You are on page 1of 6

A.

Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah kebiasaan/ perilaku positif
yang dilakukan oleh setiap komponen lingkungan sekolah yaitu oleh setiap siswa, guru,
penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain yang dengan
kesadarannya untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam
menjaga lingkungan sehat di sekolah. PHBS perlu dilakukan sekolah dengan tujuan
agar siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan lain-lain
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah menjadi bersih dan
sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar-mengajar dan akhirnya
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Perokok Aktif Adalah orang yang menghisap rokok dan menghisap asap hasil
pembakaran rokok tersebut yang dikeluarkan dari ujung rokok yang dihisap rokok
yang disebut asap utama. Perokok Pasif Adalah orang yang berada di sekitar perokok
aktif yang turut menghisap asap rokok bukan hasil pembakaran rokoknya sendiri
melainkan asap sampingan dan asap rokok yang dihembuskan keluar dari perokok
aktif.
Banyak faktor yang menyebabkan kegiatan merokok semakin meningkat.
Misalnya faktor usia, lingkungan, koping individu tidak efektif, stress. Efek racun pada
rokok

membuat

penghisap

rokok

mengalami

jantung,impotent,gangguan kehamilan,dll). Bahaya merokok

resiko

(serangan

diantaranya dapat

meningkatkan resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda.
Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata
dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau biasa disebut penuaan dini. Dari
segi reproduksi,

merokok

di

usia

dini

bisa

menyebabkan

impotensi

dan

mengurangi jumlah sperma pada pria dan mengurangi tingkat kesuburan pada wanita.
Jangan menganggap merokok bisa membantu menghilangkan stress saat ujian. Bukti
medis menunjukkan bahwa merokok tidak menenangkan. Ini hanya efek sementara
nikotin yang memberikan rasa tenang sesaat. Setelah itu jika sudah selesai merokok
stress akan kembali lagi.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka setelah dilakukan observasi dan
wawancara pada SMP Sanjaya pada tanggal 01 Februari 2016 telah dibuat kesepakatan
antara pihak sekolah dan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan yang difokuskan
untuk melakukan penyuluhan kepada siswa tentang PHBS Sekolah, dan Bahaya
merokok,
B. Nama Kegiatan
Penyuluhan PHBS Sekolah, dan Bahaya merokok
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah dengan mengikuti kegiatan, siswa/siswi
mampu meningkatkan meningkatkan derajat kesehatan dengan mengetahui perilaku
hidup bersih dan sehat, dan mengetahui bahaya merokok
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus kegiatan ini adalah:
1. Siswa/siswi mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian PHBS Sekolah &
indikator PHBS Sekolah
2. Siswa/siswi mampu memahami tentang bahaya merokok
3. Siswa/siswi mengetahui zat berbahaya dalam rokok & minuman beralkohol
4. Siswa/siswi mengetahui dampak merokok bagi kesehatan
D. Konsep Acara
1. Persiapan
Persiapan acara dilakukan dengan membuat pre planning penyuluhan PHBS
Sekolah, bahaya merokok, dan menyiapkan poster PHBS serta menyiapkan
leaflet/brosur. Pre planning kemudian dikonsultasikan kepada CI akademik dan CI
Lahan.
Mahasiswa

melakukan

koordinasi

dengan

pihak

puskesmas

dalam

penyelenggaraan penyuluhan.
Berkoordinasi dengan pihak sekolah SMP Sanjaya tentang tempat kegiatan dan
waktu kegiatan. Mempersiapkan media dan alat leaflet dan LCD+Microphone untuk

penyuluhan serta berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk penempelan poster PHBS
Sekolah
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan penyuluhan PHBS Sekolah, dan bahaya
merokok, dilakukan di aula SMP Sanjaya. Penyuluh menjelaskan masing-masing materi
yang akan diberikan kepada peserta pada saat dan waktu yang bergiliran, yaitu
penyuluhan PHBS Sekolah, dan bahaya merokok. Sebelum penyuluh menjelaskan
semua materi tersebut, terlebih dahulu menanyakan kepada peserta apakah ada yang
mengetahui tentang materi tersebut sebelumnya. Ini juga merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan minat peserta dalam partisipasinya ketika mengikuti penyuluhan
kemudian penyuluh menjelaskan materi dan terakhir dilakukan feedback mengenai
materi yang disampaikan.
3. Strategi antisipasi
Penyuluhan penyuluhan PHBS Sekolah, dan bahaya merokok
Penyuluh menggunakan metode istirahat sebelum penyuluhan agar siswa/siswi
tidak merasa lelah dan bosan Antisipasi waktu. Materi yang disampaikan langsung
kepada titik point yang penting. Karena kegiatan,hanya dilakukan satu hari penyuluhan
sebisa mungkin disampaikan dalam bentuk padat dan singkat.
4. Rencana Tindak Lanjut
Penyuluhan PHBS Sekolah, dan bahaya merokok
Penyuluh akan melihat hasil dari kegiatan penyuluhan pada minggu pertama
setelah penyuluhan dilakukan dan dilakukan pemasangan poster serta pembagian leaflet
STRATEGI KEGIATAN
1. Peserta
Peserta merupakan Siswa/siswi SMP Sanjaya Kelas VII
2. Waktu dan Tempat
penyuluhan PHBS Sekolah, dan bahaya merokok
Hari/tanggal

: Sabtu, 06 Februari 2016

Waktu

: 09.15 13.30 WITA

Tempat

: Aula SMP Sanjaya

3. Susunan Acara
a. Penyuluhan PHBS Sekolah
Pembukaan, pelaksanaan, penutup (terlampir pada SAP )
b. Penyuluhan bahaya merokok
Pembukaan, pelaksanaan, penutup (terlampir pada SAP )
4. Cara Pendekatan
Pendekatan dilakukan dengan memperkenalkan diri ke pihak sekolah dan
siswa/siswi
5. Setting tempat acara
Penyuluh
Moderator

Peserta

Fasilitator
Observer

6. Susunan Kepanitiaan
PJ Kegiatan
: Miftahul Zannah, S.Kep & M.Akbar Nugraha, S.Kep
PJ Acara
: Sari Dewi IK, S.Kep, Noorlatifah, S.Kep
PJ Perlengkapan
: Bernadino O Manembu, S.Kep
PJ Humas/publikasi : Lola Ilona Elfani K, S.Kep
PJ Konsumsi & Dokumentasi: Nurmala, S.Kep, Merryta Haryati S, S.Kep
7. Anggaran Dana
a. Penyuluhan Penyuluhan PHBS Sekolah, dan bahaya merokok

Pembuatan Leaflet

: Rp. 50.000

Pembuatan poster bahaya merokok

: Rp. 50.000

Pengadaan Konsumsi

:Rp. 300.000,-

You might also like