Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Kedisiplinan
MAKALAH Kedisiplinan
KEDISIPLINAN SEKOLAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Nama
: Ade Setiana
Kelas
: IX C
Ka Reddy Nurdiansyah
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan kepada
kami sehingga makalah yang berjudul Kedisiplinan Sekolah dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Dengan dibuatnya makalah ini tentunya dapat menambah
pengetahuan maupun wawasan bagi pembaca.
Tentunya makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu besar harapan kami sudilah kiranya pembaca memberikan kritik
dan saran guna penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Bantarujeg,
April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3
Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1
Pengertian Disiplin...................................................................................3
2.2
2.3
2.4
2.5
Kesimpulan..............................................................................................14
3.2
Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan
terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok.
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk memenuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang
ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya
untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program
orientasi kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka
bekerja, karena perawat/bidan tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan
patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui,
tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan
orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan-peraturan yang
sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula
peraturan/prosedur
atau
kebijakan
yang
mengalami
perubahan
atau
standar
berpakaian (standards
of
clothing),ketepatan
waktu,
perilaku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan
suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan,
perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap
menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.
Berikut merupakan pendapat para pakar tentang pengertian disiplin.
Prawirosentono (1999:31) mengemukakan bahwa secara umum disiplin
adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin
kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja pegawai dapat dikatakan ketaatan
pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan
organisasi di mana dia bekerja.
Robert E. Quin dkk
dalam
Prawirosentono
(1999:32)
Jelas dilarang oleh Allah. Tentu saja suatu perbuatan dicatat sebagai
ibadah kalau niatnya ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena riya
ingin mendapatkan pujian orang lainsebagaimana telah kita ketahui,
ibadah itu dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Ibadah Mahdah (murni) yaitu bentuk ibadah yang langsung
berhubungan dengan allah.
b. Ibadah Ghaira Mahdah (selain mahdah), yang tidak langsung
dipersembahkan
kepada
allah
melainkan
melalui
hubungan
kemanusiaan.
Dalam ibadah Mahdah (disebut juga ibadah khusus) aturanaturannya tidak boleh semaunya akan tetapi harus mengikuti aturan yang
sudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Orang yang menada-ada aturan baru misalnya, shalat subuh 3
rakaat atau puasa 40 hari terus menerus tanpa berbuka, adalah orang yang
tidak disiplin dalam ibadah, kerana tidak mematuhi aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, ia termasuk orang yang berbuat
bidah dan tergolong sebagai orang yang sesat. Dalam ibadah Ghaira
mahdah (disebut juga ibadah umum) orang dapat menentukan aturannya
yang terbaik, kecuali yang jelas dilarang oleh Allah. Tentu saja suatu
perbuatan dicatat sebagai ibadah kalau niatnya ikhlas semata-mata karena
Allah, bukan karena riya ingin mendapatkan pujian orang lain.
3. Disiplin dalam bermasyarakat
Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar
belakang budaya setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda.
Karenanya setiap manusia memiliki watak dan tingkah laku yang berbeda.
Namun demikian, dengan bermasyarakat, mereka telah memiliki normanorma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang disepakati
bersama, yang harus dihormati dan di hargai serta ditaati oleh setiap
anggota masyarakat tersebut.
Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan
satu bangunan yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang satu
sama lain mempunyai fungsi yang berbeda-beda, mana kala salah satu
komponen rusak atau binasa. Hadis NAbi SAW menegaskan :" Seorang
Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan bangunan yang sebagian dari
mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jarijari yang sebelah kejari-jari tangan sebelah lainnya". ( H.R.Bukhori
Muslim dan Turmudzi).
4. Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Negara adalah alat untuk memeperjuangakan keinginan bersama
berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleha para anggota atau
warganegara tersebut. Tanpa adanya masyarakat yang menjadi warganya,
negara tidak akan terwujud. Oleh karena itu masyarakat merupakan
prasyarat untuk berdirinya suatu negara. Tujuan dibentuknya suatu negara
adalah agar seluruh keinginan dan cita-cita yang diidamkan oleh warga
masyarakat dapat diwujudkan dan dapat dilaksanakan.
Rasulullah bersabda yang artinya :Seorang muslim wajib
mendengar dan taat, baik dalam hal yang disukainya maupun hal yang
dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan maksiat. Apabila
ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak wajib untuk mendengar
dan taat". (H.R.Bukhari Muslim).
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Mengklasifikasikan faktor faktor yang mempengaruhi belajar
menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor yang
berasal dari dalam diri siswa. Disiplin turut Perpengaruh terhadap hasil
belajar.
Hal ini dapat terlihat pada siswa yang memiliki disiplin yang tinggi
akan belajar dengan baik dan teratur dan akan menghasilkan prsetasi yang
baik pula. Demikian sebaliknya faktor-faktor belajar turut berpengaruh
terhadap tingkat disiplin individu.Hal ini dapat dilihat dari penjelasan faktorfaktor yang mempengaruhi belajar, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor yang berasal dari luar diri siswa
Faktor dari luar dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan uadara, suhu udara, waktu, tempat
dan alat-alat yang dipakai untuk belajar. Siswa yang memiliki tempat
belajar yang teratur dan memiliki buku penunjang pelajaran
sesuatu
sesuai
dengan
bakatnya
akan
2.
Rajin belajar;
3.
4.
5.
6.
7.
8.
nyontek,
pemalakan,
pencurian
dan
bentuk-
peraturan
demokratis
dilakukan
dengan
memberi
aspek edukatif bukan aspek hukuman. Sanksi atau hukuman dapat diberikan
kepada yang menolak atau melanggar tata tertib. Akan tetapi, hukuman
dimaksud sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan mendidik. Dalam
disiplin sekolah yang demokratis,kemandirian dan tanggung jawab dapat
berkembang. Siswa patuh dan taat karenadidasari kesaadaran dirinya.
Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa,melainkan atas
kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat.
Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga
sekolahlainnya yang melanggar tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur
oleh sekolah,yang secara eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini
menurut Depdiknas (2001:10), Sanksi yang diterapkan agar bersifat
mendidik, tidak bersifat hukumanfisik, dan tidak menimbulkan trauma
psikologis. Sanksi dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan
sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat berupa:
1. Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan
terhadapketentuan sekolah yang ringan.
2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya
mendidik,
misalnya
kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua
pihak.
Beberapa hal yang ditimbulkan akibat dari pelanggaran tata tertib
siswa terhadap peraturan yang dibuat. Sebagai berikut adalah akiba yang
ditimbulkan antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kenakalan remaja
membantu
siswa
dalam
menjawab
11
sekolah
harus
keterlibatan.
berupaya
Guru
perlu
mengurangi
bersikap
kegagalan
positif
dan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin disekolah itu
sangat diperlukan. Kerena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna
sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan
yang sangat penting bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap
disiplin sangat diperlukan untuk di masa depan bagi pengembangan watak
dan pribadi seseorang, sehingga menjadi teguh dan dapat diandalkan bagi
seluruh pihak.
Oleh karna itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak, kita dapat
menjadi panutan setiap orang yang bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang
kita membiasakan untuk berdisiplin, maka kapan lagi kita bisa merubah dunia
ini? Semuga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk
menjadi lebih baik bagi para pembaca umumnya dan pada kami khususnya.
3.2 Saran
Setelah ditinjau dari pembahasan diatas sebaiknya kita harus
menerapkan kedisiplinan sejak dini, karena kedisiplinan sangat penting bagi
kehidupan kita agar hidup kita lebih teratur dan tertata. Dengan itu kita dapat
memehami arti kedisiplinan dan akibat dari ketidak disiplinan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Syamsudin, Muhammad. 2013. Kedisiplinan dan Pendidikan Dalam Lingkungan
Sekolah,[Online]. Tersedia: http://blogqwja.blogspot.com. [13 April 2015]
Nur
Raida.
Anggia.
2012. Kedisiplinan
Sekolah, [Online].
2013. Makalah
Bahasa
Indonesia
Kenakalan
Remaja, [Online].
2013. Makalah
Kedisiplinan
14
Sekolah, [Online].