You are on page 1of 31
KADo UNTUK REMAJA HALAT KeLst M. Fauzi Rachman Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) RACHMAN, M. Fauzi Shalat khusyu’ Enjoy aja! /penulis, M. Fauzi Rachman; penyunting, Tari, ~ Cet. 1 Jakarta: Gema Insani Press, 2007. xii, 136 him; 19 em ISBN: 979-56-0255-1 1.Non Fiksi Remaja I.Judul Il. Tari Pasal 2 (1) Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang imbul secara otomatis solelah cuatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pasal 72 (()_ Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak metakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalampasal 2 at (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2} dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun danvatau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2). Barangsiaps dengan sengajamenyiarkan, memamerken, mengedarkan, atau menjuai kepada umum suatu ciptaan atau barang hast pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (ima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp '500.000,000,00 (lima ratus juta rupia. UU No. 19 Tahun 2002 SHALAT KHUSYU' ENJOY AJA! Penulis - M. Fauzi Rachman Penyunting - Tari Perwajahan Isi & Penata letak - Woro? & Gun Desain Sampul & llustrator - Kesatria Sughani Penerbit GEMA INSANI Depok JI. tr. H. Juanda, Depok 16418 Telp. (021) 7708891, 7708892, 7708893 Fax. (021) 7708894 hetpAwww. gemainsani.co.id e-mail: —_gipnet@indosat.net.id gip_remaja@yahoo.com Layanan SMS: 0815 86 86 86 86 Jakarta: J), Kalibata Utara Il No. 84 Jakarta 12740 Telp. (021) 7984391, 7984932, 7988593 Fax. (021) 7984388 Anggota IKAP! Cetakan Pertama, Rabi'ul Akhir 1428 H / Mei 2007 M Cetakan Kedua, Muharram 1429 H / Februari 2008 M * Shalat Khusyu’ Bisa Membawa Keringanan dalam Diri Seseorang, Khususnya Tentang Sesuatu yang Bikin Risau Hati dan Gundah UIA sate atriristsisssinsieeess.sositeonniti ancient anat BAB 5: YANG MENGGANGGU KEKHUSYU'AN + Menahan Lapar-..... * Menahan Buang ein’ Air Besar dan Kee * Menahan Kantuk.... fess * Melihat Sesuatu yang e Blea Bikin Labi Ketika Shalat... Re D Marine? eset y yang ie Ménsera Pikiran + Mendengar Suara Orang Ngobrol......:::seseee BAB 6: CONTOH SHALAT KHUSYU’ * Hatim al-Asham + Ali bin Abi Thalib r: * Sa’id at-Tanukhi...... + Muhammad bin Nash + ‘Amir bin ‘Abdullah * Muslim bin Yasar ... SBS IUD ISAS sceivessivooresccesoarseossubtbossnesasstslscbstasi® BAB 7: KENAPA SHALAT KHUSYU’ ITU 51 55 S/, 58 58 59 61 61 63 64 65 66 66 67 67 68 1 BAB 8: HIKMAH SHALAT KHUSYU' . 79 * Efektif Menggunakan Waktu...... 82 Cinta K : 8) + Selalu Punya Niat yang Baik 83 * Cinta Keteraturan .......... 83 * Thuma’ninah (tenang dan konsentrasi) 84 * Tawadhu’ (rendah hati)... 84 oc Salary Kecarriatatycaemettceartassrenaticnt,c-rte, 85 BAB 9: LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN....... 87 * Tempat dan Pakaian yang Bersih... 88 * Mengingat Mati dalam Shalat .. + Menghayati Ayat-Ayat dan Zikir y yang z Dibaca . 9| * Mentartil Bacaan Ayat per Ayat dan Memperbagus Suara Bacaannya + Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri OD ada ict ninatarateaiea cca OMe + Memandang ke Tempat Sujud .....mcssscersnees 94 BAB 10: WUDHU JUGA BERPENGARUH, LHO! 97 SIN ed aan ee + Mencuci Tangan . ee 99) + Mencuci Mulut atau Berkumur 99 + Membasuh Lubang Hidun 100 * Membasuh Muka.... lO + Membasuh Kedua Tangan sampe Siku ............ 101 + Membasuh Kepala 102 + Mengusap Kedua Telinga . 102 + Membasuh Kedua Kaki sampe Mata Kaki......... 104 BAB I 1: YUK, KITA PRAKTIKKAN! 107 * Berdiri dengan Rileks........-...s0 108 . 108 * Takbiratul Ihram 109 + Membaca Doa Iftitah 109 SS RUKG eeerecsrsteu nts: 113 * 15 * Sujud 116 + Duduk di antara Dua Sujud (jftirasy) 118 * Membaca Tasyahud Awal dan Akhir 120 BAB 122SALAM PENUTUP. .o.asesntsidincnsace. 129 KEPUSTAKAAN ... PROFIL PENULIS... KAMU tahu nggak, saat paling indah bagi seorang pecinta adalah waktu dia bertemu, bercengkerama, dan ngobrol sama orang yang dicintainya. Segala beban hidup dan ke- sedihan akan hilang seketika. Buat orang-orang saleh, ber- temu Allah lewat shalat adalah saat yang paling ditunggu karena pada saat itu dia bisa mencurahkan segala isi hati dan ber-mi'raj menuju Allah. Setelah itu, di alam realitas dia akan berusaha untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang didapat dari shalatnya. Inilah arti sesungguhnya khusyu’ itu. Rasulullah saw pernah memperingatkan kita, “imu yang pertama kali akan diangkat dari muka bumi adalah kekhusyu’an.” (HR Ath-Thabrani). Sabda Beliau tersebut paling nggak mengandung pesan bahwa shalat semestinya mampu membawa perbaikan kualitas hidup kita. Dengan kata lain, kalo kita mau sukses dan mau berhasil dalam hidup ini, maka kuncinya adalah punya iman dan mampu khusyu’ dalam shalat. Siapa pun di antara kita yang nggak pernah mau meningkatkan kualitas shalatnya, besar ke- mungkinan dia nggak akan sukses dalam hidup. Kalo ke- fe khusyu’an sudah tidak ada di dalam diri umatnya, maka 4s turunlah kualitas keilmuan seorang mukmin. ~~ ) Dalam surah Al-Ma’uun ayat 4-5, Allah berfirman, [Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.” Perhatikan baik-baik deh we lain. Sikapnya juga bersih. Mata, telinga, dan juga lidah bersih dari maksiat dan dari hal-hal yang nggak berguna. Dan yang paling penting, pikiran dan hati senatiasa bersih. Ber- sihnya hati akan membuatkan semakin peka terhadap se- tiap titik dosa. Inilah awal dari kesuksesan. SELALU PUNYA NIAT YANG BAIK Sebelum shalat, kita selalu mengucapkan niat. Niat sangat penting dalam ibadah. Diterima apa nggaknya sebuah ibadah sangat dipengaruhi sama niatnya. Seseorang yang shalatnya khusyu’ akan selalu menjaga niat dalam setiap perbuatan yang dikerjakannya. Dia nggak mau berbuat sebelum yakin niatnya lurus karena Allah. Dia juga yakin kalo Allah hanya menerima amal yang ikhlas. Apa sih ciri orang yang ikhlas itu? Cirinya, dia jarang banget kecewa dalam hidupnya. Dipuji, dicaci, kaya, miskin, dilihat, nggak dilihat, nggak akan berpengaruh apa-apa pada dirinya. Karena semua yang dikerjakannya mutlak hanya untuk Allah. CINTA KETERATURAN 5 Shalat memiliki rukun yang Diterima ap tertib dan teratur urutannya. nggaknya Orang yang khusyu’ dalam sebuah at shalatnya selalu cinta pada ke- ibadah a teraturan. Ketidakteraturan dipengaru inya- cuma akan menjadi masalah. sama nla y Shalat mengajarkan kita bahwa kesuksesan hanya milik orang THUMA ‘NINAH DALAM SHALAT Kamu pasti udah paham arti thuma’ninah, kan? Arti thuma’ninah adalah tenang dan nggak terburu-buru. Nabi saw. biasa /’tidal dengan disertai chuma’ninah sampe semua tulang-belulangnya kembali ke posisi semula. Nabi juga pernah menyuruh orang yang kurang sempurna (cacat) shalatnya agar thuma’ninah dan bersabda kepadanya, “Ti- daklah sempurna salah seorang di antara kamu sebelum melakukan yang demikian itu (thuma’ninah).” (HR Abu Daud) Abu Qatadah ra. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Sejahat-jahat manusia adalah pencuri, yaitu orang yang mencuri dalam shalatnya.” Qatadah bertanya, “Ya Rasu- lullah, bagaimana dia bisa mencuri shalatnya?” Beliau men- jawab, “la tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.” (HR Ahmad dan Hakim) Abdullah Al-Asy’ari ra. berkata bahwa Nabi saw. ber- sabda, “Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan rukunya dan mempercepat sujudnya, seperti orang lapar yang makan sebutir dan dua butir kurma, tetapi tidak me- ngenyangkan sedikit pun.” (HR Ath-Thabrani) So, buat kamu, please, please, please, saya mohon banget ya, perhatikan chuma’ninah saat ruku, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Jangan terburu-buru, biar selesai dulu bacaannya. Shalat yang dikerjakan dengan ter- buru-buru bisa menghilangkan kekhusyu’an dan menghilang- kan pahala. MENGINGAT MATI DALAM SHALAT Idih, belum apa-apa kok udah ngomongin mati sih? Serem amat! Emang apa hubungannya shalat dengan mati? Jelas ada, dong! Sabda Nabi saw, “Ingatlah kematian dalam shalatmu, karena apabila sesorang mengingat kematian dalam shalatnya, sudah pasti dia akan berusaha keras untuk menyempurnakan shalatnya. Dan, shalatlah kamu seperti shalatnya seseorang yang tidak membayangkan bahwa dirinya bisa mengerjakan shalat sesudah itu.” (As-Silsilah ash-Shahiihah, oleh Al-Albani) Nabi saw. pernah ber- pesan pula kepada Abu Ayyub ra., ““Apabila kamu berdiri dalam mengerja- kan shalat, maka hendak- lah shalat seperti shalat- nya orang yang mau me- ninggal dunia.” (HR Ah- mad). Maksudnya, kerja- kanlah shalat kayak shalat- nya orang yang berang- gapan kalo dirinya sekali- kali nggak akan bisa me- ngerjakan shalat lagi se- sudah itu. Dia tahu kalo dia pasti mati, maka shalatnya itu akan dianggap sebagai ~Shalat yang terakhir. Dengan keyakinan ini juga, dia akan berusaha keras biar khusyu’ dalam shalat. MENGHAYATI AYAT-AYAT DAN ZIKIR YANG DIBACA Al-Qur’an diturunkan oleh Allah buat segenap manu- sia dengan tujuan agar manusia selalu mengadakan peng- hayatan dan perenungan. Hal ini sesuai dengan firman- Nya, “Kitab (Al-Qur‘an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat men- dapatkan pelajaran.” (Shaad: 29) Di antara hal-hal yang bisa membantu kita meng- hayati Al-Qur’an adalah dengan membaca ayat- ayat Al-Qur’an secara ber- ulang-ulang sambil mem- biasakan diri memperhati- kan artinya. Nabi saw. bia- sa loh melakukannya. Di- riwayatkan bahwa beliau biasa bangun pada waktu malam kemudian baca satu ayat yang dibacanya ber- ulang kali. Ayat itu adalah, “Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau meng- ampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Al-Maidah: 118) Selain ayat-ayat Al-Qur’an, yang mesti dihayati juga adalah zikir atau bacaan-bacaan dalam shalat. Misalnya ucapan “Allahu akbar’, “sami’allahu liman hamidah”, “subhana Robiyyal a’zhimi wa bi hamdihi’ dan lain-lain. Pokoknya semua bacaan yang biasa kita ucapkan dalam shalat. Emang agak susah sih karena bacaan itu semua dalam bahasa Arab. Tapi kalo udah biasa, enjoy aja tuh! MENTARTIL BACAAN AYAT PER AYAT DAN MEMPERBAGUS SUARA BACAANNYA Kamu tahu artinya tartil? Tartil adalah tingkatan bacaan yang diakui oleh ulama Qira‘at, yakni bacaan lambat dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu tajwid dan mentadab- burkannya. Kalo cara ini kita lakukan, bisa membantu kita mengerti dan sekaligus menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dengan cepat. Bahkan, membaca dengan tartil merupakan sunnah Nabi saw., sebagaimana yang dijelaskan oleh Ummu Salamah ra, mengenai bacaan Rasulullah saw., “‘Bismillahir- ™ rahmaanirrahim.” Dalam satu riwayat disebutkan, “Kemu- fate et { dian Beliau berhenti sebentar, lalu membaca alhamdu lillahi Rabbil ‘aalamin, kemudian berhenti. Setelah itu membaca | ar-rahmaanir rahim.” Dalam riwayat yang lain disebutkan, ~Kemudian beliau berhenti, lalu membaca maaliki yaumiddin, sambil memutus-mutus bacaannya ayat demi ayat.” Hukumnya berhenti pada ujung ayat adalah sunnah, meskipun ayat itu masih nyambung dalam segi arti dengan ayat sesudahnya. Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan pelan-pelan itu akan lebih mendorong si pembacanya untuk menghayati dan bersikap khusyu’. Lain banget kalo bacanya cepat-cepat dan tergesa-gesa. Nggak akan bisa paham dan khusyu’ shalatnya! Hal lain yang bisa membantu kekhusyu’an kita dalam shalat adalah memperbagus suara (lagu) bacaan. Mem- perbagus suara bacaan itu merupakan pesan yang disam- paikan oleh Nabi saw., “‘Hiasilah Al- Qur’an dengan suaramu, karena suara yang bagus dapat menambah Al-Qur- ‘an, kebaikan.” (HR Hakim) Maksudnya memper- bagus suara waktu mem- baca Al-Qur'an itu bukan- nya dengan melenggang- lenggokin suara dan mem- baca berdasarkan bacaan orang lain yang nggak benar. Tapi, suara itu dibilang indah kalo disertai dengan bacaan yang mengandung kesedihan, seperti sabda Nabi saw., ‘‘Se- sungguhnya di antara manusia yang suaranya bagus ketika membaca Al-Qur‘an adalah apabila kamu mendengar Al-Qur’an itu dibacanya, kamu mengira bahwa dia benar-benar takut kepada Allah.” (HR Ibnu Majah) MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRI DI DADA Kalo Nabi saw. berdiri ketika shalat, biasanya beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri, kemudian kedua tangan tersebut diletakkan di dada. (HR Abu Daud). Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kami para nabi diperintahkan untuk meletakkan tangan kanan kami di atas tangan kiri pada waktu shalat.” (HR Ath-Thabarani) Imam Ahmad pernah ditanya tentang maksudnya me- letakkan kedua tangan, yang salah satunya diletakkan di atas yang lainnya ketika berdiri shalat. Jawab beliau, “Hal itu merupakan bukti dari sikap ketundukkan di hadapan Allah yang Mahaperkasa.” Ibnu Hajar bilang bahwa, “Hikmah dari posisi tangan se-perti itu ketika shalat adalah membuktikan sikap seorang yang meminta dengan penuh kehinadinaan dan ketundukan. Keadaan seperti itu akan lebih mencegah dari sikap main- main (yang tidak ada kaitannya dengan shalat) dan justru akan lebih mendekatkan kepada kekhusyu’an.” MEMANDANG KE TEMPAT SUJUD Kalo kita perhatikan sekarang ini, banyak lho yang menganggap remeh soal ke arah mana pandangan se- dicate oleh Allah. sebagai orang yang bersyukun dan saban, Dalam vrusan agama (dru dan ibadah) dia meldhat bepade yang Nah batuvra dia. marie diberi belebihan.” (AR Tiumiclzi) WUDHU JUGA BERPENGARUH, LHO! Wudhw’ atau yang biasa disebut thaharah (bersuci) sebenarnya merupakan kunci dari shalat kita. Gimana nggak, kalo wudhu’ kita nggak benar, maka jangan harap shalat kita akan sah. Lihat lagi deh syarat sahnya shalat. Wudhw’ yang akan ngedukung shalat kita jadi khusyu’ ada- lah wudhu’ yang di dalamnya ada ruh mengingat Allah (zik- rullah). Bukannya wudhu’ yang sekadar basah-basahan main air. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang mengingat Allah (zikrullah) ketika wudhu’, niscaya disucikan oleh Allah tubuhnya secara keseluruhan. Dan siapa yang tidak meng- ingat Allah (zikrullah), niscaya tidak disucikan oleh Allah dari tubuhnya selain yang terkena air saja.” (HR Daruquthni) Jadi itu yang mesti kamu kerjakan waktu ber- 1s wudhu’, yaitu ada perasaan Wudhu ingat sama Allah. Dan hasil- nya, tubuh kamu akan suci seluruhnya, dari ujung ram- but sampe ujung kaki, meski- pun nggak kena air. Dengan kata lain, kamu benar-benar |... siap menghadap Allah dengan ~seluruh tubuh yang udah suci yang ngedukung Hat kita jadi in mengingat Allah (zikrullah). itu. Biar makin jelas, yuk, kita praktikan wudhu’ itu. NAT Niat cukup diucapkan di dalam hati saja tanpa pake lisan. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya. Dan seseorang tergantung pada apa yang ia niatkan...” (HR Bukhari) So, kamu niatin di dalam hati, kalo wudhu’ kamu tujuannya sebagai bentuk ibadah kepada Allah, mem- bersihkan hadats dan ikhlas hanya kepada-Nya. MENCUC! TANGAN Waktu mencuci tangan, jangan lupa membaca “Bis- millahir Rahmaanir Rahiim’’, karena Nabi saw.. bersabda, “Siapa yang berwudhu’ dengan membaca bismillah, ia suci seluruh anggota badannya. Dan siapa yang tidak membaca bismillah, ia hanya suci (bersih) anggota-anggota wudhu ‘nya saja.” (HR Daruquthni) Kerjakan ini sambil rileks, dan sambil merasakan ke- sejukan air yang merupakan ciptaan Allah swt.. Terus baca, “Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah setan dan aku ber- lindung kepada-Mu dari kehadirannya.” MENCUCI MULUT ATAU BERKUMUR Kamu pernah punya temen yang mulutnya bau banget? Boleh jadi itu karena banyak bakteri di dalam mulutnya. Nah, waktu mencuci mulut atau berkumur, kerjakan dengan benar-benar sehingga kotoran sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut kamu keluar semua. Kotoran atau sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut itu bisa menimbul- kan bakteri, lho. Makanya nggak heran Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya tidak ingin mem- beratkan umatku, niscaya saya perintahkan mereka untuk ber- siwak setiap waktu shalat.” (HR Muslim) Kamu tahu siwak? Siwak itu kayu kecil yang dipake orang Arab buat membersihkan gigi mereka. Kalo di Indonesia, yang buat membersihkan gigi disebut sikat gigi pake odol. Kerjakan kumur-kumur ini secara santai dan rileks biar kamu benar-benar meng- hayati fungsinya membersihkan mulut lahir dan batin, sam- bil membaca doa, “Ya Allah, aku berharap semoga mulut ini mudah untuk membaca Kitab-Mu dan berzikir kepada- Mu.” MEMBASUH LUBANG HIDUNG Di dalam lubang hidung kita tuh banyak banget rambut- rambut halus yang fungsinya menyaring debu atau kotoran. gs Jadi saat membasuh lubang hidung, sebaiknya kamu sambil \istinsyaq (menghirup air ke hidung dengan sekali napas -Sampe ke ujung hidung yang paling dalam) serta istintsar es b-_ (menyemburkan air dari ujung hidung). Kerjakan hal ini dengan hati-hati dan pelan-pelan, jangan sampe airnya ke- Kalo kita dikasih kitab catatan amal dengan tangan kanan, itu berarti amal kita bagus banget dan kita akan jadi calon penghuni surga. Sebaliknya, kalo kita dikasih kitab catatan amal dengan tangan kiri, itu artinya amal kita jelek dan kita akan jadi calon penghuni neraka. sebagai alat pendengaran dan sebagai bagian dari sis- tem keseimbangan tubuh. Kalo rajin dibersihkan, sis- tem pendengaran kita akan mampu menangkap gelom- bang suara yang paling halus sekalipun, dan sistem ke- seimbangan tubuh kita akan bagus terus. Nah, ketika ber- wudhu’, usap kedua daun telinga secara perlahan-lahan, dan jangan lupa juga lubang telinga bagian dalamnya, ka- rena di sana juga banyak ba- nget kotoran-kotoran. Sambil baca doa, “Ya Allah, jadikan- lah diriku termasuk orang- orang yang mau mendengarkan nasihat sehingga mampu mengikuti kebaikannya. Ya Allah, perdengarkanlah ke- padaku panggilan surga beserta segala kebaikan dan kenikmatannya.” MEMBASUH KEDUA KAKI SAMPE MATA KAKI fr Basuhlah kedua kaki kamu sampe mata kaki. Gosok 4. }, pelan-pelan biar kotoran yang menempel hilang. Bersihkan | | juga sela-sela jari-jari kamu. Membersihkan kaki ini juga et _|_ bagus banget lho buat kesehatan karena bisa melancarkan ‘ beredaran darah dan bikin kuat kaki, sehingga hasilnya e KALO selama ini kamu cuma tahu teorinya aja, kayaknya nggak afdol deh kalo belum mempraktikkannya. Gimana kamu bisa tahu nikmatnya shalat khusyu’ kalo kamu belum pernah melakukannya? Orang barat bilang, “Practice makes perfect’. Artinya, “Latihan (praktik) bisa bikin sempurna”. Makanya, biar makin sempurna pengetahuan kamu tentang shalat khusyu’, gimana kalo sekarang kamu coba praktikin! BERDIRI DENGAN RILEKS Maksudnya rileks di sini, kamu ber- diri dengan tenang dan jangan mikirin apa-apa. Berdiri dengan kedua kaki sejajar, terpisah selebar bahu, dengan berat tubuh terbagi rata. Arahkan pan- dangan ke tempat sujud. Bernapaslah se- cara alami dan bayangkan kalo kamu se- dang berhadapan dengan Allah Azza wa Jalla, dan bayangkan juga kalo kamu se- dang berada dalam tatapan-Nya. Tentu aja berdiri buat yang mampu. Kalo nggak p= mampu, misalnya lagi sakit, boleh sambil Yet duduk atau tiduran. Het NIAT "Ngee Kalo kamu udah berdiri dengan rileks dan hati udah bisa membayangkan kalo kamu sedang berhadapan dengan Allah, maka niat dalam hati untuk mengerjakan shalat, ikhlas hanya karena Allah. Yang pasti, maksudnya niat itu adalah “menyengaja” mengerjakan sesuatu. Niat harus tetap ada selama shalat itu. Kalau dalam tengah-tengah shalat berniat untuk keluar (membatalkan), maka batal deh shalatnya. TAKBIRATUL IHRAM Setelah itu, angkat kedua ta- as ngan dan ucapkan takbir pembuka ¢\ atau biasa disebut takbiratul ihram agak panjang, “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar). Sewaktu ngu- capin “Allahu Akbar’, agak pan- jangkan ucapan “‘A/lah” dan rasa- kan kalo ruh kamu naik ke hadirat- Nya. Yakinkan kalo ruh kamu ada- lah tiupan llahi yang akan menan- LER gkap kalam-kalam Ilahi. Kemudian diam sebentar sampe kamu me- rasakan ketenangan dan getaran halus sekali yang menyelimuti, lakukan sikap pasrah, sebelum baca doa iftitah. MEMBACA DOA IFTITAH Kembalikan lagi ruh kamu yang tadi naik ke hadirat- Nya sewaktu mengucapkan “Allahu Akbar’, terus baca doa iftitah pada rakaat yang pertama aja. Jangan lupa baca “Bismillahirrahmanirrahim”, se- belum baca doa iftitah sebagai tanda mulainya shalat. Ada dua doa iftitah yang dicontohkan sama Nabi, dan dua-duanya bagus, jadi kamu bisa pilih salah satunya. Yang pertama, web aot se tee 0 wR 0b x SUG es gl gh ED Ceuta CL as oy Aw oe ere yet, escent ia Si gets Sasath Ray Apes Fell 8 oe hp yoee Sob AY Geta vy ah (glasy cee ste te po bee ali aut, El Guy “Wajjahtu wajhia lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifan Musliman wa maa ana minal Musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi Rabbil ‘aalamiin, laa syariika lahu wa bi dzaalika umirtu wa ana minal Musli- miin.” ln! “Aku menghadapkan wajahku kepada zat (Allah) yang \. telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan. Dan aku bukan golongan orang yang mu- y+ 8yrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup matiku hanya “untuk Allah penguasa alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk golong- an orang Islam.” (HR Muslim) Yang kedua, Bfaah oF Guay us (outs oy er et Agi > oo eo 6, - 4 yo yee ate Saal O58 Be os ube eb wail, & Ary aly els ccs AAI «Su “Allahumma ba’id bainii wa baina khathaayaa- ya kamaa ba’adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqginii min khathaayaaya kamaa yu- naqgots tsaubul abyadhu minad danasi. Allahum- magh silnii min khathaayaaya bil maai wats tsalji wal barad.” “Ya Allah, jauhkanlah diriku dari kesalahan-kesalahan- ku sebagaimana telah Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana telah Engkau bersihkan baju putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah diriku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, es, dan embun.” (HR Bukhari dan Muslim) Bacalah doa iftitah ini sambil menghayati artinya di dalam hati, kemudian rasakan perubahan keadaan jiwa dan tubuh kamu. Bacalah sampe kamu benar-benar merasa- kan ruh kamu bergerak bangkit lagi. Bayangkan kalo doa di atas dimaksudkan sebagai tanda penyerahan untuk ber- diri tegak lalu bersimpuh di bawah kekuasaan Allah, ber- tasbih, dan bertahmid, memohon kebersihan dan kesucian, dan jauh dari noda dosa dan kesalahan, membasuhnya dengan berbagai jenis air, menghadapkan muka pada Allah semata. Kemudian baca surah Al-Fatihah. Sebelum membaca surah Al-Fatihah, bacalah isti’adzah dulu, yaitu “A ‘uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim” (aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk). Terus bacalah surah Al-Fatihah secara perlahan-lahan ayat per ayat. Sambil di dalam hati kamu menghayati makna ayat per ayat itu. Ada rahasianya kenapa kita sebaiknya baca surah Al-Fatihah secara perlahan-lahan ayat per ayat. Nabi saw. bersabda, “Telah berfirman Allah ‘Azza wa Jalla, ‘Aku telah membagi dua bacaan Al-Fatihah dalam shalat itu dengan hamba-Ku, sedang ia akan mendapat apa yang dimintanya. Jika ia membaca Alhamdulillah Rabbil ‘alamiin, Allah pun menjawab, ‘Hamba-Ku telah memuji- Ku’. Jika ia membaca Arrahmaanirrahiim, maka Allah me- nyambutnya: ‘Hamba-Ku telah memyji-Ku’. Jika ia mem- baca Maaliki yaumiddiin, maka Allah menyambutnya, ‘Hamba-Ku telah memuliakan-Ku’. Jika dia mengucapkan, lyyaaka na’budu wa iyyaaka nastaiin, maka Allah menjawab, ‘Inilah batas di antara Aku dengan hamba-Ku, dan ia akan mendapat apa yang dimintanya’. Kemudian jika ia membaca Ihdinash shiraathal mustaqim, shiraathal ladziina an’amta ™ alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh dhaalliin, maka Allah membalas, ‘Inilah dia bagian hamba-Ku, dan dia pun akan mendapat apa yang dimintanya itu’.” remy Jadi kalo kita perhatikan, ternyata Allah membalas bacaan surah Al-Fatihah kita Iho, cuma kitanya aja yang dada. Kerjakan dengan sikap sempurna sampai kamu merasakan ada tarikan otot di belakang lutut kamu. Posisi ruku ini bisa membuat lentur tulang belakang, menggerakkan otot-otot yang kaku dan membuat kendur ruas-ruas tulang belakang, biar tulang belakang kembali sesuai dengan anatominya. Setelah posisi kamu udah benar- benar mantap, bacalah, & pith GY) ob Subhaana Robbiyal ‘Azhiimi (3x) “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung.” Kalo ditanya kenapa bacanya harus tiga kali, jawaban- nya ya karena itu yang dicontohkan sama Nabi, sekaligus ukuran thuma’ninah waktu ruku. Ingatkan, ruku harus dengan thuma’ninah (tenang dan nggak tergesa-gesa). Selain itu, Rasulullah saw. bersabda, “Jika seorang di antara kalian mengucapkan ‘Subhaana Rabiyyal ‘azhiimi tiga kali, maka sempurnalah rukunya.” (Kutubus Sunnan) Selain itu Nabi juga pernah membaca bacaan, és 31 bi Bue ene aA] CL. > Slbhaanalallaahurnniawabihamidilea allaahum- maghfirlii “Mahasuci Engkau, Wahai Tuhan. Segala puji bagi-Mu, Wahai Tuhan, ampunilah aku.” Kalo udah selesai, diam sebentar sampe kamu benar- benar merasakan getaran yang ada di dalam kalimat-kalimat tersebut, yaitu “Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung dan dengan segala Pujian bagi-Nya”. (TIDAL (-\ Sehabis itu, berdiri dengan te- ff <7? y nang, sambil tangan diangkat kayak pertama kali mulai shalat takbiratul ihram, Pada saat yang sama, sepenuh jiwa kamu ucapkan, Bee ee A soe & ochad (a) al Ante » Sami’allahu liman hami- dah “Allah men- ZIG dengar orang yang memuji-Nya” Diamlah sebentar dan biarkan tu- lang-tulang badan kembali pada posisinya semula. Dengan melakukan gerakan i’ti- dal agak lama (thuma’ninah), berarti nga- sih kesempatan biar tulang-tulang badan kembali ke posisinya semula dan aliran darah dari otak turun lagi ke seluruh badan. Setelah badan kamu udah benar- benar tegak, bacalah, SAS Uy, Robbana lakal hamdu “Ya Tuhan, milik-Mu segala pujian.” atau dilengkapkan menjadi, : ore nb anv aby ote rj adh, doe & de itly Robbana lakal hamd u mil-us samaawant wa mil-ul ardhi wa mil-u maa syi’ta min syai‘in ba’du. “Ya Tuhan, milik-Mu segala pujian sepenuh langit dan bumi dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu” Kalo dibaca dengan benar, bacaan itu sangat mem- pengaruhi kita, loh. Kita akan merasa bahwa kita nggak memiliki apa-apa di dunia ini. Makanya, baca sambil dihayati artinya di dalam hati. SUJUD Sehabis_ i’tidal, P™ ucapkan “Allahu Ak- ,. bar”, terus sujud. Ker- jakan sujud dengan }-1 Sempurna. Buat co- wok, kedua siku se- merasakan kedekatan dengan Allah SWT. Inilah puncak kesadaran kita sebagai manusia. Jangan lupa, ketika mulut kamu mengucapkan, “Subhaana Rabbiyal A’laa”, hati kamu mengucapkan artinya, “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.” DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD (IFTIRASY) Sehabis sujud, kamu balik ke posisi duduk sambil ngucapin “Allahu Akbar”. Taruh kedua tangan di atas paha, lalu ajaklah Allah berdialog, & 3) (4 > Allahummaghfirlii (Tuhanku ampuni- Iah dosaku). Diam sebentar. Allah akan merespon dengan mem- , berikan ampunan-Nya. © AG) Warhamnit (belas kasihanilah aku). SHALAT Kuusid Enjoy Aja! Buat kamu yang masih terjaga shalatnya, acung dua jempol! Hebat! Apalagi bisa shalat full lima waktu dalam sehari, Udah bukan zamannya lagi remaja jadi generasi yang lupa ama shalatnya.Terus, dari shalat yang lima waktu itu, berapa kali ya shalat kamu bisa khusyu'? Waza... bisa dihitung dengan jari, kali ye! Jangankan untuk khusyu’, mengerjakan shalat tepat waktu juga rasanya susah banget, Kenapa, ya? tu karena kita nggak mengetahui dan memahami betapa mulia kedudukan shalat, betapa banyak keutamaan shalat yang terkandung. “Tak kenal, maka tak sayang." Begitu kata pepatah. Kalo pun sudah memahami, kita masih aja sulit untuk khusyu’. Padahal, khusyu itu penting lah agar shalat yang kita dirikan, tidak sia-sia di mata Allah swt. Kalo gitu, biar kita makin sayang, makin kenal, makin _ tekun melaksanakan shalat dengan khusyu’, yuk, kita baca bareng-bareng aja!

You might also like