Professional Documents
Culture Documents
Satrio Wicaksono
Naufal Farras
Bernard Ray Barus
Rismauli Yunita Tampubolon
Pran Shiska
Rachaditya Pradipta
Mohammad Afif
Muhammad Amar Mkaruf
Arrizqa Laili Fitriana
MATERI PEMBAHASAN
Latar Belakang
Penelitian
Tujuan
Manfaat
Metodologi
Analisa Hasil
Kesimpulan
I.Latar Belakang
A. Perencanaan Tata Guna Lahan
Perencanaan tata guna lahan merupakan
suatu bentuk aktivitas yang telah
berlangsung lama sepanjang sejarah
peradaban manusia. Bentuk perencanaan
sangat beragam, dari yang sederhana
sampai yang paling kompleks dan
menerapkan berbagai pendekatan multikomplek.
II. TUJUAN
Untuk mendapatkan rencana pola ruang
(penggunaan lahan) secara optimal agar
tercapai efisiensi dan alokasi ruang.
III. MANFAAT
Hasil studi yang didapatkan mampu
membantu dalam pengambilan keputusan
pengembangn kawasan baru.
Memanfaatkan teknologi spasial dalam
prrencanan dan pengembangan sumber
daya alam terutama ditengan masyarakat,
perencanaan serta dan pengambilan
kebijakan yang semakin hari semakin
technologically dependent.
IV.METODOLOGI
a. Wilayah Studi
Teluk Kwandang,
Kabupaten
Gorontalo, sekarang
telah mengalami
pemekaran menjadi
Kabupaten
Gorontalo Utara,
Provinsi Gorontalo
seluas 16.980 ha.
b. Data
citra SPOT-4,
DEM (Digital Elevation
Model),
beberapa peta
tematik,dan data dasar
digital Geospasial
DATA
GEOSPASIAL
Foto udara
hitam putih
skala
1:40000
DEM(Digital Elevatation
Model) digunakan untuk
mengetahui parameter
topografi, terutama
ketinggian tempat/
elevasi, aspek lereng
(arah hadap lereng) dan
kemiringan lereng.
1 Citra SPOT (False colour composite band 1,2,3) dan insert foto
udara skala 1:40000 hasil scanning yang menggambarkan wilayah
Kwandang dan sekitarnya
d.Kriteria
e.Skenario Pengembangan
Skenario I
Skenario II
Skenario III
V.ANALISA HASIL
1. Pemisahan antara
kenampakkan yang
mudah di-klusterkan
dari citra
2. Tahapan identifikasi
pada citra SPOT.
3. Intregasikan dengan
hasil clustering citra
SPOT.
4.Kawasan perbukitan
didelineasi dengan
menggunakan data
DEM .
5. Penetapan
skenario,1,2 dan 3.
Hasil Skenario
Skenario I
Seluas 1159 ha, atau
lebih dari dua kali lipat
dari luas pemukiman
sekarang.
Skenario II
Luas pengembangan
sub-kawasan 3 s.d 4
kali lipat pemukiman
sekarang,
menyebabkan adanya
penyusutan sawah
sekitar 20% dari total
keseluruhan luas sawah
Skenario III
Terjadi penyusutan lahan
mangrove seluas 268 ha
atau sekitar 20% dari luas
kawasan mangrove pada
daerah atau kawasan yang
dikaji.
Sub-kawasan
Skenario II
Skenario III
533
533
533
Sub-kawasan
pengembangan kota
1159
1606
2189
Sub-kawasan budidaya
pertaniana lahan basah
1146
699
699
Sub-kawasan budidaya
pertaniana lahan kering
dan tanaman tahunan
(perkebunan)
7547
7547
7547
Sub-kawasan lindung
(mangrove)
1288
1288
1020
4926
4506
9404
9404
9404
Analisis Kesesuaian
VI.KESIMPULAN
Dalam penelitian ini dilakukan analisis kesesuaian
lahan untuk alokasimlajan perkebunan engan
berbagai kriteria. Logika Boolean digunakan
secara terintregasi dengan metode Fuzzy set
dalam GIS. Hasil studi ini mengungkapkan hasil
studi terbaik dalam penentuan lokasi terbaik
terhadap penggunaan lahan perkebunan yang
ditetapkan dalam secara spasial dalam berbagai
konteks produksi sumber daya lahan dan
perlindungan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Angsar Nur, Dian Rahmawati. Analisis
Zona Pengembangan Kawasan Wisata
Pantai Watu Ulo,Kecamatan Ambulu.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,
2013: vol.2 no.1.
Baja, Sumbangan. Perencanaan Tata
Guna
Lahan
dalm
Pengembangan
WilayahPendekatan
Spasial
dan
Aplikasinya . Yogyakarta: ANDI, 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Rustiadi,
Ernan.
Transmigrasi
dan
Pengembvangn Wilayah. Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI, 2011.
Syamsudin. 2010. Pengembangan Kawasan
Perumahan dan Pemukiman pada Kota Terpadu
Mandiri (KTM) Mahalona,Kabupaten Luwu
Utara. Laporan Tesis. Program Magister
Pembangunan Wilayah dan Kota.
Terima kasih