You are on page 1of 5

SINDROM PASCA CEDERA KEPALA/POSTCONCUSSIVE SYNDROME

(PCS)

Latar belakang
Sindrom pasca cedera kepala/postconcussive syndrome (PCS), sebuah sekuele
dari cedera kepala ringan (CKR)/minor head injury (MHI), telah menjadi topik
yang banyak diperdebatkan. Karena dibingungkan oleh beberapa hal seperti
temuan yang bertentangan mengenai durasi gejala, tidak adanya temuan
neurologis objektif, inkonsistensi dalam tanda dan gejala klinis, etiologi yang
kurang dipahami, dan masalah metodologi yang signifikan dalam literatur,
sindrom pasca cedera kepala masih kontroversial. Tergantung pada definisi dan
populasi yang diperiksa, 29-90% pasien mengalami sindrom pasca cedera kepala
tak lama setelah kejadian traumatik. [1, 2]
Istilah cedera kepala ringan dan cedera kepala umumnya digunakan secara
bergantian dalam literatur medis; tetapi, perlu dicatat bahwa definisi tradisional
cedera kepala menghalangi temuan perdarahan intrakranial pada CT scan,
sedangkan definisi cedera kepala ringan tidak demikian (meskipun tidak
menghalangi adanya fraktur tulang tengkorak). Sebuah cedera kepala ringan
biasanya menunjukkan pukulan ke kepala dengan periode singkat hilangnya
kesadaran/loss of consiousness (LOC) atau amnesia pasca trauma atau
disorientasi. Glasgow Coma Scale (GCS) berkisar 13-15. Namun, literatur yang
lebih baru menunjukkan, dan banyak dokter setuju, bahwa skor GCS dari 14 atau
15 menunjukkan cedera dengan kemungkinan cedera intrakranial pada CT scan
yang kurang signifikan daripada skor GCS 13.
Meskipun tidak ada definisi dari sindrom pasca cedera kepala yang diterima
secara universal, sebagian besar literatur mendefinisikan sindrom sebagai
munculnya minimal dari 3 gejala berikut: sakit kepala, pusing, kelelahan,

iritabilitas, gangguan memori dan konsentrasi, insomnia, dan menurunnya


toleransi terhadap suara dan cahaya. Hal-hal yang membingungkan muncul dalam
literatur, di mana beberapa penulis mendefinisikan sebagai durasi gejala minimal
3 bulan, sementara yang lain mendefinisikannya gejala muncul dalam minggu
pertama. Pada artikel ini, sindrom didefinisikan secara luas sebagai munculnya
gejala dan persisten dalam beberapa minggu setelah kejadian awal. Sindrom pacsa
cedera kepala persisten (PPCs) secara umum didefinisikan sebagai gejala yang
berlangsung lebih dari 6 bulan, meskipun beberapa penulis mendefinisikannya
sebagai gejala yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Kriteria diagnostik ICD-10 serta Diagnostic and Statistical Manual and
Mental Disoroder, Edisi Keempat (DSM-IV), dalam bentuk lampiran telah
tersedia. Kriteria ICD-10 termasuk riwayat cedera otak traumatik/traumatic brain
injury (TBI) dan adanya 3 atau lebih dari 8 gejala berikut: (1) sakit kepala, (2)
pusing, (3) kelelahan, (4) iritabilitas, (5) insomnia, (6) konsentrasi atau (7)
gangguan memori, dan (8) intoleransi stres, emosi, atau alkohol.
Kriteria DSM-IV adalah (A) riwayat TBI menyebabkan "cedera kepala yang
signifikan;" (B) defisit kognitif pada perhatian dan / atau memori; (C) adanya
minimal 3 dari 8 gejala (misalnya, kelelahan, gangguan tidur, sakit kepala, pusing,
iritabilitas, gangguan afektif, perubahan kepribadian, apatis) yang muncul setelah
cedera dan bertahan selama 3 bulan; (D) gejala yang dimulai atau memburuk
setelah cedera; (E) gangguan peran fungsi sosial; dan (F) pengecualian demensia
akibat trauma kepala dan gangguan lain yang lebih baik untuk gejala. Kriteria C
dan D memerlukan onset gejala atau perburukan setelah cedera kepala, dibedakan
dari gejala yang sudah ada sebelumnya, dan memiliki durasi minimal 3 bulan.

Patofisiologi
Perdebatan dalam literatur muncul di mana gejala sindrom pasca cedera

kepala karena penyebab organik dan yang memiliki dasar psikologis. Para peneliti
memperkirakan bahwa gejala awal sindrom pasca cedera kepala cenderung
menjadi organik, sedangkan gejala sindrom pasca cedera kepala yang menetap
lebih dari 3 bulan secara psikologis bersifat nonorganik. Sementara penelitian
terbaru menunjukkan bahwa faktor psikologis mungkin mucul lebih awal,
penelitian lain menggunakan teknik pencitraan seperti magnetic resonance
imaging (MRI), single-photon emission computed tomography (SPECT), dan
magnetoencephalography (MEG) telah menunjukkan adanya cedera otak organik
pada pasien dengan sindrom pasca cedera kepala persisten dalam waktu lebih dari
1 tahun setelah cedera.
Penilaian neuropsikologi menunjuk ke arah dasar organik untuk beberapa
gejala sindrom posca cedera kepala. Pasien dengan PCS ditemukan mengalami
defisit kognitif dalam memori, perhatian, dan belajar jika dibandingkan dengan
kontrol. Sebuah penelitian prospektif menemukan gerakan mata yang terganggu
pada pasien dengan PCS, dibandingkan dengan kontrol, di mana keduanya
merupakan faktor persisten dan independen seperti depresi atau kemampuan
intelektual. [3] Temuan dari evaluasi neuropsikologis menunjukkan bahwa
keparahan gejala tidak selalu tergantung pada status neurologis segera setelah
cedera. Namun, dalam seri lainnya, lamanya LOC atau amnesia pasca trauma
dapat berkorelasi dengan kemungkinan ke arah sindrom pasca cedera kepala.
Beberapa penelitian menemukan karakteristik tertentu seperti jenis kelamin
perempuan, sensitivitas suara, dan kecemasan memperkirakan perkembangan
gejala. [4] Penelitian lain menemukan sebuah tes sederhana pada ED memori
segera dan lambat untuk 5 kata dan VAS untuk sakit kepala akut memberikan 80
sensitivitas 80% dan spesifitas 76% untuk kemungkinan PCS. [5] Selain itu,
penelitian lain menemukan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi, bersama
dengan gejala ringan dan tidak adanya gejala ekstrakranial memperkirakan

disfungsi signifikan dari PCS yang kemungkinannya rendah.


Epidemiologi
FREKUENSI
Amerika Serikat
Lebih dari 1 juta kasus cedera kepala ringan terjadi di Amerika Serikat setiap
tahunnya. Insiden secara keseluruhan dari cedera kepala ringan bagi pasien rawat
jalan, dengan data yang dikumpulkan oleh dari National Hospital Ambulatory
Medical Care Survey (1998-2000), adalah 503 dari 100,000 populasi atau
1,367,101 kunjungan rumah sakit per tahun di Amerika Serikat. [6] Lebih dari 1
juta kasus cedera kepala ringan terjadi di Amerika Serikat setiap tahun. Tingkat
kejadian secara keseluruhan cedera kepala ringan bagi orang-orang tidak dirawat
di rumah sakit, dengan data yang dikumpulkan oleh Survei Perawatan Medis
Rumah Sakit National Ambulatory (1998-2000), adalah 503 per 100.000
penduduk atau 1.367.101 kunjungan per tahun ke rumah sakit ULN di Amerika
Serikat. [6 ] Tergantung pada definisi yang digunakan dan populasi diperiksa,
sekitar 50% pasien dengan cedera kepala ringan memiliki gejala sindrom pasca
cedera kepala dalam 1 bulan dan 15% memiliki gejala dalam 1 tahun. Jumlah
pasien yang tetap mengalami cedera kepala ringan dan tidak datang untuk
perawatan medis tidak diketahui, oleh karena jumlah pasien dengan sindrom pasca
cedera kepala kemungkinan kurang terdiagnosis secara signifikan.
MORTALITAS/MORBIDITAS
Morbiditas terutama disebabkan oleh gejala yang persisten, yang membuat
pasien sulit melanjutkan fungsi premorbid.

SEKS
Pria mengalami cedera kepala ringan lebih sering daripada wanita, tetapi
insiden sindrom pasca cedera kepala lebih besar pada wanita daripada pria.

USIA
Lima puluh persen dari mereka yang mengalami cedera kepala ringan berusia 1534 tahun. Akan tetapi, sindrom pasca cedera kepala tidak memiliki predileksi
untuk kelompok usia tertentu. [1, 7]

You might also like