Professional Documents
Culture Documents
Suatu hari seorang ibu dan bapak membawa anaknya yang berusia 15 tahun ke
Rumah Sakit, dengan keluahan utama anaknya mengalami sesak napas sejak dua hari yang
lalu apabila sedang dalam posisi terlengkup ke kanan dan ke kiri, di katakan oleh pasien
napasnya pendek dan cepat, empat hari sebelumnya pasien mengalami pilek dan demam di
sertai batuk, pasien mengatakan nafsu makan dan minum berkurang. Dari hasil pemeriksaan
fisik adalah TD: 110/70 mmHg, Nadi: 160 x/mnt, Suhu: 37,5 derajat celcius, RR: 65 x/mnt.
PENGKAJIAN :
Identitas :
Nama : Nn. F
Umur : 15 tahun
Alamat : Jln. Surya kecana, waru 1 pamulang barat.
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan: pelajar
Agama : islam
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : lemah
Tanda tanda vital :TD : 110/70 mmHg, Nadi : 160 x/menit, RR : 65 x/menit,
Suhu : 37.5 derajat celcius. Pola nafas : tidak teratur, jenis
nafas : dispnea, suara nafas : wheezing, dan mengalami sesak
nafas.
ANALISA DATA :
No
Data Fokus
1 Ds: dikatakan oleh orangtua
pasien, pasien mengalami sesak
Problem / masalah
Ketidakefektifan pola nafas
Etiologi
Posisi Tubuh
(karena apabila pasien
dalam posisi
terlengkup pasien
mengalami sesak
nafas)
Faktor biologis
(karenan pasien
mengalami
alaminya.
pilek,demam dan
batuk)
Kurangnya pengetahuan
Kurang informasi
( karena ketidak
di derita anaknya.
pekaan orangtua
Do:
ketika
ditanya
seputar
anaknya,
orangtua
DIAGNOSA :
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d posisi tubuh
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
(melaporkan pilek,deman dan batuk)
3. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi
INTERVENSI :
No
nafas
posisi tubuh.
Tujuan
Intervensi
( NOC )
( NIC )
Rasional
-Mengetahui
-pantau
kecepatan,
Dengan kriteria :
yang dibutuhkan
pernafasan
pernafasan
yang
terapi
(nebulizer) apabila di
butuhkan.
-Anjurkan posisi tubuh
pasien
mempermudah
adanya
sumbatan
dalam
pernafasan
pengobatan pernafasan
yang normal
-pola
oksigen
(0410) :
-Kedalaman
kecukupan
yang
pasien
-Saturasi
oksigen
dengan
aktivitas
dengan
kecukupan
tidak
memenuhi
kebutuhan
oksigen
pasien.
dengan pernfasan
-Posisi
sesuai
tubuh
yang
membantu
Ketidakseimbanga
n
nutrisi
dari
Setelah
diberikan
asuhan NUTRITION
-Mengetahui
(melaporkan
pilek,demam
-Tetapkan
batuk )
-Pasien
dapat
memenuhi
kaloborasi
cairan
kecukupan
yang
nutrisi
dibutuhkan
pasien
-Mengetahui
nutrisi
yang
untuk
tepat
pasien
dalam
memenuhi
kebutuhannya
-Kaloborasi
dapat
mempermudah
perencanaan.
pasien
terpenuhi
Kurang
pengetahuan
Setelah
diberikan
asuhan HEALTH
-Rencanakan
kurang informasi
-Berikan
pendidikan
KNOWLEDGE:HEALTH
kesehatan
BEHAVIOR (1805).
Dengan kriteria :
-Berikan
-Mengetahui faktor
penyebab penyakityg
berkaitan dgn pasien
sederhana
kepada
jangka
panjang
untuk
menindak
lanjuti
pasien
dalam
memperbaiki
perialaku sehat dan
IMPLEMENTASI :
No
Dx
1
Hari / Tgl
Implementasi
Evaluasi
Shift
Kamis, 26
-Memantau
september
kedalaman
2013, shift
pernafasan
jam 09.00
14.00
WIB
kecepatan,
serta
usaha
dengan
tim
terapy
pengobatan
(nebulizer)
2
Kamis, 26
september
2013, shift
jam 09.00
pasien
makan
perhari
14.00
WIB
P : lanjutkan intervensi
-Pantau masukan nutrisi pasien
perhari
-Tepatkan pasien memilih makanan
yang sesuai
Kamis, 26
september
2013, shift
-Memberikan
strategi
nasehat
dalam
A. Latar Belakang
Implementasi merupakan proses dalam asuhan keperawatan, dimana
implementasi inilah yang menentukan apakah masalah kesehatan Nn. F dapat
terselesaikan atau tidak. Dalam menentukan implementasi disesuaikan dengan
masalah keperawatan yang muncul dan intervensi yang telah ditetapkan.
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorokan (saluran
pernapasan pada paru) adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam satu
tahun selama 2 tahun berturut-turut. sekresi yang menumpuk dalam bronkiolus
mengganggu pernapasan yang efektif. merokok atau pemajanan terhadap polusi
adalah penyebab utama bronkitis.
Temuan Patofisiologi utama pd bronkitis kronik adalah hipertrofi
kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah dan ukuran sel2 goblet, dgn
infiltrasi sel2 radang dan edema mukosa bronkus. Bentuk mokus yg meningkat
mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik di sertai peningkatan
sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronkiolus kecil sehingga bronkiolus
tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor etiologi utama adalah merokok dan
polusi udara yg lazim terjadi di daerah industri. Polusi udara yg terus menerus jg
merupakan presiposisi infeksi rekuren krn polusi memperlambat aktivitas silia dan
fagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanan
sendiri melemah.
Dari hasil pengkajian ditemukan data bahwa Nn.F dengan usia 15
tahun dengan keluhan sesak nafas mulai dua hari yang lalu, napas pendek dan cepat,
napas disertai bunyi mengi
keadaan lingkungan. empat hari sebelumnya mengalami pilek dan sedikit demam,
Nn. F juga susah makan dan minum. kemudian disusul batuk, dengan hasil
pemeriksaan fisik adalah TD : 100/70, Nadi :160 x/mnt, Suhu :37,5 derajat celcius,
A
E
Ket : A= (perawat)
B=(pasien)
C= (keluarga)
D= (fasilitator)
E=(observer)
J. Susunan Acara
No
1
Tahap
Pembukaan
Waktu
5 menit
Kegiatan
-mengucapkan salam
-menjelaskan tujuan
Pelaksanaan
25 menit
faktor
penyebab
tubuh
yang
Penutup
15 menit
-melakukan evaluasi
-Memberikan kesempatan
untuk
bertanya
-menjelaskan kembali apabila masih
belum dimengerti oleh pasien
-mengakhiri pelaksaan
-menjelaskan kontrak kembali
-mengucapkan salam penutup
K. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.) pre plening telah disiapkan 3 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan
b.) media telah disiapkan sebelum dilaksanakan penyuluhan
c.) kontrak waktu,topik,dan tempat dengan keluarga
2. evaluasi Proses
jarang terjadi sebagai suatu isolasi pd masa kanak2, mempengaruhi anak dalam 4
tahun pertama dr kehidupan. Batuk kering dan keras ( memburuk pd mlm hari )
menjadi produktif pd 2- 3 hari, takipnea, dan demam ringan.
4. Bronkitis asmatik
Respon berlebihan dari bronkus terhadap infeksi, paling umum paling
umum di sebabkan oleh virus tetapi dapat juga dapat berbagai patogen ISPA,
bronkospasme,eksudasi, dan edema bronkus yg serupa dengan asma pd anak yg
lebih besar, terjadi pd masa bayi lanjut dan masa kanak kanak awal. ISPA
sebelumnya, mengi, batuk produktif.
5. Patofisiologi bronkitis
Temuan Patofisiologi utama pd bronkitis kronik adalah hipertrofi
kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel goblet, dgn
infiltrasi sel-sel radang dan edema mukosa bronkus. Bentuk mokus yg meningkat
mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik di sertai
peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronkiolus kecil sehingga
bronkiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor etiologi utama adalah
merokok dan polusi udara yg lazim terjadi di daerah industri. Polusi udara yg terus
menerus jg merupakan presiposisi infeksi rekuren krn polusi memperlambat
aktivitas silia dan fagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan
mekanisme pertahanan sendiri melemah.
fungsi silia
B. menurut jurnal kesehatan, ISMN.sri 1979-19551, vol.V. NO.I. Maret 2011, Hal 60-71
Tanda dan gejala bronkitis yaitu :
1. Demam
2. Batuk berdahak
3. Sesak nafas
4. Sering menderita infeksi pernafasan (flu)
5. Wajah tampak kemerahan
6. Sakit kepala
7. Gangguan pengelihatan
C. Faktor utama penyebab bronkitis
1. Asap rokok dan Polusi udara
2. Virus dan bakteri
D. Pencegahan bronkitis
Menghindari iritan pernafasan (terutama asap rokok), individu yang rentan
terhadap infeksi saluran pernafasan harus di imunisasi terhadap agens virus yang
umum dengan vaksin influenza.
Menurut jurnal kesehatan, ISMN.sri 1979-19551, vol.V. NO.I. Maret 2011,
Hal 60-71 Tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah atau menghindari
penyakit berulang adalah sebagai berikut :
1. Hindari merokok atau terkena asap rokok
2. Hindari orang yang mengalami flu atau pilek
3. Cuci tangan secara teratur setelah melakukan aktifitas dan sebelum menyantap
makanan
4. Gunakan masker untuk menghindari kontak langsung
E. Kebutuhan nutrisi pada penyakit bronkitis
Nutrisi yang perlu diperhatikan pada penderita bronkitis sebaiknya
menghindari konsumsi bahan susu yang berlebihan, gula putih, permen, tepung dan
nasi putih. Jika nafas kembali teratur, makanan yang tadinya di hindari dapat di
konsumsi namun di kurangi atau dalam jumlah yang sedikit : susu 1 gelas sehari, gula
putih sendok per-hari, nasi putih 1 sendok nasi 1 x makan. Dalam waktu yang sama
dapat mengkonsumsi 3-5 buah atau jenis buah-buahan dan sayuran perhari, serta air
minum hangat 6-8 gelas perhari.
F. Posisi tubuh yang tepat saat mengalami sesak
1. Tetapkan posisi tubuh yang dirasakan lebih nyaman saat bernafas
2. Usahakan agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan yang menyebabkan
kelelahan
3. Lakukan aktivitas yang sekiranya masih dapat dilakukan
4. Posisikan tubuh dengan semi fowler derajat kemiringan 450,yaitu agar tidak terjadi
tekanan dari abdomen pada diafragma. (GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 20011
(783-792)
EVALUASI FORMATIF
PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA KELUARGA DAN Nn. F
TENTANG PENYAKIT BRONKITIS
Nama klien :
Hari/tanggal :
(*) berikan tanda silang (x) jika menurut anda benar dan yang berkaitan dengan materi yang
telah anda ketahui.
A. Definisi Bronkitis
o Bronkitis adalah penyakit peradangan saluran pernafasan bawah
o Bronkitis adalah penyakit infeksi
o Bronkitis adalah yang disebabkan oleh virus dan bakteri
B. Tanda Dan Gejalan Bronkitis
o
o
o
o
o
o
o
Demam
Batuk berdahak
Sesak nafas
Sering menderita infeksi pernafasan (flu)
Wajah tampak kemerahan
Sakit kepala
Gangguan pengelihatan
DAFTAR PUSTAKA
Anissa Andriyani, Refi Safitri. 2011. keefektifan pemberian posisi semi fowler :
Jurnal, GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 2011 (783-792). Surakarta
Brunner, suddarth. 2008. Keperawatan medika bedah : EGC. Jakarta
Price sylvia, M. Lorraine wilson. 2007. Patofisiologi ; EGC. Jakarta
Jesika Paula
(121320110)
5. Jurnal kesehatan, ISMN.sri 1979-19551, vol.V. NO.I. Maret 2011, Hal 60-71
broncitis adalah suatu peradangan pada cabang bronkus (salluran udara keparu).
penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. tetapi
pada penderita penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan
pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifta serius. Macam-macam penyakit bronkus ada 2
yaitu :
1) bronkitis akut : bronkitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam wkatu 2
hingga 3 minggu saja. virus yang menyebabkan flu atau pilek dapat menyebabkan
bronkitis acute. selain itu bronkitis akut dapat disebabkan karna non-inpeksidari paparan
asap tembakau, debu, dan uap.
2) bronkitis kronik : brnkitis kronik yaitu bronkitis yang biasanya datangg secara
berulang-ulang dalam jangka wkatu yang lama. terutama pada perokok. bronkitis akut
dapat menyebabkan bronkitis cronic jika tidak mengalami penyembuhan.hal ini terjadi
karena penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru-paru yang sifatnya
permanen. penyebab bronkitis akut adala perokok,polusi udara dan debu, dan gas yang
beracun ditempat kerja.
Gejala bronkitis : gejalanya seperti batuk berdahak baik yang jelas atau putih, abuabu, kekuningan atu berwarna hijau (dahak tidak selalu muncul) , sesak nafas, kelelahan,
sedikit demam dan menggigil dan dada merasa todak nyaman.
Cara pencegahan untuk menurunkan resiko bronkitis adalah hindari merokok dan
menjadi perokok pasif, hidari orang-orang yang pilek atau flu, mendapatkan vaksin flu
tahunan yang adpat membantu melindungi tubuh dari flu, cuci tangan dengan
menggunakan sanitizer tangan sevcara teratur, gunakan masker untuk menutupi ulut dan
hidung agar mengurangi resiko tertular virus.