You are on page 1of 6
eae Loy Bett og Baughman JoAnn C. Hackley VIABDCIES MELLITUS Diabetes melitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh pening- katan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Mungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespons terhadap insulin dan/atau penu- runan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas. Kondisi ini mengarah pada hiperglikeria, yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non-ketosis (HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat menuijang terjadinya komplikasi mikrovaskular kronis (penyakit ginjal dan mata) serta komplikasi neuropati. Diabetes juga berkaitan dengan suatu peningkatan kejadian penyakit makrovaskular, termasuk infark miokard, stroke, dan penyakit vaskular perifer. JENIS-JENIS DIABETES Tipe J: Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) 1. 5% sampai 10% pendcrita diabetik adalah Tipe I. Sel-Sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. 2. Awitan mendadak biasanva teriadi sebelum usia 30 tahun. Diabetes mellitus gestasional (GDM): Awitan selama kehamilan (pada trimester kedua atau ketiga). Kerusakan toleransi glukosa: kadar gula darah antara normal dan yang mengalami diabetes; 25 dari mereka akhimya mengalami diabetes. Abnormalitas toleransi terhadap glukosa sebelumnya (Prev-AGT): metabolisme glukosa terakhir normal; riwayat hiperglikemia terdahulu. Potensial abnormalitas toleransi glukosa (PotAGT): tidak terdapat riwayat intoleransi glukosa; berikan dorongan untuk mencapai berat badan ideal; risiko diabetes meningkat jika terdapat riwayat keluarga diabetes, obesitas, ibu dari bayi dengan berat badan melebihi 4,5 kg. Penyakit pankreatitis. Abnormalitas hormonal. Obat-Obatan (glukokortikoid dan preparat yang mengandung estrogen). iNIFESTAS! KLINIS betes Tipe! Hiperglikemia berpuasa. Glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, dan polifagia. Gejala-Gejala lain termasuk keletihan dan kelemahan. Ketoasidosis diabetik (DAK) menyebabkan tanda-tanda dan gejala- gejala nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, napas bau buah; jika tidak ditangani, perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian. . Masa kerja: insulin dapat Preparat insulin bervariasi berdasarkan pada empat karakteristik utar masa kerjanya, konsentrasi, spesies (Sumber), dan pabrik pembuatny jikelompokan menjadi tiga Kategori b dasarkan pada awitan, puncak, dan durasi kerjanya. Insulin kerja-singkat termasuk insulin regular (ditandai dengan hu “R” pada botolnya), juga dikenal sebagai insulin kristalin zinc (Ca penampilannya tampak jernih. Awitan dari insulin regular adalah sampai | jam; puncaknya 2-4 jam; durasi 6-8 jam. . Insulin kerja intermediet termasuk insulin NPH dan insulin Lente (“1 » Aw dan penampilannya tampak putih serta seperti susu. insulin kerja intermediet adalah 3-4 jam; puncak kerjanya 4 jurasi 16-20 jam. jam; . Insulin kerja panjang termasuk insulin Uliralente (“UL”), yang me punyai kerja lama, lambat dan menetap dengan awitan 6-8 jam; pun 12-16 jam; durasi 20-30 jam. . U-100 merupakan konsentrasi insulin yang paling umum di Amer Serikat (100 unit insulin per 1 sentimeter kubik [cc]}). . Reaksi alergi setempat dapat terjadi dalam bentuk kemerahan; bengkak, nyeri tekan, dan indurasi sampai 1-2 jam setelah suntikan diberikan, Reaksi alergi sistemik jarang terjadi dan kadang berhubungan dengan edema umum atau anafilaktik. Insulin lipodistrofi merupakan gangguan metabolisme lemak setempat dan menghindari penyuntikan insulin kedalam area hipertrofi. Resistensi insulin Klinik dapat terjadi karena antibodi imun berkem- bang dan terjadi ikatan insulin, menurunkan kemampuan penggunaan; atasi dengan pemberian preparat insulin yang asli dan kadang prednison untuk menghambat pembentukan antibodi. 1, Preparat hipoglikemik oral mungkin efektif untuk pasien diabetes Tipe Il yang tidak dapat hanya diobati dengan penatalaksanaan dill saja. 120 DIABETES MELLITUS Berfungsinya pankreas penting agar preparat ini efektif dan tidak dapat digunakan dalam pengobatan diabetes Tipe | dan pasien yang rentan terhadap ketoasidosis. 2. Hipoglikemik mungkin terjadi ketika digunakan dosis preparat hipo- glikemik yang berlebihan atau menunda makan alau masukan makanan kurang. 3. Hindari penggunaan alkohol karena dapat terjadi reaksi disulfiram (Antabuse). 4. Obai-Obat hipoglikemik oral dapat dihentikan secara temporer jika insulin diperlukan saat pasien mengalami hiperglikemia akibat infeksi, trauma, atau pembedahan. ndari penggunoan taktik “yang menakutkan” (kebutaan atau iputasi) jika pasion tidak mematuhi rencana pengobatan. tgan memberikan penilaian pada pasien; bal terscbut hanya akan tningkatkan perasaan bersalah dan harga diri rendah_ dakan antara masalah-masalah dan kepatuhan, defisit pengetahuan, n defisit perawatan diri seria jangam berasumsi bahwa masalah- ssalah dengan diabetes berkaitan dengan ketidakpatuhan, mali bahwa faktor-faktor emosional dan fisik (mis., ketajaman peng- iatan) dapat merusak kemampuan pasien untuk melakukan kete- mpilan perawatan diri. i tanda-tanda infeksi atau stres emosional yang mengarah pada ningkatan kadar glukosa darah meskipun telah patuh terhadap regi- im pengobatan. PERTIMBANGAN GERONTOLOGI gkatan glukosa darah meningkat frekuensinya sesuai dengan ber- hhnya usia. sitivitas fisik yang konsisten dan realistis sangat bermanfaat bagi dengan diabetes. :untungan olahraga termasuk penurunan hiperglikemia, perasaan ihteraan umum, penggunaan kalori yang dirakan, dan penurunan badan, Pertimbangkan kerusakan fisik akibat penyakit kronis lain ierencanakan regimen olahraga.

You might also like