You are on page 1of 14

MAKALAH POLISTIRENA(STYROFOAM)

Di susun Oleh :
Nama: Muhammad Khaerudin
Nim : 5113413020
Prodi : Teknik Sipil, S1

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2013
PENGERTIAN STYROFOAM
Styrofoam yang memiliki nama lain polystyrene, begitu banyak digunakan
oleh manusia dalam kehidupannya sehari hari. Begitu Styrofoam diciptakan pun
langsung marak digunakan di Indonesia. Banyak keunggulan pada styrofoam yang
akan sangat menguntungkan bagi para penjual makanan seperti tidak mudah

bocor, praktis dan ringan sudah pasti lebih disukai sebagai pembungkus makanan
mereka. Bahkan kita tidak dapat dalam satu hari saja tidak menggunakan bahan
polimer sintetik. Sebagian dari kita juga sudah tahu bahwa styrofoam adalah
limbah (waste) yang semakin hari semakin menjadi masalah lingkungan yang
berat, karena terlihat makin berserakannya cangkir, bongkah, dan lembaran
styrofoam sepanjang mata memandang di pembuangan-pembuangan sampah, dan
diperburuk citranya dengan fakta bahwa styrofoam ini adalah tidak membusuk
(non-biodegradeable), sehingga timbunan sampah styrofoam akan terus
bertambah apabila tidak didaur-ulang (recycled) secara profesional. Namun, saat
ini telah dikembangkan sebuah rekayasa yang menjadikan material styrofoam
(baru ataupun olahan) untuk dijadikan sebagai bahan dinding bangunan.

A. SIFAT
Ketahanan kerja pada suhu rendah (dingin) : Jelek
Kuat Tensile 256 (j/12) : 0,13-0,34
Modulus elastisitas tegangan ASTM D747 (MNm x 10-4 ) : 27,4-41,4
Kuat kompresif ASTM D696 (MNm) : 74,9-110
Muai termal ASTM 696 (mm C x 10) : 6-8
Titik leleh (lunak 0C) : 82-103
Berat jenis ASTMd 792 : 1,04-1,1
Elongasi tegangan ASTM 638 (%) : 1,0-2,5
Kuat fexural ASTM D790 (mnM) : 83,9-118
Tetapan elektrik ASTM 150 (10 Hz) : 2,4-3,1
Kalor jenis (kph) (Kg) : 1,3-1,45

B. REAKSI-REAKSI
Degradasi Polistirena Dengan Inisiator Dikumil Peroksida

Polistirena yang ditambahkan dengan dikumil peroksida akan terjadi


pemutusan rantai polistirena dan pembentukan ikatan silang pada polistirena.
Dengan reaksinya sebagai berikut :

1.

Tahap Dekomposisi

2.

Tahap

Inisiasi

3. Tahap Pemutusan Rantai

4. Tahap Pembentukan Ikatan Silang


Reaksi Degradasi Polistirena dengan Dikumil Peroksida

C. CONTOH POLISTIRENA
Salah satu jenis polistirena yang cukup populer di kalangan masyarakat
produsen maupun konsumen adalah polistirena foam. Polistirena foam dikenal
luas dengan istilah styrofoam yang seringkali digunakan secara tidak tepat oleh
publik karena sebenarnya styrofoam merupakan nama dagang yang telah
dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical. Oleh pembuatnya Styrofoam
dimaksudkan untuk digunakan sebagai insulator pada bahan konstruksi bangunan.
Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan 5-10% gas
seperti n-butana atau n-pentana. Polistirena foam dibuat dari monomer stirena
melalui polimerisasi suspensi pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya
dilakukan pemanasan untuk melunakkan resin dan menguapkan sisa blowing

agent. Polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat khusus
dengan struktur yang tersusun dari butiran dengan kerapatan rendah, mempunyai
bobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat
menghantar panas sehingga hal ini membuatnya menjadi insulator panas yang
sangat baik.
Polistirena foam begitu banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, tetapi
tidak dapat dengan mudah direcycle sehingga pengolahan limbahnya harus
dilakukan secara benar agar tidak merugikan lingkungan. Pemanfaatan polistirena
bekas untuk bahan aditif dalam pembuatan aspal polimer merupakan salah satu
cara meminimalisir limbah tersebut.

D. CONTOH POLISTIRENA
Salah satu jenis polistirena yang cukup populer di kalangan masyarakat
produsen maupun konsumen adalah polistirena foam. Polistirena foam dikenal
luas dengan istilah styrofoam yang seringkali digunakan secara tidak tepat oleh
publik karena sebenarnya styrofoam merupakan nama dagang yang telah
dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical. Oleh pembuatnya Styrofoam
dimaksudkan untuk digunakan sebagai insulator pada bahan konstruksi bangunan.
Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan 5-10% gas
seperti n-butana atau n-pentana. Polistirena foam dibuat dari monomer stirena
melalui polimerisasi suspensi pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya
dilakukan pemanasan untuk melunakkan resin dan menguapkan sisa blowing
agent. Polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat khusus
dengan struktur yang tersusun dari butiran dengan kerapatan rendah, mempunyai
bobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat
menghantar panas sehingga hal ini membuatnya menjadi insulator panas yang
sangat baik.
Polistirena foam begitu banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, tetapi
tidak dapat dengan mudah direcycle sehingga pengolahan limbahnya harus
dilakukan secara benar agar tidak merugikan lingkungan. Pemanfaatan polistirena

bekas untuk bahan aditif dalam pembuatan aspal polimer merupakan salah satu
cara meminimalisir limbah tersebut.

D. KEGUNAAN/KELEBIHAN

Stirena pertama kali diproduksi secara komersil pada tahun 1930 sebelum
terjadi perang dunia ke-II dan memegang peranan penting dalam perkembangan
kimia polimer. Setelah perang dunia II sudah banyak pengolahan stirena menjadi
polistirena dan kopolimernya secara komersial. Polistirena banyak dipakai dalam
produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen
lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir,
baskom, gantungan baju, ember.

E. CARA PEMBUATAN

Secara laboratorium dapat dibuat melalui dehidrogenasi etil benzene, yaitu


dengan melewatkan etilena melalui cairan benzena dengantekanan yang cukup
dan aluminiumklorida sebagai katalisnya. Etil benzena didehidrogenasi menjadi
stirena dengan melewatkannya melalui katalis oksida aktif. Pada suhu sekitar
6000C stirena disuling dengan cara destilasi maka didapatkan polistirena.Reaksi
yang terjadi sebagai berikut :
Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk
dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal
dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan
bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding.

Polistirena foam yang dihasilkan dari percampuran 90-95% polistirena dan


5-10% gas-gas tertentu seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agent
yang digunakan adalah berupa senyawa CFC (Freon), karena golongan senyawa
ini dapat merusak lapisan ozon oleh karnanya saat ini tidak dipergunakan lagi,
kini yang digunakan adalah blowing agent yang lebih ramah lingkungan.
Polistirena yang dibuat dari monomer stirena dilakukan melalui proses
polimerisasi. Polistirena foam yang dibuat dari monomer stirena melalui
polimerisasi suspensi pada tekanan-tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya
dilakukan pemanasan untuk melunakkan resin yang ada serta ikut menguapkan
sisa-sisa blowing merupakan insulator-insulator yang baik. Sedangkan monomer
polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat tertentu atau khusus
dengan struktur yang tersusun dari beberapa butiran dengan kerapatan rendah,
mempunyai bobot ringan, dan terdapat di dalam ruang-ruang antar butiran yang
berisi udara minuman-minuman beralkohol atau bersifat asam juga meningkatkan
laju migrasi.

F. BAHAYA

Dibalik semua keunggulan styrofoam itu dapat menimbulkan kerugian


yang sangat merugikan bagi manusia dan alam. Bila ditinjau dari faktor alam atau
lingkungan sudah kita semua tahu kalau styrofoam sangat berbahaya karena bila
sampahnya terus menumpuk dan tidak ada upaya untuk mendaur maka akan dapat
menimbulkan timbunan sampah yang sulit unutk diurai. Walaupun faktanya sudah
banyak pengrajin yang menggunakan styrofoam sebagai bahan utamanya untuk
diolah lebih lanjut tetapi jumlah sampah styrofoam tetap saja masih meningkat
setiap harinya. Bila sampah styrofoam yang mengalir ke arah laut maka sudah
tentu biota laut akan terganggu ekosistemnya karena styrofoam akan bereaksi
dengan air laut dan menyebabkan biota laut terganggu kehidupannya.

Dampak yang lainnya adalah bagi kesehatan manusia, kandungan yang terdapat
pada styrofoam seperti benzen, carsinogen, dan styrene akan bereaksi dengan
cepat begitu makanan dimasukkan kedalam styrofoam. Uap panas dari makanan
akan memicu rekasi kimia ini terjadi lebih cepat, misalnya saja zat benzen yang
bila sudah bereaksi dan masuk kedalam tubuh dan masuk kedalam jaringan darah
dan terakumulasi selama bertahun tahun akan menimbulkan kerusakan pada sum
sum tulang belakang, menimbulkan anemia dan bahkan mengurangi produksi sel
darah merah yang sangat dibutuhkan tubuh untuk mengankut saripati makana dan
oksigen ke seluruh tunuh. Bila jumlah sel darah merah kita semakin berkurang
akibat dari reaksi styrofoam ini maka tubuh kita akan mengalmai beberapa gejala
yang kurang wajar. Lalu zat yang tidak kalah bahayanaya adalah carsinogen yang
dapat mengakibatkan kanker, carsinoge akan lebih berbahaya bila pemakai wadah
styrofoam atau plastik digunakan berulang ulang karena carsinogen mudah larut.
Lalu styrene pada penelitian di New Jersey ditemukan 75% ASI (air susu ibu)
terkontaminasi styrene. Hal ini terjadi akibat si ibu menggunakan wadah
styrofoam saat mengonsumsi makanan. Penelitian yang sama juga menyebutkan
bahwa styrene bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta pada ibu-ibu yang sedang
mengandung. Terpapar dalam jangka panjang, tentu akan menyebabkan
penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya bisa muncul gejala saraf, seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia.
PENERAPAN DALAM BNGUNAN
Berikut adalah pengembangan bahan bangunan dengan menggunakan EPS
Gabus EPS Sebagai Bahan Dinding Bangunan
Spesifikasi Gabus EPS
Mempunyai beban yang ringan
Tidak terlalu solid
Tahan air, bahan kimia non-organik, alkohol
Mudah terbakar
Mempunyai pori pori relative besar

Dapat dibentuk sesuai keinginan


Pengolahan Gabus EPS
Salah satu pengembangan bahan bangunan dengan menggunakan EPS adalah
reinforced concrete-expanded polystyrene (EPS) sandwich panel. Pada dasarnya,
material ini adalah panel komposit dengan lapis ganda beton reinforced yang
didesain khusus dengan lapisan expanded polystyrene di tengahnya. Reinforced
concrete-expanded polystyrene (EPS) sandwich panel, seperti contohnya: bpanel, sudah mulai diproduksi dan dipasarkan di Indonesia beberapa tahun
terakhir ini, dan sudah mulai mendapat sambutan baik dari konsumen, baik
pengembang properti, konsultan / kontraktor, maupun pemilik bangunan.
Fungsi lapisan EPS selain sebagai insulasi suhu, kelembaban, dan suara yang
efektif, dan sebagai pengurang berat jenis dinding, adalah juga sebagai formwork
(bekisting) sewaktu proses pelapisan beton. Dalam contoh b-panel, bentuk
lapisan EPS yang berombak (Corrugated) memungkinkan terbuatnya kolomkolom kecil yang tersambung sepanjang dinding (continuous micro-columns),
karena setiap kawat baja high-tensile (bagian dari wiremesh) searah panjang
gelombang lapisan EPS akan mendapat selimut beton yang memadai. Faktor ini
membuat dinding EPS sandwich panel ini menjadi sangat kuat, dan dapat menjadi
bagian dari struktur penahan beban (load bearing wall).
Bahan ini sudah dapat dipastikan ramah lingkungan karena dapat mengurangi
penggunaan gabus bekas dan mendaur ulang agar tidak menimbulkan racun
(racun dari asap pembakaran gabus).
Penerapan Gabus EPS sebagai dinding
Salah satu contoh penggunaan EPS yang sekarang marak digunakan adalah untuk
bahan panel bangunan. Penggunaan EPS untuk bahan bangunan jauh lebih ramah
lingkungan dibanding penggunaan EPS untuk packaging, karena jangka
pemakaiannya yang sangat panjang (bertahun-tahun selama bangunan digunakan),
dan bukannya sekali pakai buang seperti EPS untuk packaging. Selain itu, jika
suatu hari bangunan tersebut dibongkar, proses daur ulang EPS dapat

dilaksanakan secara sistematis. Salah satu perusahaan EPS terkemuka di Eropa,


Jebsen & Jessen, misalnya, dahulunya memproduksi EPS hanya untuk packaging,
tetapi saat ini sudah lebih dari 70% omzetnya di Eropa adalah dari penjualan EPS
untuk keperluan non-packaging, seperti untuk aplikasi bahan konstruksi.

Pemasangan dinding Gabus EPS


1. Tulangan dinding yang telah dicor (dengan volume yang lebih ramping) dilapisi
kedua bagianya dengan gabus untuk mentupi volume yang kurang. Bisa dikatakan
bahwa gabus EPS digunakan sebagai pengisi rongga dinding.
2. Jika digunakan dengan bahan batako, maka setelah bahan batako disusun,
gabus ini ditempel mengapit bahan batako tai dan kemudian dapat diplester atau
diberi finishing lainnya
Kajian penerapan Gabus EPS dinding
Seperti dalam penggunaan packaging, karakteristik EPS yang sangat berguna
untuk aplikasi untuk bahan bangunan adalah insulasi suhunya yang sangat unggul.
Ini menjadikan EPS sebagai bahan ideal untuk bangunan hemat energi di daerahdaerah tropis di mana udara luar sepanjang tahun selalu panas dan lembab.

Dalam segi penghematan energi dan keramahan terhadap lingkungan, bangunan


dengan menggunakan panel komposit EPS dapat menghemat biaya secara
signifikan, baik biaya awal (upfront cost) maupun biaya operasional hunian
jangka panjang. Biaya awal dapat dikurangi dari pengurangan kapasitas (pk) unitunit A/C yang harus dipasang. Sedangkan pengurangan biaya operasional
dikarenakan penurunan konsumsi (KWH) listrik perbulan.
Secara teori, ruangan yang terbuat dengan dinding komposit EPS hanya
mengkonsumsi 10% daya listrik A/C dibandingkan dinding konvensional saat
menggunakan pendingin ruangan. Tentunya pada prakteknya, ada faktor-faktor
lain yang membuat hal ini tidak terjadi dengan tepat, seperti rambatan thermal dari
pintu, jendela, atap, dan kebocoran thermal dari lubang-lubang udara. Namun
adalah tidak mengherankan apabila hunian yang terbuat dari panel komposit EPS
dapat mengurangi beban energi listrik A/C hingga sekitar 20-40% dibanding
dinding konvensional.

Kelebihan penerapan Gabus EPS pada dinding


Mengurangi penggunaan pendingin ruangan
Mampu meredam suara
Aplikasiya yang mudah dan tidak mengeluarkan banyak biaya

Jika dibongkar, bahan ini dapat digunakan kembali sehingga tidak perlu
mengganti dengan yang baru
Kekurangan penerapan Gabus EPS pada dinding
Kurang tahan panas, dan pada suhu dan keadaan tertentu, yaitu di atas suhu 40
derajat Celcius, maka gabus ini akan meleleh
Jika tidak dilapisi pada bagian terluarnya maka gabus ini mudah tergores dan
robek
Dibawah ini adalah bermacam macam kegunaan styrofoam, dan contoh2 daur
ulang menggunakan styrofoam

Styrofoam sebagai insulasi rumah.

gambar styrofoam dome di Aso farm resort village , Kyushu Japan.

Bagi yang di bidang pembangunan, styrofoam adalah bahan yang tidak bisa
digantikan untuk membuat model2 skala kecil. Selain gampang dipotong, cepat
dibikin juga lebih ekonomis daripada memakai kayu balsa.

Karya Tara Donovan, di install di Institute of Contemporary Art, Boston 2008.


Photo oleh Dennis Cowley.

DAFTAR PUSTAKA :
http://kimia-master.blogspot.com/2011/11/polistirena-styrofoam.html
http://fariable.blogspot.com/2010/10/gabus-cork-sebagai-bahan-lantai.html
http://www.homesfromthegroundup.com/custom_log_homes_rustic_log_cabins_b
yStevesCustomLogHomes/Styrofoam_Block_Lightweight_Block_Cement_Base
ment_Walls.shtml
http://pinktentacle.com/2008/08/styrofoam-dome-homes/
http://slog.thestranger.com/slog/archives/2009/04/10/the-bittersweet-future-ofyesler-terrace

http://www.unisa.edu.au/samstagmuseum/images/fullimage/adelaideinternational.
asp

You might also like