You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan karunia serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Fisika tentang Emisi Karbon
dan Perubahan Iklim ini tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Ibu Sri Murni S.Pd, M.Pd selaku
guru pembimbing mata pelajaran fisika, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Sadar akan keterbatasan dan kemampuan kami, mungkin dalam penyusunan makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan baik dari Ibu guru maupun teman-teman. Atas kritik dan sarannya
kami ucapkan terima kasih.

Mataram, 10 Mei 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik
dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan membahas gambaran
umum adanya emisi karbon yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global dan
perubahan iklim. Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan
suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal
berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung
meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya. Dan sepuluh tahun
terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir
ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang
terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang
ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir
bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang
mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan
Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara
mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di
akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu emisi karbon?
2.
Bagaimana emisi karbon mempengaruhi perubahan iklim dan dampaknya di
3.
4.

Indonesia?
Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia?
Bagaimana usaha manusia dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan

5.

global akibat emisi karbon tersebut?


Bagaimana pemerintah dan masyarakat dunia menanggapi perubahan iklim

sebagai isu global?


C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu emisi karbon,contoh serta zat-zat yang terkandung
2.

dalam emisi karbon.


Untuk mengetahui pengaruh emisi karbon bagi perubahan iklim dan pemanasan

3.
4.

global serta dampaknya di Indonesia


Untuk mengetahui dampak perubahan iklim bagi kesehatan manusia
Untuk mengetahui usaha yang dapat dilakukan manusia dalam menghadapi

5.

perubahan iklim dan pemanasan global akibat emisi karbon


Untuk mengetahui bagaimana pemerintah dan masyarakat dunia menanggapi
perubahan iklim sebagai isu global

BAB II
PEMBAHASAN
A. Emisi Karbon

1. Pengertian Emisi
Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan
yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau tidak
mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun secara umum, emisi dapat di
analogikan sebagai pancaran, misalnya: pancaran sinar, elektron atau ion.
Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi akibat terganggunya suatu sistem yang
melampaui suatu batas energi sehingga terjadi suatu emisi.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Emisi merupakan zat, energy atau
komponen yang dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan, sehingga menimbulkan
terganggunya suatu system. Sebagai contoh adalah Emisi Gas Buang.
2.

Emisi Gas Buang


Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu
kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan bahan
bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak
sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikelpartikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut.
Emisi Gas Buang merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim dan
pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini

3. Komposisi Emisi Gas Buang

Emisi Senyawa Hidrokarbon (HC)


Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang
kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar dengan sempurna
dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon
terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran
tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air (H20).Walaupun desain ruang
bakar mesin kendaraan saat ini yang sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja
sebagian dari bensin seolah-olah tetap dapat "bersembunyi" dari api saat
terjadi proses pembakaran dan menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot
cukup tinggi. Hidrokarbon (HC) ,dapat menyebabkan iritasi mata, pusing,
batuk, mengantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan
kanker paru-paru.

Emisi Carbon Monoksida (CO)


Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang relative tidak stabil dan
cenderung bereaksi dengan unsur lain. Gas karbon monoksida (CO)
merupakan gas yang sangat sangat sulit dideteksi karena gas CO tidak
memiliki bau, rasa dan bentuk. Gas CO (Karbon Monoksida), dapat

mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan pusing, gangguan


berpikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.

Emisi senyawa NOx


Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam
kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang amat stabil yang
tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan
tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan
berikatan dengan oksigen.Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila
terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk
NO2. Inilah yang amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila
terkena air akan membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya konsentrasi
oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Oksida Nitrogen (NO2)
dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan kasus asma,
menimbulkan infeksi saluran nafas, memicu kanker paru-paru, serta gangguan
jantung dan paru.

Oksida Belerang (SO2)


Oksida Belerang (SO2) dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
sehingga menimbulkan gejala batuk, sampai sesak nafas dan meningkatkan
asma.

Timah Hitam (Debu Timbal) (Pb)


Dapat

meracuni sistem pembentukan darah

merah

sehingga dapat

mengakibatkan beberapa hal, antara lain, bagi orang dewasa dapat


menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah
tinggi, mengurangi fungsi ginjal dan reproduksi pria. Sedangkan bagi anakanak dapat menimbulkan penurunan kemampuan otak dan mengurangi
kecerdasan.
B. Pengaruh Emisi Karbon Bagi Perubahan Ikim,Pemanasan Global, dan Dampaknya di
Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bahwa perubahan iklim akibat adanya pemanasan global
atau global warming yang diakibatkan suhu permukaan bumi ini meningkat oleh
berlebihnya CO sebagai sumber emisi terbesar dan gas-gas/senyawa lainnya yang
menjadi efek rumah kaca terhadap bumi ini sendiri. Ada fakta menyebutkan sumber
emisi gas buang (transportasi) ini menyumbang 13% dari total sumber emisi di
seluruh dunia. Ini merupakan penghasil emisi terbesar kedua setelah gas rumah kaca
setelah peternakan yang menyumbang 18%. Dari sini kita tahu bahwa emisi gas
buang baik dari CO maupun dari HO, CO, HC dan NOx sangat berpengaruh

terhadap perubahan iklim ini. Kita tanpa sadar alat transportasi yang kita gunakan itu
menyumbang gas CO dan gas-gas lainnya yang dapat mengakibatkan perubahan
iklim dan akan tersa dampaknya oleh kita sendiri baik sekarang dan masa yang akan
datang.

Pergeseran pola perubahan iklim di Indonesia terjadi semakin parah dari hari ke hari.
Perubahan pola terjadi pada aspek curah hujan, suhu bumi, dan tinggi muka laut.
Pergeseran pola curah hujan dapat berupa peningkatan curah hujan maupun
penurunan curah hujan.Peningkatan curah hujan menyebabkan bencana lain seperti
banjir dan tanah longsor. Penurunan curah hujan dapat menimbulkan kekeringan dan
menyebabkan penurunan ketersediaan air. Di lain pihak, perubahan suhu bumi
diperkiran meningkat dan pada tahun 2020-2050 akan mencapai peningkatan
0.8 1C relatif terhadap periode iklim terakhir di abad ke-20. Perubahan suhu ini
dapat menimbulkan ancaman bagi ekosistem, dapat menimbulkan kebakaran hutan,
dan dapat menimbulkan evaporasi berlebihan pada tumbuhan. Perubahan juga terjadi
pada tinggi muka laut. Tinggi muka laut mengalami kenaikan sebesar 7mm/tahun
pada periode 1993-2008. Diprediksikan tinggi muka laut akan meningkat 35-40cm
pada tahun 2050 dibanding pada tahun 2000. Dampak yang ditimbulkan dari
kenaikan muka lau adalah terancamnya kehiduoan pesisir, terjadi peningkatan
genangan air, abrasi pesisir, dan intrusi air laut.
C. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia
Beberapa dampak serius pemanasan global bagi kesehatan manusia, misalnya adalah :
i.

Penyakit infeksi
Perubahan iklim berdampak pada munculnya beberapa jenis penyakit infeksi baru
seperti ebola, flu burung, dan beberapa penyakit hewan yang dapat menular
kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia adalah penyakit
degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada
masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang

ii.

kurang memadai. (Dr. Wan Alkadri, Msc.)


Penyakit saluran pernapasan
World Health Organization menyebutkan akibat lain pemanasan global adalah
penyakit saluran pernapasan. Bettina Menne, anggota WHO divisi Eropa
mengatakan, Gelombang panas menyebabkan jumlah materi dan debu di udara
meningkat, Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi.
Selain itu, banyaknya jumlah kebakaran hutan baik disengaja ataupun karena

iii.

panasnya cuaca memperburuk ancaman penyakit saluran pernapasan ini.


Penyebaran penyakit DBD dan malaria
Pemanasan global berdampak pada semakin singkatnya siklus perkawinan dan
pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa. Akibatnya,
jumlah populasi nyamuk berkembang sangat cepat. Ini terutama terjadi di
kawasan Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk adalah
penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD). Kedua penyakit ini sangat

sensitif terhadap perubahan iklim. Kita sudah merasakannya langsung ganasnya


kedua penyakit tersebut, yakni tingginya angka korban penderita demam berdarah
iv.

dan malaria dibeberapa daerah.


Penyakit akibat penipisan lapisan Ozone
Dampak pemanasan global bagi kesehatan juga terjadi karena pengaruh penipisan
ozone seperti meningkatnya intensitas sinar ultra violet. Intensitas sinar UV yang
mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti
kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, pertumbuhan mutasi genetik,
dan memperburuk penyakit-penyakit umum asma dan alergi

v.

Penyakit yang berhubungan dengan panas


Lebih jauh global warming juga bisa berakibat terjangkitnya penyakit yang
berkaitan dengan panas (heat stroke), terutama pada lansia dan anak-anak. Suhu
yang panas juga bisa menyebabkan kegagalan sektor pertanian, sehingga akan
muncul kelaparan dan malnutrisi.

vi.

Selanjutnya perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut dapat menyebabkan
berbagai bencana alam seperti banjir, badai topan dan kebakaran. Dan bencana
alam hampir selalu disertai dengan migrasi penduduk ke kantong-kantong
pengungsian. Di tempat pengungsian ini sering muncul penyakit, seperti : diare,
gatal-gatal dan penyakit kulit lain, kurang gizi, defisiensi mikronutrien, trauma
psikologis, dan lain-lain.

D. Usaha manusia dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global akibat
i.

emisi karbon.
Mitigasi sejak dini seperti melakukan tes uji standar emisi gas buang terhadap

ii.

kendaraan secara berkelanjutan.


Melarang menggunakan kendaraan tidak layak pakai yang menghasilkan gas

iii.

buang berlebih.
Mengembangkan teknologi ramah lingkungan dan perawatan terhadap mesin

iv.
v.

kendaraan.
Batasi Penggunanaan kertas
Ganti bola lampu.
Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini
membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya
daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya
energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah
bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin

vi.

bahan bakar jenis ini akan habis.


Buka jendela lebar-lebar
Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah.
Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas
atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC
dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena

vii.

sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi.


Gunakan pupuk organik.

Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang


kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah
Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah
viii.

pupuk organik. Disamping aman, murah pula.


Tanamlah rumpun bambu
Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau
rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon
lain.
Naik kendaraan umum
Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector

ix.

transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika


kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca,
Jangan pakai kantong plastic
Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai

x.

dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah


Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong
belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk
mengurainya didalam tanah. Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga
cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.
Hidup efisien
Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini.

xi.

Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien


mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola
hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak
berpikir, dan sebagainya.
Meminimalkan pemakaian kendaraan bermotor.
Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa

xii.

menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet


dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas
xiii.
xiv.

buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.


Menghemat Air.
Menghemat listrik dengan mematikan lampu yang tidak dipakai.
Menghemat listrik merupakan hal untuk mengatasi global warming dan
mengurangi gas-gas dari efek rumah kaca. Di Indonesia sendiri sudah
mencanangkan mematikan lampu 1 jam ( one hours ) sekitar jam 19.00 sampai

xv.
xvi.

20.00 WIB/WIT/WITA
Biasakan buang sampah pada tempatnya.
Tumbuhkan kesadaran akan pentingnya menanam pohon.
Pada saat ini sudah banyak organisasi-organisasi yang membudayakan menanam
1000 pohon untuk penghijauan ( go green ). Budayakan menanam pohon dan

xvii.

penghijauan yang merupakan cara efektif dalam menyaring udara kotor.


Gantilah kendaraan bermotor anda dengan menggunakan sepeda.
Beralihlah dengan bersepeda sebab jika kita lebih memilih sepeda ketimbang
naik kendaraan pribadi, maka kita sudah menyumbang udara bersih untuk bumi
ini.

E. Usaha pemerintah dan masyarakat dunia menanggapi perubahan iklim sebagai isu
global.

Usaha Pemerintah Indonesia


i.

Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kesadaran dunia internasional mengenai


dampak perubahan iklim, kerusakan sumber daya alam di Indonesia, dan

ii.

penghidupan berkelanjutan.
Meningkatkan informasi masyarakat lokal agar dapat memberikan tanggapan

iii.

yang tepat secara ekologisterhadap perubahan iklim.


Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memberikan bantuan tentang
perubahan iklim antara pembuat kebijakan dan pengambilan keputusan di tingkat
nasional dan internasional

i.

Usaha Masyarakat Dunia


United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)
Pada tahun 1992 beberapa negara bergabung dalam traktat internasional untuk
membatasi

peningkatan temperatur rata-rata global yang mempengaruhi

perubahan iklim. UNFCCC sekarang sudah terdapat 195 partai se-Dunia dengan
tujuan menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dari campur tangan
manusia yang membahayak sistem cuaca. UNFCC telah menghasilkan beberapa
hal seperti dibawah ini :
a. Protokol Kyoto
Protokol ini bertujuan untuk membantu stimulasi green investment dan
membantu partai menentukan target emisinya dengan pengeluaran yang
efektif.
b. Bali Road Map
Bali Road Map menghasilkan beberapa perjanjian seperti mengangkat
kebijakan perubahan iklim sampai pada tingkat politik tertinggi, memperbaiki
infrastruktur

yang

dibutuhkan

dalam

menghadapi

perubahan

iklim,

menghasilkan Copenhagend Accord, dan memberikan pembiayaan cepat


sebesar $ 30 Milyar kepada negara berkembang pada tahun 2010-2012 untuk
adaptasi dan mitigasi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Emisi merupakan zat, energy atau komponen yang dihasilkan oleh kegiatan
yang berlebihan, sehingga menimbulkan terganggunya suatu system. Sebagai
contoh adalah Emisi Gas Buang.
b. Emisi gas buang baik dari CO maupun dari HO, CO, HC dan NOx sangat
berpengaruh terhadap perubahan iklim ini. Kita tanpa sadar alat transportasi
yang kita gunakan itu menyumbang gas CO dan gas-gas lainnya yang dapat
mengakibatkan perubahan iklim dan akan terasa dampaknya oleh kita sendiri
baik sekarang dan masa yang akan datang. Dampak yang ditimbulkan dari
kenaikan permukaan laut adalah terancamnya kehiduoan pesisir, terjadi
peningkatan genangan air, abrasi pesisir, dan intrusi air laut.
c. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor
penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten
terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa
diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan
terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini.
Dampak Photochemical Smog pada kesehatan adalah :

asma, bronkitis, dan

penyakit infeksi pernapasan lainnya, Menurunkan kinerja dan fungsi paruparu, Rusaknya jaringan lunak pada paru-paru.
d. Usaha manusia dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global
akibat emisi karbon diantaranya batasi penggunanaan kertas,ganti bola
lampu,buka jendela lebar-lebar,gunakan pupuk organic,tanamlah rumpun
bambu,naik

kendaraan

efisien,meminimalkan

umum,jangan
pemakaian

pakai

kendaraan

kantong

plastic,

bermotor,menghemat

hidup
air,

menghemat listrik dengan mematikan lampu yang tidak dipakai, biasakan


buang sampah pada tempatnya,tumbuhkan kesadaran akan pentingnya
menanam pohon,gantilah kendaraan bermotor anda dengan menggunakan
sepeda.
e. Usaha pemerintah dan masyarakat dunia menanggapi perubahan iklim sebagai
isu global.
Usaha Pemerintah Indonesia

Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kesadaran dunia internasional


mengenai dampak perubahan iklim, kerusakan sumber daya alam di

Indonesia, dan penghidupan berkelanjutan.


Meningkatkan informasi masyarakat lokal agar dapat memberikan

tanggapan yang tepat secara ekologisterhadap perubahan iklim.


Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memberikan bantuan tentang
perubahan iklim antara pembuat kebijakan dan pengambilan keputusan di
tingkat nasional dan internasional

Usaha Masyarakat Dunia


United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)
UNFCC telah menghasilkan beberapa hal seperti dibawah ini :
Protokol Kyoto
Bali Road Map

B. Saran
Seharusnya untuk meminimalisir terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global diperlukan
kesadaran bersama untuk pelestarian lingkungan. Tindakan pelestarian itu dapat dimulai dari diri
sendiri dan dikuti dengan komitmen bersama. Maka dari itu, manusia harus menghilangkan sikap
egonya dalam melestarikan lingkungan. Sebab sikap tidak selalu dapat berkembang selaras
dengan perilaku, oleh karena itu diperlukan komitmen dalam meneguhkan perilaku-perilaku
dalam kaitannya sebagai usaha dalam melestarikan dan menjaga lingkungan. Komitmen dapat
mulai ditanamkan di dalam keluarga. Misalnya tanamkan kesadaran untuk hidup hemat energi.

Daftar Pustaka

Anonimous.2009.apa penyebab efek dari rumah


kaca.http://www.artikellingkunganhidup.com/apa-penyebab-efek-dari-rumahkaca.html.Akses Mei 2015
Firman.2009.pengaruh emisi gas buang terhadap perubahan
iklim.https://firmans08.wordpress.com/2009/12/23/pengaruh-emisi-gas-buang-terhadapperubahan-iklim/.Akses Mei 2015
Anonimous.2011.emisi penyebab pemanasan
global.http://egsaugm.blogspot.com/2011/04/emisi-penyebab-pemanasanglobal.html.Akses Mei 2015
Anggriani,Novita.2012..dampak global waming dan peran
manusia.http://novitaanggraini13.blogspot.com/2012/12/dampak-global-warming-danperan-manusia_14.html.Akses Mei 2015
Zainuddin,Dina.2014.makalah perubahan ingkungan
akibat.http://dinazainuddin.blogspot.com/2014/03/makalah-perubahan-lingkunganakibat.html.Akses Mei 2015

You might also like