Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi seluruh
kepribadian individu dan fungsi kehidupannya. Hal ini berhubungan dengan
emosi dan memiliki pengertian yang sama dengan keadaan perasaan atau
emosi. Seperti aspek-aspek lain dalam kepribadian, emosi atau mood
berperan dalam proses adaptasi. Ada empat fungsi adaptasi dari emosi, yaitu
sebagai bentuk komunikasi sosial, merangsang fungsi fisiologis, kesadaran
secara subjektif, dan mekanisme pertahanan psikodinamis (Stuart, 1998:349).
Perasaan suasana hati yang mewarnai seluruh kehidupan psikis
seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam waktu yang lama. Misalnya
seseorang yang sedih, malas untuk berkomunikasi, makan, bekerja, dan
sebagainya. Perasaan (mood) merupakan bagian dari emosi dan afek. Seperti
halnya kognitif, kemauan, dan psikomotor, maka emosi serta afek seseorang
dapat mengalami gangguan.
Alam perasaan didefinisikan sebagai watak emosi seseorang yang
menetap, yang secara signifikan mempengaruhi perilaku, kepribadian, dan
persepsi. Gangguan pada alam perasaan merupakan tanda gangguan alam
perasaan yang paling dominan (APA, 1994).
Gangguan mood dapat dicirikan dengan depresi yang dalam, atau
kombinasi dari depresi dan gembira yang berlebihan. Dengan kata lain
individu dengan kelainan mood selain depresi yang mendalam dapat berupa
periode elasi (keceriaan) dan depresi.
Gangguan
mood
merupakan
disfungsi
neurobiologi
yang
Keperawatan Jiwa 1 | 1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan tentang konsep gangguan alam perasaan serta pendekatan
asuhan keperawatannya.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi definisi dari gangguan alam perasaan
2. Mengidentifikasi klasifikasi dari gangguan alam perasaan
3. Mengidentifikasi faktor predisposisi gangguan alam perasaan
4. Mengidentifikasi manifestasi klinis gangguan alam perasaan
5. Menguraikan patofisiologi gangguan alam perasaan
6. Mengidentifikasi pengkajian pada klien dengan gangguan alam
perasaan
7. Mengidentifikasi diagnosa pada klien dengan gangguan alam
perasaan
8. Mengidentifikasi intervensi pada klien dengan gangguan alam
perasaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gangguan alam perasaan meliputi sekelompok besar gangguan,
dengan
mood yang
Keperawatan Jiwa 1 | 2
berulang
atau
episode
tunggal.
Ditandai
dengan
Keperawatan Jiwa 1 | 3
besar hari. Dua atau lebih gejala depresi berikut dapat ditampilkan,
yaitu :
1) Menurunnya nafsu makan
2) Kelelahan yang sangat
3) Susah tidur atau tidur berlebihan
4) Harga diri rendah
5) Kesulitan konsentrasi atau kesulitan membuat keputusan
6) Perasaan putus harapan
A. Bipolar Disorders
Gangguan ini ditandai dengan perubahan alam perasaan dari
depresi berat hingga euphoria ekstrem (mania), dengan periode normal.
Selama episode mania, alam perasaan meningkat, meluas, atau
iritabel. Aktivitas motoric berlebihan dan ingar-bingar. Gambaran psikosis
dapat muncul. Bentuk yang lebih ringan adalah hipomania. Biasanya,
hipomania tidak terlalu parah sehingga tidak memerlukan hospitalisasi.
Selain itu, pada hipomania tidak tampak gambaran psikosis.
Serangan biasanya terjadi dalam beberapa bulan atau tahun, dan
pasien mungkin mengalami siklus berbeda dalam jangka waktu hari atau
minggu. Pada siklus yang cepat berubah-empat atau lebih episode afek
setahun. Prognosis lebih buruk tetapi polanya dapat hilang atau
menunjukkan gejala berlawanan yang terjadi pada
Faktor Predisposisi
Keperawatan Jiwa 1 | 4
40-70%
Keperawatan Jiwa 1 | 5
Keperawatan Jiwa 1 | 6
rendah.
Konsep
diri
klien
menjadi
isu
pokok
ketika
Keperawatan Jiwa 1 | 7
dengan
lingkungan.
interaksi
Teori ini
antara
memandang
perilaku
bahwa
individu
individu
dengan
memiliki
Keperawatan Jiwa 1 | 8
Keperawatan Jiwa 1 | 9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Asuhan Keperawatan Depresi
A.1 Pengkajian
1. Identitas
1.
2.
3.
2. Alasan Masuk
1.
2.
3.
Bagaimana hasilnya ?
3. Faktor Predisposisi
1. Apakah klien pernah menderita gangguan jiwa di masa lalu ?
2. Bagaimana hasil pengobatan sebelumnya ?
3. Apakah klien pernah melakukan/menyaksikan penganiayaan fisik,
seksual, penolakan dari lingkungan dalam keluarga dan tindakan
kriminal ?
4. Apakah ada anggota keluarga yang lalu mengalami gangguan jiwa ?
5. Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ?
4. TTV
1. TTV : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan klien
2. TB dan BB
Keperawatan Jiwa 1 | 10
Keperawatan Jiwa 1 | 11
4. Tidak sesuai
5. Kontak mata kiurang, curiga
e. Persepsi
1. Halusinasi sudah jelas
2. Isi halusinasi
3. Frekuensi halusiansi
f. Proses pikir
1. Sirkumtonsial ( berbelit- belit tapi sampai tujuan)
2. Tangensial (berbelit-belit tidak sampai tujuan)
3. Kehilangan asosiasi
4. Flight of idea (pembicaraan yang meloncat-loncat)
5. Blocking (berhenti tiba-tiba)
6. Perseverasi (pengulangan)
h. Isi pikir
1. Obsesi ( pikiran yang sering muncul)
2. Fobia ( ketakutan )
3. Hipokondria ( keyakinan adanya gangguan)
4. Dipersonalisasi ( perasaan asing pada diri sendiri )
5. Pikiran magis ( keyakinan akan kemampuan hal-hal yang
mustahil)
6. Waham
7. Sedasi
8. Stupor
i. Memori
1. Orientasi waktu , tempat
2. Gangguan daya ingat
3. Konfubulasi ( Pembeciraan tidak sesuai dengan kenyataan )
j. Tingkat konsentrasi dan berhitung
1. Mudah dialihkan
2. Tidak mampu berkonsentrasi lagi
k. Kemampuan penilaian
1.
Keperawatan Jiwa 1 | 12
b. Mandi
Frekuensi, cara mandi, dll.
a. Berpakaian
b. Istirahat
c. Penggunaan obat dan pemeliharaan kesehatan
d. Aktivitas di luar rumah
e. Aktivitas di dalam rumah
7. Mekanisme koping
8. Masalah psikososial dan lingkungan
9. Pengetahuan
A.2 Analisa Data
No.
1.
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
Stressor
Koping maladaptif
Emosional yang
berkepanjangan
Koping maladaptif
Emosional yang
berkepanjangan
Gangguan alam
perasaan depresi
Koping maladaptive
Gangguan alam
perasaan: depresi
Keperawatan Jiwa 1 | 13
3.
DS:
klien
mengatakan
marah dan jengkel kepada
dirinya
sendiri,
ingin
membunuh,
ingin
membakar dan mengacak
acak yang ada di sekitarnya.
Koping maladaptive
Gangguan alam
perasaan: depresi
Resiko tinggi
mencederai diri
Resiko tinggi
mencederai diri
DO:
klien
mengamuk,
merusak dan melempar
barang barang, melakukan
tindakan kekerasan pada
dirinya sendiri.
A.3 Pohon Masalah
Resiko tinggi mencederai diri
Gangguan alam perasaan : depresi
Koping maladaptif
A.4 Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi mencederai diri berhubungan dengan gangguan alam
perasaan : depresi
2. Gangguan alam perasaan : depresi dengan koping maladaptif
A.5 Rencana Intervensi
No
1.
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Risiko menciderai TUM :
diri berhubungan Klien tidak
dengan depresi
menciderai
diri sendiri
TUK (1) :
Dapat
membina
hubungan
Kriteria
Hasil
Intervensi
Rasional
Klien
1. Bina hubungan
menunjukka saling percaya
Hubungan saling
n
tanda- a. Sapa
klien percaya
sebagai
tanda
dengan ramah, dasar interaksi yang
Keperawatan Jiwa 1 | 14
saling percaya
percaya
kepada
perawat
b.
c.
d.
e.
f.
TUK (2) :
Klien
terlindung dari
perilaku
menciderai
diri
Klien
menunjukka
n tidak ada
tanda-tanda
untuk
menciderai
diri dengan
tanda
:
tenang
1. Pantau dengan
seksama risiko
bunuh
diri/melukai
diri
2. Jauhkan dan
simpan alatalat
yang
digunakan oleh
pasien untuk
menciderai
dirinya
di
tempat yang
aman
dan
terkunci.
Jauhkan alatalat
yang
membahayaka
n pasien
3. Awasi
dan
tempatkan
pasien di ruang
yang mudah
dipantau oleh
petugas
4. Diskusikan
tentang obat
1.Memantau secara
seksama
dapat
mengetahui lebih
dini tanda-tanda
ingin menciderai
diri
2. Dapat
menghindari
keinginan
pasien
untuk
melukai diri.
3. Mempermudah
perawat
mengawasi
pasien
4. Minum
secara
Keperawatan Jiwa 1 | 15
obat
benar
2.
Gangguan
alam
perasaan : depresi
berhubungan
dengan
koping
individu maladaptif
(nama, dosis,
frekuensi, efek
samping
minum obat).
Bantu
menggunakan
obat dengan
prinsip 5 benar
(benar pasien,
obat,
dosis,
cara
dan
waktu).
Anjurkan
membicarakan
efek samping
yang
dihasilkan. Beri
reinforcement
(+)
bila
menggunakan
obat dengan
benar
dapat
membantu
penyembuhan
pasien
TUM :
Klien tidak
terjadi
gangguan
alam
perasaan
:
depresi
TUK (2) :
Klien dapat
menggunakan
koping
adaptif.
Klien
mampu
menggunak
an koping
adaptif yang
baik.
Tanyakan kepada
klien
tentang
perasaan saat ini
a. Beri dorongan
untuk
mengungkapkan
perasaannya dan
mengatakan
bahwa perawat
memahami apa
yang dirasakan
b. Tanyakan
kepada
pasien
cara yang bisa
dilakukan
mengatasi
Memberikan hal-hal
yang adaptif yang
dapat
digunakan
oleh klien bila ada
masalah
Keperawatan Jiwa 1 | 16
perasaan sedih/
menyakitkan
c. Diskusikan
dengan
pasien
manfaat
dari
koping
yang
biasa digunakan
d.Bersama
klien
mencari berbagai
alternatif koping
e. Beri dorongan
kepada
pasien
untuk memilih
koping
yang
paling tepat dan
dapat diterima
f. Beri dorongan
kepada
pasien
untuk mencoba
koping yang telah
dipilih
g.
Anjurkan
pasien
untuk
mencoba
alternatif
lain
dalam
menyelesaikan
masalah
B. Asuhan Keperawatan Mania
B.1 Pengkajian
1. Identitas
1. Nama perawat, nama klien, tujuan, waktu, tempat
2. Usia dan no. rekam medic
3. Sumber daya yang diambil
2. Alasan Masuk
1.
2.
3.
Bagaimana hasilnya ?
3. Faktor Predisposisi
1. Apakah klien pernah menderita gangguan jiwa di masa lalu ?
Keperawatan Jiwa 1 | 17
7. Kompulsif
c. Alam Perasaan
1. Sedih, putus asa, gembira berlebihan
2. Ketakutan
3. Khawatir
d. Afek
1. Datar tidak ada perubahan
2. Tumpul ( hanya bereaksi dengan cepat )
3. Labil ( emosi cepat berubah )
4. Tidak sesuai
5. Kontak mata kiurang, curiga
e. Persepsi
1. Halusinasi sudah jelas
2. Isi halusinasi
3. Frekuensi halusiansi
f. Proses pikir
1. Sirkumtonsial ( berbelit- belit tapi sampai tujuan)
2. Tangensial (berbelit-belit tidak sampai tujuan)
3. Kehilangan asosiasi
4. Flight of idea (pembicaraan yang meloncat-loncat)
5. Blocking (berhenti tiba-tiba)
6. Perseverasi (pengulangan)
g. Isi pikir
1. Obsesi ( pikiran yang sering muncul)
2. Fobia ( ketakutan )
3. Hipokondria ( keyakinan adanya gangguan)
4. Dipersonalisasi ( perasaan asing pada diri sendiri )
5. Pikiran magis ( keyakinan akan kemampuan hal-hal yang
mustahil)
h. Waham
1. Sedasi
2. Stupor
i. Memori
1. Orientasi waktu , tempat
2. Gangguan daya ingat
3. Konfubulasi ( Pembeciraan tidak sesuai dengan kenyataan )
j. Tingkat konsentrasi dan berhitung
1.
Mudah dialihkan
2.
Tidak mampu berkonsentrasi lagi
k. Kemampuan penilaian
1.
2.
Penilalain
bermakna
tidak
mampu
mengambil
keputusan )
l. Kebutuhan persiapan pulang : Makan
Keperawatan Jiwa 1 | 19
Data
Etiologi
No.
DS:
klien
menyatakan
semangatnya berkobar, tidak
senang jika diam, ingin
selalu melakukan apapun.
Stressor
Koping maladaptif
Emosional yang
berkepanjangan
Koping maladaptif
DO:
kegiatan
motorik
meningkat, ekspresi wajah
tidak tenang, jalan cepat,
langkah kaki cepat, tampak
gelisah, agresif, mudah
putus asa, sering menangis,
sukar
tidur,
mudah
tersinggung, dan tidak suka
diganggu,
tertawa
Emosional yang
berkepanjangan
Gangguan alam
perasaan mania
Koping maladaptive
Gangguan alam
perasaan: depresi
Keperawatan Jiwa 1 | 20
berlebihan.
3.
DS:
klien
mengatakan
marah dan jengkel kepada
dirinya
sendiri,
ingin
membunuh,
ingin
membakar dan mengacak
acak yang ada di sekitarnya.
Koping maladaptive
Gangguan alam
perasaan: depresi
Resiko tinggi
mencederai diri
Resiko tinggi
mencederai diri
DO:
klien
mengamuk,
merusak dan melempar
barang barang, melakukan
tindakan kekerasan pada
dirinya sendiri.
B.3 Pohon Masalah
Resiko
gangguan
nutrisi
Gangguan
pola
tidur /
istirahat
Gangguan
komunikasi
verbal
Resiko mencederai
diri, orang lain,
lingkungan
Defisit
perawatan
diri
Koping maladaptif
Keperawatan Jiwa 1 | 21
Diagnosa
Keperawatan
Risiko
menciderai diri
berhubungan
dengan mania
Tujuan
TUM :
Klien
tidak
menciderai diri
sendiri
TUK (1) :
Dapat
membina
hubungan
saling percaya
Kriteria Hasil
Klien
menunjukkan
tanda-tanda
percaya
kepada
perawat
Klien
TUK (2) :
menunjukkan
Klien
tidak
ada
terlindung dari tanda-tanda
perilaku
untuk
menciderai diri menciderai diri
dengan tanda :
tenang
Intervensi
1. Bina hubungan
saling percaya
a. Sapa
klien
dengan ramah,
ucapkan dengan
sopan, ciptakan
suasana tenang
dan santai.
b. Terima klien
apa adanya
c. Pertahankan
kontak
mata
saat
berhubungan
d. Tunjukkan
sikap
empati
dan
penuh
perhatian pada
klien
e. Jujur
dan
menepati janji
f. Perhatikan
kebutuhan klien
7. Pantau dengan
seksama risiko
bunuh
diri/melukai
diri
8. Jauhkan dan
simpan alatalat
yang
digunakan oleh
pasien untuk
menciderai
dirinya
di
tempat yang
aman
dan
terkunci.
Jauhkan alat-
Rasional
Hubungan saling
percaya
sebagai
dasar interaksi yang
terapeutik
5.Memantau secara
seksama
dapat
mengetahui lebih
dini tanda-tanda
ingin menciderai
diri
6. Dapat
menghindari
keinginan
pasien
untuk
melukai diri.
Keperawatan Jiwa 1 | 22
Klien minum
Klien
dapat obat
secara
menggunakan benar dan tepat
obat dengan
benar dan tepat
2.
Gangguan alam
perasaan : mania
berhubungan
dengan koping
individu
maladaptif
alat
yang
membahayaka
n pasien
9. Awasi
dan
tempatkan
pasien di ruang
yang mudah
dipantau oleh
petugas
10. Diskusikan
tentang obat
(nama, dosis,
frekuensi, efek
samping
minum obat).
Bantu
menggunakan
obat dengan
prinsip 5 benar
(benar pasien,
obat,
dosis,
cara
dan
waktu).
Anjurkan
membicarakan
efek samping
yang
dihasilkan. Beri
reinforcement
(+)
bila
menggunakan
obat dengan
benar
7. Mempermudah
perawat
mengawasi
pasien
8. Minum
obat
secara
benar
dapat
membantu
penyembuhan
pasien
TUM :
Klien
tidak
terjadi
gangguan alam
perasaan
:
mania
TUK (2) :
Klien
dapat
menggunakan Klien mampu
koping adaptif. menggunakan
koping adaptif
yang baik.
Tanyakan kepada
klien
tentang
perasaan saat ini
a. Beri dorongan
untuk
Memberikan hal-hal
yang adaptif yang
dapat
digunakan
oleh klien bila ada
masalah
Keperawatan Jiwa 1 | 23
mengungkapkan
perasaannya dan
mengatakan
bahwa perawat
memahami apa
yang dirasakan
b. Tanyakan
kepada
pasien
cara yang bisa
dilakukan
mengatasi
perasaan sedih/
menyakitkan
c. Diskusikan
dengan
pasien
manfaat
dari
koping
yang
biasa digunakan
d.Bersama
klien
mencari berbagai
alternatif koping
e. Beri dorongan
kepada
pasien
untuk memilih
koping
yang
paling tepat dan
dapat diterima
f. Beri dorongan
kepada
pasien
untuk mencoba
koping yang telah
dipilih
g.
Anjurkan
pasien
untuk
mencoba
alternatif
lain
dalam
menyelesaikan
masalah
BAB IV
Keperawatan Jiwa 1 | 24
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Townsend, Mary. (2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri. Jakarta :
EGC.
Yosep, Iyus. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung : PT Refika Aditama.
Copel, Linda.(2007). Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Jakarta : EGC.
Yoedhas. (2010). Keperawatan Jiwa.
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-pasiendengan-mania.html diakses tanggal 12 Mei 2011. Pukul : 20.00 WIB.
Keperawatan Jiwa 1 | 25