Professional Documents
Culture Documents
Sunting
Pantau halaman ini
Nitrogen
karbon nitrogen oksigen
P
Element 1: Hidrogen (H), Other non-metal
Element 2: Helium (He), Noble gas
Element 3: Litium (Li), Alkali metal
Element 4: Berllium (Be), Alkaline earth metal
Element 5: Boron (B), Metalloid
Element 6: Karbon (C), Other non-metal
Element 7: Nitrogen (N), Other non-metal
Element 8: Oxigen (O), Other non-metal
Element 9: Flour (F), Halogen
Element 10: Neon (Ne), Noble gas
Element 11: Natriun (Na), Alkali metal
Element 12: Magnesium (Mg), Alkaline earth metal
Element 13: Aluminium (Al), Other metal
Element 14: Silikon (Si), Metalloid
nitrogen cair
nitrogen, N, 7
Dibaca
/natrdn/ nye-tr-jn
Jenis unsur
nonlogam
15, 2, p
14.0067(2)
Konfigurasi elektron
2, 5
Kulit elektron dari nitrogen (2, 5)
Sifat fisika
Fase
gas
0.808 gcm3
Titik lebur
Titik didih
Titik tripel
Titik kritis
Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
(N2)
29.124 Jmol1K1
Tekanan uap
P (Pa) 1
10
100
1k
10 k
100 k
at T (K)
37
41
46
53
62
77
Sifat atom
Bilangan oksidasi
5, 4, 3, 2, 1, -1, -2, -3
711 pm
155 pm
Lain-lain
Struktur kristal
hexagonal
Pembenahan magnetik
diamagnetik
Konduktivitas termal
Kecepatan suara
NA
Waktu paruh DM
DE (MeV)
13N
syn
9.965 min
2.220 13C
DP
14N
99.634%
15N
0.366%
lbs
r
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa, dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit
bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini
bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfer Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan
hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino,
amoniak, asam nitrat, dan sianida.
Sejarah
Sunting
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen",
"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat
pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli
kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang
sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang
menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen
adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote,
daripada perkataan Yunani yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah
tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan
kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa
Sunting
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak
ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion
ammonium (NH4+). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion
ammonium, dan amida (NH2-); keduanya dikenal sebagai garam amida, dan nitrida
(N3-), tetapi terurai dalam air.
Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina.
Rantai, cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi
tak stabil.
Peranan biologi
Sunting
Nitrogen merupakan unsur kunci dalam asam amino dan asam nukleat, dan ini
menjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan. Protein disusun dari asamasam amino, sementara asam nukleat menjadi salah satu komponen pembentuk
DNA dan RNA.
Isotop Sunting
Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: 14N dan 15N. Isotop yang paling banyak
adalah 14N (99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang, dan yang selebihnya
adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N
mempunyai paruh waktu selama 9 menit, dan yang selebihnya sama atau lebih
kecil dari itu.
Peringatan
Sunting
Limbah baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai, dan air
bawah tanah. Senyawa yang mengandung siano(-CN) menghasilkan garam yang
sangat beracun, dan bisa membawa kematian pada hewan, dan manusia.
Sunting
Peranan nitrogen dalam perindustrian relatif besar, dan industri yang menggunakan
unsur dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya disebut pula sebagai industri
nitrogen. Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam
pembuatan pupuk dan telah banyak membantu intensifikasi produksi bahan
makanan di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah berhasil
memperjelas berbagai asas proses kimia, dan proses tekanan tinggi serta telah
menyumbang banyak perkembangan di bidang teknik kimia.
Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber utama
nitogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah, dan kotoran hewan,
hasil dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan
dari hasil sampingan pembuatan kokas dari batubara. Bahan-bahan seperti ini tidak
mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua kebutuhan
yang diperlukan.
Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan, dan manusia, dan amonia yang
dikumpulkan dari pembuatan kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya
disisihkan lagi oleh amonia sintetik, dan nitrat. Amonia merupakan bahan dasar
bagi pembuatan hampir semua jenis produk yang memakai nitrogen.
Gambaran umum
Sejarah
Sunting
Sunting
Namun usaha komersial dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat
banyaknya kebutuhan energi yang besar, dan efisiensinya yang terlalu rendah.
Setelah ini banyak proses terus dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah
juga diikatkan dari udara sebagai kalsium sianida, namun tetap saja proses ini
masih terlalu mahal. Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti
pengolahan termal atas campuran oksida nitrogen (NOX), pembentukan sianida dari
berbagai sumber nitrogen, pembentukan aluminium nitrida, dekomposisi amonia,
dan sebagainya. Semuanya tidak menunjukkan harapan untuk dapat
dikomersialkan walaupun secara teknis semua proses ini terbukti dapat
dilaksanakan.
Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh tentang
keseimbangan antara nitogen, dan hidrogen di bawah tekanan sehingga
membentuk amonia. Dari penelitian ini pula didapatkan beberapa katalis yang
sesuai. Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan sistem yang tinggi, tetapi
pada masa itu peralatan yang memadai belum ada, dan mereka merancang
peralatan baru untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan dari
perkembangan industri baru ini).
Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh
tuntutan industri nitrogen ini. Haber, dan Bosch, ilmuwan lain yang bekerjasama
dengan Haber, juga mengembangkan proses yang lebih efisien dalam usahanya
menghasilkan hidrogen, dan nitrogen murni. Proses sebelumnya adalah dengan
elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen murni, dan distilasi udara cair untuk
mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih terlalu mahal untuk
diaplikasikan dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia mereka.
Maka mereka menciptakan proses lain yang lebih murah.
Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil
membentuk amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak
energi namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini
berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan menjadi
dominan sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut.
Gas amonia banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun
jumlahnya masih terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang maksimum.
Maka dari itu diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang mengandung tiga
Amonia Sintetik
Sunting
Karena molekul produk amonia mempunyai volum yang lebih kecil dari jumlah
volum reaktan maka keseimbangan akan bertambah ke arah amonia dengan
peningkatan tekanan. Peningkatan suhu reaksi menyebabkan memberikan efek
yang sebaliknya terhadap keseimbangan karena reaksi bersifat eksotermis, namun
memberikan efek positif terhadap laju reaksi. Maka dari itu perlu dihitung suhu
optimal agar menghasilkan keuntungan yang maksimum.
Sunting
Agar peralatan dapat dibuat sekompak mungkin, maka perlu dipikirkan pemberian
katalis agar laju reaksi dapat berjalan dengan cepat karena reaksi hidrogen, dan
nitrogen berjalan sangat lambat.
Banyak jenis katalis yang digunakan secara komersial di berbagai pabrik, namun
yang umum digunakan adalah katalis besi dengan tambahan banyak promotor
seperti oksida aluminium, zirkonium, silikon dengan konsentrasi 3 % atau oksida
kalium sekitar 1 %.
Prosedur pembuatan
Sunting
Amonium nitrat
Sunting
amonium nitrat atau dengan sebutan NH4NO3 (ammonium nitrate) dapat dibuat
dengan amonia, dan asam nitrat sebagai bahan bakunya. proses pembuatan
amonium nitrat pun ada beberapa macam antara lain : 1. Proses Priling 2. Proses
Kristalisasi, dan 3. Proses Stengel atau Granulasi
dari ke-tiga tahap tersebut, adalah proses kristalisasilah yang paling mudah;
prosesnya; bahan baku amonia, dan asam nitrat masuk ke reaktor dengan bentuk
fasenya adalah amonia masih berupa gas, dan asam nitrat telah berupa fase liquid.
dari reaktor semua bahan baku tersebut di lanjutkan ke evaporator lalu dikristalizer,
dan akhirnya di separator, dan jadilah amonium nitrat.
Referensi