Professional Documents
Culture Documents
Teknik Moderasi Focus Group Discussion (FGD) - Inspirewhy
Teknik Moderasi Focus Group Discussion (FGD) - Inspirewhy
(http://inspirewhy.com/)
ARTICLES (HTTP://INSPIREWHY.COM/CATEGORY/ARTICLES)
BOOKS (HTTP://INSPIREWHY.COM/CATEGORY/BOOKS)
MOVIES (HTTP://INSPIREWHY.COM/CATEGORY/MOVIES)
MY CHANNEL (HTTP://YOUTUBE.COM)
Suparmadi
(http://inspirewhy.com/suparmadi)
WAHYU T. SETYOBUDI
(http://inspirewhy.com/suparmadi)
(HTTP://INSPIREWHY.COM/AUTHOR/WAHYU) , OCTOBER
(HTTP://INSPIREWHY.COM/AUTHOR/WAHYU) ,
2015
BERGANDA-UNTUK-TRANSFORMASI-ORGANISASI)
(HTTP://INSPIREWHY.COM/PARADIGMA-PEMASARAN-DI-
NASIONAL-SPORADIK-ATAU-SISTEMIK)
ERA-CONSUMER-COLLABORATION)
PENGUNJUNG
(HTTP://INSPIREWHY.COM/AUTHOR/WAHYU)
(http://www.adityasubawa.com)
SHARE ON:
(http://www.facebook.com/sharer.php?
COMMENTS
(https://twitter.com/home?
status=Teknik+Moderasi+Focus+Group+Discussion+%28FGD%29+http%3A%2F%2Finspirewhy.com%2Fteknikmoderasi-focus-group-discussion-fgd)
(https://plus.google.com/share?
(http://inspirewhy.com/teknikmoderasi-focus-group-discussion-
url=http%3A%2F%2Finspirewhy.com%2Fteknikmoderasi-focus-group-discussion-fgd)
(http://pinterest.com/pin/create/button/?
url=http%3A%2F%2Finspirewhy.com%2Fteknikmoderasi-focus-group-discussionfgd&media=http://inspirewhy.com/wpcontent/uploads/2010/03/fgd150x150.jpg&description=Teknik Moderasi
Focus Group Discussion (FGD))
fgd)
ina nauroh
Teknik Moderasi Focus Group
Discussion (FGD)
(http://inspirewhy.com/teknik-moderasifocus-group-discussion-fgd)
(http://inspirewhy.com/parodibauran-pemasaran-politikus)
Fakhrurroji Hasan
(http://inspirewhy.com/parodibauran-pemasaran-politikus)
Wahyu T. Setyobudi
(http://inspirewhy.com/wp-content/uploads/2010/03/fgd.jpg)
Focus group discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu
metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah diskusi
terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal
dan santai. Jumlah pesertanya bervariasi antara 8-12 orang, dilaksanakan dengan panduan
seorang moderator. Berbeda dengan riset kuantitatif yang metodologinya memiliki sifat
pasti(exact), metode FGD yang bersifat kualitatif memiliki sifat tidak pasti, berupa eksploratori
atau pendalaman terhadap suatu masalah dan tidak dapat digeneralisasi.
Kualitas hasil FGD sangat bergantung dari kualitas moderator yang melaksanakannya. Menjadi
moderator susah-susah-gampang. Biasanya bagi rekan-rekan yang pertama kali memandu
FGD akan merasa kebingungan dengan alur pembicaraan yang melompat-lompat dan repot
menangani sifat-sifat peserta FGD yang sangat berbeda-beda Bagi saya pribadi, FGD memiliki
tantangan yang unik dibanding metode riset lainnya. Saya pernah stuck di sesi FGD yang
sangat kaku karena di salah satu perusahaan milik pemerintah daerah itu, memutasikan
(http://inspirewhy.com/parodibauran-pemasaran-politikus)
Fakhrurroji Hasan
pegawai ke daerah pelosok, semudah membeli gorengan di warung depan kantor. Anda bisa
bayangkan bagaimana peserta sedapat mungkin menutup mulut rapat-rapat, tidak
berpendapat. Atau di kesempatan lainnya saat menjalankan FGD dengan peserta ibu-ibu
arisan dengan SES C dan D. yang suasananya lebih mirip demo panci jepang, karena riuh
rendah saling berebut bicara.
Ini semua memberi pengalaman yang berharga untuk dibagi pada Anda. Berikut adalah
beberapa hal yang saya sarikan dari pengalaman saya menjadi moderator berbagai forum
FGD. Semoga bermanfaat sebagai gambaran bagi rekan-rekan yang akan mulai terjun menjadi
moderator FGD profesional.
1. Terlibat dalam pembuatan moderator Guideline.Moderator guideline adalah
dokumen yang berisi panduan bagi moderator mengenai topik FGD, pertanyaan apa
yang harus diajukan dan faktor-faktor apa yang ingin didalami (probe) dalam FGD.
Moderator guideline memiliki fungsi yang hampir sama dengan kuesioner pada metode
survei, sehingga perlu dipahami secara mendalam oleh moderator. Yang paling baik
tentu saja Anda sendiri sebagai moderator yang mengembangkan moderator guideline,
namun jika Anda tidak dapat melakukan hal ini, ikut terlibat dalam pembuatannya
adalah syarat minimal.
2. Membangun rapport dan suasana yang menyenangkan di awal sesi.FGD yang
optimal diadakan dalam atmosfer santai namun fokus. Jika peserta tertekan atau
merasa tidak nyaman, maka jawaban dan pernyataan yang dikeluarkannya seringkali
bukanlah pernyataan yang sebenarnya. Hal ini tentu membawa bias bagi kesimpulan
yang ditarik. Suasana santai dapat dibangun dengan layout ruangan yang cozy, dan
relaxing music yang diputar sebelum sesi dimulai. Sedangkan rapport dibangun dengan
bincang-bincang santai antara moderator dan peserta yang datang terlebih dahulu.
Jangan pernah membiarkan peserta datang tanpa disambut dengan hangat, atau
peserta akan menyesal telah memutuskan untuk menghadiri sesi ini.
3. Latih dan manfaatkan peripheral vision. Jika anda menatap lurus ke depan fokus pada
suatu benda yang berjarak kurang lebih 2-3 meter, perhatikan bahwa yang tertangkap
(http://inspirewhy.com/mengharapopen-book)
Pesta
pandangan Anda bukan hanya benda tersebut. Tanpa menggerakkan bola mata, Anda
tetap dapat melihat benda yang kurang lebih berada di samping kanan atau kiri. Inilah
yang disebut peripheral vision. Saya biasa melatih cara memandang ini untuk
mengetahui bahasa tubuh peserta FGD lain ketika pertanyaan saya ajukan kepada salah
satu peserta. Bahasa tubuh peserta lain yang memberi pesan setuju atau tidak setuju,
perlu kita perhatikan sebagai eksplorasi pendapat pada suatu pokok bahasan.
4. Mulai dari yang luas, mengerucut kepada yang spesik. Setelah kita mengajukan
pertanyaan yang umum, jawaban biasanya masih bersifat lateral dan sangat bervariasi.
Jangan terjebak untuk mendalami setiap respons pada kali pertama respons tersebut
muncul, atau Anda akan merasa terjun terlalu detail sehingga kehilangan big picture atas
pertanyaan tersebut. Biasakan untuk melakukan listing dengan menuliskan pada secarik
kertas atau jika ingin terlihat luwes, hapalkan saja. Setelah semua alternatif respons
keluar, baru Anda coba untuk mendalami satu per satu.
5. Lihat yang tersirat, bukan hanya yang tersurat. Isi respons adalah suatu hal, namun
bagaimana cara menyampaikan jawaban tersebut juga unsur lain yang perlu
diperhatikan. Lihat secara lebih dalam apabila muncul ; senyum kecut, tertawa sinis,
anggukan yang gamang, atau respons berapi-api yang tidak wajar. Hal-hal ini memberi
sinyal bahwa ada sesuatu di balik jawaban yang diberikan.
6. Gunakan Humor untuk mencairkan suasana. Banyak keadaan kritis yang bisa
dinetralisir dengan humor. Kadang-kadang resistensi atau keengganan menjawab juga
dapat diminimalisir dengan humor. Namun demikian, selami budaya peserta untuk
memastikan bahwa humor Anda bukan yang menyinggung namun mendekatkan
hubungan Anda dan peserta FGD.
7. Jangan menerima jawaban umum yang normatif. Save the best for last. Saya
menyimpan tips paling penting di akhir tulisan ini. sebagai moderator FGD, kualitas
analisis kita ditentukan oleh seberapa spesik respons yang kita dapatkan. Kita tidak
menerima jawaban semacam : ohh service di outlet ini bagus kok Jika mendapat
jawaban seperti itu, indera moderator Anda harus berdering dan ajukan pertanyaan
untuk mendalami jawaban tersebut seperti ; bagus seperti apa yang ibu maksud..?.
nah kejelian Anda untuk mengidentikasi respons semacam ini perlu selalu diasah.
Amati respons yang memiliki unsur generalisasi, distorsi, atau eliminasi.
Wahyu T. Setyobudi
TAGS:
FGD (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/FGD)
FOCUS GROUP DISCUSSION (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/FOCUS-GROUP-DISCUSSION)
MODERATOR (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/MODERATOR)
MODERATOR GUIDELINE (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/MODERATOR-GUIDELINE)
PERIPHERAL VISION (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/PERIPHERAL-VISION)
RAPPORT (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/RAPPORT)
RISET KUALITATIF (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/RISET-KUALITATIF)
RISET PEMASARAN (HTTP://INSPIREWHY.COM/TAG/RISET-PEMASARAN)
PREVIOUS POST
NEXT POST
Time Capsule
(http://inspirewhy.com/time-capsule)
(http://inspirewhy.com/tiga-pertanyaanyang-membuka-peluang-productdevelopment)
About Author
Wahyu T. Setyobudi
Behavior and Marketing Specialist Pengajar PPM School of
Management Konsultan dan Peneliti PT. Binaman Utama,
PPM Consulting
RELATED POSTS
Tips Praktis Menyusun
FGD Moderator
Guideline
(http://inspirewhy.com/
tips-praktis-menyusunfgd-moderatorguideline)
WAHYU T. SETYOBUDI
(HTTP://INSPIREWHY.COM/AUTHOR
/WAHYU) , APRIL 15, 2014
Mengembangkan
Instrumen Pengukuran
Survei kepuasan
Pelanggan
(http://inspirewhy.com/
mengembangkaninstrumen-pengukuransurvei-kepuasanpelanggan)
(HTTP://INSPIREWHY.COM/TIPSPRAKTIS-MENYUSUN-FGDMODERATOR-GUIDELINE)
22 COMMENTS
(http://inspirewhy.com/efekrashomon-dalamorganisasi)
(http://inspirewhy.com/tipspraktis-menyusun-fgdmoderator-guideline)
RAHMAH IHSAN
September 20, 2010 at 08:36
WAHYU T. SETYOBUDI
(HTTP://INSPIREWHY.COM/AUTHOR
/WAHYU) , MARCH 23, 2010
(HTTP://INSPIREWHY.COM/MENGEM
BANGKAN-INSTRUMENPENGUKURAN-SURVEI-KEPUASANPELANGGAN)
(http://inspirewhy.com/men
gembangkan-instrumen-
CHACA
November 3, 2010 at 13:49
Dear Mbak Chaca, Salam kenal juga dari saya, senang mbak mampir ke blog
ini.
Maaf baru membalas comment ini karena beberapa kesibukan sehingga baru bisa
chek mailbox blog.
Untuk moderator FGD, bisa hubungi Divisi Riset PPM-manajemen. no telp 021
2300313 dengan Ibu Diana atau Ibu Cynthia.
Di sana bisa dicarikan moderator yang sesuai dengan topik.
Ini penting sekali katrena untuk menjadi moderator FGD yang baik, perlu 3
Pengetahuan utama yaitu :
1. Pengetahuan mengenai metode penelitian
2. Pengetahuan mengenai topik yang didiskusikan (mis: consumer good, industrial
prod, employee opinion, dll)
3. Pengetahuan bagaimana mengelola dinamika kelompok.
Demikian mbak Chaca, seandainya ada kesulitan dapat kontak saya melalui
why_setyobudi@yahoo.co.id (mailto:why_setyobudi@yahoo.co.id) atau 0811 893441
Salam semangat dan sukses selalu.
Wahyu T. Setyobudi
DUMA
January 17, 2011 at 11:28
IRWAN HALID
January 30, 2011 at 09:24
(1) saya akan mengadakan FGD dengan para stakeholder, darimana saya harus
memulai, bagaimana caranya agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik.
(2) Adakah buku yang membahas secara spesik tentang FGD
HETY
August 16, 2011 at 11:00
MULYONO
August 20, 2011 at 22:56
Assalamuallaikum.
salam kenal..
Saya lagi mengadakan penelitian tentang strategi pengembangan Dakwah Kampus,
ketika ahad 14 agustus 2011 saya mengikuti IHBF Expo 2011 moderator mengatakan
istilah FGD dan saya tertarik menggunakan FGD dgn para stakeholder sama seperti
pak halid dari mana saya memulainya bagaimana caranya agar pelaksanaannya bisa
berjalan dengan baik?
Adakah panduan yang membahas secara spesik tentang FGD terlebih lagi digunakan
untuk jasa dakwah?
Dear Pak Mulyono, Salam kenal pak. Mohon maaf baru bisa membalas
pertanyaan Bapak. Saya baru sempat mampir untuk chek website. Saya
senang sekali Bapak memiliki concern untuk mengembangkan penelitian mengenai
dakwah di kampus yang jarang sekali diteliti. Tentu saja untuk memulai kita perlu
merumuskan dengan jelas pertanyaan penelitian yang akan kita lakukan. Dalam
pandangan saya, The rst and the most important step dalam penelitian adalah
permasalahan apa yang hendak dijawab. Setelah itu kita mengembangkan
pertanyaan lebih detil mengenai apa yang hendak dicari. baru kemudian kita
melaksanakan pengumpulan data menggunakan FGD, Interview, observasi atau
menggunakan kuesioner.
Secara ringkas jika Pak Mulyono ingin melakukan FGD, langkah-langkah yang
sebaiknya dilakukan adalah :
1. menentukan masalah penelitian
2. mengembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab permasalahan tersebut
3. memilih dan mengundang peserta FGD
4. mengembangkan moderator guideline
5. memilih moderator
6. melaksanakan FGH
7. transkrip
8. analisa
9 menulis laporan.
Jika Bapak Mulyono berminat, saya bersedia menjadi rekan diskusi. setiap senin dan
selasa saya ada di Jakarta, sedangkan rabu kamis dan jumat saya di Bandung. Salam
dan semoga sukses ya pak..
WAHYUDI
September 16, 2011 at 16:38
terimakasih infonya pak, tentu sangat berguna bagi saya yang pemula dan
akan ditugasi menjadi pemandu FGD. Sukses selalu buat bapak
Sama-sama Mas Wahyudi, semoga sukses juga buat Mas. Terutama sesi FGDnya.
YESI
October 17, 2011 at 20:22
ICHWAN
October 27, 2011 at 10:35
Thank you pak Wahyu. Artikel bapak memperkaya wawasan untuk menjadi
moderator yang lebih efektif dan fun. Boleh nanya kan pak? Ada contoh
transkrip untuk memulai suatu FGD?
Dear Mbak Yesi, maaf agak telat membalas comment mbak. Maklum tidak
setiap hari saya cek blog. Tentu saja boleh melakukan FGD dengan orang
lain (bukanpeneliti) sebagai moderatornya. Namun supaya hasilnya sesuai harapan,
sebaiknya moderator guide dibuat bersama-sama. Kembali saya ingatkan, untuk
menjadi moderator yang baik perlu pemahaman akan dinamika kelompok, topik yang
akan didiskusikan serta kemampuan konseptual di sekitar topik yang akan dibahas.
semoga sukses ya dalam FGD-nya. saya kirimkan semangat dari sini.
Pak Ichwan, saya ada contoh panduan moderator guideline. Japri aja yah
AYU DIANA
November 12, 2011 at 21:13
(http://feeds.feedburner.com/Inspirewhy)
(http://youtube.com)
kurang puas dari client dengan hasil moderator. yg ingin saya tanyakan apakah ada
kemungkinan penilaian
subyektif
terhadap cara setiap moderator? Bagaimana CONTACT
cara (HTTP://INSPIREWHY.COM/CONTACT)
HOME (HTTP://INSPIREWHY.COM)
ABOUT
WHY (HTTP://INSPIREWHY.COM/ABOUT-WAHYU-T-SETYOBUDI)
agar kita bisa maksimal dan memuaskan client saat menjadi moderato FGD ? Sekian
dan terimakasih.
MIFTAKHUL FIKRI
Leave a reply
Your email address will not be published. Required elds are marked *
Name (required)
E-Mail (required)
Website
SUBMIT COMMENT
INSPIREWHY.COM
Seluruh materi tulisan dalam situs ini boleh diperbanyak dan digunakan untuk
berbagai kepentingan dengan menyertakan sumber.
Back to top