You are on page 1of 35
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PM¢.07/2015, TTENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA BAGI IIASIL DAN/ATAU DANA ALOKASL Menimmbang Mengingat UMUM DALAM BENTUK NONTUNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAIA ESA MENTERI KBUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 4 Bohwa berdasaeon Poa! 18 Undang tundang APBN Nomor: 14 Tahun 2015 tentong Anggaran Pendapatan dan Bolanja Negara ‘Tahun Anggaran 2016, Menteri Keuangan berwenang menetapkan tata cara pelaksanaan konversi penyaluran Dana Sagi Heil dan Dana Aloisi Umum dalam bentuls Nontunais 1b behwa dalam Ueberaps tahus terukhir penyerapan APBD belum optimal dar simpanan dana pemerintah daerah di perbunlean cenderung meningkat dalam jumiah yang esas, schingge diperluken upaya untuk mendorong peningkatan penyerapan APBD: © babwa berdusurlaan —pertimbangan— sebagnimana imaleniel dalam huraf a dan b, peri menctapkan Peraturan Menteri Kewangan tentang Konversi Penyaluran Dana Bagi Hasil dan/atau Dana Alokasi ‘Umam dalam bentak Nomeunals 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat tang Newaras va Menectapkan 2. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2003 Nomor 47, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nesnor 4286); 8. Undang-Undang omer 1 Tahun 2004 tentang Perbendattarwan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tembahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9355); 4 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008 tentang Perimivangan Keuangan Antara Pemerintals Pusat dan Pemerintahan Deerah (lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2004 Nommor 126, Tambahen Lembaran [Negara Republik indonesia Nomor £438); 5, Undang Undang Nomor 19 Tan 2008 tentang Surat Besharga Syarian Negera (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2008 Nomor 70, Tambahan Lembarsa Dogara Republik Indonesia Nomor 4852); 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pencispatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran "Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Repti Indonesia Nomor S767}: 7. Kepiatasan Presiden Nomor 121/P Taha 2014 MEMUTUSKAW: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA BAGI HASIL. DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM DALAM BENTUK NON TUNAL BaBt XBTENTUAN UMUM Pagal 1 Dalam Peraturan Nenter ini, yang dimeksud dengan: 1. Anggazan Pendapatan dan Belanja Negara, yang 4 selanjutnya disingkat APBN, adaluh rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Roky, Angyaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah reneana keuangeut tahunon pemerintahan daerab yang dibshas dan ivetujul bersama antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwalan Rakyat Dacrah dan ditetaplcan dengan Peraturan Daeras Pemerintah Daerah adaleh gubernur, bupeti, atau walikota, dan peranghat daerah sebagai unsur penyelongaara pemerintahan dacral Kepala daerah adalah Gubermur bagi daersly provinst atau Bupati begi dacredt Kabupaten dan/atau Walikoca ‘bagi dserah kota Pendapatan Daerait adalah semua bentuie penerimean Goerah yang bersumber dasi pendapatan sli dacrat, ana perimbangan, maupun lain lain pendapatan daerah yang sah Belanja Daersh adalah serman bentule pengeluaran duerah yang digunakan untule membiayai kegatan Pemerintah Daerah, Dana Bagi Hasil yang selunjutnya disingkat DBH adalah dana yang bersumber dari Pendapatan APEN yang iclokasiken kepada Daerah berdusarkan anghea pergentase untuk mendansi kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralss aja Buri dan Bangunan Sektor Periamhangan untuk. Pertambengan Minysk Bumi dan Gas Bumi yang selanjutaya disebut PBB Migas adalsh PHB tos bumi Gan/atau bangunan yang berada di dalam wilyah keria ‘atau sejemisnys lerkait pertambangan Miges yang dipecolch haknya, dimild, dikuasai, dan/atax imanfaatian oleh Kontraktor Kontral Kerja Sama Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajlb Pajak Orang Pribedi Dalam Negeri, selanjuinya discbut PPA t 10. 1. 12, 13. 14, WPOPDN adaleh Psjak Penghesilan terutang oleh Wajid Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri berdasarkan Ketentuan Pasal 25 dan Pasal 29 Undung-undang tentang Pajule Penghasilsn yang, berlaiu keewall pajak alas penghasilan| sebagaimana diatur dalam Pasal 25 ayat (8) DBH Sumber Daya Alam adalah bagian dserak yang Derasal dari penerimaan sumber daya alam Kehutanen, pertambangan unum, perkanen, pertambangan minyskk bumi, pertambangan gas bur, dan pertambangan panes bum Dana Alokasi Umum yang selenjutnya disinglest DAU adalah dana yang bersumber dari pendopatan APEN yang inlokasien dengan tujuan pemerataan kemampuan Keuangan anlar Daersh untuk mendanai kebutubsn Daerah dalam rengka plaksanaan desentralisai. Posisi Kas adalah saldo Kas Daerah pada periode elanja Operasi adalah pengeluaran anggaran belanja uuptuie monduicing Kegiatan rutin Pemerintah Dserah ‘yang member! manfent dalam eats periode alcontanst Belanja Modal adalsh pengeluaran anggaran belanja untuk perolehan asct tetap dan aset lainnya yang ‘memberi manfaat lebih dari satu periode alcantansi selanjutnya disinglat Sistem Informasi Kenangan ener SIKD adalah suatu sistem yang mendokumentasiian, imengedministrasiian, serta mengolah dava pengelolnan euangan daerah dan dala terksit laimaya menjadi informasi yung dissin kepada masyacakst dan sebeqai aban pengambilan Keputusan dalam —rangka perencansan, pelaksansan, dan pelaporan a daerab, perlanggungiswatian pemerin Surat Berharga Negara yang selanjutaya disingleat SBN rmeliptti Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariab Negara Kussa Pengguna Angenran Bendahara Umum Negera ‘Transfer ke Daerah dan Dana Desa selanjuinya disinekat KPACBUN Transfer ke Daerah dan Dona Desa adalat satuan kerja Pembantu Pengguna Anggaran BUN di Kementerian Negacu/Lembugn yang memperolel penugason dari Menteri Keuangan tntuk melaksanakat kewenangan dan tanggung jewab pengelolaan anggaran yang berasal dari Bagian Anggaran BUN. 18, Surat Perintoh Membayar yang sclanjutnya disingleat SPM adalah surat perintah yang diterbitian oleh Kuase Pengguna Anggeran Bendabara Umum Negara Transfer ke Deerah dan Dana Deca/Prjabat Penandatangan Surat Perintah Membayar atau pejabat Juntuie mencnirkan dana yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Angora ata dolcamen fain yang in yang, ditanike Aipereamakan, 19, Surat Pevintah Peneairan Dana yang selanjutnya isingkat SF2D adalah surnt perintah yang ditecbitkan leh Kantor Pelayanan Pertendaharaan Negara selaluu Kuuea Bendahara Uinuin Negara berdasaran SPM unnak pols: penyeluarur ales Leben APE 20, Setelmen adalah penyelesian transaksi SBN yang tercisi dari setelmen dana dan setelmen kepemilikan SBN. 21. Rekening Surat Berharga Pemerintah Daerah adalah ‘ekening surat terharga yang dibuka oich masing-masing Pemerintal Daerah pata sud-regtsiry, 22, Sub-egisiry adalah Bank dan lembepa yang melakalcan keegiatan kustodian yang disetujui oleh Bank Indonesia untuk melalukan fimgs! penatausahaan surat berharga untuk Kepentingan nasabah, 23, Hatt Kerja adalah havi kerja instansi pemerintal den ‘operasional_ sistem pembayaran yang. diselenggsraken oleh Bani indonesia. BABI RUANG LINGKUP Pasal 2 Konversi Peryaluran IH dan/atau DAU dalam bentuk Nontunsi dilaiulcan melatui penerbitan SBN, Pasal 3 (2) Dana Transfer ke Daerah yang dikonversi dalam bentule ‘SBN terdixi dari a. DEH; b. pau. (2) DBE scbagaimana dimaksud pada ayat (1) hurafa terdisi dai 8. DBH PBB Migas; b. DAK PPh WEOFDN; 6 DBM SDA Pertambangan Minyale Bum DBH SDA Pertambangan Gus Buri: dan. ©. DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubera Pasa 4 (1) Konverai penyaturns DBH sebagaimana dimakeud dalam Pasal 3 ayat (2} dilakuken pada akhir Triwolax [ dan cir Tran @) Xonversi penyaluren DAU scbagalmane dimeksud dalara Pasal $ ayat (2} hurul b dilakulaun pads wal Trwalan tt dam wal Tiwi BABU ‘TUJUAN KONVERSI PENVALURAN DBE DAN/ATAU DAU DALAM BENTUK SEN sal 8 Konversi Penyaluran DBI dan/atau DAU dalam bentuk SAN bertujuen uncut: ‘8, Mendorong pengelolaan APBD yang seat, efisien, dan tek b. Mendorong penyerapan APED yang optimal dan tepat waletu; Mengurangi uang kas dan/atau simpenan pemerintah daerah di banle dalam jumlah tidak wajer Bagi SUMBER DATA Pasal 6 Data yang digunakan untuk menghitung besaran penyaharan BH don/stau DAL dalam bentuk SBN dapat bersumber dari 8. Pemerinesh Daerah; dan/aca b, Bank Indonesia Pasal 7 (1) Data yang bersumber dari Pemerintah Daerah sebagsimana dimalcaud dalam Passl 6 frat a, tenditi dari 8, Perkiroon Helanja Operssi can Helanja Modal bulanam; Laporan Posisi Kas balanan; dan ©. Ringkasan Realises! APBD bulanen. (2) Data sebagsimena dimaxsud pada ayst (1) disampaiken kepada Menteri Kevangan ¢.q, Direktur Jenderal Perimbungan Keuangan melalui SIKD paling lambat 7 (cajuby hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir (9) Data sebagaimana cimaksud pada ayat (1) disusun ssesuai dengan format schagaimana tercantam dalam Lempiran 1, Lampiran il, dan Lampiran Ml yang, mesupakan hagian yang tidak terpiaahlan dari Peraturan enter ii Paaal 8 (1) Dalam at data sebegaimana dimaksud dalara Passl 7 ayat (1) tidak disampaiken oleh Pemerintah Daerah semuai jangka walt sebaguimana dimsksud dalam Pasal 7 ayat (2, Menteri Keuangan dapat menunda penyaluran DDH dan/atau DAU. (2) Ketentuan lebih lanjur mengenai pesundasn penyaluran a @ ° a a @ a DBE dan/atau DAU sebagniman dimaksud pada ayat (2) diatar dengan Peraturan Direltur Jenderal Perimbangan Keuangar, Pesal 9 Date yang bersumber dari Bank Indonesia sebagaimana imakesud! dalam Pasal 6 huruf b yaitu data mengensi ‘dana Pemerintah Daerah di pestankan, Data sebagsimana dimaksud pada avat (1) diperoieh Derdasarkar koordinast dengan Bank Indonesia Data yang bersumber dori Bank Indonesia scbugaimana dimalgsud pede eyat (1) dipergunakan sebagai data pendukung untuk perhitungan wang kas dan/atau simpasan pemerintah daerah di hank dalam juesa tidale vwajar, BABY PENETAPAN DABRAH DAN BESARAN PENYALURAN DBH DAN/ATAU DAU Pasa 10 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan untuk dan fas nema Menteri Keuangar: menetaplan dacroh dan Desaran penyaluran DBH den/atau DAU dslam bennuk ‘nontunai melalui penertitan SBN, Deersh sebayaimana dimalesud pada ayat (1) merupakan doerah yang memilki uang kas dan/atau simpanan di bunk dsm jumlain tidal wajae Penetapan Daersh dan bessran penyaluran DBH Gan/atau DAU sebagaimana dimalesid pada ayat (1, itetapkan ping lambat 7 (eujuh] Hart Kesia sebeltn bulaa Maret dan uni beralchic: Penghitungan uang kas den/atas simpanan pemerintah aera di bonk dalam jumlah tidale wajar untae keperluan ponentusn daerah dan besaran konversi penyaluran DBH dalam bentuke SBN dilalakan dengan = 0 e a i lngkah-langkan —sebagaimans tercantum datum Lampicun IV yang merupakan bagien yang tidak terpisabkan dari Peraturan Mentert in Pasal 11 Direkiur Jenderal Perimbangan Keuangan untule daz fas name Menteri Keuangan menyampaikan surat enetapon daerah dan bessran penyellunan DBIE anfatau DAU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (I) beserta informasi Rekening Surat Bethorgs: Pemerintah Daerah kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko sebagai persyaratan penerbitan SBN dalam rangka konversi penyaluran DBH ddan/atau DAU kepada Pemevintah Daceah, Peryampalan surat penetapan daerah dan besaran penyaluran DBH dan/atau DAU kepada Direktur lenders! Pengeloiasn —Pembiayann dan Riso sebagaimana dimakeud peda aya (1) paling lambat 6 fenam) Hari Kerja sebelum bulan Maret dan Juni berakhir Surat penctapan daerah dan besaran penyaluran DEH dan/atau DAU sebagaimana dimaksud pada syat (2), ‘memuat antara lain fa, Nama daerah 1b. Besaran DBE dan/atauy DAU yang dikonverst dalam beatuk SBN; ©. Jenis atau sumber dassa yang dikonversi (DBH/DAU; &. Informasi Rekening Surat Berharga Pemerintadt Daerah pada Sub-Registny dan 6. Nomor Rekening Kes Umum Daerah. Format surat penetapan dacrah dan beseran penyahiran DBH dan/atau DAU sebagaimana dimaksud pads ayat (1) berpedoman pada Lampiran V yang merupakan bagian yng tidak trpisaltkan dari Peraturan Menter! i BABVI MEKANISME KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ATAU DAU DALAM BENTUK SBN Pasal 12 (1) Berdesackan penetapan éaerah dan besoran penyaluran DAH dan/atau DAU sebagaimans dimaksud dalam Pasal 40 ayat (), KPA BUN Transfer ke Dacrah dan Dans Desa menerbitkan SPM Kunversi Peayaluran DBH dan/atza DAU dalam Hentul SBN ke rekening Menteri Kenangan yang éigunakan untuk pongelolaan Surat Berhorga [Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangen. (@) SPM Konverst Ponyaluran DB dan/atau DAU dalam Bentuk SBN sebagaimana dimakeud paca ayat (1) diterbitkan paling lambat 4 (empat) Hari Kerja sebelum plan Maret dan Juni beralcir. (@) Berdasurkan SPM Konversi_Penysiuran DBIT sebagsimans dimaksue peda ayat (2), Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara menerbitkan $P2D Konversi Penynluran DBI dalam Bentuk SBN paca Hack Kerja terakhir pada bulan Maret dan Just (4) Berdasarkan SPM —KonversiPenyaluran DAU sebugaimana dimakend pada ayat (2, Kepala Kantor Petayanan Perbendaharnan Negara menerbitzan SPD Konversi Penyahiran DAU éslam Bentuk SBN pada Hari Kerja pertama bullan April dan Juli Pasal 13 (0) Berdusarkan penetapan daerah dan besaran penyaluran DAH dan/atau DAU yung skan dikonvers! ke dalam SBN sebagsimana dinalceud dala Pass) 11 ayat (1), Dirokear Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk dan aatas nama Mentert Keuangen menendatangani ketentasn ddan persyarstan [terms and condition) SBN, (2) Ketentuan dan persyaratan (terms and condition) SBN sebaguimana dimaksud pada ayet (I), disampaikan oleh Divektur slenderal Pengelolaan Pembiaysan dan Risiko eo “ e Cy) o 2 1 ou ‘kepada Bank Indonesia untuk keperluan Setelmen. Setokmen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dllalesonakan oleh Bank Indonesia, Bank Indonesia menyampaikan informasi pelaksanaan Setelmen sebagaimana dimskeud pada ayat (3) kepsds Direletur Jenderal Pengeoiaan Pembisyaen dan Risiko. Berdasarkan informasipelaksanaan —Setelmen sebageimena dimaksud pada ayat (4), Direktur Jenderal Pengeolusn Pu pembesitahuian Setelmen SBN kepada Direktur slender Perimbangan Keuangan. Berdasarkain pernberitatisan Seteimen SBN sebagaimana san dan Risiko menyampailaan surat dlimalesd pada ayat (5), Dielewr Jenderal Perimbangan KKevangan menyampailzan surat kepada Kepala Daerah mengenai konversi penyaluran DBH dan/atau DAU alo: bentuk SBN yang telah dilaksanakan, Pagal 14 KKetentunn dan pevsvaratan (terms and condition) SBN sebngaimana dimalwud dalam Pagal 18 ayat (2) wemust paling Kurang. & Jenis SBN; Seri SBN ¢. Nilai nominal; 4. ylald (tingkat imbal hasi) SBN; Jangks woke; Tanggal Seteloen; & Pehunasan sebeluim jalub tempo (early redemption an 1h. ‘Tanggal Serelmen pelunagan sebelum jatuh tempo (arty redemption) sJenis SBN eebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a litetapkan dalan bentuk Surat Perhendaheraan Negara (SPNI/Surae Perbendaharaan Negars Syariah (SPN-3} ‘yong tidak dapat diperdagangian. Yield SBN sebagaimann dimaksud pada ayat (I) rut d = “ 6 © a 0 a a adalah eebesar 5036 (lima pulud per serats) dari inghat ssukubunga penempotan leas Pemerintsh Pusat pada Danis Indonesia sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang beviakax Yieid SBN sebugaimana dimaksud pada ayat (9) berlaica smpai dengan jaluk tempo, Janghka waktu sehegaimana dimaksud pada ayat (1) urate ditetapkan velama 3 (ga) Bulan Jenglka wake SPN/SPR-S dinyatakan dalam jumiah hari sebenamya dan dihitung sejak 1 (satu) hari gesudab tanggal Setelmen sampai dengan jatub tempo. Perhitungan harga setelmen per unit SPN/SPN-S ilakukan berdasarkan perhitungan Harga Setelmen SPN/SPN-S sebagaimana tercantur dalam Lampiran VI yong merupaken begian yang tidak terpisshlean dari Peraturen Mentert i Ketentuan dan persyaratan (terms and condition) SBN sebagaimans dimsksud pada ayat (1) merupalean dokumen sumer yang dijadikan sebagai dssar penerbitan SBN. Pagal 15 Pemerintah Daerah wojib memili rekening surat berharga pacts SubRegistry untuk penyimpanan SBN hhasil konversi Penyaluran DBI dan/atau DAU. Kepela Daerah menyampaikan kepada Dircktur Jenderal Perimbengan Keuangan nomor/kode rekening yang digunakan untuk penatausabaan surat besharga pada Sub-Registry sebagaimana dimakswd pada ayat (1) BAB VIL PELUNASAN SEN Paoal 16 Pelunesan SBN dapat dilekekan’ Pada saat jetuh tempo; B. Sebelum jatuh tempo (early redemption). (2) Pelunasan SBN pada sast jotuh tempo sebsgaimans fimsksud ped ayat (1) huruf @ dapat dilakukan dengan: ‘4. Pelunasan secera tuna; atau b, Penerbitan SBN seri barns Pasal 17 SBN yang dilnnean pehinasan sebagaimana dimakeud dalam Pasal 16 ayat (1) dinysiskan lunas dan tak berlale lagi agian Kesar Pelunesan Pada Seat Jatuh Tempo Pasal 18 1h} Dalam bal pelusasan SBN pada saat jot tempo dllakukan dengan penerbitan SBN seri baru sebagaimaza, Gimeksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b, Direktur Jendera! Perimbangan Keuangan untuk dan atas nama Monteri Keuangan menetaplcan daerah dan besaran SHN yang akan dilakukan pelinasan melalui penesbitan SBN seri baru, ) Direktur —Jenderal —_Perimbengan —_-Keuangan ‘menyampatitn surat penetapan daevah dai besaran SBN sebagsimana dimskead pasa ayat (1) kepada Direletar sJenderal Pengelolaan Pembiayann dan Risiko paling lambat 5 (ima) Hari Kerja sebelum SBN jatab tempo, (9) Derdasarkan surat penetapan Direktur Jenderal Perimbangin Keuangan sebageimana dimakeud pada ayat (2), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaar dare Risiko untuk dan sles ams Menteri Keuangan _menerbitkan SBN seri bar (4) Melamisme pelunasan SBN melalui penerbitan SBN baru sebagaimana dimksud dalam Passl 16 ayat (2) hhuruf b sebogaimana diatar dalam Lampiran Vit yang ‘merupaken bagian tidak terpisablen dari Perabursn Menteri i (5) Format surat penetapan daerah dan besaran SBN yang 1 0 a a @ 6 4. kan dilakuksn pelunasan melalui penerbitan SBN seri ‘baru sebogsimona dimakend pada avat (1) berpedoman peda Lampiran VIII yang merupalean bagian yang tidak terpisahican dari Peraturan Mente ini Bagian Kedua Pelunasan Sebehim Jatsh ‘Tempo Pasal 19 Pelunasan SBN sebelum jatuh tempo [early redemption) sebagaimana cimekud dalam Pasal 16 ayat (1) kuru B hanya dapat dilakukan dengan pelunasan secara tuna Petunasan SBN sebelum jatuh tompo (early redemption) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilalaskan paca 1 (satu) bulan atau 2 (dua) bulan sebelum SBN jatuh tempo. Pagal 20 Kepala Daerah yang akan mengajukan pelunssan SBN sebelum jatuh tempo fecrly redemption) scbapsimana dimaksud dalam Pasat 16 ayat (1) huruf by menyampaiken surat permintasn kepada Direktur Jenderal Perienbangan Keuangan paling lambat 10) (sepuiah) Hari Kerja. sebelum tanggol pelunesan SBN sebelun jatuh Ceropo feary redemption). Direktur —Jenderal = Perimbangan —-Kenangan menyumpaikan pestimbangan persetujuan pelunasan tau perundean pehinasan SBN sebelum jatuh tempo (cavity redemption) kepada Kepalls Daerah paling lunbat 5 llims} Hari Kesja sebelum tanggal setelmen pelunesan ‘SBN sebelum jatuh tempo. alan hal Direknur Jenderal Perimbangan Kevengan menyetujul untuk melakukan pelunasan SBN sebeluon jatuh sempo (early redemption), Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menyarspaitaan persetsjuan pelunasan SBN sebelum jatuh tempo (early redemption) kepada Dircktur Jenderel Pongelolaan Pembiayaen dan Risiko paling lambat § (ima) Hari Kerja scbelum tanggat setelmen pelunastin SDN sebelum jaiuh tempo. (@) Formst pervetujuan pelunasun SBN sebelum jatuh tempo {early redemption) sebogaimana dimaksud pada ayat (1) merupalcan bagian ‘yang tidal terpisuhkan dari Peraturant Menteri ini (5) Mekanisme pelunasan SBN sebelum jatul tempo fearly redemption) sebogaimans tereantum dalam Lampiran X yang merupsiaan bagian tidak terpisuhkan dari Peratusan Mentest in berpedoman pada Lampiran IX ye BAB vin. SRTELMEN Pacal 21 Teknis pelaisanaan —setelmen SBN snengikuti ‘turan/ketentuan yang berlae di Boni Indonesia, BAB Ix PENGUMUMAN Pasal 22 (Q), Penerbitan SBN dalam rangka kenversi penyaluren DEH da/ata DAU diumumkan kepada publik pada tanggal Seteimen, 2) Pongumumen — penerbitan SBN kepada pu sebapsimana dimalesid peda ayat 1 dilakeanakan oleh Direktorat Jenderal Pengeloiaan Pembiayaan dan Risic, @) Pengumuman sebagalmane dimsksud pada ayat (1) paling kurang menvuat: a. Jenis SBN 1b. Sexi SAN; © Nai nominal SON; 6. Jangka waietu; dan © Tangy secelmen » =16- BABX KETENTUAN PENUTUP Pasa 23 Peraturan Menteri ini mulai berlaics pada tanggal undangkan. ‘Agar sctisp orang mengetahuinya, _ memerintshlan engundangan #eraturan Menteri ini dengan penempatanaya dalam Berita Negara Republi Indonesia Ditetapean di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2015 [MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, td BAMBANG P. 8. BRODJONEGORO Diundanglean di Jokarte oda tanggal 22'Desender 2013, DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KOMENTERTAN BUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, td WIDODO BKATIAHANA BRITA NEGARA REPUBLIE INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1927 Salinan sesuai dengan asinya ‘pals Bire Uru PE. epala Hage 7.0, Kementerin (ope: iP 195994201984021001 oxobaNoracxa s¢ oNvavE pa ‘visuNOONT wrignuita NVONYagD GLAD [omer AVKVINE IVGOW VINVIaN NVC Vado ¥OXWTEE NVVEDId LYPROM ToIXON wnuNaa WWIVE ROHN Isyo7¥ YNVa nv¥/AvE “TISWH 1OVa VNVa NVRAYTVANSE ISAGANOM ONVINEL ‘st0c/Lo5Ma/ sez YONON VISSNOGNT HITGNawe NVORWATN INALLNADY NWMOL YEE TNvalaWyT a 1. LAMPIRAN it PERATURAN MENTERI KEUANGAN RePUBLIK INDONESIA, NOMOR 235 /PMK.07/2015 TTENTANG KONVERS] PENYALURAN DANA, BAG! HASIL DAN/ ATAU DANA ALOKAS! UMUM DALAM BENTUK NONTUNAL FORMAT LAPORAN POSIS! KAS BULANAN TAPORAN TOSI AS BULAKAS | eka ase Pegs as as 3 ec a Ua aa vas ag TST =] Sheng we wa ss agin Ful bay esa Se Tae =| 1 ves Sangin Pend nena ler Dopey fe a Te] “ever ele SEN eb TH is] a Grave iSO z 77 ssh ive ogi eoURETETET LR Peak 104171 meonNasi EA ss aes ‘empet, Tanga! Bulan-Tahun Caters pay wales MENTRE KEUANGAN REFUBLIK INDONESIA, a, [BAVRANG P, 8, BRODONEGORO cute, iP 195600291 984021001, -19- LAMPIRAN mA BERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235 /PMKLO7/2015 ‘TENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA AGI HAST, DAN/ATAU DANA ALOKAS! UMUM DALAM BENTUK NONTUNAT FORMAT RINGKASAN REALISASI APBD RULANAN [Ts RANT PRD BULAN Noma Deeh Poti a 29 20- {ale f F J ——— alee es a - ik le ealald “Tempat Taga Bulan Tain IE Naa. -MENTERI KEUANGAN REPUBLIC INDONESIA, a PAMBANG F. §, BRODJONEGORO Salinan sesual dongs wings Kepala isa Urn seid mmr cinera, E MP 19580420:384021001, ae LAMPIRAN 1B PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIX INDONESIA NOWOR 235. /vMK 07/2015 TRNTANG KONVicRSI PENYALURAN DANA ‘BAGL HASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM DALAM BENTUK NONTUNAt FORMAT RINGKASAN REALISAS! APBD BULANAN ‘TRG REASNSTAPSD BLATA ton angie ams Dae “aug 4 FRR [a area RE ee] | Mss TER! KEUANOAN REPUBLIE INDONESIA, te [BAMPANG P. §, DROBJONEGORO Selina sess denzan alias cpa yo Urion Kepali Pagian TU Kementesian ee onrtof iP 1e840a20.9840u%002 23 TAMPIRAN LV PERATURAN MENTERI KRUANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 259. /PMK.07/2015 ‘TENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA HAG) HASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI ‘UMUM DALAM NONTUNAT PENENTUAN DAERAH DAN BESARAN KONVERS! PENYALURAN DBi DAN/ATAU DAU DALAM BENTUK SBN 1, Konvers) penyallran DBH dan atau DAU dalam bentuk SBN dlaleukan 2 (ta) Keli dalam setahun. Penyaiuran BH danfatan DAU kke-1 featy) dilaicukan, asing-masing pada akbir (rivulan I dan awal trwulan Il, Penyaluran DRE ddan/atau DAU ke-2 (dus) dilakukan masing-masing pada alehir triwelan I den fal trea Penentuan deerah dan besaren penyaluran DBH dan/atau DAU masing skhir triwalan 1 dan awal tiwulen 1 dilakukan sebagsi beriut: Daerah yang memiliki uang kes danfatau simpanan pemerintah dacrah di bank dalam jumlah tidak wafar adalsh daersh yang. memilk esldo kas dan setara leas melebihi elanja operasi dan 30% (tiga pubs per nesatus) belanja, dal untuk kurun wat 8 (tga) bulan berkeutaye, be Dacrab-daerah yang memili saldo as dan setara kas melebihi 3 (tga) balan belanja operasi dan 20% (tiga puluh per seratus) belanja modal dirata: ratakan aeeara nasional ©. Dacrab-duerah yang momilki salto kas dan setara kas di ates rata-rata zasional ditetapkan sebagai daeroh yang penyaluran DBE dan/ateu DAU- nya dikonersi daiom bentule SBN, Penentuan dacrah dan bessran penyaluran DBH danfatau DAU masing aXxhir ‘riwalan If dan awl srisyulan If dilekutean sebagai berikut a, Dera yang memiliki uang kas dan/atau simpanan pemerintah dacreh di bunk dalam junilah tidak wajar adala daerah yang yang memiliki aldo kas ddan setarn kas melebihi belanja operasi dan 50% (lima pulu per seratus) belonja modal untuk kurua waktu 3 (tga) bulan berieucnya. b. Dacradvigcrais yang mami soldo lene dast setara kas melebihi 3 (ga) Dbulan belanja operssi daa SOY (ima puluh per seretus) belanja modal rata rotakan secara nasionsl, © Dacra-daerah yang iemiliki saldo sas dan sctara kas elf atas ratecrata nasionsl divetapkan sebagai daerah yang penyaluican DBM danutan DAU ‘nya dlkonversi dalam bentue SBN, DMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONEStA, ta BAMBANG P. 8. BRODJONEWORO Setinan sesuai dengan aslinys pala Dire Uta wb Kepale Bagien 2, Kementerian gusstod ~~ ‘MIP 19804201982021001 oe LaMeIRAN ‘BERATURAN MENTERI KEUANGAN [RPUBLIK INDONESIA NOMOR 235 /PNK.07/2015 ‘TENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA 'BAGi HASIL DAN/ATAU DANA ALOKAS! UMUM DALAM BENTUK NONTUNAL FORMAT SURAT PENETAPAN DAERAH DAN BESARAN PENYALURAN DANA ‘BAGH HASIL DAN/ATAU DANA ALOKAS! UMUM [her sonic aan RENNER EAN ‘em ns ae) Se ate yao estan A cette Seat Psp in op ean sect “enna | a : a oa — — 7 menrian ae! Botars ope ngude Fometch ash ‘Demian deepen Go sn prensa eps fina 2o ts ° ama roebrEt a oer | ENTER! KSUANGAN REPUPIIICINDONESIA, ta BAMBANG Ps. BROLJONEGORO Salinan petal dengan aig, Nepali tive Uasows tee Ketieteian onwog i ae =26 LAMPIRAN Vt DERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235 /PMK.07/2015 "TENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA, [BAGI HASIL DAN/ ATAU DANA ALOKAS! UMUM DALAM BENTUK RONTUNAT PIRHITUNGAN HARGA SETELMEN SURAT PERBENDAHARAAN NEGARA ATAU SURAT PERBENDAHARAAN NEGARA SVARIAH HASIL KONVERS! PENYALURAN DANA BAGI HASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM 1) Horga seteimen per nit SPN: 8)Cara perhitungon Harga Setelmen per unit SPW dalam Rupiah edalah sebagai bert: dimana, Pura [larga Setelmen per unit SPN; N= nllai nominal SPN per unit (sata juta Rupiah; i= yield (Lingkat imbal basi) dalam persentase, sampai dengan 5 lisa} cessed = jumiah hari sebenamya factuat days) yang dihitane sejak I (satu) baci sesudah tanggal Setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo, arga setelmen dibuiatkan ke dalam Rupiah penuh, dengan Ketenman apabila di bawah Gan sauna dengan $0 (ims pulub) ven dlbulstkan menjadi nol, sedanglean datas 50 (lima puluhj sen dibslarian menjadi p1,00 (satu Rupiah) b) Contos perbitungan Harga Setelmen per unit dalam Rupiah Pada tanggal 1 Apsil 2016, Pemerintah menesbitkan SPN sebagai hasil konversl DBH/DAU dengan allel nominal per unit sebosar ‘Rp1,000.000,00 (enna juta Rupiah). Dengan yield (tingkat imbal hasil) scbesar 2,49750% dan jaluh tempo pada 1 Juli 2016, maka harga setelmen per unit SPW adalah sebogat berikat: N= Rpl.000,000,00 (satu jute Rupiah) i = 24975056 = a = 81 feembilan puth satu) hari, yaitu jumlah hari scbenarnya yang iihitung sejsk 1 (setu) hari setelah tangent setelmien (1. April 2016) sampai dengan tangyal januh terapa (1 Juli 2036); Rpi.cv2.000.00 Teza37s0% Rp003.959,65, = Rp998.960,00 adi horgs setelmen per unit SPN setalah dibulatkan adalah 'Rp999.960,00 (sembilan ratus scabilan pulul tiga riba sembilan ratus ‘enaim pulub Rupiaa) 6) Selanjutnys spsbila DBM dan/atsu DAU yang dikonverst menjact SPN Adalah sebesar Kp100.000,060.000,00 (seratus mir Rupiah) maka vinit SPN yang dterbitlan adalah sebagai bert Jumlah unit SPN yang diterbitkan bulatken ke bawah menjadi 100,607 unk Schingsa nominal SPN yang divrbitlan adalah sebesar p100.607.000,000,00 (seratus milar enam rats tujul juer Rupiah G)Adapun DBH dast/atau DAU yang akan dionversikan menjadi SPN Aadulaht sebesar (100.607 x 993.960) - Rp99,999.939.720,00 (scmbilaa plu sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan jute tiga ‘tus tiga puluh tga ribu tujuh ratus dua pufuh Rupiah Sedongkan sisa DBH den/atau DAU sehesar (100.000.000.000 199.999.333.720) =Rp666.280,00 fenam ratus enn puluh enam ibis chia ‘tus delapan putch Rupieh) akan ditransfer dslam bentuk tunai ke dala Rekening Kes Umum Daerah LMENTERE KRUANGAN SEPUBLIK INDONBSCA; [BAMBANG P, 8, BRODIONEGORO Solinan sesai dengan aalinya ‘Aepala Bio Usus Kepdia Bogien TU Kemuatesian canere, nip 1954oaadiasavato01 LAMPIRAN Vir PORATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 295 /PMK.07/2015 TENTANG KONVERSI PENVALURAN DANA, [BAGI HASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM DALAM BESNTUK NONTUNAT MEKANISME: PELUNASAN SBN KONVERSI PENYALURAN DANA BAGI HASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM DENGAN PENERBITAN SBN SER] BARU 1) Dircktur Jenderat Perisnbangan Keuangan menyampaikan surat kepada Pemerintah Daerah dan Direktorst Jenderal Pengelolaan Pemmbiavaan dan Risiko mengensi permintasn pekunasan SHN dengan penerbitan SBN seri bam yang didalaranya memust antara lin seri SBN, jusnlah unit yang akan ilunasi msupun diterbitkan kembali, bank kustodian/sub registry, dan ‘nomor rekening susat berharga secara lenglep paling lambat 5 (Ua) Hari ‘Kerja (7-5) sebehim SBN jal tempo 2) Rerdasarken surat dari Direktorat Jenderal Pevimtongan Keuangan den oksumnen peadukung yang telah diterima secara lengkap leh Direltorat enderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Dicektorat Jensleral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko melalcakan pelunasan SBN yang jatuh tempo dengan penerbitan SEN seri bar, 3) Setelmen penerbitan SBN seri bars dlskukan pada tangeal yang sama dengan tang] SBN yang jatub tempo. 4) Harga per unit SBN pads saat pelunasan dan penesbitan SBN seri baru f)Cara perhitungan Harga Setelmen per unit SPN dalam upiah adalat sebagai bert Pe rai dimana, Pw = Harga Sevelmen per unit SPN; N= allsi nominal SPN per unit (eat juta Rupiah); 1 pinta (tinaleat imbal basil) dalam persentase, sompai dengan S lime} desima ; D_ = jumlah hari sebenarnya factuat days} yang dihitong sejae (satu) hhari seaudah tanggal Setelmen sampai dengan tanggal jacuh tempo: Hang sctclmen dibulatar: ke dalam Rupish penuh, dengan ketentsan ‘pabila di bawah dan sama dengan SO (lima puluh) ses dibulatens ‘menjadi nel, sedangkan di atas 50 (ima pulah) sen dibuatkan menjadi ‘Rp1,00 (satu Rupian) | Contoh perhinangan Harga Setelmen dalam Rupiah Pada tanggal 1 Juli 2016 terdopet SBN yang jatuh tempo sebesar Rp100.607.000.000,00 (seratus miliar enaun satus cojuh jute Rupich) atou 100.507 unit, Berdanerlan surat dari Direkorat Jenderal Perimbangsa Keuangan kepada Dircktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risieo intuit melalslean pelmasan SBN yang jath tempo dengan penerbilan SBN veri baru, Direklorat Jenderal Pengelolean Pembiayaan dan Risiko melaieckan pelunasan SBN pada tanggel 1 Juli 2016 dengan menerbitkan seri baru sesual dengan surat Direkaorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Setslmen dari penerbitan SBN seri baru terschut dilakssnakan pada tanggal 1 Juli 2016 dan jetuh tempo pada 1 Oktober 2016. Dengan yiekt (Ungiat imbal hai) scbesar 2,4317500%, maka hargn setelmen SPN per unit edalah sebogai berilue Harga secelmen per unit SPN adalah sebagai berlat: N= RpT-000.000,00 (enna jute Rupiah): i = 2,43750%; D_ ~ 92 (sembilan puluh dua) har, yeitu jurmlab hari sebenarnye yang ihitung acjale 1 (satu) hari setelals tanga setelmen (1 Juli 2016) sampal dengan tanggal jatuh tempo (1 Oktober 2016); Rp1.900.000.00, Pa = eS TH249750% = p995.893,68 » Rp995,895,00 adi nega sotelmen per unit SPN setelah dibulatkan adalah 'R999,804,00 (aembilan ratus sembilan puluh tiga ribu delapan ratus sembilan pulul expat Rupiah) Apabils dass yang akan digsnalenn ‘ints membeli SPN adalah sebesar 'kp100.607.000.000,00 (seratus miiar enam satus tujuh jurta Rupiah) ‘maka unit SPN yang diterbitkan adalah sebagai berikut umian unit SPN yang diterbitkan “822 °— 10127511 unit, ibuladear ke baw menjadi 101.225 unit. Sehingga nominal SPN yang diterbitkan adalah scbesar RpI01.225.000.000,00 jseratus sata miliar dha ratus dua pulh ima Jjta Rept @]Adapan dana yang diperiukan dalam rangks penerbitan SPN dimaksud fdulah sebesar (101.225 x 992.894) = Rp100.606.920.150,00 (eeratus smilie enara ratus enam juta sembilea ratus dua pull ribu seratus lima ohh Rupa Srviangian sisa dana sebesar (100.607.000.000 - 100.606.920.150, Rp79.850,00 (tujuh puluh sembilan ribu delapan ratas lima pulsh Rupiah) als ditransfer dalam bentuk tunel ke dalam Rekening Kes Usnim Daerah. [MENTE KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, BAMBANG P. S, BRODJONEGORO Salina seme Kepala Bike Onn Kepala Hogion T.. Kemantesian ctartog ~~ ‘IP 195903201984021001 ae LAMPIRAN vt PERATURAN MENTER] KEUANGAN REPUBLIE INDONESIA ROMOR 233 /PMK.07/2015 ‘TENTANG KONVERSI PENVALURAN DANA ‘BAGI BASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM DALAM BENTU NONTUNAL FORMAT SURAT PENETAPAN DAERAH DAN BESARAN SRN YANG AKAN DILAKUKAN PELUNASAN MELALUI PENGRBITAN SHN S2R( BARU Ge SA ROTTER TARO “ep an, a, a) or sent Suat etary Mes are beats Peeish ea ee a a, nt en gi Mae 2s Fontana San oe MBNTERI KEUANGAN REPUBLIE INDONESIA, tt LBAMUANG P. §, BRODJONEGORO ‘Satins od dengan aaiays Kepala ize Ursa Kejata Bagior 2s Kementerian nero, ib 1956vaz01984021001 -s2- LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERE KEUANGAN [REPUBLIK INDONESIA NOMORZ35/PMK.07/2015, ‘TENTANG KONVERSI PENYALURAN DANA ACI HIASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI [UMUMd DALAM NONTUNAT FORMAT PERSETUJUAN PELUNASAN SBN SEBELUM JATUH TEMPO (EARLY REDEMPTION, "Din Joelle Fagan ds se a _Pnpgias rane eons 8 Seb th ‘enps ay Rtargtan ‘tikes tamastn sem an brn Sp ‘Shum sus eps So aco pine hap hot SGI, OIESST Tal Pa Tea BS sear ton peonsen Sot Botany Keats Iopcn Pea Dabur oar ang ge Decker Penta Sesh -MENTERI KEUANGAN REPUBLLK INDONESIR, na ‘Salingn:seswai dengan astinya Kepals Bir Unum kya Bega BB Reererin -33- LAMPIRAN X. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 255 /PMK.07/2015 ‘TENTANG KONVERS! PENYALURAN DANA BAG! HASIL DAN/ATAL DANA ALOKAS! UMUM DALAM NONTUNAT MEKANISME: PENCATRAN/ PELUNASAN SBN KONVERSI PENYALURAN DANA [RAGI HASIL DAN/ATAU DANA ALOKASI UMUM SEBELUM JATUH TEMPO 2) Pemerintah Daerah menyampaskan surat don doiumen pendulcung kepada Dieltur Jenderal Perimbangan Keusngan mongenai permataan Penesirsn/peiunasan SBN sebelum jatuh tempo (early redemption) yang

You might also like