini
dikenal sebagai fungsionalisme. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen,
yaitu :
1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk.
2. Komersial.
3. Keuangan.
4. Keamanan
5. Akuntansi
6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :

1. Devision of Work, adanya spesialisasi dalam pekerjaan

2. Unauthority and Responsibility, wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan
kekuasaan untuk meminta dipatuhi.

3. Dicipline, melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.

4. Unity of Command, Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan
saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.

5. Unity of Direction, One head and one plan or a group or activities having the same
objective, Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
diarahkan oleh seorang manajer.

6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest, Kepentingan seseorang


tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.

Pengantar Manajemen - 9

7. Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang
diberikan, kompensasi.

8. Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.

9. Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi
yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.

10. Order, Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada
tempatnya berdasarkan pada kemampuan.

11. Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.

12. Stability of Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk


mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.

13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan


pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.

14. Esprit the Corps, Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi
perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya
yang tercermin dalam semangat korps.

2. Mary Parker Follett (1868 1933)

Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana


pemikiran Follett pada teori klasik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan
manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan.

Pengantar Manajemen - 10

Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan
proses integrasi.

2.5 Aliran Hubungan Manusiawi


Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan
efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi
organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran
hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.

1. Hugo Munsterberg (1862 1916)


Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak
psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan
bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama
penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga
penggunaan best possible effect.

2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi
menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan
efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan
buruk.

2.6 Manajemen Modern

Munculnya teori Modern lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan


gabungan dari Operation Research dan Management Science. Aliran ini merupakan

Pengantar Manajemen - 11

berkumpulnya para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Pada awalnya tim sarjana yang
berasal dari Inggris dan Amerika Serikat, yang lebih dikenal dengan sebutan OR
Tema digunakan untuk memecahkan masalah pada saat perang. Dan sesudah perang
Dunia II tim ini dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang ruwet dalam bidang
industry, seperti bidang transportasi dan komunikasi. Aliran ini juga memiliki
kelemahan karena kurang member perhatian pada hubungan manusia. Oleh karena itu
sangat cocok digunakan untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak
dapat menjawab masalah-masalah social individu seperti motivasi, organisasi dan
kepegawaian.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih


diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan modelmodel dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya
bantuan komputer, dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional
bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini
membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam
hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski
dengan berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi kelemahan.

Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern


Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama
merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai
Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran
Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi).

Pengantar Manajemen - 12

Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan


pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran
Perilaku Organisasi antara lain :
a.

Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super
Ego, dan Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku
manusia dan dinamika motivasi.

b.

Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.

c.

Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua
factor.

Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi


berdasar teori dua faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan
Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan
sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta
mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan
memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.

Menurut Hezberg, faktor-faktor seperti kebijakan, administrasi perusahaan,


dan gaji yang memadai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila
faktor-faktor ini tidak memadai maka orang-orang tidak akan terpuaskan
(Robbins,2001:170).

Menurut hasil penelitian Herzberg ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan dalam memotivasi bawahan (Hasibuan, 1990 : 176) yaitu :

a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang


mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati
pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.

Pengantar Manajemen - 13

b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat
embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat dan
lain-lain sejenisnya.
c. Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.

Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya


dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu :
a. Maintenance Factors. Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan
dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan
kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena
kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors. Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan
psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor
motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan
langsung denagn pekerjaan.

d.

Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan
kisi-kisi manajerial (managerial grid)
Menurut Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan

sebagai gaya yang ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu gaya yang dikatakan
ditengah-tengah gaya ekstrims tersebut. Gaya kepemimpinan dalam managerial gris
itu antara lain sebagai berikut:
a. Grid 1. manager sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-orang yang
bekerja dengan dirinya, dan produksinya yang seharusnya dihasilkan oleh
organisasinya. Dalam menjalankan tugas manager dalam gris ini menganggap
dirinya sebagai perantara yang hanya mengkominikasikan informasi dari atasan
lepada bawahan.

Pengantar Manajemen - 14

b. Grid 2. Manager mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk


memikirkan baik produksinya maupun orang-orang yang bekerja dengannya. Dia
mencoba merencanakan semua usaha-usahanya dengan senantiasa memikirkan
dedikasinya pada produksi dan nasib orang-orang yang bekerja dalam
organisasinya. Manager yang termasuk gris ini dapat dikatakan sebagai manager
tim yang riel (the real team manager). Dia mampu untuk memadukan kebutuhankebutuhan produksi dengan kebutuhan=kebutuhan orang-orang di organisasinya.
c. Grid 3. Ini gaya kepemimpinan dari manager, ahla mempunyai rasa tanggung
jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam
organisasinya. Tetapi pemikirannya mengenai produksi rendah. Manager semacam
ini sering dinamakan pemimpin club (the Country club management), Manajer ini
berusaha menciptakan suasana lingkungan yang semua orang bias bekerja rilek,
bersahabat, dan bahagia bekerja dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini
tidak ada satu orang pun yangmau memikirkan tentang usaha-usaha koordinasi
guna mencapai tujuan organisasi.
d. Grid 4. Ini kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas
secara otokratis (autocratictask managers). Manager semacamini hanya maua
memikirkan tentang usah peningkatan efisiensi pelaksanaan verja, tidak
mempunyai atau hanya sedikit rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang
bekerja dalam organisasinya.dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih
menonjolkan otokratisnya.
e. Grid 5. Dalam hal ini manager mempunyai pemikiran yang mdium baik pada
produksi maupun pada orang-orang. Dia berusaha mencoba menciptakan
danmembina moral orang-orang yang bekerja dalam organisasi yang di pimpinnya,
dan produksi dalam tingkat yang memadai, tidak terlampau mencolok. Dia tidak
menciptakan target terlampau tinggi sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati
mendorong orang-orang untuk bekerja lebih baik.

Pengantar Manajemen - 15

a.

Rensistlikert, yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara


ekstensive mengenai Empat Sistem Manajemen, diantaranya Exploitif-Otoritatif
sampai Partisipatif Kelompok.

b. Fred Feidler, yang menyarankan pendekatan Contingency pada studi


Kepemimpinan Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan
konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

c.

Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem
hubungan antar budaya.

d.

Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan
lain-lainnya.

Prinsip-prinsip Dasar Perilaku Organisasi dalam Manajemen Modern yang


dikemukakan oleh beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.

Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).

2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan


konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4.

Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan


organisasi sangat dibutuhkan.

Pengantar Manajemen - 16

Perkembangan aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management


Science atau manajemen Operasi), ditandai dengan berkembangannya tim riset
operasi (operation research) dalam pemecahan masalah-masalah industry di Inggris
pada Perang Dunia ke-2. Riset operasi kemudian diformulasikan dan disebut aliran
Management Science yang berfungsi untuk Penganggaran Modal, Manajemen aliran
kas,

Scheduling production,

pengembangan

strategi

produksi,

perencanaan

pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan
lain-lain.

2.7 Fungsi Manajemen Menurut Para Pakar

Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli


1. Menurut George R.Terry : Planning (perencanaan), Organizing
2. (perngorganisasian), Actuating (penggerakan), Contolling (pengawasan).
3. Menurut John F. Mee : Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Motivating (motivasi), Controlling (pengawasan).
4. Menurut Louis A. Allen : Leading (menyusun), Planning (perencanaan),
Organizing (menyusun), Controlling (mengawasi).
5. Menurut MC Namara : Programming, Planning, Budgeting, System.
6. Menurut Henry Fayol
:
Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian),
Commanding
(memerintah),
Coordinating
(pengkoordinasian), Controling (pengawasan).
7. Menurut kooontz & O Donnel : Planning (perencanaan), Organizing
(menyusun), Staffing (penyusunan pegawai), Directing (pengarahan),
Controlling (pengendalian).
8. Menurut
Dr.S.P.Siagian
:
Planning
(perencanaan),
Organizing
(pengorganisasian), Motivating (motivasi), Controlling (pengawasan),
Evaluating (penilaian).

Pengantar Manajemen - 17

9. Menurut Prof. Drs. Oey Liang Lee : Planning (perencanaan), Organizing


(pengorganisasian), Directing (pengarahan), Coordinating (pengkoordinasian),
Controlling (pengawasan).
10. Menurut William H.Newman : Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Assembling Resources, Directing (pengarahan),
Controlling (pengawasan).
11. Menurut Luther Gullick : Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Staffing (penyusunan pegawai), Directing (pengarahan),
Coordinating (pengkoordinasian), Reporting (pembuatan laporan), Budgeting
(penganggaran).
12. Menurut Lindall F.Unwirk : Forescating, Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controling.
13. Menurut John D. Millet : Directing (pengarahan), Facillitating (pemberian
fasilitas).
14. Menurut Don Hellriegel dan John W. Slocum, Jr : Planning, Organizing,
Leading, Controlling (POLC)
15. Menurut Harold Koontz dan Heinz Weihrich : Planning, Organizing, Staffing,
Leading, Controlling (POSLC)
16. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) Planning(perencanaan),
Organizing(pengorganisasian) Controlling(Pengaturan)
17. Menurut
Nickels
&
Organizing(Pengorganisasian),
Controling(Pengaturan)

McHugh

Planning(Perencanaan),
Directing(Pengarahan),

18. Menurut
Richar
W
Griffin
:
Planning(Perencanaan),
Organizing(Pengorganisasian), Leading(menyusun), Controling(Pengaturan)
19. Menurut Ernest Dale : Planning(Perencanaan), Organizing(Pengorganisasian),
Staffing(Penyusunan
Pegawai).
Directing(Pengarahan),
Innovating(pengembangan), Representing(kesamaan), Controling(Pengaturan)
20. Menurut
John
Robert
Organizing(Pengorganisasi),
Controlling(Pengawasan)

B,

Ph.D

:
Planning(Pengaturan),
Commanding(Pengarahan),

Pengantar Manajemen - 18

Pengertian dari Fungsi Manajemen diatas :


1. Planning (perencanaan), menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa
depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Organizing (pengorganisasian), mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan antara kelompok kerja, menetapkan wewenang relatif serta
tanggung jawab masing-masing individu atas komponen kerjadan
menyediakan lingkungan kerja yang tepat.
3. Actuating (penggerakan), menggerakkan orang-orang mau bekerja dengan
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki secara efektif.
4. Controlling (pengawasan), mengawasi aktivitas karyawan, menentukan
apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi
bila diperlukan serta menilai pelaksanaan kegiatan.
5. Motivating (motivasi), pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
diinginkan oleh atasan.
6. Leading (menyusun), mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar
ada saling pengertian antara manajer dan bawahan, memberi semangat,
inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki
pengetahuan dan sikap bawahan agar mereka teramoil dalam usaha mencapai
tujuan yang ditetapkan.
7. Programming, merupakan salah satu fungsi manajemen yang berarti proses,
cara, pembuatan dan program atau dengan kata lain berfungsi sebagai
rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan
(pembuatan program).
8. Budgeting (penganggaran), berupa pengikhtisaran sistem anggaran keuangan,
baik itu sistem keuangan untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang.
9. System, salah satu fungsi manajemen berupa sistem informasi yang
mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi

Pengantar Manajemen - 19

perusahaan, memproses data menjadi informasi yang berguna bagiu pihak


manajemen
10. Directing / Commanding (pengarahan), fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan
semula.
11. Coordinating (pengkoordinasian), merupakan salah satu fungsi manajemen
untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungka, menyatukan
dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
12. Staffing (penyusunan pegawai), salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
13. Evaluating (penilaian), merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
memberikan penilaian dalam berbagai kegiatan serta menilai sejauh mana
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
14. Reporting (pelaporan), fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan
atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
15. Forecasting, adalah meramal atau memperkirakan apa yang akan terjadi
dimasa datang berdasar variabel atau kemungkinan yang ada. Potensi dan
kelemahan perusahaan diperhatikan dengan saksama. Fprecasting dilakukan
sebelum perencanaan dibuat.
16. Facillitating (pemberian fasilitas), rangkaian kegiatan untuk memberikan
saran dan prasarana serta jasa yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan dari
seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam
kelompok formal untuk pencapaian suatu tujuan.
17. Assembling merupakan fungsi manajemen berupa pengikhtisaran sistem
anggaran keungan, baik itu sistem keuangan untuk jangka pendek, menengah,
dan panjang.

Pengantar Manajemen - 20

18. Resources, berupa pemanfaatan sumber daya yang ada, baik itu SDA atau
SDM sehingga terjadi ketepatgunaan.
19. Innovating merupakan fungsi manajemen berupa penelitian, pengembangan,
dan / atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk
atau proses produksi.

Pengantar Manajemen - 21

You might also like