You are on page 1of 6

Jangan buang WAKTU, TENAGA & BIAYA anda mencari KTI via OL….

SOLUSI MENCARI KTI KEBIDANAN TERCEPAT DI INTERNET


LANGSUNG AJA Klik disini: http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya

manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun. Untuk dapat mengangkat derajat

kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi

dan Keluarga Berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila

gerakan Keluarga Berencana (KB) tidak dilakukan bersamaan dengan

pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.

Demikian pula halnya dalam masa yang akan datang. Tanpa adanya usaha-usaha

pencegahan perkembangan laju peningkatan pendudukan yang terlalu cepat,

usaha-usaha di bidang pembangunan ekonomi dan sosial yang telah dilaksanakan

maksimal akan tidak berfaidah (Manuaba, 1998).

Program KB merupakan salah satu usaha penggulangan masalah

kependudukan. Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program

pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan

ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai

keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional (Depkes, 1996).

Gerakan KB Nasional telah mempunyai landasan hukum yang kokoh berpa

udang-undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan

pembangunan keluarga sejahtera. Di dalam Bab 1 ketentuan Umum Pasal 1 nomor

12 dan undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa KB adalah upaya peningkatan

kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaaan usia perkawinan,

1
2

pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan

keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (BKKBN dan

UNICEF, 1992).

Pendapat Malthus(manuaba, 1998) yang mengemukakan bahwa

pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret

hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur,

sehingga pada satu titik sumber daya alam tidak mampu menampung

pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapat demikian

diharapkan setiap keluarga, memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga

yang diinginkan. Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan

menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang berorentasi

pada “Catur Warga” atau Zero population growth (pertumbuhan seimbang).

Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak

1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka

kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode

medis teknis Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah. (Manuaba,

1998).

Pemerintah meluncurkan gagasan baru, yaitu : Keluarga Berencana mandiri

artinya masyarakat memilih metode KB dengan biaya sendiri melalui KB

Lingkungan biru (1985) dan KB lingkaran emas (1988). Mengarahkan pada

pelayanan Metode Kentrasepsi Efektif (MKE) : AKDR, suntikan KB, Susuk KB,

dan Kontap.
3

Salah satu metode kontrasepsi efektif adalah vasektomi yang digunakan

oleh lapisan masyarakat yang tidak menginginkan anak lagi. Untuk menjadi

akseptor kontrasepsi vasektomi diperlukan syarat-syarat atau indikasi-indikasi,

antara lain : umur calon akseptor tidak kurang dari 30 tahun, pasangan suami istri

telah mempunyai anak menimal 2 orang dan anak paling kecil sudah berumur

diatas 2 tahun.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada tahun 2004 ternyata kontrasepsi

vasektomi kurang diminati oleh masyarakat di Lingkungan II Kelurahan

Iringmulyo Kecamatan Metro Timur. Hasil prasurvei yang peneliti lakukan di

Puskesmas Iringmulyo Kecamatan Metro Timur, PLKB Kecamatan Metro Timur

dan Kader kesehatan Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur yang

dilaksanakan pada bulan April tahun 2004. Peneliti mendapatkan data yaitu :

Kelurahan Iringmulyo jumlah PUS 1968 dengan akseptor vasektomi 3 atau 0 %.

Tabel. 1 Jumlah Akseptor Vasektomi di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan


Metro Timur bulan April tahun 2004

Jumlah Akseptor
No Lingkungan Jumlah Pus %
Vasektomi
1. I dan III 457 1 0,2
2. II 525 - 0
3. IV 200 1 0,5
4. V 183 - 0
5. VI 251 - 0
6. VII 110 - 0
7. VIII 242 1 0,4
Sumber : PLKB Kader Kesehatan dan Puskesmas Iringmulyo Kecamatan Metro
Timur.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa jumlah pasangan usia subur

terbanyak pada Lingkungan II, sedangkan jumlah pasangan usia subur terkecil
4

pada Lingkungan VII. Dan diketahui pula jumlah akseptor vasektomi di

Lingkungan II yang jumlah pasangan usia suburnya terbesar adalah 0 %.

Tabel 2. Jumlah anak yang dimiliki PUS berdasarkan usia PUS dilingkungan II

Kelurahan Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur

Jumlah Jumlah anak


No Usia PUS
PUS I II III > III
1. < 30 th 110 37 41 32 -
2. 30 – 39 th 213 20 32 108 53
3. 40 – 49 th 202 5 18 72 107
Jumlah 525 62 91 212 160

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa jumlah PUS yang usianya 30 –39

tahun adalah 213 (40%) yang memiliki anak lebih dari 2 adalah 161 (75,6%) dan

jumlah PUS yang usianya 40 – 49 tahun adalah 179 (88,6%).

Berdasarkan masalah yang terdapat pada latar belakang peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS)

tentang kontrasepsi vasektomi di Lingkungan II Kelurahan Iringmulyo

Kecamatan Metro Timur :

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut “Bagaimana Pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang

kontrasepsi vasektomi” di Lingkungan II Kelurahan Iringmulyo Kecamatan

Metro Timur.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Penelitian ini sebagai berikut :


5

1. Objek penelitian : Pengetahuan PUS tentang kontrasepsi vasektomi di

Lingkungan II Kelurahan Iringmulyo Kecamatan

Metro Timur.

2. Subjekpenelitian : Seluruh PUS kecuali akseptor vasektomi di

Lingkungan II Kelurahan Iringmulyo Kecamatan

Metro Timur.

3. Lokasi Penelitian : Di Lingkungan II Kelurahan Iringmulyo

Kecamatan Metro Timur.

4. Waktu Penelitian : Tanggal 12 Mei sampai dengan Juni 2004

B. Tujuan

Diketahuinya gambaran pengetahuan PUS tentang kontrasepsi vasektomi di

Lingkungan II Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Puskesmas Iringmulyo Kecamatan Metro Timur hasil penelitian

ini juga diharapkan dapat memberikan masukan guna peningkatan mutu

pelayanan kontrasepsi vasektomi demi terwujudnya kelangsungan pemakai

kontrasepsi vasektomi yang panjang dan permanen.

2. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfat, khususnya memperluas cakrawala di bidang kependudukan, KB dan

kesehatan serta acuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Manfaat bagi peneliti, peneliti ini sangat berguna untuk menambah

pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu


6

yang telah didapat selama kuliah khususnya materi KB, dalam metodologi

Penelitian.

You might also like