You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasipenerus bangsa.
Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saatini. Upaya peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini,sistematis dan berkesinambungan.
Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberiannutrisi dengan
kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuhkembang tersebut
pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapatdilaksanakan dengan
sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam pemberianmakanan yang tidak benar dan
menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkangangguan pada banyak organ-organ dan
sistem tubuh anak.
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsiseseorang.
Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagipaginya sekitar pukul
06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Denganadanya puasa itu, cadangan
gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukupuntuk aktivitas dua sampai tiga jam
di pagi hari. Tanpa sarapan seseorang akanmengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di
bawah normal. Hipoglikemiamengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit
berkonsentrasi. Itu semua karenakekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi
otak.
Studi mengenai sarapan yang dilakukan di IPB oleh Faridi, Madonijah danLatifah
menunjukkan bahwa 46,3 % anak di beberapa SD di Duren Sawit Jakarta Timurselalu
sarapan, 41,3% kadang-kadang sarapan dan sisanya 12,4% tidak pernah sarapan.Presentase
anak Hipoglikemi diukur pada pukul 09:00 relatif rendah (55%)dibandingkan anak yang
tidak sarapan (73%).
Anak yang tidak sarapan rentan terhadap Hipoglikemia. Sementara, sarapanyang tidak
memadai masih memungkinkan terjadinya Hipoglikemia pada anak. Untuk mencapai kondisi
tubuh yang optimal di pagi hari, sarapan saja tidak cukup, diperlukansarapan dengan menu
lengkap, dalam arti harus mengandung karbohidrat, sayuran dandaging.
Berdasarkan penelitian Breakfast Reduces Declines in Attention and MemoryOver The
Morning in SchoolChildren yang dilakukan oleh K.A. Wesnes. C. Pincock,D. Richardson, G
Helm, Shails ahli Gizi Inggris tahun 2003 dengan Metode Randompada 29 anak, tentang
tingkat perhatian dan kemampuan daya ingat pada 30, 90, 150,210 menit setelah sarapan
dalam empat hari didapatkan hasil: Anak yang tidak sarapandan hanya memperoleh minuman
glukosa menunjukkan daya konsentrasi atau tingkatperhatian dan kemampuan mengingat
yang menurun secara signifikan seiring denganpertambahan waktu. Di sisi lain, anak yang
mendapat cereal meski mengalamipenurunan daya konsentrasi namun tidak signifikan.
Berdasarkan penelitian dapatdisimpulkan bahwa menu sarapan pagi yang mengandung

karbohidrat kompleksmemberikan pengaruh positif bagi anak dalam mempertahankan


kemampuankonsentrasi belajar dan mengingat di sekolah.
Untuk memberikan makanan yang benar pada anak usia sekolah harus dilihatdari banyak
aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, disamping aspek medik darianak itu sendiri.
Makanan pada anak usia sekolah harus serasi,selaras dan seimbang. Serasi artinya sesuai
dengan tingkat tumbuh kembang anak.Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial
budaya serta agama dari keluarga.Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai
dengan kebutuhan berdasarkanusia dan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein dan
lemak.
Karena besarnya variasi kebutuhan makanan pada masing-masing anak, makadalam
memberikan nasehat makanan pada anak tidak boleh terlalu kaku. Pemberianmakanan yang
baik harus sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal pada umur anak tertentu. Sarapan bagi
anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu sekolahadalah penuh aktivitas yang
membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Untuk sarapan pagi harus memenuhi
sebanyak 1/4 kalori sehari.
Sasaran dari penelitian yang kami lakukan adalah siswa kelas VI SekolahDasar Negeri Pranti
Kecamatan Sedati.Dari hasil pengamatan dan data dari Puskesmas Sedati, SDN Pranti
termasuk SDN yangterletak di daerah pinggiran kecamatan sedati, dimana tingkat pendidikan
masyarakatmasih rendah dan status ekonomi yang masih kurang. Selain itu, keadaan kantin
UKSyang menyediakan makanan dengan tingkat gizi yang kurang memadai dan belumsesuai
dengan standarisasi kantin UKS yang diprogramkan oleh Dinas Kesehatansetempat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Rumusan Umum
Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang IPA,IPS,
Olahraga, Total nilai Kelas dan daya ingat siswa Sekolah Dasar?
2. Rumusan Khusus
A. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar dibidang IPA?
B. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar dibidang IPS?
C. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar dibidang
Olahraga?
D. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan Total nilai yang dicapai?
E. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat?
F. Berapa jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan bagi anak usia sekolah?
G. Bagaimana cara meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti
pentingnyakebiasaan sarapan bagi anak usia sekolah?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang
IPA,IPS, Olah Raga, Total nilai dan Daya Ingat siswa Sekolah Dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPA
b. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPS
c. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidangOlahraga.
d. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar Total nilai
yangdicapai.
e. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap daya ingat.
f. Mengetahui jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan anak usia sekolah.
g. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya kebiasaan
sarapanbagi anak usia sekolah.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi SekolahMeningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kebiasaan sarapan
rutin dalammencapai prestasi belajar dan daya ingat yang maksimal
2. Bagi PuskesmasSebagai bahan pertimbangan guna menyusun strategi lebih lanjut dalam
rangka meningkatkan derajad kesehatan anak usia sekolah kaitannya dengan adanya
kantinUKS yang sesuai Standard Dinas Kesehatan.
3. Bagi PenelitiMelatih bagaimana cara menyikapi dan mempromosikan kepada
masyarakat tentangarti pentingnya membiasakan anak untuk sarapan rutin supaya
mencapai prestasibelajar dan daya ingat yang maksimal.

You might also like