Professional Documents
Culture Documents
Farmers' Behavior in Land Conversion Function and Land Conversion Function Growth (Case Study of Rice Field To Land Rubber Plantation) in The Center of Rice Production at The Eastern Regency Oku East
Farmers' Behavior in Land Conversion Function and Land Conversion Function Growth (Case Study of Rice Field To Land Rubber Plantation) in The Center of Rice Production at The Eastern Regency Oku East
Munajat
Munajat.ub@gmail.com
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Baturaja
Abstract
This study aimed to determine differences in the farmers behavior in conversion use
from rice fields to plantation (rubber), and also analyzed the growth rate of conversion
of rice fields to land rubber plantation on rice production center in the of South
Sumatra of East OKU District. The results showed that farmers behavioral factors in
rice land conversion to rubber plantation significant effect at confidence level = 0.10
was a variable of farmers family members, and farmers' income from rubber and
significant variables at confidence level = 0.01 was the longest farming variable,
outcome and farmers prices of rubber while the variable that not significant effect
was variable age of farmers. Growth conversion wetland to rubber in East Ogan
Komering Ulu occur in almost every district was Martapura districts, Bunga Mayang,
B.P. Peliung, Semendawai East, East Buay Madang, BP Bangsa Raja, Belitang MDG
Raja, Belitang, Belitang Jaya, Belitang III, Belitang II, Belitang Mulya, Semendawai
Suku III and Buay Madang, while the conversion land use not occur in the district Jaya
Pura, Madang Jaya II, Madang Suku III, Madang SukuI, East Semendawai and
Cempaka. The highest growth conversion was in the District Belitang Mulia ( 115.18 %
) while lowest growth conversion function of was the District Madang Suku ( -25 % ).
Key words: Farmers Behavior, Growth, Land Transfer Function
I. PENDAHULUAN
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting peranannya di dalam
perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut
dapat dilihat dengan jelas dari peranan sektor pertanian di dalam menampung penduduk
serta memberikan kesempatan kerja kepada penduduk, menciptakan pendapatan
nasional dan menyumbangkan pada keseluruhan produk. Berbagai data menunjukkan
bahwa di beberapa negara yang sedang berkembang lebih 75 persen dari penduduknya
berada di sektor pertanian dan lebih 5 persen dari pendapatan nasionalnya dihasilkan
dari sektor pertanian, serta hampir seluruh ekspornya merupakan bahan pertanian
= kategori kepemilikan lahan petani dalam alih fungsi lahan (sempit dan
luas)
= koefisien diskriminan
= Jumlah anggota keluarga petani (Orang)
= Lama beruasahatani (Tahun)
= Umur petani (Tahun)
= Pendapatan (Rp/th)
= Pengeluaran (Rp/th)
= Harga karet (Rp/kg)
Untuk menjawab tujuan kedua, berapa besar tingkat perkembangan alih fungsi
lahan yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dari tahun 2007 sampai
2012 maka, dilakukan analisis:
yt = yo ert
Dimana :
yt
yo
r
t
atau
ln y = ln Yo + rt ............................................................(2)
Ket
tn
*
tn
**
**
*
*
Keterangan :
Chi Square
Wilks lambda
tn
*
**
= 17,054
= 0,525
= tidak berpengaruh
= berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 90% ( = 0,10%)
= berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01%)
Berdasarkan Tabel 1. tersebut hasil analisis diskriminan dalam hal prilaku petani
dalam alih fungsi lahan sawah ke lahan tanaman karet menunjukan nilai wilks lambda
sebesar 0,525, informasi ini menunjukan bahwa variabel bebas memang berbeda secara
signifikan antar kedua katagori dalam kepemilikan lahan dalam prilaku petani dalam
alih fungsi dari tanaman padi ke tanaman karet. Sementara nilai Chi Square sebesar
17,054 dengan angka signifikan yaitu sebesar 0,001. Sesungguhnya, ini juga
menunjukan bahwa adanya perbedaan yang nyata (signifikan) antara nilai rata-rata
kepemilikan lahan pada kedua kategori yaitu luas dan sempit. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa memang ada perbedaan kategori lahan yaitu luas dan sempit
terhadap prilaku petani dalam alih fungsi lahan sawah untuk tanaman padi ke tanaman
karet dan model yang dibangun dalam persamaan ini adalah tepat dan dapat di gunakan
dan dilanjutkan.
Berdasarkan analisis diskriminan menunjukan bahwa dari enam variabel bebas,
ada satu variabel bebas yang tidak berpengaruh nyata terhadap prilaku petani dalam alih
fungsi lahan dari lahan sawah untuk tanaman padi ke tanaman karet berdasarkan
kategori kepemilikan lahan luas dan sempit yaitu umur petani, hal ini sejalan dengan
Kecamatan
1 Martapura
2 Bunga Mayang
3 Jaya Pura
4 B.P. Peliung
5 Buay Madang
6 Buay Madang Timur
7 B.P. Bangsa Raja
8 Madang Suku II
9 Madang Suku III
10 Madang Saku I
11 Belitang Mdg Raya
12 Belitang
13 Belitang Jaya
14 Belitang III
15 Belitang II
16 Belitang Mulya
17 Semendawai Suku III
18 Semendawai Timur
19 Cempaka
20 Semendawai Barat
Sumber: Analisis Data Sekunder
Padi
1.340
1.333
447
4.112
7.160
7.563
4.987
7.491
4.602
1.934
4.954
5.280
789
2.260
2.928
2.442
5.860
5.033
9.953
7.045
Karet
892
470,47
1.053,70
1.929,50
1.938,50
1.862,50
1.711,81
5.207,90
12.361,50
0
4.403,01
3.860,00
2.596,00
5.241,35
6.569,45
5.747,25
1.096,40
2.782,99
6.778,90
5.701,80
Tingkat Pertumbuhan
Alih Fungsi Lahan
Padi
Karet
-16,40
20,88
5,83
12,52
37,43
8,69
-8,51
6,71
-15,67
6,47
-7,79
5,38
-2,43
6,82
3,86
2,55
224,03
4,84
-20,56
-25
-6,15
20,30
-10,90
18,67
-14,21
-9,91
-5,19
0,33
-13,92
10,80
-12,37
115,18
-17,19
-13,58
65,33
-11,40
15,59
7,74
26,56
46,24
Disamping itu juga Kabupaten OKU Timur merupakan satu satunya Kabupaten
di Sumatera Selatan yang telah memiliki aturan mengenai alih fungsi lahan pangan ke
non pangan atau non pertanian sebagai turunan dari Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang perlindungan pangan pertanian berkelanjutan,
yakni PERDA Kabupaten OKU Timur Nomor 7 Tahun 2009 tertanggal 12 Desember
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2009. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Produksi Padi Di
Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi-Selatan. Journal of Indonesian Applied
Economics.Vol. 3 No. 1 Mei 2009, 1-9
Anonim. 2006. Penyusunan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian.
Kerjasama Direktorat Pangan dan Pertanian-Kantor Menteri Negara
Perencanaan Nasional dengan Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian. Jakarta.dalam Bappenas dan PSE-KP.
Anonim. 2010. Luas Lahan Dan Produksi Sawah Irigasi Teknis di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur tahun 2010. Badan Pusat Statistik OKUT.
Anonim. 2011a. Awasi Secara Ketat Alih Pungsi Lahan. (,http://www .humas.
okutimurkab.go.id/latest/okut-awasi-secara-ketat-alihpungsi
-lahan dalam Bagian Hukum Setda OKU Timur , diakses 3 desember 2013).
Anonim. 2011b. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan Di
JawaBarat.(http://www.tarungnews.com/fullpost/daerah/1322361891/pengaruh
-alih-fungsi-lahan-pertanian-terhadap-ketahanan-pangan-di-jawa-barat dalam
Harian TarungNews.html, di akses 25 Desember 2013).
BPN Sulsel. 2004. Laporan Tahunan. Badan Pertanahan Nasional (BPN), Provinsi
Sulawesi Selatan. Makassar.
BPS Pusat. 2001.Statistik Indonesia.Jakarta.
Catur et al .2010. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Sektor Non Pertanian
Terhadap Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.
Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis UNS. Klaten.
Dewa et al .2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Studi Kasus di
Subak Daksina, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. E-Journal
Agribisnis dan Agrowisata. Vol. 1, No. 1, Juli 2012.
Direktorat Penatagunaan Tanah BPN.1998.Himpunan Makalah yang Berkaitan Dengan
Kebijaksanaan Pertanian.Publikasi 28.Jakarta.
Dirjen PLA. 2005. Strategi dan Kebijakan Pengelolaan Lahan. Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian. Jakarta.
Pusvita, E. 2012. Analisis Keeratan Hubungan Pendapatan Petani Setelah Melakukan
Alih Fungsi Lahan Sawah ke Tanaman Karet dengan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pendapatan di Desa Nusaraya Kecamatan Belitang III
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Skripsi tidak terpublikasi.
Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah:Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya dan
Faktor Determinasi, Forum Penelitian Agro Ekonomi 23(1):1-8
Lestari, T. 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani. Skripsi.
Bogor. Institut Pertanian Bogor. (http://kolokiumkpmipb.wordpress.com diakses
16 Maret 2014).
Munajat. 2014. Kinerja Petugas Penyuluh Pertanian dalam Mengimplementasikan
PERDA nomor 7 Tahun 2009 Tentang Izin Alih Fungsi Lahan Persawahan ke
Non Pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Dalam Prosiding
Internasional Conference on Malaysia-Indonesia Relation Persidangan
Antarabangsa Hubungan Malaysia-Indonesia (PAHMI).