You are on page 1of 30

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN MINGGU IV DAN V

PADA Tn.R (40 TH) DENGAN KANKER ANOREKTAL DI RUANG DAHLIA 2


RUMAH SAKIT TUGUREJO

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Stase Manajemen Keperawatan


Dosen Pembimbing: M. Hasib Ardhani, S.Kp., M.Kes

oleh:
Riswati Sih Widyaningrum
22020115220074

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA Tn.R (40 TH) DENGAN CHF DI RUANG DAHLIA 2 RUMAH SAKIT
TUGUREJO
1. IDENTITAS
A. Identitas Pasien
Nama

: Tn.R

No. Rekam Medis

: 496875

Tanggal lahir/Usia

: 40 tahun

Ruang Rawat Inap

: Kamar 2.02 Ruang Dahlia 2

Tgl Masuk Ruangan/Jam

: 20 April 2016/10.30 WIB

Jenis Kelamin

: laki- laki

Agama

: Islam

Status

: Sudah Menikah

Pendidikan Terakhir

:-

Pekerjaan

: Wiraswasta

Suku

: Jawa

Bahasa

: Jawa

Alamat

: Semarang

Pembiayaan Kesehatan

: Jamkeskot

Kelas Ruangan

: Kelas 3

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Tn.S

Umur

: 46 tahun

Pekerjaan

: wirasuwasta

Suku

: Jawa

Hubungan dg Pasien

: kakak

Bahasa

: Jawa

Alamat

: Semarang

No.Telpon

:-

2. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


Tn.R datang ke IGD RS Tugurejo dengan keluhan nyeri pada anus. Dari IGD
Pasien kemudian ditransfer ke ruang Dahlia kamar 2.02 pada pukul 10.30 WIB untuk
menjalani rawat inap. Saat masuk ke ruang dahlia 2 pasien terpasang infus RL 20 tpm.

Setelah dilakukan pengkajian singkat oleh perawat didapatkan data bahwa pasien
mengatakan 3 hari yang lalu klien mengatakan diare lebih dari 3 kali, saat buang air
besar disertai darah dan hal bersamaan nyeri terjadi di anus. Klien mengatakan nyeri
bertambah jika untuk bergerak, nyeri yang dirasakan seperti di sayat benda tajam, nyeri
berada di anus dengan skala nyeri 4 dari rentang 1-10 dan nyeri yang dirasakan terus
menerus. Observasi yang terlihat klien terlihat pucat, konjungtiva anemis, klien terlihat
meringis kesakitan menahan nyeri.dan lerlihat lemah.
Pengukuran tanda-tanda vital pada Tn.R didapatkan hasil tekanan darah 108/70
mmHg, HR 102 x/menit, RR 20 x/menit, dan suhu 37,2oC. Diagnosa keperawatan yang
muncul pada Tn.R berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 april
2016 pukul 10.30 WIB adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
Kolaborasi terapi berdasarkan advis dokter dari tanggal 20 april 2016 yaitu infus RL 20
tetes/menit, omeprazol 1 amp, tranexsamat 500 mg, MST 10 mg, curcuma 100 mg dan
pada tanggal 24 april 2016 dokter memberikan advice klien tidak perlu di infus dan
melanjutkan obat curcuma 100 mg 20 mg dan MST 10 mg.
3. PENGELOLAAN PASIEN
a. Proses Penerimaan Pasien Baru atau Serah Terima Pasien Baru Ruangan
Proses penerimaan pasien baru dari IGD ke ruangan Dahlia 2 dilakukan oleh perawat
Didik kepada perawat Ika pada pukul 10.00 WIB dan dilakukan penjelasan mengenai
keadaan pasien dengan prosedur timbang terima pasien baru. Perawat IGD
memberitahukan kepada perawat ruangan bahwa pasien telah mendapatkan injeksi
tranexsamat 500 mg, omeprazol 1 amp dan ceftri 1 amp dan sudah di pasang infus
RL 20 tpm
b. Proses Orientasi Ruangan pada Pasien Dan Keluarga
Tabel ceklist orientasi pasien baru
NO

JENIS ORIENTASI

1.
2.
3.

Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri


Perawat mengantar pasien/ keluarga pasien ke kamar
Perawat menginformasikan kepada pasien dan keluarga tentang:
Nama ruangan, kelas, dan nomor kamar tempat pasien dirawat
Kapasitas ruangan
Fasilitas yang ada, fungsi dan cara penggunaan: seperti saklar dan
lampu ruangan, cara menyalakan dan mematikan AC,TV,kipas
angin,tiang infus mobile, meja dan kursi, almari, tempat sampah,

PELAKSANAAN
YA
TIDAK
v
v
v

4.

5.

6.
7.

8.

9.
10
11.
12.

arah mata angin dll.


Alat bantu komunikasi (bel,aipon dan cara penggunaannya
Lokasi atau tempat stase perawat/ petugas(nurse station)

Perawat menjelaskan kepada pasien/ keluarga cara meninggikan dan


menurunkan tempat tidur pasien, cara memasang pengaman tempat tidur
pasien, dan cara mengunci roda tempat tidur
Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang lokasi kamar
mandi dan fasilitas yang ada di dalamnya, fungsi pot urinal, pispot, dan
pegangan di kamar mandi
Perawat memberikan informasi mengenai dokter yang merawat dan
perawat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan saat itu
Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai maksud, tujuan dan
fungsi pemasangan gelang pasien, pasien akan selalu diidentifikasi
dengan menyebutkan nama dan tanggal lahir (pada saat melakukan
tindakan pengambilan sampel darah, transfusi darah, melakukan
tindakan invasi, pemberian obat)
Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bagaimana
cara:
Memperoleh informasi/edukasi mengenai kondisi pasien
Penjunjukan kewenangan penerimaan informasi (pelepasan
informasi)
Memperoleh pelayanan rohani, apabila membutuhkan
Melaporkan kejadian/ perubahan kondisi pasien
Menyampaikan keluhan berkaitan dengan pelayanan/ sarana yang
kurang memuaskan
Tata tertib kunjungan pasien (jam besuk)

Perawat menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang layanan informasi


dan pengaduan di Customer Service
Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai jalur evakuasi jika terjadi
bencana di Rumah Sakit
Perawat menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai cara cuci tangan
melalui 6 langkah
Mengucapkan salam dan berpamitan kepada pasien/ keluarga

v
v

v
v
v

c. Tingkat Ketergantungan Pasien Sesuai dengan Format yang Berlaku


Berikut ini merupakan tabel ceklis derajat ketergantungan Tn.R
Tabel klasifikasi pasien berdasarkan derajat ketergantungan

1
2

Indikator Tingkat Ketergantungan Pasien


Skor 1
Skor 2
Skor 3
Kesadaran
v Sadar
Gelisah
Koma
Observasi
v Tiap 8
Tiap 4 jam
Tiap 2-4 jam

3
4

tanda vital
jam
Respirasi
v Normal
Kebersihan diri v Mandir
i

Oksigenasi
Dibantu

Isap lendir
Total

Makan

v Mandir

Dibantu

NGT/TPN

Minum

i
v Mandir

Dibantu

Infus

7
8

Pengobatan
Mobilisasi

i
Oral
v Mandir

Injeksi <3 kali


Dibantu

Injeksi >3 kali


Total

Eliminasi

i
v Mandir

Dibantu

Kateter

i
Keterangan:
v Skor 11
Skor 12-23
Skor >24

: Minimal care
: Partial care
: Total care

Kesimpulan: Tn.R memiliki tingkat ketergantungan minimal care.


d. Prinsip Pasien Safety dengan Mengidentifikasi Indicator Pelaksanaan Patient
Safety Pada Pasien
Tabel resiko jatuh
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dewasa (Morse Fall Scale)


Riwayat jatuh
Mempunyai diagnosa sekunder
Menggunakan alat bantu
Pemakaian obat IV tertentu
Gaya berjalan
Status mental

Score
0
15
0
0
0
0

Kesimpulan:
Tn.R memiliki tingkat resiko jatuh rendah
Keterangan:
Faktor resiko

Skala

Poin

Riwayat jatuh

Ya
Tidak
Ya
Tidak

25
0
15
0

Berpegangan pada perabot


Tongkat/ alat penopang
Tidak ada/ kursi

30
15
0

Diagnosa sekunder( 2
diagnosa medis)
Alat bantu

Skor
pasien

Terpasang
(pemakaian
tertentu)

obat

infus
IV

Gaya berjalan

Status mental

Roda/ perawat/ tirah baring

Ya
Tidak

20
0

Terganggu
Lemah

20
10

Normal/ tidar baring/ mobilisasi

Sering lupa akan keterbatasan yang


dimiliki
Sadar akan kemampuan diri sendiri

Kategori:
Resiko tinggi: 45
Resiko sedang: 25-44
Resiko rendah: 0-24
Tabel informasi resiko pasien jatuh
NO

JENIS INFORMASI

ISI INFORMASI

1.

Faktor
jatuh

Gangguan pendengaran

2.
3.

resiko

pasien

Tingkat resiko jatuh


Tingkat
pencegahan
resiko jatuh

Gangguan peng;ihatan
Terpasang catheter urine
Terpasang infus/CVP
Menggunakan obat pencahar
Usia 40 tahun
Mobilisasi
Tergantung pada kursi roda
Riwayat jatuh dalam 30 hari
Rasa baal pada ekstremitas menggunakan obat sedasis
Perlu bantuan ambulasi
Perlu bantuan dalam proses eliminasi
Post operasi
Riwayat
kejang/vertigo/depresi/pingsan/pusing/delirium/diorien
tasi lingkungan
Rendah/sedang/tinggi
Orientasi lingkungan dan fasilitas ruang perawat (letak
bel,posisi tempat tidur dengan posisi terendah dan roda
terkunci, letak kamar mandi)
Pemasangan tanda resiko jatuh (gelang kuning)
Pemasangan pengaman/ pagar tempat tdur
Mendekatkan semua kebutuhan pasien (bed side
cabinet, alat- alat yang dibutuhkan pasien)

TANDA
()

v
v

v
v

v
v

4.
5.
6.

Tujuan
tindakan
pencegahan resiko jatuh
Akibat dari resiko jatuh
Lain- lain

Anjurkan untuk menggunakan sendal anti licin


Bantuan perawat (beritahu perawat bila membutuhkan
sesuatu)
Pasien aman dari resiko jatuh selama menjalani
perawatan dirumah sakit
Timbulnya cidera
.....................................

v
v

e. Prinsip Pengelolaan Pencegahan Infeksi dengan Mengidentifikasi Indicator


Pencegahan Infeksi Pada Pasien
Tabel pemantauan Infeksi Luka Infus
Beri tanda centang () pada hari yang ditemukan tanda- tanda infeksi (lebih dari 3x
24 jam setelah pemasangan infus pertama kali)
Hari ke
Tanggal
Nyeri infeksi
Kemerahan
Suhu > 38 0 C
Fungsiolaesa
Pus

1
20
-

2
21
-

3
22
-

4
23
-

5
24
-

6
25
-

7
26
-

8
28
-

10

11

12

Tabel pemantauan Infeksi Luka Cateter


1) Sebelum Pemasangan Kateter
a) Nyeri supra public

Ya

Tidak

b) Suhu > 38 0 C

Ya

Tidak

c) Leukositoria/Ipb(KP) :

Ya

Tidak

* Bila sebelum terpasang kateter ditemukan tanda- tanda diatas, tidak


perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut.
2) Reaksi yang timbul:
Beri tanda centang () pada hari yang ditemukan tanda- tanda infeksi
Hari ke
Tanggal
Nyeri supra public
Suhu > 38 0 C
Leukositoria/Ipb(K
P)
Kultur
Urine
(ya/tidak)

*KP

1
20
-

2
21
-

3
22
-

4
23
-

5
24
-

6
25
-

7
26
-

8
28
-

Kalau Perlu

10

11

12

1. Hambatan/tantangan
Tidak ada hambatan yang berarti yang dialami perawat selama tindakan
keperawatan berlangsung. Pasien terlihat kooperatif.
2. Faktor pendukung
Terdapat pelepasan infus pada hari ke 4 perawatan yang telah di advise dokter
bahwa Tn.S tidak perlu dilakukan penginfusan
3. Solusi
Perawat memberi penjelasan kepada pasien bahwa advice dari dokter menyatakan
pemberian obat tidak melewati injeksi melainkan obat oral sehingga pasien tidak
perlu di infus.
f. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Yang Berhubungan Dengan Pengelolaan
Pasien
perawat= pasien x derajat ketergantun gan pasien
Jumlah pasien 1 orang dengan tingat ketergantungan minimal sehingga pasien
hanya membutuhkan perawat 3 perawat/shift
Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan untuk mengelola pasien selama
perawatan dirumah sakit adalah sebagai berikut :
1. Dokter spesialis penyakit dalam/ dokter internist
Pasien membutuhkan dokter spesialis Penyakit Dalam dengan alasan sebagai
pendiagnosa gangguan organ dalam melalui gejala-gejala fisik yang ditunjukkan
pasien, sebagai pemberi konsultasi mengenai hasil diagnosa dan memiliki
kewenangan memutuskan apakah penyakit tersebut perlu tindakan bedah
(operasi) atau tidak.
2. Dokter spesialis bedah
Pasien membutuhkan dokter spesialis bedah dengan alasan jika dokter spesialis
dalam memutusakan untuk diperlukan tindakan bedah pada pasien maka dokter
bedah bertugas mengelola, merencanakan dan menjadwalkan operasi setelah
mempelajari kondisi pasien.
3. Perawat
Sesuai peran perawat bahwa alasan pasien membutuhkan perawat antara lain :
a) Pasien membutuhkan perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan seperti
pada Tn.R yang merasakan nyeri, perawat memiliki peran untuk mengurangi
nyeri dengan cara menyarankan melakukan relaksasi nafas dalam dan

berdzikir. Doa dan berdzikir. Berzikir dengan menyebut nama ya allah


secara langsung atau meyakini dalam hati dilakukan kepada klien dengan
tujuan relaksasi yang dapat menimbulkan efek- efek positif seperti
ketenangan atau kestabilan emosi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
pasien
b) Pasien membutuhkan perawat sebagai advokat pasien yaitu membantu pasien
dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan khususnya dalam dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
yang akan dilakukan pada pasien seperti pada Tn.R bahwa untuk mengatasi
keluhan nyeri yang dirasakannya, dokter menyarankan pasien untuk
melakukan kemoterapi.
c) Pasien membutuhkan perawat sebagai edukator yaitu peran ini dilakukan
dengan membantu pasien untuk menjelaskan tingkat pengetahuan kesehatan
pasien meliputi gejala penyakit bahkan sampai tindakan yang diberikan
dengan tujuan terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah mendapatkan
informasi atau pendidikan kesehatan. Perawat memberitahu kepada pasien
bahwa nyeri yang dirasakan merupakan tanda dan gejala kanker anorektal
yang sedang di derita. Kanker anorektal merupakan kanker anus terletak di
ujung usus besar dibawah rektum yang dilakui kotoran atau feses. Efek dari
kemoterapi yang akan di lakukan seperti rambut rontok, kehilangan nafsu
makan, mual dan muntah,kulit kering dan terasa perih,gampang memar,
setiap orang yang melakukan kemoterapi memiliki reaksi yang berbeda.
4. Ahli gizi/dietitian
Pasien membutuhkan ahli gizi dengan tujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien
meliputi pengkajian gizi yang dibutuhkan pasien, penyediaan, pengelolaan dan
penyaluran makanan diet serta melakukan evaluasi pemberian gizi. Diit yang
diberikan berupa tinggi serat
5. Pasien membutuhkan apoteker untuk menyediakan, melayani, meracik serta
memberikan informasi yang berkaitan dengan obat yang diterima pasien yang
sesuai dengan resep dokter curcuma 100 mg20 mg 3x 1 dan MST 10 MG20 mg
3x1
6. Pasien membutuhkan analis laboratorium untuk melakukan pengambilan
spesimen (darah, urine), meberikan penilaian terhadap spesimen atau melakukan
pengujian/analisis terhadap spesimen tersebut.

7. Pasien membutuhkan kerohaniawan yaitu sebagai penasehat/konsultan dan


pembimbing dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien selama dirawat
dirumah sakit.
8. Waktu perawatan
Tingkat ketergantungan Tn.R adalah ketergantungan minimal yang membutuhkan
perawatan langsung selama 1-2 jam/hari (Douglas, 1999). Perhitungan waktu
perawatan Tn.R dapat dihitung melalui tabel Douglas berikut ini:

PASIE
N
1
2
3
Dst

MINIMAL
Pagi Sian Mala
g
m
0,17 0,14
0,07
0,34 0,28
0,14
0,51 0,42
0,21

KLASIFIKASI PASIEN
PARSIAL
TOTAL
Pagi Sian Mala Pagi Sian Mala
g
m
g
m
0,27 0,15
0,10
0,36 0,30
0,20
0,54 0,30
0,20
0,72 0,60
0,40
0,81 0,45
0,30
1,08 0,90
0,60

Pada tanggal 20 April 2016, jumlah pasien di ruang Dahlia 2 adalah 20 orang
dengan kriteria pasien dengan tingkat minimal care adalah 17 orang, dengan
kriteria partial care adalah 2 orang, dan pasien dengan kriteria total care
adalah 1 orang sehingga kebutuhan SDM minimal di masing-masing shift
yaitu untuk 1 orang pasien.

Minimal care
Partial care
Total care
TOTAL SDM:

Pagi
17 x 0,17 = 2,89
2 x 0,27 = 0,54
1 x 0,36 = 0,36
3,79 = 4 orang

Siang
17 x 0,14 = 2,38
2 x 0,15 = 0,30
1 x 0,30 = 0,30
2,98 = 3 orang

Malam
17 x 0,07 = 1,19
2 x 0,10 = 0,20
1 x 0,20 = 0,20
1.59 = 2 orang

g. Kebutuhan Waktu Perawatan Pada Pasien Dan Biaya Perawatan Pada Pasien
Hari/tanggal
Rabu,
2016

20

Kegiatan keperawatan yang dilaksanakan


Langsung
Waktu
yang
diperlukan
april

Tidak Langsung
Persiapan pasien datang
(rekam medis: catatan
integrasi, lembar asuhan
keperawatan, dll; dan Bed
Making)

Penerimaan pasien baru dan


orientasi ruangan dan petugas
jaga
Melakukan
edukasi
cuci
tangan, penggunaan masker
Pengkajian kebutuhan dasar
pasien
Melakukan skrining nutrisi
menggunakan
Malnutrition
Screening Tool (MST 10 MG)
dan memotivasi pasien untuk
memperbaiki pola makan
Melakukan pemeriksaan vital
sign
Pengkajian nyeri

10 menit

Ajarkan teknik napas dalam


Monitor tetesan infus

2 menit
2 menit

Memperbaiki infus klien

2 menit

Waktu yang
diperlukan
10 menit

Kolaborasi

Hasil yang
laboratorium
darah

Waktu yang
diperlukan

sudah diterima:
patologi klinik

5 menit
3 menit
5 menit

Konsultasi gizi:
Diit harian berupa tinggi serat
seperti buah dan sayur

5 menit

3 menit

Pembagian diit

3 menit

Mendampingi
visite
advise:
- Infus RL 12 tpm
- Ceftriaxon 1 gram
- Omeprazol 20 mg
- MST 10 mg
- Curcuma 100 mg

Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post

5 menit
15 menit

dokter.

10 menit

conference
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif
Total waktu shift
pagi
Total waktu yang
dibutuhkan
Kamis, 21 april
2016

35 menit

40 menit

10 menit

35 menit

Monitor TTV dan Keadaan


umum
Mendengarkan keluhan pasien
Mengkaji nyeri yang dirasakan
pasien
Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam dan menyarankan
relaksasi doa dan dzikir
Memberikan injeksi ceftriaxon
1 gram
Memberikan omeprazol 20 mg
Pemberian obat oral MST 10
mg
Pemberian obat oral curcuma
100 mg

Total waktu shift


pagi

10 menit

Mengikuti conference dan


operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif

15 menit

Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif

5 menit

10 menit

5 menit
5 menit
4 menit
5 menit
2 menit
5 menit
3 menit
4 menit

33 menit

15 menit
10 menit
45 menit

10 menit

Total waktu yang


di butuhkan
Jumat, 22 april
2016

33 menit

Monitor TTV dan keadaan


infus
Mendengarkan keluhan pasien
Pengkajian nyeri pada pasien
Menyarankan
melakukan
relaksasi doa dan dzikir
Memonitor tetesan infus
Memberikan obat oral MST 10
mg
Memberikan curcuma 100 mg

Total waktu shift


pagi
Total waktu yang
dibutuhkan
Sabtu, 23 april
2016

Mengikuti conference dan


operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif

15 menit

Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif

5 menit

10 menit

5 menit
5 menit
3 menit
3 menit
3 menit
3 menit
2 menit

24 menit

15 menit
10 menit

55 menit

24 menit
Mengikuti conference dan
operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif
Memberikan

posisi

nyaman

3 menit

15 menit
10 menit
-

dengan tempat tidur semi


fowler
dan
menciptakan
lingkungan yang tenang
Memonitor TTV dan keadaan
umum pasien
Mendengarkan keluhan pasien
Mengkaji nyeri pada pasien
Menganjurkan
untuk
mendengarkan alquran dari HP
Aff infus
Memberikan MST 10 mg
Memberikan curcuma 100 mg

3 menit
4 menit
3 menit

Mendampingi
visite
dokter.
advise:
- Infus tidak perlu dipasang

2 menit
5 menit
3 menit
3 menit
Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference

Total waktu shift


pagi
Total waktu yang
dibutuhkan
Minggu, 24 april
2016

26 menit

5 menit
15 menit
45 menit

26 menit
Mengikuti conference dan
operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif
Memonitor TTV dan keadaan
umum pasien
Mendengarkan keluhan pasien
Mengkaji sesak napas pada
pasien
Mengajarkan relaksasi napas
dalam
Menciptakan lingkungan yang

5 menit

5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
3 menit

15 menit
10 menit

5 menit

nyaman dan tenang


Memberikan obat oral MST
10 mg
Memberikan
obat
oral
curcuma 100 mg

2 menit
3 menit
Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference

Total waktu shift


siang
Waktu
yang
dibutuhkan
Senin, 25 april
2016

23 menit

5 menit
15 menit
45 menit

23 menit
Mengikuti conference dan
operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif
Memonitor TTV dan keadaan
umum pasien
Mendengarkan keluhan pasien

5 menit

Mengkaji nyeri pada pasien


Menganjurkan relaksasi napas
dalam dan berdzikir
Memberikan obat oral MST
10 mg
Memberikan
obat
oral
curcuma 100 mg

3 menit
3 menit

15 menit
10 menit

5 menit

Mendampingi
visite
advise:
- Kemoterapi

3 menit
3 menit
Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference

5 menit
15 menit

dokter.

5 menit

Total waktu shift


siang
Waktu
yang
dibutuhkan
Selasa, 26 april
2016

22 menit
22 menit

Memonitor TTV dan keadaan


umum pasien
Mendengarkan keluhan pasien
Mengkaji nyeri pada pasien
Menganjurkan relaksasi napas
dalam dan berdzikir
Meminta persetujuan tindakan
kedokteran untuk kemoterapi
Memberikan obat oral MST
10 mg
Memberikan
obat
oral
curcuma 100 mg

Total waktu shift


siang
Waktu
yang
dibutuhkan
Rabu, 27 april
2016

45 menit

Mengikuti conference dan


operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif

15 menit

Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference

5 menit

10 menit

5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
3 menit
3 menit
3 menit

24 menit

15 menit
45 menit

24 menit
Mengikuti conference dan
operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif
Memonitor TTV dan keadaan
umum pasien

5 menit

15 menit
10 menit

5 menit

Mendengarkan keluhan pasien


Mengkaji nyeri pada pasien
Menciptakan
lingkungan
nyaman untuk pasien
Menganjurkan relaksasi napas
dalam dan berdzikir
Memberikan obat oral MST
10 mg
Memberikan
obat
oral
curcuma 100 mg

5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
3 menit
2 menit
Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference

Total waktu shift


pagi
Waktu
yang
dibutuhkan
Kamis, 28 april
2016

22 menit

5 menit
15 menit
45 menit

22 menit
Mengikuti conference dan
operan keperawatan
Keliling
ke
pasien
menjelaskan
pergantian
shif
Memonitor TTV dan keadaan
umum pasien
Mendengarkan keluhan pasien
Mengkaji nyeri pada pasien
Memberikan
lingkungan
nyaman
Memeberikan edukasi tentang
tindakan kemoterapi
Menganjurkan relaksasi napas
dalam dan berdzikir
Melakukan
persiapan
kemoterapi
Memberikan obat oral MST

5 menit
3 menit
3 menit
2 menit
4 menit
2 menit
4 menit
3 menit

15 menit
10 menit

10 mg
Memberikan
obat
curcuma 100 mg

oral

2 menit
Mendokumentasikan
implementasi dan hasil/
evaluasi keperawatan
Mengikuti pre dan post
conference

Total waktu shift


pagi
Waktu
yang
dibutuhkan

28 menit

5 menit
15 menit
45 menit

28 menit

Lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan asuhan keperawatan untuk 1 pasien selama shift perawat menurut doglas
Shift

Kebutuhan waktu perawatan


minimal

Kebutuhan waktu perawatan


maksimal

Pagi

0,17
x (1 x 60 menit )=26,84 menit
0,38

0,17
x (2 x 60 menit )=53,68 menit
0,38

Siang

0,14
x ( 1 x 60 menit )=22,10 menit
0,38

0,14
x ( 2 x 60 menit ) =44,21 menit
0,38

Malam

0,07
x (1 x 60 menit )=11.05 menit
0,38

0,07
x (2 x 60 menit )=22,10 menit
0,38
Kesimpulan:

Hari

Kebutuhan waktu perawatan


minsimal
Pagi
Siang
Malem

Waktu yang di habiskan

Hasil

26,84

35

>

26,84

33

>

26,84

24

<

26,84

26

sesuai

22,10

23

>

22,10

22

sesuai

22,10

24

>

26,84

22

<

26,84

28

>

Keterangan:
Rata-rata perawatan klien sesuai dengan teori douglas yang menjelaskan bahwa waktu perawatan pada klien ketergantungan minimal
antara 1 2 jam atau 60 120 menit/ hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perawatan yang diberikan kepada Tn.R di ruangan dahlia
2 telah sesuai dengan waktu perawatan kebutuhan minimal yang ditetapkan oleh douglas
h. Kebutuhan Logistic pada Pasien
Kebuthan Logistik selama pengelolaan (9 hari pengelolaan)adalah sebagai berikut :

No
1.
2.
3.
4.
5.

8.

Jenis Logistik

Rincian

Biaya kamar/ hari


Administrasi
Gelang pasien
Administrasi rawat
inap
Transfer
Administrasi
Pemeriksaan darah
Laboratorium
rutin
Dispo 5 cc
Transfer
Administrasi
Laboratorium
Pemeriksaan HBs Ag
CT BT

11.
12.
14.

17.
18.

Transfer UGD
Transfer
Laboratorium
Transfer
Laboratorium

Administrasi
Urine rutin
Administrasi
Pemeriksaan Ureum
Pemeriksaan
Kreatinin

Asuhan
keperawatan/hari
Transfer apotik

23.
24.
25.

Transfer radiologi
Injeksi/hari
Visite
dokter
spesialis

26.

Advis dokter
telephone

per

RL
Ceftriaxon 1 gr
Omerazole 20 mg
MST 10 mg
Curcuma 100 mg
Administrasi

Penggunaan (tanggal)
20
21
22
23
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v

Quantity
24
v
v

v
v

25

26

27

28
5
5
1
1
1

v
v

v
v
v
v
v
v
v
v

1
1
1
1
1
1

v
v
v
v
v

v
v
v
v
v

v
v
v
v
v

v
v
v
v
v

v
v

v
v

v
v
v
v
v
v
v

v
v

6 pcs
5 tab
10 amp
11
11
1
5
3

Jumlah

i. Diskusi Dan Evaluasi Berdasarkan Kebutuhan Pasien


Kebutuhan edukasi yang dibutuhkan selama perawatan yaitu :
1. Hak dan kewajiban pasien
Hak Pasien
Hak pasien adalah hak- hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai
pasien.
a)

Pasien berhak mendapatkan informasi mengenaitata tertib dan v

b)

peraturan yang berlaku di Rumah Sakit


Pasien berhak mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban v

c)

pasien
Pasien berhak mendapatkan informasi yang manusiawi, adil, jujur v

d)

tanpa ada diskriminasi


Pasien berhak mendapatkan pelayanan kesehatanyang bermutu v

e)

sesuai standar profesi dan standar operasional


Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien v

f)

sehingga terhindar dari kerugian fisik dan material


Pasien berhak mengajukan pengaduan tentang kualitas pelayanan v

g)

yang didapatkan
Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan v

h)

keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit


Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya v
kepada dokter lain yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di

i)

dalam maupun di luar Rumah Sakit


Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang v

j)

dideritanya termasuk data- data medisnya


Pasien berhak mendapatkan informasi meliputi diagnosa dan tata v
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan
medis, resiko, dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis

k)

terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biayapengobatan


Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolekatas tindakan v

l)
m)

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit di deritanya


Pasien berhak didampingi keluarga dalam keadaan kritis
v
Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang v

n)

dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lain


Pasien berhak mendapatkan keamanandan keselamatan dirinya v

o)

selama dalam perawatan di Rumah Sakit


Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku v

p)

Rumah Sakit terhadap dirinya


Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang sesuai v

q)

dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya


Pasien berhak menggugat dan/ atau menuntut Rumah Sakit apabila v
Rumah Sakitdiduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai

r)

dengan standar baik secara perdata maupun pidana


Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak v
sesuaidengan standar pelayanan melalui media catak dan elektronika
sesuai denganketentuan peraturan perundang- undangan

Kewajiban Pasien
a)

Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan v

b)

dan tata tertib Rumah Sakit


Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan v

c)

perawat dalam pengobatannya


Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan v
selengkapnya tenang penyakityang dideritanya kepada dokter yang

d)

merawat
Pasien dan atau penanggungannya berkewajiban untuk melunasi v

e)

semua biaya atas jasa pelayanan Rumah Sakit/ dokter


Pasien dan atau penanggung-jawabanya berkewajiban memenuhi v
hal- hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya

2. Airway Patency
Tn.R mengeluhkan kepada perawat bahwa dadanya sesak, sesak akan
bertambah jika di gunakan beraktifitas dan tidur dengan keadaan datar.
Tidakan perawat ketika mendapat keluhan seperti itu adalah
menganjurkan pasien untuk tidak banyak beraktifitas terlebih dahulu
dan mengatur posisi semi fowler pada pasien dengan tujuan
memudahkan oksigen masuk dalam paru-paru sehingga pasien tidak
kesusahan dalam bernafas dan memasang O2 3 liter/menit.

j. Proses Discharge Planning (Pengkajian Kebutuhan Asuhan Keperawatan


Sejak Pasien Datang, Selama di Rumah Sakit, akan Pulang) Termasuk
Pemulangan Pasien dan Penjelasan Kartu Control Pasien.
Saat Masuk Rumah Sakit
Masuk rumah sakit
29 Maret 2016 jam 12.45 WIB
Alasan masuk rumah sakit Waktu pasien menjalani hemodialisa 3 jam pasien
mengalami sesak nafas dan jantung berdebar-debar
Diagnosa medis
CKD
Estimasi/rencana tanggal
-kepulangan
Keterangan Rencana Kepulangan
Pengaruh rawat inap terhadap:
- Pasien dan keluarga pasien : ya, pasien dan keluarga khawatir akan kondisi
kesehatan
- Pekerjaan/sekolah : ya, pekerjaan ditinggal karena menjalani rawat inap
- Keuangan : tidak, mengikuti jaminan kesehatan BPJS
2
Antisipasi terhadap masalah saat pulang : tidak
3
Bantuan diperlukan dalam hal: menyiapkan makan, menyiapkan obat dan
edukasi kesehatan
4
Adakah yang membantu keperluan diatas : ya, keluarga pasien
5
Apakah pasien tinggal sendiri setelah keluar dari rumah sakit : tidak,
tinggal bersama keluarga
6
Apakah pasien menggunakan alat bantu medis di rumah setelah keluar dari
rumah sakit? (cateter, NGT, doule lumen, oksigen, dll): tidak
7
Apakah pasien memerlukan alat bantu stelah keluar dari rumah sakit?
(tongkat, walker, kursi roda, dll) : tidak
8
Apakah pasien memerlukan bantuan/perawatan khusus dirumah setelah
keluar dari rumah sakit? (homecare, home visit) :tidak
9
Apakah pasien bermasalah dalam memenuhi kebutuhan pribadinya setelah
keluar dari rumah sakit? (makan,minum,BAB/BAK,dll): tidak
10 Apakah pasien memiliki nyeri kronis dan kelelahan setelah keluar dari
rumah sakit? : tidak
11 Apakah pasien dan keluarga memerlukan edukasi kesehatan setelah keluar
dari rumah sakit? (obat-obatan, efek samping, nyeri, diit, mencari
pertolongan, foloow up) : ya, mengedukasi pasien dan keluarga
12 Apakah pasien dan keluarga perlu ketrampilan khusus setelah keluar dari
rumah sakit? (perawatan luka, injeksi, dll) : tidak
1

k. Hambatan dan Pendukung Proses Keperawatan Secara Manajerial


1. Metode pemberian asuhan keperawatan

Metode pemberian asuhan keperawatan pada Tn.R adalah perawat


primer meskipun terdapat metode TIM tetapi belum berfungsi secara
maksimal. Penerapan metode asuhan keperawatan di ruang dahlia 2
antara lain sebagai berkut :
a) Shift pagi
1) Katim membuat rencana intervensi keperawatan
2) Metode penugasan yang dilakukan meliputi arahan ketua
tim kepada anggota tim untuk melaksanakan program
yang telah direncanakan baik tindakan mandiri maupun
kolaboratif.
3) Anggota tim mengimplementasikan tindakan keperawatan
yang telah didelegasikan oleh katim.
4) Anggota tim mendokumentasikan tindakan dan evaluasi
dari tindakan keperawatan yang dilakukan
5) Katim mendampingi dokter pada saat visitasi.
b) Shift siang
1) Anggota tim membuat rencana intervensi keperawatan
2) Anggota tim mengimplementasikan tindakan keperawatan
yang telah direncanakan.
3) Anggota tim memberikan mendokumentasikan tindakan
dan evaluasi dari tindakan keperawatan yang dilakukan
c) Shift malam
1) Anggota tim membuat rencana intervensi keperawatan
2) Anggota tim mengimplementasikan tindakan keperawatan
yang telah direncanakan.
3) Anggota tim memberikan mendokumentasikan tindakan
dan evaluasi dari tindakan keperawatan yang dilakukan
2. Dokumentasi keperawatan
a. Dokumentasi
Metode pemberian

asuhan

keperawatan

adalah

catatan

perkembangan (Progress Notes) yang berisikan perkembangan/


kemajuan dari setiap masalah yang telah dilakukan tindakan, dan
disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan
catatan perkembangan pada lembar yang sama. Acuan progres
note yang digunakan yaitu dokumentasi SOAP (Subyektif data,

Obyektif data, Analisis/ Assesment dan Plan). Proses ini dimulai


waktu pasien masuk dan data pengkajian, diagnosa, rencana
intervensi keperawatan dilakukan setiap pergantian shift yaitu 7-8
jam. Intervensi yang dilakukan dicatat rutin dalam kolom catatan
perkembangan.
pencatatan
pasien

Catatan

perkembangan

digunakan

untuk

intervensi keperawatan yang spesifik dan respon

setelah

dilakukan

intervensi

keperawatan.

catatan

perkembangan juga digunakan dalam pergantian shift dengan


tujuan untuk memudahkan evaluasi dalam melihat keadaan
pasien.
b. Penugasan di ruangan di luar tindakan keperawatan untuk
kelolaan pasien berupa :
1) Mengantar dan mengambil resep tambahan ke apotik dalam
waktu 5 menit.
2) Menyiapkan dan mengganti bad making dalam waktu 5 menit.
Alat alat yang dibutuhkan berupa sprey, sarung bantal dan
selimut tiap hari senin dan kamis.
c. Komunikasi antar anggota tim

yang

berkaitan

dengan

perkembangan kondisi pasien dilakukan saat operan (timbang


terima).
Operan dilakukan setiap pergantian shift (pagi, siang, malam).
Operan dilakukan secara berkelompok. Operan juga dilakukan
dengan berkeliling ke kamar pasien dan memberikan penjelasan
kepada pasien mengenai operan jaga dan perawat penanggung
jawab pada shift selanjutnya. Persiapan yang diperlukan saat
melakukan operan adalah rekam medis pasien dan dijelaskan
dengan format SOAP, catatan perkembangan pasien (hasil TTV),
catatan program dan terapi obat.
l. Survei Kepuasan Pasien dan Keluarga
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari format penilaian kepuasan pasien
yang diberikan kepada Tn.R dapat diketahui bahwa nilai yang diberikan
adalah 3,8. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasien puas dengan pelayanan
yang telah diberikan (Lembar kepuasan pasien terlampir).

m. Komunikasi Interpersonal
Kebutuhan interpersonal yang dibutuhkan pasien yaitu komunikasi kepada
dokter spesialis dan ahli gizi:
1. Advise yang diberikan oleh dokter
9 april 2016
infus RL 12 tetes/menit, injeksi ranitidin 25 mg 2x1 melalui IV,
meloxicam 15 mg 2x1, spironolacton 2 mg 1x1, OBH sirup 3x1,
furosemide 25 mg 1x1, amlodypin 5 mg1x1
2. Advise dari ahli gizi 9 april 2016: makanan pokok, hewani, nabati, sayur,
dan buah
n. Hambatan/Tantangan, Factor Pendukung dan Solusi Penyelesaian dalam
Pengelolaan Pasien

1. Pemberian Asuhan Keperawatan


a) Hambatan/ Tantangan
Pemberian edukasi dan anjuran yang di lakukan pada pasien dan
keluarga mengenai penyakit yang di derita pasien belum dapat di
lakukan dengan maksimal di karenakan dari pihak pasien merupakan
lansia dengan usia 40 tahun dengan daya ingat mulai menurun dan dari
pihak keluarga yaitu anak laki- laki pasien berusia 51 tahun memiliki
riwayat gangguan jiwa.
b) Faktor Pendukung
SOP edukasi kepada pasien sudah tersedia di Dahlia 2 dengan adanya
dokumentasi ceklist orientasi pasien baru.
c) Solusi
Pemberian edukasi sebaiknya dilakukan dengan bahasa dan penjelasan
yang mudah di terima oleh pasien dan keluarga.Sebagain pengingat dan
pengawas untuk pasien sebaiknya di lakukan kepada keluarga dengan
kesehatan mental yang baik dan tidak dalam masa perawatan dengan
gangguan jiwa karena dikhawatirkan akan terjadi masalah dalam
perbedaan persepsi dan apabila terjadi kekambuhan gangguan jiwa pada

keluarga maka peran pengawas dan pengingat bagi pasien tidak dapat
berfungsi dengan baik mengingat Tn.R mulai mengalami penurunan
daya ingat.
2. Metode penulisan Asuhan keperawatan.
a) Hambatan/tantangan
Pasien terlihat bingung dengan keluhan yang dirasakan ketika perawat
mengkaji keadaannya, pasien tidak bisa menyatakan sesaknya
bertambah, berkurang, atau sama.
b) Faktor pendukung.
Pemeriksaan airway, breating dan circulation terhadap Tn.R pada hari
pertamaditemukan suara wheezing dan berangsur- angsur membaik
hingga tidak terdengar kembali dihari sebelum pasien pulang.

c) Solusi
Pemantauan untuk keluhan yang dirasakan oleh Tn.R perlu dilakukan
pemeriksaan primer dan sekunder. Pemeriksaan primer berupa airway,
breating dan circulation sedangkan pemeriksaan sekunder berupa
aktivitas/istirahat, eliminasi, makan/ cairan, nyeri/kenyamanan dan
neurosensori untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat sehingga
menghasilkan

intervensi

keperawatan

dan

keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

pendokumentasian

FORMAT KEPUASAN PASIEN


Tanggal

Pasien (Tn.R) :
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Komponen
Memberikan pelayanan
sesuai yang diinginkan
Melakukan
tindakan
secara baik
Menjelaskan
prosedur
sebelum
melakukan
tindakan
Melakukan
tindakan
secara benar dan tepat
Mendatangi pasien segera
setelah dipanggil
Melakukan komunikasi
secra sopan dan baik
Berpakaian rapi setiap
dinas
Memberikan kenyamanan
selama dirawat
Sering mendatangi pasien
untuk
memberikan
perawatan
Pasien merasa nyaman
dan tenanang setiap akan

Nilai
1

Total
2

dilakukan tindakan oleh


mahasiswa
Total

KETERANGAN:
1: Bila Kurang
2: Bila Cukup
3: Bila Baik
4: Bila Sangat Baik
Semarang, 29 April 2016
Keluarga/Pasien

(Tn.R)

You might also like