You are on page 1of 19

Deskripsi kasus Bronkitis : (contoh kasus)

Suatu hari seorang ibu dan bapak membawa anaknya yang berusia 15 tahun ke
Rumah Sakit, dengan keluahan utama anaknya mengalami sesak napas sejak dua hari yang
lalu apabila sedang dalam posisi terlengkup ke kanan dan ke kiri, di katakan oleh pasien
napasnya pendek dan cepat, empat hari sebelumnya pasien mengalami pilek dan demam di
sertai batuk, pasien mengatakan nafsu makan dan minum berkurang. Dari hasil pemeriksaan
fisik adalah TD: 110/70 mmHg, Nadi: 160 x/mnt, Suhu: 37,5 derajat celcius, RR: 65 x/mnt.
PENGKAJIAN :

Identitas :
Nama : Nn. F
Umur : 15 tahun
Alamat : Jln. Surya kecana, waru 1 pamulang barat.
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan: pelajar
Agama : islam

Riwayat Sakit dan Kesehatan :


Keluhan Utama : Dikatakan oleh orang tua pasien, pasien mengalami sesak napas
sejak dua hari yang lalu apabila dalam posisi terlengkup baik ke
kanan maupun kiri, Dan pasien mengatakan napas pendek dan
cepat.
Riwayat Penyakit Saat Ini : orangtua pasien mengatakan, pasien mengalami pilek
dan demam di sertai batuk sejak empat hari sebelumnya.
Keluhan Tambahan : pasien mengatakan nafsu makan dan minum berkurang sejak
menderita sakit yang di alaminya.
Riwayat Penyakit yang pernah di derita : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : lemah
Tanda tanda vital :TD : 110/70 mmHg, Nadi : 160 x/menit, RR : 65 x/menit,
Suhu : 37.5 derajat celcius. Pola nafas : tidak teratur, jenis
nafas : dispnea, suara nafas : wheezing, dan mengalami sesak
nafas.

ANALISA DATA :
No
Data Fokus
1 Ds: dikatakan oleh orangtua
pasien, pasien mengalami sesak

Problem / masalah
Ketidakefektifan pola nafas

Etiologi
Posisi Tubuh
(karena apabila pasien

nafas sejak dua hari yang lalu

dalam posisi

apabila dalam posisi telengkup

terlengkup pasien

ke kanan dan ke kiri. Dan nafas

mengalami sesak

pendak serta cepat.


Do: hasil pemeriksaan fisik
adalah TD : 110/70 mmHg,
Nadi : 165 x/menit, RR : 65
x/menit, Suhu : 37,5 derajat
celcius. Pola nafas : tidak
teratur, jenis nafas : dispnea,
suara nafas : wheezing, dan
mengalami sesak nafas.

nafas)

Ds: pasien mengakatakan nafsu

Ketidak seimbangan Nutrisi

Faktor biologis

makan dan minum berkurang,

kurang dari kebutuhan tubuh.

(karenan pasien

sejak menderita sakit yang di

mengalami

alaminya.

pilek,demam dan
batuk)

Do: pemeriksaan TTV : TD :


110/70 mmHg, Nadi : 165
x/menit, RR : 65 x/menit, Suhu :
37,5 derajat celcius.
3

Ds: orangtua pasien mengatakan

Kurangnya pengetahuan

Kurang informasi

baru mangetahui penyakit yang

( karena ketidak

di derita anaknya.

pekaan orangtua

Do:

ketika

ditanya

seputar

pasien akan kesehatan)

tentang penyakit yang berkaitan


dengan

anaknya,

orangtua

pasien tidak dapat menjawab.

DIAGNOSA :
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d posisi tubuh
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
(melaporkan pilek,deman dan batuk)
3. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi

INTERVENSI :

No

Dx. Kep/ masalah


kalobarasi
Ketidakefektifan
pola

nafas

posisi tubuh.

Tujuan

Intervensi

( NOC )

( NIC )

Rasional

Setelah dilakukan asuhan RESPIRATORY

-Mengetahui

b/d keperawatan selama 3 x 24 MONITORING (3350)


jam, pasien dapat :
RESPIRATORY

-pantau

kecepatan,

usaha dalam bernafas

Dengan kriteria :

-Pantau pola nafas

-Kecepatan respirasi yang -Lakukan


sesuai

yang dibutuhkan

pernafasan

pernafasan

sesuai atau normal

yang

terapi

(nebulizer) apabila di
butuhkan.
-Anjurkan posisi tubuh
pasien
mempermudah

-posisi tubuh yang sesuai dalam bernafas

adanya

sumbatan

dalam

pernafasan

pengobatan pernafasan

yang normal
-pola

oksigen

STATUS ritme, kedalaman, serta -Mengetahui

(0410) :

-Kedalaman

kecukupan

yang
pasien

-Saturasi

oksigen

dengan

aktivitas

dengan

kecukupan

oksigen dalam tubuh


-Apabila teknik nonfarmakologi
dapat

tidak
memenuhi

kebutuhan

oksigen

pasien.

dengan pernfasan
-Posisi
sesuai

tubuh

yang

membantu

pasien dalam kedaan


nyaman saat bernafas

Ketidakseimbanga
n

nutrisi

dari

Setelah

diberikan

asuhan NUTRITION

-Mengetahui

kurang keperawatan selama 3 x 24 THERAPY (1120) :

kebutuhan jam, pasien dapat :

tubuh b/d faktor


biologis

NUTRITIONAL STATUS - pasien perhari


(1004)

(melaporkan
pilek,demam

-Pantau masukan nutrisi

-Tetapkan

dan Dengan kriteria :

dengan tim kesehatan

batuk )
-Pasien

dapat

memenuhi

kebutuhan nutrisi yang di


butuhkan
-Masukan makanan pasien
terpenuhi
-Masukan

kaloborasi

lain tentang nutrisi yang


tepat untuk memenuhi
kebutuhan pasien
-Anjurkan pasien untuk
memilih makanan yang
lembut

cairan

kecukupan
yang

nutrisi
dibutuhkan

pasien
-Mengetahui

nutrisi

yang

untuk

tepat

pasien

dalam

memenuhi
kebutuhannya
-Kaloborasi

dapat

mempermudah
perencanaan.

pasien

terpenuhi

Kurang
pengetahuan

Setelah

diberikan

asuhan HEALTH

-Rencanakan

b/d keperawatan selama 3 x 24 EDUCETION (5510)

kurang informasi

jam, pasien dapat :

-Berikan

pendidikan

KNOWLEDGE:HEALTH

kesehatan

BEHAVIOR (1805).

pasien dan keluarga

Dengan kriteria :

-Berikan

-Mengetahui faktor
penyebab penyakityg
berkaitan dgn pasien

sederhana

kepada

jangka

panjang

untuk

menindak

lanjuti

pasien

dalam

memperbaiki
perialaku sehat dan

nasehat adaptasi gaya hidup


kepada sehat.

pasien dan keluarga

IMPLEMENTASI :
No
Dx
1

Hari / Tgl

Implementasi

Evaluasi

Shift
Kamis, 26

-Memantau

september

kedalaman

2013, shift

pernafasan

jam 09.00
14.00
WIB

kecepatan,
serta

usaha

ritme, S : pasien mengatakan masih sesak


dalam nafas

-Memantu pola nafas


-Mengatur posisi tubuh pasien agar
sesuai dengan saat bernafas

O : pasien tampak masih sesak nafas


A : masalah belum teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
-Pantau kecepatan,ritme, kedalaman
serta usaha dalam pernafasan
-Pantau pola nafas
-Kaloborasikan

dengan

tim

kesehatan lain tentang posisi tubuh


pasien yang sesuai
-Berikan

terapy

pengobatan

(nebulizer)
2

Kamis, 26

-Mengkaloborasikan dengan tim

september

kesehatan lain, tentang nutrisi yang makannya mulai membaik

2013, shift

tepat untuk memenuhi kebutuhan

O : tampak ketika di berikan

jam 09.00

pasien

makanan pasien sudah terlihat mau

-Memantau masukan nutrisi pasien

makan

perhari

A : masalah teratasi sebagian

14.00
WIB

-Menganjurkan pasien memilih


makanan yang tepat (lembut) untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya

S : pasien mengatakan nafsu

P : lanjutkan intervensi
-Pantau masukan nutrisi pasien
perhari
-Tepatkan pasien memilih makanan

yang sesuai

Kamis, 26

-Memberikan pendidikan kesehatan S : pasien mengatakan sudah

september

kepada pasien dan keluarga

2013, shift

-Memberikan

jam 09.00 atau


14.00 WIB

strategi

nasehat
dalam

penyakit yang berkaitan

mengetahui faktor faktor penyebab

sederhana yang berkaitan dengan sakitnya


mengatasi O : tampak ketika ditanya seputar
penyakit yang berkaitan pasien
keluarga dapat menjawab
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervenssi
-Tetapkan pendidikan kesehatan
kepada pasien tentang faktor faktor
yang masih berhubungan dengan
penyakit yang berkaitan
-Berikan nasehat sederhana kepada
pasien

PRE PLENING IMPLEMENTASI


PENDIDIKAN KESEHATAN (HEALTH EDUCETION)
TENTANG PENYAKIT BRONKITIS KEPADA KELUARGA Nn. F
Jln. Surya Kencana, Waru 1 Pamulang Barat, Tangsel.

A. Latar Belakang
Implementasi merupakan proses dalam asuhan keperawatan, dimana
implementasi inilah yang menentukan apakah masalah kesehatan Nn. F dapat
terselesaikan atau tidak. Dalam menentukan implementasi disesuaikan dengan
masalah keperawatan yang muncul dan intervensi yang telah ditetapkan.
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorokan (saluran
pernapasan pada paru) adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam satu
tahun selama 2 tahun berturut-turut. sekresi yang menumpuk dalam bronkiolus
mengganggu pernapasan yang efektif. merokok atau pemajanan terhadap polusi
adalah penyebab utama bronkitis.
Temuan Patofisiologi utama pd bronkitis kronik adalah hipertrofi
kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah dan ukuran sel2 goblet, dgn
infiltrasi sel2 radang dan edema mukosa bronkus. Bentuk mokus yg meningkat
mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik di sertai peningkatan
sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronkiolus kecil sehingga bronkiolus
tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor etiologi utama adalah merokok dan
polusi udara yg lazim terjadi di daerah industri. Polusi udara yg terus menerus jg
merupakan presiposisi infeksi rekuren krn polusi memperlambat aktivitas silia dan
fagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanan
sendiri melemah.
Dari hasil pengkajian ditemukan data bahwa Nn.F dengan usia 15
tahun dengan keluhan sesak nafas mulai dua hari yang lalu, napas pendek dan cepat,
napas disertai bunyi mengi

yang tidak hilang timbul

dan tidak dimengaruhi

keadaan lingkungan. empat hari sebelumnya mengalami pilek dan sedikit demam,
Nn. F juga susah makan dan minum. kemudian disusul batuk, dengan hasil
pemeriksaan fisik adalah TD : 100/70, Nadi :160 x/mnt, Suhu :37,5 derajat celcius,

RR :65 x/mnt.Pola nafas : tidak teratur,

jenis nafas : dispnea, suara nafas :

wheezing, dan mengalami sesak nafas.


Berdasarkan data diatas didapatkan analisa data bahwa masalah
kesehatan pada Nn.F adalah pola nafas tidak efektif disebabkan karena posisi
tubuh yang tidak sesuai dengan pernafasan,serta kurang pengetahuan mengenai
penyakit yang di derita ,dan faktor faktor penyebab utamanya,serta pencegahan
agar tidak terjadi penyakit berulang, dan posisi tubuh yang tepat untuk penderita
bronkitis.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah di berikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, pasien
diharapkan dapat :
a.) Mengetahui pengertian tentang penyakit bronkitis
b.) Mengetahui penyebab utama penyakit bronkitis
c.) Mengetahui cara pencegahan atau menghindari faktor penyebab bronkitis
d.) Serta mengetahui posisi tubuh yang sesuai dengan pernafasan
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga Nn.F di harapkan
dapat menyebutkan :
a.) Pengertian dari penyakit bronkitis
b.) Faktor utama penyebab bronkitis
c.) Cara pencegahan atau menghindari faktor penyebab bronkitis
d.) Posisi tubuh yang sesuai saat bernafas
E. Metode Pelaksanaan
Ceramah dan Tanya Jawab
F. Sasaran dan Target
Sasaran : keluarga
Target : Nn. F
G. Strategi Pelaksanaan
Hari/tanggal : sabtu, 05 Oktober 2013
Tempat : ruang melati No.18, Rumah Sakit Sahabat Kita
Waktu : 15. 00 15.30 WIB
H. Media dan Alat Bantu
Leaflet, slide, infokus, kuisoner, lembar balik.
I. Setting Tempat

A
E

Ket : A= (perawat)
B=(pasien)

C= (keluarga)
D= (fasilitator)

E=(observer)

J. Susunan Acara
No
1

Tahap
Pembukaan

Waktu
5 menit

Kegiatan
-mengucapkan salam
-menjelaskan tujuan

Pelaksanaan

25 menit

-menjelaskan kontrak waktu


-menjelaskan pengertian penyakit
bronkitis
-menjelaskan faktor utama penyebab
bronkitis
-menjelaskan cara pencegahan atau
menghindari

faktor

penyebab

penyakit bronkitis agar tidak berulang


-menjelaskan nutrisi yang tepat untuk
penderita bronkitis
-menjelaskan posisi

tubuh

yang

sesuai dan tepat


3

Penutup

15 menit

-melakukan evaluasi
-Memberikan kesempatan

untuk

bertanya
-menjelaskan kembali apabila masih
belum dimengerti oleh pasien
-mengakhiri pelaksaan
-menjelaskan kontrak kembali
-mengucapkan salam penutup

K. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.) pre plening telah disiapkan 3 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan
b.) media telah disiapkan sebelum dilaksanakan penyuluhan
c.) kontrak waktu,topik,dan tempat dengan keluarga
2. evaluasi Proses

a.) Mahasiswa dapat menjelaskan dengan tepat materi yang akan di


sampaikan
b.) Keluarga aktif memperhatikan materi yang akan disampaikan
c.) Keluarga aktif bertanya terhadap hal hal yang belum diketahui
d.) Pendidikan kesehatan berjalan lancar
3. Evaluasi Hasil
a.) Keluarga dan Nn. F dapat menyebutkan pengertian dari penyakit bronkitis
b.) Keluarga dan Nn. F dapat menyebutkan 2 dari penyebab utama bronkitis
c.) Keluarga dan Nn. Dapat menyebutkan minimal 5 dari 7 tanda dan gejala
bronkitis
d.) Keluarga dan Nn. F dapat menyebutkan 4 cara pencegahan atau
menghindari faktor terkait bronkitis
e.) Keluarga dan Nn. F dapat menyebutkan 4 dari posisi tubuh yang tepat dan
benar saat bernafas
LAMPIRAN MATERI :
BRONKITIS
A. Definisi bronkitis
1. Bronkitis akut
Infeksi virus akut dgn efek maksimum pd tingkat bronkiolar, biasanya
menyerang anak usia 2- 12 bulan jarang setelah usia 2 tahun. Awalnya sebagai
ISPA sederhana dgn rabas nasal serosa, mungkin di sertai dgnn demam ringan,
serta bertahap mengalami peningkatan distress pernapasan, dispnea, batuk nonproduktif paroksimal, takipnea dgn pernapasan cuping hidung dan retraksi,
emfisema. Dan anak mungkin mengalami mengi.
2. Bronkitis kronik
Adalah suatu penyakit peradangan saluran napas bawah jangka
panjang, umumnya dipicu oleh pajanan berulang ke asap rokok, polutan udara,
atau alergen. Sebagai respon terhadap iritasi kronik, saluran napas menyempit krn
penebalan edematosa kronik lapisan dalamnya di sertai oleh pembentukan
berlebihan mukus kental. Meskipun terjadi batuk berulang akibat iritasi kronik
tersebut, namun sumbatan mukus sering tidak dapat dikeluarkan dgn tuntas,
terutama krn iritasi melumpuhkan eskalator (jalan atau tangga) mukus bersilia.
Infeksi paru oleh bakteri sering terjadi, krn timbunan mukus adalah medium yg
baik bagi pertumbuhan bakteri.
3. Bronkitis akibat virus
Inflamasi jalan napas besar ISPA virus tetapi agens yg lain (mis.
Bakteri, jamur, gangguan alergi, iritan melalui udara) dapat mencetus gejala,

jarang terjadi sebagai suatu isolasi pd masa kanak2, mempengaruhi anak dalam 4
tahun pertama dr kehidupan. Batuk kering dan keras ( memburuk pd mlm hari )
menjadi produktif pd 2- 3 hari, takipnea, dan demam ringan.
4. Bronkitis asmatik
Respon berlebihan dari bronkus terhadap infeksi, paling umum paling
umum di sebabkan oleh virus tetapi dapat juga dapat berbagai patogen ISPA,
bronkospasme,eksudasi, dan edema bronkus yg serupa dengan asma pd anak yg
lebih besar, terjadi pd masa bayi lanjut dan masa kanak kanak awal. ISPA
sebelumnya, mengi, batuk produktif.
5. Patofisiologi bronkitis
Temuan Patofisiologi utama pd bronkitis kronik adalah hipertrofi
kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel goblet, dgn
infiltrasi sel-sel radang dan edema mukosa bronkus. Bentuk mokus yg meningkat
mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik di sertai
peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronkiolus kecil sehingga
bronkiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor etiologi utama adalah
merokok dan polusi udara yg lazim terjadi di daerah industri. Polusi udara yg terus
menerus jg merupakan presiposisi infeksi rekuren krn polusi memperlambat
aktivitas silia dan fagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan
mekanisme pertahanan sendiri melemah.

Asap rokok mengiritasi jalan nafas

Kelenjar mengsekresi lendir

hipersekresi lendir dan inflamasi

lendir menjadi banyak

jumlah sel goblet

fungsi silia

B. menurut jurnal kesehatan, ISMN.sri 1979-19551, vol.V. NO.I. Maret 2011, Hal 60-71
Tanda dan gejala bronkitis yaitu :
1. Demam
2. Batuk berdahak
3. Sesak nafas
4. Sering menderita infeksi pernafasan (flu)
5. Wajah tampak kemerahan

6. Sakit kepala
7. Gangguan pengelihatan
C. Faktor utama penyebab bronkitis
1. Asap rokok dan Polusi udara
2. Virus dan bakteri
D. Pencegahan bronkitis
Menghindari iritan pernafasan (terutama asap rokok), individu yang rentan
terhadap infeksi saluran pernafasan harus di imunisasi terhadap agens virus yang
umum dengan vaksin influenza.
Menurut jurnal kesehatan, ISMN.sri 1979-19551, vol.V. NO.I. Maret 2011,
Hal 60-71 Tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah atau menghindari
penyakit berulang adalah sebagai berikut :
1. Hindari merokok atau terkena asap rokok
2. Hindari orang yang mengalami flu atau pilek
3. Cuci tangan secara teratur setelah melakukan aktifitas dan sebelum menyantap
makanan
4. Gunakan masker untuk menghindari kontak langsung
E. Kebutuhan nutrisi pada penyakit bronkitis
Nutrisi yang perlu diperhatikan pada penderita bronkitis sebaiknya
menghindari konsumsi bahan susu yang berlebihan, gula putih, permen, tepung dan
nasi putih. Jika nafas kembali teratur, makanan yang tadinya di hindari dapat di
konsumsi namun di kurangi atau dalam jumlah yang sedikit : susu 1 gelas sehari, gula
putih sendok per-hari, nasi putih 1 sendok nasi 1 x makan. Dalam waktu yang sama
dapat mengkonsumsi 3-5 buah atau jenis buah-buahan dan sayuran perhari, serta air
minum hangat 6-8 gelas perhari.
F. Posisi tubuh yang tepat saat mengalami sesak
1. Tetapkan posisi tubuh yang dirasakan lebih nyaman saat bernafas
2. Usahakan agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan yang menyebabkan
kelelahan
3. Lakukan aktivitas yang sekiranya masih dapat dilakukan
4. Posisikan tubuh dengan semi fowler derajat kemiringan 450,yaitu agar tidak terjadi
tekanan dari abdomen pada diafragma. (GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 20011
(783-792)

EVALUASI FORMATIF
PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA KELUARGA DAN Nn. F
TENTANG PENYAKIT BRONKITIS
Nama klien :
Hari/tanggal :
(*) berikan tanda silang (x) jika menurut anda benar dan yang berkaitan dengan materi yang
telah anda ketahui.

A. Definisi Bronkitis
o Bronkitis adalah penyakit peradangan saluran pernafasan bawah
o Bronkitis adalah penyakit infeksi
o Bronkitis adalah yang disebabkan oleh virus dan bakteri
B. Tanda Dan Gejalan Bronkitis
o
o
o
o
o
o
o

Demam
Batuk berdahak
Sesak nafas
Sering menderita infeksi pernafasan (flu)
Wajah tampak kemerahan
Sakit kepala
Gangguan pengelihatan

C.Faktor Utama Penyebab Bronkitis


o Asap rokok dan Polusi udara
o Virus dan bakteri
D. Pencegahan Bronkitis Yang Dapat Dilakukan
o Hindari merokok atau terkena asap rokok
o Hindari orang yang mengalami flu atau pilek
o Cuci tangan secara teratur setelah melakukan aktifitas dan sebelum menyantap
makanan
o Gunakan masker untuk menghindari kontak langsung

E. Nutrisi Yang Di Perlukan


o
o
o
o

susu 1 gelas sehari


gula putih sendok per-hari
nasi putih 1 sendok nasi 1 x makan
Dalam waktu yang sama dapat mengkonsumsi 3-5 buah atau jenis buah-buahan

dan sayuran perhari


o air minum hangat 6-8 gelas perhari.
G. Cara memposisikan tubuh yang sesuai dengan keadaan saat bernafas
o Tetapkan posisi tubuh yang dirasakan lebih nyaman saat bernafas
o Usahakan agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan yang menyebabkan
kelelahan
o Lakukan aktivitas yang sekiranya masih dapat dilakukan
o Posisi tidur dengan semi fowler 450,yaitu untuk mengurangi tekanab dari
abdomen pada diafragma.

DAFTAR PUSTAKA
Anissa Andriyani, Refi Safitri. 2011. keefektifan pemberian posisi semi fowler :
Jurnal, GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 2011 (783-792). Surakarta
Brunner, suddarth. 2008. Keperawatan medika bedah : EGC. Jakarta
Price sylvia, M. Lorraine wilson. 2007. Patofisiologi ; EGC. Jakarta

Purwadianto, Sampurna. 2009. kedaruratan medik ; BINARUPA AKSARA.


Jakarta.
Sherwood lauralee. 2012. Fisiologi manusia : EGC. Jakrta.
Setiadi. 2007. Anatomi dan fatofisiologi manusia : GRAHA ILMU. Jogjakarta
Utama Hendra. 2007. ilmu penyakit dalam, jilid II ;FKUI. Jakarta
Wong Donna. 20010. Keperawatan pediatrik ; EGC. Jakarta
Wikipedia.id. bronkitis. 2013

ASUHAN KEPERAWATAN DAN SATUAN ACARA


PENYULUHAN (HEALTH EDUCATION)
PENYAKIT BRONKITIS

Untuk memenuhi nilai matakuliah Sistem Respirasi

Oleh : Kelompok 5 / Kelas 3A


Dinah Nurmala
(121320105)

Jesika Paula
(121320110)

Program Studi S1 Keperawatan

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


Pamulang
2013/2014
HASIL ANALISA JURNAL

5. Jurnal kesehatan, ISMN.sri 1979-19551, vol.V. NO.I. Maret 2011, Hal 60-71
broncitis adalah suatu peradangan pada cabang bronkus (salluran udara keparu).
penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. tetapi
pada penderita penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan

pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifta serius. Macam-macam penyakit bronkus ada 2
yaitu :
1) bronkitis akut : bronkitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam wkatu 2
hingga 3 minggu saja. virus yang menyebabkan flu atau pilek dapat menyebabkan
bronkitis acute. selain itu bronkitis akut dapat disebabkan karna non-inpeksidari paparan
asap tembakau, debu, dan uap.
2) bronkitis kronik : brnkitis kronik yaitu bronkitis yang biasanya datangg secara
berulang-ulang dalam jangka wkatu yang lama. terutama pada perokok. bronkitis akut
dapat menyebabkan bronkitis cronic jika tidak mengalami penyembuhan.hal ini terjadi
karena penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru-paru yang sifatnya
permanen. penyebab bronkitis akut adala perokok,polusi udara dan debu, dan gas yang
beracun ditempat kerja.
Gejala bronkitis : gejalanya seperti batuk berdahak baik yang jelas atau putih, abuabu, kekuningan atu berwarna hijau (dahak tidak selalu muncul) , sesak nafas, kelelahan,
sedikit demam dan menggigil dan dada merasa todak nyaman.
Cara pencegahan untuk menurunkan resiko bronkitis adalah hindari merokok dan
menjadi perokok pasif, hidari orang-orang yang pilek atau flu, mendapatkan vaksin flu
tahunan yang adpat membantu melindungi tubuh dari flu, cuci tangan dengan
menggunakan sanitizer tangan sevcara teratur, gunakan masker untuk menutupi ulut dan
hidung agar mengurangi resiko tertular virus.

6. jurnal STIKes RS. Baptis Kediri. VOL 4, NO. 2, Desember 2011


batuk dengan dahak menunjukan adanya eksudat bebas dalam saluran pernapasan
seperti bronkits kronik, bronkietasis, dan kavitas. keadaan abnormal produksi mukus yang
berlebihan (karna gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran
mukosa_, menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan seacara adekuat normal,
sehingga mukus ini banyak tertimbun dan bersihan jalan nafas tidak efektif. pengerluaran
dahak dengan membatuk akan lebih mudah dan efektif bila diberikan penguapan
nebulizer. penggunaan nebulizer untuk mnegncerkan dahal tergantung dari kekuatan
pasien untuk membatuk sehingga mendorong lendir keluar dari saluran pernapasan dan
seseorang akan merasa lendir keluar dari saluran dan jalan nafas akan menjadi normal.

7. GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 20011 (783-792)


Untuk mengurangi sesak nafas yaitu anatara lain dengan pengaturan posisi dengan
pengaturan posisi saat istirahat. posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit
kardiopulmonari adalah psisi semi fowler dengan drajat kemiringan 45 0, yaitu dengan
menggunakan gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi teknan dari
abdomen pada diagfragma. insiprasi pendek dan dangkal, mengakibatkan penderita
menjadi sianosis, wajahnya pucat dan lemas, serta banyak mengeluarkan keringat. bentuk
torax terbatasa pada saat inspirasi dan pergerakannya pun juga terbatas, sehingga pasien
menjadi cemas dan berusaha untuk bernapas sekuat-kuatnya (kumoro,2008:2). sesak

napas disebebkan oleh adanya penyempitan saluran ernapasan. penyempitan saluran


pernapasan terjadi karena adanya hyperreaktifitas dari saluran pernapasan terhadap
berbagai macam rangsangan, sehingga menyebabkan spasme otot-otot polos bronkus yang
dikenal dengan bronkospasme, oedema membran mukosa dan hypersekresi mucus (erlina,
2008: 2).

You might also like