You are on page 1of 37

Intususepsi (Invaginasi)

Presentator:
Tanziela Firdausi Thahir
Hardiana Shahara
Pembimbing:
dr. Dian Adi Syahputra,
Sp. BA

PENDAHULUAN
Intususepsi adalah suatu keadaan masuknya

satu bagian usus ke bagian yang lain dan


berawal dari masuknya usus bagian proksimal
(intususeptum) ke dalam usus bagian distal
(intususipien)

Insiden intususepsi mencapai 1 dari 2000 anak


Intususepsi yang tidak ditangani hampir selalu

berakibat fatal, pemulihan secara langsung


berkaitan dengan durasi intususepsi sebelum
reduksi.

EPIDEMIOLOGI

DEFINISI
Intususepsi adalah suatu kondisi masuknya satu
bagian usus ke bagian usus yang lain yang
diawali dari masuknya usus bagian proksimal
(intususeptum) ke dalam usus bagian distal
(intususipien).

ETIOLOGI

PATOFISIO
LOGI

MANIFESTASI KLINIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
foto polos
abdomen

USG

Enema
Kontras

PENATALAKSANAAN

REDUKSI RADIOLOGI

REDUKSI OPERATIVE

LAPORAN KASUS
Nama

: By. MZ
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 4 Agustus 2015
Umur
: 6 bulan
Alamat
: Desa Buket Juara
Agama
: Islam
No CM
:108-12-46
Tanggal Masuk
:19 Februari 2016
Tanggal Pemeriksaan :19 Februari 2016

ANAMNESIS
KU
KT

BAB lendir bercampur darah

Muntah

RPS :

Pasien merupakan rujukan RS Graha Bunda Idi


dengan keluhan BAB lendir bercampur darah,
keluhan ini muncul sejak 1 hari SMRS. Awalnya
pasien sering rewel dan menangis tiba-tiba, lalu
pasien muntah dengan frekuensi 6 kali, muntah
berwarna kekuningan dengan volume Aqua
gelas tiap kali muntah. Kemudian pasien
mengalami BAB lendir bercampur darah berwarna
kemerahan dengan frekuensi 4 kali perhari,
dengan konsistensi seperti lendir dan volume
sedikit-sedikit 10 cc tiap kali BAB. Pasien juga
memiliki riwayat batuk pilek yang dialami 1
minggu sebelum mengalami keluhan BAB lendir
bercampur darah.

RPD

Tidak ada

RPK

Tidak ada

RPO

Tidak ada

Riw. Kehamilan
ibu

Riw.
Persalinan ibu

ANC teratur ke spesialis kandungan, ibu


hamil aterm 40 minggu dan ibunya tidak
pernah mengalami kelainan selama masa
kehamilan
Pasien lahir secara pervaginam dengan BBL
3500 gr dan panjang 50 cm. pasien
merupakan anak pertama dengan jenis
kelamin laki-laki, lahir cukup bulan

Riw.Pemberia
n Makan

Usia 5 bulan pasien diberikan makanan


pendamping ASI

Riw. Imunisasi

Hepatitis B + Polio + BCG + DTP

Vital Sign
Keadaan Umum
Kesadaran
Heart rate
Pernapasan
Suhu
Berat Badan
Panjang Badan

:
:
:
:
:
:
:

Baik
Compos Mentis
140 x/menit
44 x/menit
36,7 oC
9 Kg
65 Cm

Pemeriksaan Fisik
Abdomen

Inspeksi
: Distensi (+), Simetris (+), Darm
contour (-),
Darm steifung (-)
Auskultasi
: Bising usus (+) meningkat
Palpasi
: Tidak teraba massa, Dance
sign (-)
Perkusi
: Timpani (+), shifting
dullness (-)

Rectal Touche
Sfingter ani ketat (+)
Ampula kosong
Mukosa licin
Pseudoportio (-)
Sarung tangan: Feses (-), lendir bercampur

darah (+)

Foto klinis pasien

Laboratorium 19/02/2016
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Hemoglobin

9,6

10,5-12,9 gr/dl

Leukosit

15,2

6,0-17,5 x 103/ul

Trombosit

528

150 - 450 x 103/ul

Hematokrit

30

53.0 63.0 %

Eritrosit

4,2

4,4-5,8 x 103/ul

Eosinofil

0-6 %

Basofil

0-2 %

Netrofil Segmen

43

50-70 %

Limfosit

47

20-40 %

Monosit

10

2-8 %

Waktu perdarahan

1-7 menit

Waktu pembekuan

5-15 menit

Na

139

135-145 mmol/l

4,1

3,5-4,5 mmol/l

Cl

105

90-110 mmol/l

88

<200 mg/dl

Faal Hemostasis

Kimia Klinik
Elektrolit

Diabetes
Gula Darah Sewaktu
Ginjal Hipertensi

Foto Thorax (19/02/2016)

Kesimpulan:

Cor dan
dalam
normal

pulmo
batas

Foto Polos Abdomen 19/02/2016


Kesimpulan :
Distribusi udara
usus sampai ke
ileum

Kesimpulan :
Target Sign

DIAGNOSIS KERJA
Invaginasi

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 180 cc habis dalam 1 jam
Maintenance IVFD RL 900 cc/ 24 jam
Inj. Ceftriakson 450 mg /12jam
OGT
Catheter
Reduksi Radiologic

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanactionam
: dubia ad
bonam

PEMBAHASAN

Kasus

Feses lendir bercampur darah

Analisa Kasus

Berdasarkan teori pembuluh darah


mesenterium dari bagian yang terjepit
mengakibatkan
gangguan
venous
return sehingga terjadi kongesti,
oedem, hiperfungsi goblet sel serta
laserasi
mukosa
usus,
ini
memperlihatkan gejala BAB lendir
bercampur darah.

PEMBAHASAN

Kasus

Muntah

Analisa Kasus

Proses invaginasi terjadi dimana bagian


proksimal masuk ke distal dan terjadi
sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan
refluks yang terjadi oleh karena gangguan
perjalanan peristaltik. Peristaltik yang
semula berjalan dari oral ke anal menjadi
berbalik karena ada sumbatan di bagian
distal, sehingga dapat mendorong makanan
refluks ke atas.

PEMBAHASAN

Kasus

Distensi

Analisa Kasus

Sesuai dengan teori bahwa sesudah 1824


jam serangan sakit yang pertama, usus
yang tadinya tersumbat partial berubah
menjadi sumbatan total, diikuti proses
oedem yang semakin bertambah, sehingga
pasien dijumpai dengan tandatanda
obstruksi, seperti perut kembung.

PEMBAHASAN

Kasus

Rewel + Gelisah

Analisa Kasus

Secara teori, awalnya bayi sehat dan


biasanya dengan keadaan gizi yang
baik, tibatiba menangis kesakitan,
terlihat kedua kakinya terangkat ke
atas, penderita tampak seperti kejang
dan pucat menahan sakit, serangan
nyeri perut seperti ini berlangsung
dalam beberapa menit.

PEMBAHASAN

Kasus

Distribusi udara sampai ke ileum

Analisa Kasus

Akurasi dari pemeriksaan foto polos pada


intususepsi hanya 25%-50%
Temuan radiologi non-spesifik dapat berupa
tampaknya massa jaringan lunak pada
bagian kanan abdomen dan hilangnya udara
caecal.

PEMBAHASAN

Kasus

Target Sign

Analisa Kasus

USG abdomen telah menjadi teknik


diagnostik standar noninvasif dengan
akurasi 100%.
Ultrasonografi dapat digunakan untuk
mengidentifikasi
intususepsi,
dengan
ditemukannya tanda doughnut atau target
pada
pandangan
melintang
dan
pseudokidney
pada
pandangan
longitudinal.

KESIMPULAN
Intususepsi adalah suatu kondisi masuknya
suatu bagian usus proksimal kedalam usus
bagian distal

USG abdomen telah menjadi teknik diagnostik


standar noninvasif untuk mengidentifikasi
intususepsi, dengan ditemukannya tanda
doughnut atau target sign
Penanganan awal pada anak dengan
intususepsi dimulai dengan resusitasi cairan
dan penyebab kematian pada anak dengan
intususepsi dapat disebabkan oleh
keterlambatan diagnosis (>24 jam)

TERIMA KASIH

You might also like