PRE-EKLAMPSIA RINGAN PADA IBU
BERSALIN FISIOLOGIS
Dyah Astutiningrum, S.Kep.Ns
Latar Belakang
Kita mungkin asing dengan kata
preeklampsia, Preeklampsia atau sering
juga disebut toksemia adalah suatu
kondisi yang bisa dialami oleh setiap
wanita hamil, Penyakit ini ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah
yang diikuti oleh peningkatan kadar
protein di dalam urine. Wanita hamil
dengan preeklampsia juga akan
‘mengalami pembengkakan pada kaki
dan tangan, Preeklampsia_umumnya
muncul pada pertengahan uur
kehamilan, meskipun pada beberapa
kasus ada yang ditemukan pada awal
‘masa kehamilan,
Eklampsia merupakan kondisi
Janjutan dari preeklampsia yang tidak
teratasi dengan baik. Selain mengalami
gejala precklampsia, pada wanita yang
terkena cklampsia. juga __sering
‘mengalami kejang kejang. Eklampsia
dapat menyebabkan koma atau bahkan
kematian baik
sebelum, saat atau setelah melahirkan.
Sampai saat ini belum diketahui
secara pasti penyebab dari kelainan ini,
namun penelitian menyebutkan ada
beberapa faktor yang dapat menunjang
terjadinya preeklampsia dan eklampsia,
Faktor faktor tersebut antara lain, gizi
buruk, kegemuken dan gangguan aliran
darah ke rahim,
Preeklampsia umumnya_terjadi
pada kehamilan yang pertama kali,
kehamilan di usia remaja dan kehamilan
pada wanita diatas 40 tahun, Faktor
resiko yang lain adalah :
1. Riwayat keneing manis, kelainan
ginjal, lupus atau rematoid arthritis,
2, Riwayat tekanan darah tinggi yang
khronis sebelum kehamilan.
3. Kegemukan,
4, Riwayat mengalami preeklampsia
sebelumnya,
5. Riwayat preeklampsia pada ibu atau
saudara perempuan.
6. Mengandung lebih dari satu orang
bayi.
Selain bengkak pada kaki dan
tangan, protein pada urine dan tekanan
darah tinggi, gejala precklampsia yang
patut diwaspadai adalah :
1. Sakit kepala yang berat.2. Berat badan yang meningkat secara
drastis akibat dari penimbunan cairan
dalam tubuh.
3. Nyeri perut.
Penurunan produksi kencing atau
bahkan tidak kencing sama sekali.
Perubahan pada refleks.
Mual dan muntah yang berlebihan
‘Ada darah pada air kencing.
Pusing.
Preeklampsia dapat
‘menyebabkan gangguan peredaran darah
pada akan
=
eI ay
plasenta, Hal ini
menyebabkan berat badan bayi yang
dilahirkan relatif kecil. Selain itu,
preeklampsia juga dapat menyebabkan
terjadinya kelahiran prematur dan
komplikasi lanjutan dari kelahiran
prematur yaitu keterlambatan belajar,
epilepsi, sereberal palsy, dan masalah
pada pendengaran dan penglihatan,
‘Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Untuk
memberikan _pengertian
kehamilan dengan
tentang
preeklamsia ringan,
2, Untuk — mengetahui
pada ibu
preeklamsia ringan.
bagaimana
kehamilan dengan
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini
diharapkan dapat:
1. Dijadikan pedoman dalam mengatasi
preeklamsia pada ibu hamil.
2. Memberikan informasi bagaimana
mencegah precklamsia pada ibu
hamil.
D. Tinjauan Pustaka
1, Pengertian
Pre-eklamsi dan —_eklamsi,
merupakan kesatuan penyakit, yakni
yang langsung —disebabkan oleh
kehamilan, Pre eklamasi diikuti dengan
timbulnya hipertensi disertai protein urin
dan edema akibat kehamilan, setelah
usia kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan (Imu Kebidanan
‘Yayasan Bina Pustaka
Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998).
Diagnosis pre-eklamsia
ditegakkan berdasarkan adanya dua dari
Sarwono
tiga gejala, yaitu penambahan berat
badan yang berlebihan (1 Kg/minggu).
Edema kaki, jari tangan, dan muka.Tekanan darah > 140/90 mmHg atau
tekanan sistolik meningkat >30 mmHg
atau tekanan diastolik >15 mmHg,
diukur setelah pasien istirahat selama 30
menit(Kapita Selekta Kedokteran,
Mansjoer Arif, Media Aesculapius,
Jakarta, 2000).
2. Etiologi
Penyebab belum
diketahui secara pasti, banyak teori
pre-eklamsi
3. Klasifikasi Pre-eklamsi
Pre-eklamsia digolongkan
‘menjadi 2 golongan :
Pre-eklamsia ringan :
1, kenaikan diastolik >90 mmHg
dengan 2 kali pengukuran berjarak
jam atau diastolik
110mmHg.
2, kenaikan sistolik 30 mmHg atau >
sampai
atau mencapai 140 mmHg.
3. protein urin positif 1, edema kaki,
Jari tangan dan muka,
4, Kenaikan BB > 1Kg/mgg.
Pre-eklampsia berat :
1, Tekanan diastolik >110 mmHg
2. protein urin positif 3, oliguria (urine,
Sel).
penglihatan, nyeri epigastrik, edema
hiperlefleksia, _gangguan
4
5.
dan sianosis, nyeri kepala, gangguan
kesadaran,
Patologi
Pre-eklamsi ringan jarang sckali
menyebabkan -kematian, Pada
penyelidikan akhir-akhir ini dengan
biopsi hati dan ginjal terlihat tidak ada
perubahan histopatologik khas pada pre-
eklamsi dan eklamsi,
Perubahan-perubahan pada organ
1, Perubahan hati
Perdarahan tidak teratur, terjadi
nekrosis, trombosis pada lobus hati,
nyeri epigastrium karena perdarahan
subkapsuler
2. Retina
Edema sekitar disks _optikus,
ablasio retina, penglihatan kabur
3. Otak
Spasme pembuluh darah arteriol otak
menyebabkan anemia jaringan otak,
perdarahan dan nekrosis, nyeri
kepala berat
4. Paru-paru
Berbagai —tingkat_~—=— edema,
bronkopnemonia sampai abses, sesak
nafas sampai sianosis
5. JantungPerubahan degenerasi lemak dan
edema, perdarahan sub-endokardial,
dekompensasio kordis _ sampai
terhentinya fungsi jantung
6. Aliran darah keplasenta
‘Spasme arteriol mendadak
menyebabkan asfiksia berat sampai
kematian jain, spasme yang
berlangsung lama, mengganggu
pertumbuhan janin
7. Perubahan ginjal
Spasme arteriol menyebabkan aliran
darah ke ginjal menurun, terjadi
retensi air dan garam, edema tungkai
dan tangan, paru dan organ lain
8, Perubahan pembuluh darah
Terjadi vasasi protein ke jaringan
(Permeabilitas protein meningkat),
(Protein
menarik air dan
edema ekstravaskuler
garam),
dara
gangguan —fungsi
metabolisme tubuh dan trombosis.
hemokonsentrasi
menyebabkan
6, Gambaran Klinik Pre-Eklampsi
Dimulai dengan kenaikan berat
badan diikuti edema kaki dan tangan,
kenaikan tekanan darah, dan terakhir
terjadi proteinuria, Pada pre-eklamsi
ringan gejala subjektif belum dijumpai.
ih
%
Diagnosis
Pada hipertensi menahun adanya
tekanan darah yang meninggi sebelum
pada keadaan muda/bulan
postpartum —sangat untuk
hamil,
berguna
membuat diagnosis.
Proteinuria pada pre-eklamsia
jarang timbul sebelum TM3, sedangkan
pada penyakit ginjal timbul lebih dulu,
Pencegahan Pre-Eklamsia
Beberapa penelitian menunjukkan
dengan diit rendah garam, tinggi protein,
suplemen kalsium, magnesium dll. Atau
‘medikamentosa (teofilin, antihipertensi,
iuretic, asapirin, dll) dapat mengurangi
timbulnya pre-eklamsia.
Penanganan
Tujuan utama penanganan ialah :
1, Pencegahan terjadi _pre-eklamsia
berat dan eklamsia
2. Melahirkan janin hidup dengan
trauma sekecil kecilnya.
Penanganan obstetric, digunkan
untuk melahirkan bayi sebelum mati
dalam kandungan akan tetapi sudah
cukup matur untuk hidup di luar
uterus,
Penanganan pre-eklamsia ringan
dengan Istirahat di tempat tidur‘merupakan terapi untuk penanganan
pre-eklamsia, Istirahat baring
‘menyebabkan aliran darah ke plasenta
dan ke ginjal meningkat. Tekanan
pada ekstermitas bawah turun dan
resobsi aliran darah bertambah, serta
‘mengurangi kebutuhan volume darah
yang beredar. Oleh sebab itu, dengan
istirahat biasanya tekanan darah turun
dan adema berkurang. Pemberian
fenobarbital 3 x 30mg sehari akan
‘menurunkan tekanan darah,
Setelah keadaan normal, penderita
dibolehkan pulang, tapi lebih sering
diperiksa. Karena biasanya hamil sudah
tua, persalinan sudah dekat. Bila
hipertensi_ menetap, penderita tetap
dirumah sakit. Bila keadaan janin
‘mengizinkan, tunggu dengan melakukan
induksi persalinan, sampai_persalinan
cukup bulan atau > 37 minggu.
Beberapa kasus _pre-eklamsia
ringan tidak membaik dengan
penanganan konservatif, Tekanan darah
meningkat, retensi cairan dan proteinuria
bertambah, walaupun penderita istirahat
dengan pengobatan medik. Dalam hal ini
pengakhiran dilakukan
‘walaupun janin masih premature.
10. Kesimpulan
kehamilan
Dalam rangka menurunkan angka
Kematian maternal dan perinatal akibat
preeklampsia-eklampsia deteksi dini dan
penanganan yang adekuat terhadap kasus
preeklampsia ringan harus senantiasa
diupayakan, Hal tersebut hanya dapat
dilakukan dengan
kemampuan
‘mempertajam
diagnosa para
penyelenggara pelayanan bumil dari
tingkat terendah sampai teratas, dan
melakukan pemeriksaan bumil secara
teratur.
Mengingat komplikasi terhadap
ibu dan bayi pada kasus-kasus PE-E,
‘maka sudah selayaknyalah semua kasus-
asus tersebut dirujuk ke —pusat
pelayanan keschatan yang memiliki
fasilitas penanganan kegawatdaruratan
‘bu dan neonatal
11. Saran
Sedikit saran dari penulis kepada
para ibu agar lebih mempelajari tentang
kehamilannya terutama jika menderita
precklamsia. Kepada para petugas
Jayanan kesehatan untuk —_ lebih.
memberikan pengarahan dan penyuluhan
kepada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA.Tda Bagus Gede Manuaga, 1998, Tlmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
KeluargaBerencana Untuk
Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta
Yayasan Sarwono Prawihardjo, 1997, mu
Kebidanan, FKUI, Jakarta
Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta
Kedokteran, Media Aesculapius,
Jakarta