You are on page 1of 1

PROYEK KERETA API RAWAN DI

GUGAT

Copyright (c) 2012 TEMPO.CO foto

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi mengatakan pengerjaan
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung berpotensi digugat lantaran menyalahi ketentun
penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Kalau tetap izinkan proyek,
berarti ada pelanggaran. Bisa digugat sebagai perbuatan melawan hukum, ujar Zenzi kepada
Tempo, Kamis, 21 Januari 2016.
Zenzi menjelaskan apabila Amdal belum beres, namun izin lingkungan sudah keluar, pejabat
yang menerbitkan izin tersebut rawan digugat. Ini melanggar Undang-undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ancamannya pidana
setahun dan denda Rp 500 juta. Keputusan menerbitkan izin, termasuk kebijakan pemegang
wewenang, yang pasti tidak boleh bertentangan dengan peraturan, kata Zenzi. Gugatan
tersebut juga bisa dilakukan untuk membatalkan izin.
Bisa digugat status izinnya. Meski mengaku belum membaca isi Amdal PT Kereta Cepat
Indonesia Cina (KCIC), menurut Zenzi, seharusnya pemerintah tidak menerbitkan izin
lingkungan apabila Amdal belum layak. "Mestinya pertimbangan layak atau tidak itu meliputi
ekonomi, lingkungan, dan sosial," ujarnya.
Anggota tim penilai Amdal, Widodo Sambodo, mengatakan Amdal milik PT KCIC tak layak.
Tidak ada studi mengenai hidrogeologi dan ancaman bencana yang wilayahnya dilintasi
kereta cepat. Misalnya, kata Widodo, di wilayah Walini merupakan daerah yang rawan
longsor. Apabila dibangun terowongan, dikhawatirkan saat intensitas hujan meninggi, tanah
akan ambles dan menimpa kereta.
Data hidrogeologi itu tidak bisa didapat dalam seminggu. Paling tidak 6 bulan dan dicari pada
saat intensitas hujan paling tinggi, kata Widodo. Apalagi, data Amdal yang digunakan oleh
perusahaan data lama sehingga dikhawatirkan tak akurat. Harusnya memakai data aktual dan
validitas tinggi. Senada dengan Zenzi,
Widodo pun berujar pejabat yang memberikan izin bisa dipidana, baik dari tingkat daerah
sampai pusat. Dia menilai proyek kereta cepat ini sudah keluar dari pakem yang ada. "Terlalu
ambisius dan dipaksakan," kata dia.

You might also like