You are on page 1of 8

MANAJEMEN PERJALANAN

a. Cari informasi medan pendakian


Informasi jalur pendakian dan kondisi medan yang akan dihadapi
dapat diperoleh dari sumber internet atau pun dari rekan pendaki yang
pernah menjajalnya. Dengan mengenali medan sebelumnya maka
diharapkan pendaki lebih siap terhadap segala kemungkinan, termasuk
juga akan berpengaruh pada faktor persiapan lainnya.
Perhatikan pula cuaca atau musim saat menentukan jadwal
pendakian. Pada saat hujan, persiapkan jas hujan, rain cover, dan
packing anti basah. Pada saat musim panas, persiapkan air yang cukup
banyak.
Informasi yang perlu diperoleh mengenai medan pendakian antara
lain:
Bagaimana kondisi lokasi
Bagaimana cuaca disana
Bagaimana perizinannya
Bagaimana mendapatkan air
b. Buat perkiraan waktu perjalanan serta alokasi biaya
Dengan mengetahuinya, seorang pendaki dapat menyiapkan fisik
dan mental serta memperkirakan barang bawaan atau bekal (makanan
dan minuman) yang dibutuhkan ketika pendakian.
c. Persiapan Fisik
Mendaki gunung menuntut stamina dan mental yang kuat. Medan
pendakian adalah lokasi yang asing bagi tubuh dan tentunya tidak
mudah. Semakin tinggi lokasi pendakian maka semakin tipis oksigen
yang tersedia dan hal ini dapat mempengaruhi fisik. Oleh karena itu,
persiapan fisik penting dilakukan seperti rutin melakukan renang dan
jogging sebelumnya.
d. Persiapan alat
Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca,
situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat, baik malam
atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang
memadai. Salah satu perisai diri ketika melakukan aktivitas alam
bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa
perlengkapan pribadi standar:
- Pakaian ganti
- Obat pribadi
- Makanan dan minuman praktis
- Jaket
- Sleeping bag
- Matras
- Peralatan mandi
- Jas hujan
- Sarung tangan dan kaos kaki
- Kantung plastik
- Senter
- Dll

Bila perlu, pakaian atau makanan dipisahkan ke dalam kantung


plastik untuk melindungi dari hujan atau memisahkannya antara
barang bersih dan barang kotor. Selain barang pribadi biasanya juga
ada perlengkapan untuk kebutuhan kelompok seperti:
-

Tenda
Alat masak
Kompas, gps, peta
Dll

1. Tutup kepala/topi
Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup
kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang
baik adalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah
sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi rimba atau topi yang
punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball tidak
direkomendasikan.
Pada cuaca dingin malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup
kepala yang baik adalah yang dapat memberikan rasa hangat.
Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.
2. Syal-slayer
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas
organisasi, tetapi sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer
dapat digunakan untuk menghangatkan leher ketika cuaca dingin,
dapat juga digunakan sebagai saringan air
ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam
keadaan darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai
alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan
syal/slayer yang berwarna mecolok dan terbuat dari bahan yang
kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
3. Baju
Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat menyerap keringat,
tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena panas
dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian
biasanya adalah flanel atau paling tidak kaos dari bahan katun.
Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga
slayer/syal adalah yang mencolok agar bisa terjadi keadaan darurat
[misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali.
Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju
salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak
mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat.
Bawalah baju ganti 1 atau 2 buah.
4. Celana
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan,
mudah kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan
jeans sangat tidak direkomendasikan karena berat dan susah kering
dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan tenunan

ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robek


memanjang].
Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting.
jangan lupa juga
untuk menyediakan baju ganti.
5. Jaket
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket.
Jaket digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan
matahari atau hujan. Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket
yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya
dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila
jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam
biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti
wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan
dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex
bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini
memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan
keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air
hujan (water proff).
6. Slepping bag
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang
melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal adalah dengan
menggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik
juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan
tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain.
Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.
7. Sepatu
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata
kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian
depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu.
bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup
kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang
dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan
ban atau tali).
Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan
pergesekan kaki dengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan
sepatu juga harus dibarengi dengan
kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki ganti bila
suatu saat basah.
8. Carrier
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar
tetapi juga tidak terlampau kecil, artinya mampu menampung
perlengkapan dan peralatan yang dibawa. Sebaiknya jangan
menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong dibagian
luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat

pergerakan. Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi,


ini lebih baik daripada yang gemuk tetapi rendah. Sebelum
berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya, karena kerusakan
pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangat fatal.
9. Alat masak, makan dan mandi
Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan
mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu
untuk menghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari
alumunium karena cepat panas, untuk ini nesting menjadi pilihan
yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna. Juga perlu
dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan
pastikan bahan
bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin,
dll.
Jangan lupa juga siapkan veples minum sebagai bekal perjalanan
[saat ini banyak tersedia model dan jenis veples].
Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang
perjalanan dilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat.
Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube agar
mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan
disembarang tempat.
10.Obat-obatan dan Survival Kits
Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalah obatobatan, apalagi kalau penggiat mempunyai penyakit khusus
tertentu seperti asma. Disamping obat-obatan juga setidaknya
mempunyai kelengkapan survival kits.
11.Perencanaan Perbekalan
Dalam
perencanaan
perjalanan,
perencanaan
perbekalan
merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
- Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
- Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan,
dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang
harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:
- Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi
yang memadai.
- Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah
menanganinya.
- Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak
terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
- Ringan, mudah didapat
e. Teknik Packing
Bawalah segala perlengkapan selama pendakian. Beban barang
yang ideal dibawa adalah sepertiga dari berat tubuh, antara 15-20

kilogram. Sebaiknya semua barang bawaan dimasukkan ke dalam


ransel (tidak digantung di luar) karena bisa terjatuh atau tersangkut
ranting dan lepas. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda
nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
1. Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak.
Mengapa beban harus jatuh ke pundak? ini disebabkan dalam
melakukan perjalanan kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas
bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh
kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan
menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul
belakang. Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan
terdekat dengan punggung.

2. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan


kiri pundak. Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu
bagian pundak dan memudahkan menjaga keseimbangan dalam
menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan
seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir
jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
- Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam
satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya.
Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
- Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci
Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat
dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan
kedalamnya, misal : beras dan telur.
- Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang
mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas
hujan pada kantong samping carrier.
- Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier,
karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda
akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan
semuanya dapat dipacking dalam carrier.
Memilih dan Menempatkan Barang

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau


kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi
ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat
beban yang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk
pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan
nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat
di carrier.
Matras
Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan
pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka
jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang
mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi
jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa
metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang
pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan
matrasnya sudah kotor.
Matras dapat dimasukkan ke dalam ransel dalam bentuk
melingkar agar bentuk ransel lebih tegak dan lebih mudah saat
melakukan packing barang lainnya.
Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena
akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah
yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.
Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang
barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan masingmasing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk
mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih
pakaian, makanan dsb.
Menyimpan Pakaian
Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau
tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik
[dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri
dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan Korek Api Batangan Simpan korek api batangan
anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda
selalu kering.
Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya
agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada
dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga
memudahkan kaki melangkah.
f.

Bawalah identitas diri

Dan jangan lupa memberitahu keluarga perihal pendakian dan


lokasi tujuan pendakian. Melaporlah atau daftarkan diri di tempat
pendaftaran bagi para pendaki dan ikuti prosedur pendakian yang
disarankan petugas.
g. Kenakan sepatu hiking
Sepatu khusus untuk mendaki gunung yang nyaman. Sepatu yang
tidak tepat hanya akan menyusahkan pendakian. Kenakan sepatu yang
ukurannya longgar satu nomor agar jemari kaki leluasa dan tidak
mengalami lecet
h. Apabila tersesat maka STOP
S: Stop/seating. Sebaiknya berhenti dan beristirahat (minum dan
makan coklat), usahakan tidak panik
T: Thinking. Berpikir jernih dalam situasi yang sedang dihadapi
O : Observation. Lakukan pengamatan medan sekitar. Bila perlu naik ke
tempat yang lebih tinggi agar bisa membaca medan. Jangan lupa
memberi tanda lokasi istirahat dengan cara mengikat batang pohon,
mematahkan beberapa ranting pohon, atau mengikat serumpun alangalang.
P : Planning. Buat rencana pencarian ke jalur utama atau jalur kembali
ke kaki gunung. Cobalah berjalan ke arah empat penjuru mata angin
selama 15-20 menit. Jangan lupa beri tanda jejak di sepanjang jalur
mulai dari lokasi istirahat.
i.

Waspadai Hipotermia
Hipotermia dipercaya sebagai pembunuh nomor satu bagi para
pendaki gunung. Hipotermia adalah kondisi penurunan suhu tubuh dari
suhu normal yang apabila tidak cepat diatasi bisa menyebabkan
kematian. Penurunan suhu tubuh bisa dipicu beberapa faktor, misalnya
terkena suhu udara rendah, mengenakan pakaian basah (karena
kehujanan atau berkeringat), kelelahan fisik, terganggunya peredaran
darah sehingga mengakibatkan hilangnya panas tubuh, kurangnya
asupan makanan/minuman yang bergizi selama melakukan pendakian.
Gejala hipotermia adalah kedinginan, menggigil, hilangnya
kesadaran sampai menimbulkan halusinasi.
Penting untuk mencegah hipotermia dengan melakukan persiapan
dan perencanaan yang matang terkait kegiatan pendakian:
- Pakailah pakaian yang menyerap keringat dan berlengan panjang
serta pastikan tetap kering.
- Kenakan topi atau kupluk saat kedinginan karena kebanyakan panas
tubuh hilang dari kepala.
- Beristirahatlah saat lelah, jangan memaksakan meneruskan
perjalanan.
- Bawa bekal makanan dan minuman yang cukup. Bekal praktis
seperti coklat batangan, vitamin sebagai penambah energi.
- Jangan duduk atau berbaring langsung di atas tanah atau batu.

j.

Jangan takabur

Sikap merasa hebat akan membuat seorang pendaki mengabaikan


hal-hal yang penting diperhatikan. Dikhawatirkan hal tersebut akan
mendorong si pendaki mendapati masalah yang sebenarnya bisa
dihindari jika ia lebih hati-hati.
k. Jagalah kebersihan alam
Jangan membuang sampah di sepanjang jalur pendakian atau
melakukan hal-hal yang dapat merusak alam.
Jangan ambil apapun kecuali gambar
Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki
Jangan membunuh apapun kecuali waktu

You might also like