You are on page 1of 3

Assalamu'alaikum Wr.

Wb
Para undangan sekalian yang berbahagia dan kedua mempelai yang
mulia, pada malam yang penuh dengan kebahagiaan ini terlebih
dahulu marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah atas
karunia nikmat dan hidayah-Nya hingga saat ini bisa hadir pada
acara pernikahan saudara ........... dengan ......... Dan mudahmudahan nantinya akan diberikan kebahagiaan dan ketenangan
dalam rumah tangganya. Amin ya rabbal alamin.
Mempelai berdua yang berbahagia, agama kita Islam telah
memberikan petunjuk dalam membina kebahagiaan hidup
berumah tangga, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT pada surat
An-Nisaa ayat 19:

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai
wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan
mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang
telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara
patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS:
An-Nisaa Ayat: 19)

Hadirin para undangan sekalian yang berbahagia!


Demikian Allah SWT juga telah berfirman pada surat Al-Baqarah
ayat 228:


Artinya:
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu)
tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang
diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada
Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya
dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki
ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang maruf. Akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Baqarah Ayat: 228)
Para undangan sekalian yang berbahagia!
Kedua ayat tersebut telah memberikan petunjuk bagi suami agar
berlaku baik dalam segala bidang urusan rumah tangga. Dan
orang-orang yang beriman, dan menjadi sempurna keimanannya
itu. Maka orang itu terbaik budi pekertinya. Hal itu sesuai dengan
sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya:
" Orang-orang yang mukmin yang paling sempurna imannya yang
terbaik budi pekertinya. Dan orang yang pilihan diantara kamu ialah

yang berbuat baik kepada istri-istri mereka"


Bahkan di dalam hadist yang lain diriwayatkan, bahwa Nabi
Muhammad saw. ditanya oleh Muawiyah bin Haidah ra. Ya..
Rasulullah, apakah hak istri kita terhadap kita ini? Beliau
menjawab, yang artinya:
" Hendaklah dia itu engkau beri makan sebagaimana engkau makan,
engkau beri pakaian sebagaimana yang engkau pakai, janganlah
engkau memukul muka, janganlah engkau mengolok-olok dan
janganlah engkau pindah tempat tidur kecuali serumah". (HR. Abu
Dawud)
Para Hadirin undangan sekalian yang berbahagia!
Demikian sedikit penjlasan dari kami ini. Kurang lebihnya kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirul Kalam
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu

You might also like