You are on page 1of 6

TUGAS STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

UNIVERSITAS JAMBI
Nama : Abelia Yoanita
NIM : G1A214026
Judul : Mikosis

Klasifikasi MIKOSIS

MIKOSIS SUPERFISIAL
Mikosis superfisialis adalah penyakit infeksi mukokutaneus yang paling banyak
dijumpai, disebabkan oleh infeksi jamur dengan kedalaman infeksi 1-2 mm.
Penyakit ini timbul akibat perubahan lingkungan mikro di kulit, yang dibagi
menjadi dua kelompok yaitu dermatofitosis dan nondermatofitosis.
MIKOSIS SUPERFISIAL DERMATOFITOSIS
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk
(keratin), misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yang
disebabkan golongan jamur dermatofita. Terdiri atas:
1. Tinea kapitis
Tinea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala berambut yang
disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.
Penyebab tinea capitis berbeda beda berdasarkan letak geografis. Tinea
kapitis disebabkan spesies Trichophyton Sp. dan Microsporum Sp.. Di
Amerika Serikat penyebab terbanyak ialah Trichophyton tonsuran dan
Microsporum canis. Di Eropa, Amerika Selatan, Australia, Asia, dan
13 Januari 2016

TUGAS STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


UNIVERSITAS JAMBI
Nama : Abelia Yoanita
NIM : G1A214026
Judul : Mikosis

Afrika Utara, tinea kapitis umumnya disebabkan M.canis, T.violaceum


penyebab tinea kapitis terbanyak di- India , sebagian Eropa dan Afrika,
sedangkan M.ferrugineum adalah penyebab terbanyak di Jepang, Cina,
Korea, dan Afrika Selatan. Di Medan tinea kapitis terbanyak disebabkan T.
Rubrum dan T.- Mentagrophytes.
Gambaran klinis
Tinea kapitis mempunyai gejala klinis bervariasi mulai dari karier
asimptomatik, alopesia tanpa peradangan, alopesia dengan blackdot,
kerion dengan peradangan dan alopesia yang mirip furunkulosis bakterial,
serta gambaran seperti dermatitis seboroik. Ada beberapa bentuk dan
gambaran klinis tinea kapitis yaitu :
1. Grey patch ringworm
Bentuk ini biasanya disebabkan oleh genus microsporum yaitu spesies
M. Audoinii atau M. Ferrugenium dan sering ditemukan pada anak
anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar
rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak, yang menjadi pucat
dan bersisik. Keluhan penderita adalah merasa gatal. Warna rambut
menjadi abu abu dan tidak berkilat lagi. Rambut mudah patah dan
terlepas dari akarnya sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa
rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur,
sehingga dapat terbentuk alopesia setempat. Tempat tempat ini
terlihat sebagai grey patch. Grey patch yang dilihat dalam klinik tidak
menunjukkan batas batas daerah sakit dengan pasti. Pada
pemeriksaan lampu wood dapat di lihat fluoresensi hijau kekuning
kuningan pada rambut yang sakit melampaui batas batas grey patch
tersebut.

13 Januari 2016

TUGAS STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


UNIVERSITAS JAMBI
Nama : Abelia Yoanita
NIM : G1A214026
Judul : Mikosis

2.

Kerion
Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa
pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel
radang yang padat di sekitarnya. Bila penyebabnya Microsporum
canis dan Microsporun gypseum, pembentukan kerion ini lebih sering
dilihat, agak kurang bila penyebabnya Trichophyton tonsurans, dan
sedikit sekali bila penyababnya adalah Trichophyton violaceum.
Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia
yang menetap. Jaringan parut yang menonjol kadang kadang dapat
terbentuk.

3.

Black dot ringworm


Black dot ringworm terutama disebabkan oleh trichophyton tonsurans
dan Trichophyton violaceum. Pada permulaan penyakit, gambaran
klinisnya menyerupai kelainan yang disebabkan genus Microsporum.
Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel, dan yang
tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang
hitam didalam folikel ini memberi gambaran khas, yaitu black dot.

13 Januari 2016

TUGAS STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


UNIVERSITAS JAMBI
Nama : Abelia Yoanita
NIM : G1A214026
Judul : Mikosis

Ujung rambut yang patah, kalau tumbuh kadang kadang masuk


kebawah permukaan kulit. Dalam hal ini perlu irisan kulit untuk
medapatkan

bahan

biakan

jamur.

Tinea

kapitis

juga

akan

menunjukkan peradangan yang lebih berat, bila disebabkan oleh


Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton verrucosum, yang
keduanya bersifat zoofilik. Trichophyton rubrum sangat jarang
4.

menyebabkan tinea kapitis.


Favus
Bentuk ini merupakan bentuk yang berat dan kronik yang disebabkan
oleh T. Schoeleiinii. Bentuk ini ditandai dengan pembentukan skutula,
yaitu krusta yang berbentuk mangkuk berwarna merah kuning dan
berkembang menjadi berwarna kuning kecoklatan. Pada pengangkatan
krusta terlihat dasar yang cekung, merah, basah dan berbau seperti
tikus. Bila tidak diobati gejala ini akan meluas ke seluruh kepala dan
meninggalkan parut dan botak. Tinea favosa (favus) pada kulit dapat
dilihat sebagai kelainan kulit papulovesikel dan papuloskuamosa,
disertai kelainan kulit berbentuk cawan yang khas yang kemudian

menjadi jaringan parut.


2. Tinea korporis
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit halus
(glaborous skin) di daerah muka, badan, lengan dan glutea.
3. Tinea kruris
Tinea kruris adalah penyakit infeksi jamur dermatofita di daerah lipat
paha, genitalia, dan sekitar anus, yang dapat meluas ke bokong dan perut
bagian bawah.
4. Tinea pedis et manum
Tinea pedis et manum adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur
dermatofita di daerah kulit telapak tangan dan kaki, punggung tangan dan
kaki, jari-jari tangan dan kaki, serta daerah interdigital.
5. Tinea unguium
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur
dermatofita.
6. Tinea imbrikata
13 Januari 2016

TUGAS STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


UNIVERSITAS JAMBI
Nama : Abelia Yoanita
NIM : G1A214026
Judul : Mikosis

Tinea imbrikata adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur


dermatofita yang memberikan gambaran khas berupa kulit bersisik dengan
sisik yang melingkar-lingkar dan terasa gatal.
7. Tinea barbae
Tinea barbae adalah infeksi jamur golongan dermatofitosis yang mengenai
daerah jenggot, jambang dan kumis.
MIKOSIS SUPERFISIAL NON-DERMATOFITOSIS
Nondermatofitosis terdiri atas:
1. Pitiriasis versikolor

Pitiriasis versikolor
Pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur superfisial pada lapisan tanduk
kulit yang disebabkan oleh Malassezia furfur atau Pityrosporum
orbiculare. Infeksi ini bersifat menahun, ringan, dan biasanya tanpa
peradangan. Pitiriasis versikolor mengenai wajah, leher, badan, lengan
atas, ketiak, paha dan lipat paha.
Morfologi: hifa-hifa pendek, lurus atau bengkok berkelompok, spora bulat
berkelompok.

Malassezia furfur

13 Januari 2016

TUGAS STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


UNIVERSITAS JAMBI
Nama : Abelia Yoanita
NIM : G1A214026
Judul : Mikosis

2.

Piedra
Piedra adalah infeksi jamur pada rambut, ditandai dengan benjolan (nodus)
sepanjang rambut, dan disebabkan oleh Piedra hortai (black piedra) atau
Trichosporon beigelii (white piedra).
PIEDRA HORTAI (BLACK PIEDRA)

Morfologi: jamur ini tergolong kelas Ascomycetes dan membentuk spora


seksual. Jamur merupakan anyaman hifa padat berwarna trengguli. Di
dalamnya ada askus-askus yang mengandung 2-8 askospora. Anyaman
hifa dan askus membentuk benjolan hitam.
3. Kandidiasis
Kandidiasis adalah penyakit kulit akut atau subakut, disebabkan jamur
intermediat yang menyerang kulit, subkutan, kuku, selaput lendir dan alatalat dalam.

Candida albicans

13 Januari 2016

You might also like