You are on page 1of 24

Anatomi dan Fisiologi Payudara

A. Anatomi Payudara
Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki laki dan
perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda
kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ yang indah dan
menarik. Lebih dari itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya maka
organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena Air Susu Ibu ( ASI ) adalah
makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan bulan pertama kehidupan.
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot
dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia
mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat
hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
1. Korpus dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan
pembuluh darah.
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian Lobulus, yaitu kumpulan dari
alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
2. Kalang Payudara ( Areola Mammae )
Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh
penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari
corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan
berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya lebih gelap. Selama
kehamilan warna akan menjadi lebih gelap dan wama ini akan menetap untuk
selanjutnya, jadi tidak kembali lagi seperti warna asli semula.
Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari montgomery yang
membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan. Kelenjar lemak ini akan
menghasilkan suatu bahan dan dapat melicinkan kalang payudara selama menyusui. Di

kalang payudara terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air
susu.
3. Papilla ( Putting Susu).
Terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran
payudara maka letaknya akan bervariasi. Pada tempat ini terdapat lubang lubang kecil
yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung ujung serat saraf, pembuluh
darah, pembuluh getah bening, serat serat otot polos yang tersusun secara sirkuler
sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan
putting susu ereksi, sedangkan serat serat otot yang longitudinal akan menarik kembali
putting susu tersebut. Payudara terdiri dari 15 25 lobus. Masing masing lobulus terdiri
dari 20 40 lobulus. Selanjutnya masing masing lobulus terdiri dari 10 100 alveoli dan
masing masing dihubungkan dengan saluran air susu ( sistem duktus ) sehingga
merupakan suatu pohon.
Puting susu dapat pula menjadi tegak bukan sebagai hasil dari beberapa bentuk
perangsangan seksual yang alami dan puting susu seorang wanita mungkin tidak
menjadi tegak ketika ia terangsang secara seksual. Pada daerah areola terdapat
beberapa minyak yang dihasilkan oleh kelenjar Montgomery. Kelenjar ini dapat berbentuk
gelombang-gelombang naik dan sensitif terhadap siklus menstruasi seorang wanita.
Kelenjar ini bekerja untuk melindungi dan meminyaki puting susu selama menyusui.
Beberapa puting susu menonjol ke dalam atau rata dengan permukaan payudara.
Keadaaan tersebut kemudian ditunjukkan sebagai puting susu terbalik dan tidak satu pun
dari keadaan tersebut yang memperlihatkan kemampuan seorang wanita untuk
menyusui, yang berdampak negatif
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan
terbenam (inverted).
B. Fisiologi payudara
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama
ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke
klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron yang
diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang
dan timbulnya asinus.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari
kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan
yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin
dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras
kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang.

Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi
besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus
baru.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh
sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.
(Samsuhidajat, 1997, hal : 534-535)
2.2. Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI
Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang pemberian ASI.
Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan mencegah
masalah-masalah umum terjadi.
Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah :
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibunya.
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan
1. Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam
pertama.
Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu
dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini. Hal ini merupakan peristiwa penting,
dimana bayi dapat melakukan kontak kulit langsung dengan ibunya dengan tujuan dapat
memberikan kehangatan. Selain itu, dapat membangkitkan hubungan/ ikatan antara ibu
dan bayi. Pemberian ASI seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30
menit setelah lahir.
2. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah
umum yang timbul.
Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar. Perawatan payudara
dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutup kemungkinan perawatan payudara
sebelum hamil sudah mulai dilakukan. Sebelum menyentuh puting susu, pastikan tangan
ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum menyusui. Kebersihan payudara paling tidak
dilakukan minimal satu kali dalam sehari, dan tidak diperkenankan mengoleskan krim,
minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susunya.
3. Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
Membantu ibu segera untuk menyusui bayinya setelah lahir sangatlah penting. Semakin
sering bayi menghisap puting susu ibu, maka pengeluaran ASI juga semakin lancar. Hal
ini disebabkan, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk segera
mengeluarkan hormon oksitosin yang bekerja merangsang otot polos untuk memeras
ASI. Pemberian ASI tidak terlepas dengan teknik atau posisi ibu dalam menyusui.
Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :

Posisi berbaring miring


Posisi duduk
Posisi ibu tidur telentang
Posisi berbaring miring
Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam keadaan lelah atau nyeri.
Posisi duduk
Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk memberikan topangan
pada/ sandaran pada punggung ibu dalam posisi tegak lurus (90 derajat) terhadap
pangkuannya. Posisi ini dapat dilakukan dengan bersila di atas tempat tidur atau lantai,
ataupun duduk di kursi.
Tidur telentang
Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi ini juga dapat
dilakukan oleh ibu. Posisi bayi berada di atas dada ibu diantara payudara ibu.
Tanda-tanda bayi bahwa telah berada pada posisi yang baik pada payudara antara lain:
a) Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu;
b) Mulut dan dagu bayi berdekatan dengan payudara;
c) Areola tidak akan tampak jelas;
d) Bayi akan melakukan hisapan lamban dan dalam, dan menelan ASInya;
e) Bayi terlihat senang dan tenang;
f) Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudaranya.
4. Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung adalah merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang
baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam ruangan selama
24 jam penuh. Manfaat rawat gabung dalam proses laktasi dapat dilihat dari aspek fisik,
fisiologis, psikologis, edukatif, ekonomi maupun medis.
Aspek fisik
Kedekatan ibu dengan bayinya dapat mempermudah bayi menyusu setiap saat, tanpa
terjadwal (nir-jadwal). Dengan demikian, semakin sering bayi menyusu maka ASI segera
keluar.
Aspek fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering disusui. Sehingga bayi
mendapat nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks oksitosin yang ditimbulkan dari
proses menyusui akan membantu involusio uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh
refleks prolaktin. Selain itu, berbagai penelitian menyatakan bahwa dengan ASI eksklusif
dapat menjarangkan kehamilan atau dapat digunakan sebagai KB alami.
Aspek psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan batin antara ibu dan bayi atau proses lekat
(early infant mother bounding). Hal ini disebabkan oleh adanya sentuhan badaniah ibu
dan bayi. Kehangatan tubuh ibu memberikan stimulasi mental yang diperlukan bayi,

sehingga mempengaruhi kelanjutan perkembangan psikologis bayi. Ibu yang dapat


memberikan ASI secara eksklusif, merupakan kepuasan tersendiri.
Aspek edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara merawat bayi dan
merawat dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat inilah, dorongan suami dan
keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu.
Aspek ekonomi
Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu maupun keluarga, tetapi juga
untuk rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini merupakan suatu penghematan dalam
pembelian susu buatan dan peralatan lain yang dibutuhkan.
Aspek medis
Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Selain itu, ibu
dapat melihat perubahan fisik atau perilaku bayinya yang menyimpang dengan cepat.
Sehingga dapat segera menanyakan kepada petugas kesehatan sekiranya ada hal-hal
yang dianggap tidak wajar.
5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
Pemberian ASI sebaiknya sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesuai
dengan keinginannya (on demand). Bayi dapat menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang
baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi berikutnya.
6. Memberikan kolustrum dan ASI saja.
ASI dan kolustrum merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. Kandungan dan
komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing. ASI
dari ibu yang melahirkan prematur sesuai dengan kebutuhan prematur dan juga
sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan maka sesuai dengan
kebutuhan bayi cukup bulan juga.
7. Menghindari susu botol dan dot empeng.
Pemberian susu dengan botol dan kempengan dapat membuat bayi bingung puting dan
menolak menyusu atau hisapan bayi kurang baik. Hal ini disebabkan, mekanisme
menghisap dari puting susu ibu dengan botol jauh berbeda.
2.3. Proses laktasi
Pengertian Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI.
Pengaruh Hormonal
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun hormon-hormon yang
berperan adalah :
Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Tingkat

progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi
produksi secara besar-besaran.
Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen
menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap
menyusui. Sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen,
karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI.
Follicle stimulating hormone (FSH)
Luteinizing hormone (LH)
Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.
Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan
setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain itu, pasca melahirkan, oksitosin
juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran
susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.
Human placental lactogen (HPL): Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan
banyak HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum
melahirkan.
Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI. Namun, ASI
bisa juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).
Proses Pembentukan Laktogen
Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:
Laktogenesis I
Laktogenesis II
Laktogenesis III
Laktogenesis I
Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase
terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan
kental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga mencegah produksi ASI.
Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan
masalah medis. Hal ini juga bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi
ASI.
Laktogenesis II
Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar hormon
progesteron, esterogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini
menyebabkan produksi ASI besar-besaran. Apabila payudara dirangsang, level prolaktin
dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke
level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi
sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu
sendiri. Penelitian mengemukakan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila

produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin
rendah saat payudara terasa penuh. Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan
kortisol, juga terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui.
Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40
jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh
sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI
sebenarnya tidak langsung keluar setelah melahirkan. Kolostrum dikonsumsi bayi
sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang
tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA),
yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki
bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua minggu pertama setelah
melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.
Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa
hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin
dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI
banyak. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara
menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI
sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga
seberapa sering payudara dikosongkan.
Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:
Kurang sering menyusui atau memerah payudara
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut
dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
Jaringan payudara hipoplastik
Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
Kurangnya gizi ibu
2.4. Manfaat Pemberian ASI
Manfaat Pemberian ASI Bagi Ibu, yaitu:
Saat menyusui,tanpa disadari ibu melapaskan hormone prolaktin,yaitu hormonyang
menghasilkan kedamaian.Sehingga membuat ibu merasa lebih santai.
Selain prolaktin juga menghasilkan hormone oksitosin,hormone yang mengakibatkan
perasaan kasih sayang dan hubungan emosional antara ibu dengan bayinya. Di samping
kepuasan emosional,menyusui memberikan keuntungan kesehatan bagi ibu. Hormon
oksitosin berfungsi mengembalikan uterus ke ukuran normal dengan lebih cepat dan
mencegah pendarahan pasca melahirkan. Para ahli menyatakan bahwa menyusui dapat
mengurangi resiko timbulnya kanker ovarium dan kanker payudara di masa yang akan

datang. Menyusui secara ekslusif bisa menunda kembalinya masa menstruasi ibu
sehinggamerupakan kontrasepsi alami. Menyusui lebih praktis ekonomis dan menghemat
waktu. Saat menyusui,merupakan saat yang kerap dimanfaatkan oleh ibu untuk
mempercepat hubungan emosional antara ibu dan bayi. Mengurus bayi,termasuk
menyusui,membutuhkan kalori yang banyak.sehingga mempercepat proses penerunan
berat badan. Menyusui bisa membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang setelah
menyapih,sehingga melindungi anda dari osteoporosis dan keretakan tulang pada usia
tua.
Manfaat Pemberian ASI untuk Bayi, yaitu:
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama
pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung
semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6
bulan pertama kehidupannya
Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi,
perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi,
akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat
ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang
terbaik untuk sapi
Komposisi ASI ideal untuk bayi
Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan
alergi
Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu
tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi
sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah
bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi
kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril
dan suhu susu yang pas
Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan
antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi
kemapanan emosi si anak di masa depan.
Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat
mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI
akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan

berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.


Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS
(kematian mendadak pada bayi), eksim, Chrons disease, dan Ulcerative Colitis.
IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada
tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin
lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui,
eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa
aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi.
Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik
dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.
2.5. Komposisi Zat dalam ASI
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus
diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan
alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari:
1. LAKTOSA
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber
energi . Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan
dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan
magnesium di masa pertumbuhan bayi.
2. LEMAK
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta
berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen
asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh
tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak
bayi.
3. OLIGOSAKARIDA
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti
meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan
bayi.
4. PROTEIN
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur
otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin
merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.

Komposisi zat utama dalam ASI:


1. Laktosa- 7gr/100ml.
2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan PASI
Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu) memiliki
komposisi yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada
ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit
kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada
minggu pertama.
Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI
Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu) memiliki
komposisi yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada
ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit
kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada
minggu pertama.
Karbohidrat
Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap hari
menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI
adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini
menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum
PASI. Dengan demikian pemberian ASI akan semakin sukses.
Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel syaraf
otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf. Selain itu karhidrat memudahkan
penyerapan kalsium mempertahankan factor bifidus di dalam usus (faktor yang
menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik
bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan mempercepat pengeluaran kolostrum
sebagai antibody bayi
Protein
Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI
sangat cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem
pencernan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein
adalam ASI adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80.
Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem
pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar
diabsorpsi. Hal ini yang memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi
dengan feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar

diserap bila bayi diberikan PASI.


Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak
dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara
otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan 10
menit kemudian, Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan
terus berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis
lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel
jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase.
Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim
akan mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit
menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah
asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandinganya dengan PASI yaitu 6:1. Asam
linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi
untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi.
Mineral
ASI megandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa
mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI
merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak
dipengaruhi oleh diet ibu.
Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat
diserap. Hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta menganggu keseimbangan
dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga
mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena
obstipasi atau ganguan metabolisme.
Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6
bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk
vitamin K.
2.6. Upaya Memperbanyak ASI
Cara meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
Melakukan persiapan menyusui saat ibu sedang hamil.
Susuilah bayi segera setalah bayi lahir.
Susuilah bayi sesering mungkin. Semakin sering bayi menghisap puting susu, semakin
banyak ASI yang keluar.
Susuilah bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara bergantian pada setiap
kali menyusui.

Jangan memberikan makanan dan minuman lain selain ASI sampai dengan usia bayi 4
bulan.
Tips Memperbanyak ASI
Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau
menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya
based on demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta
(disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.
Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Bahasan ini masih terkait dg
point di atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
Yang tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi psikologis ibu
menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, >
80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor
psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran duh ASI peras saya cukup gak ya? maka pada
saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin
(produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Relaks saja ya bu.
Disini sebetulnya peran besar sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
Mendukung bisa dengan berbagai cara mulai dari menyemangati istri hingga hal2 lain
spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya,
dsbnya.
Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa
ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu
formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin
tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian
susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada
ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu
formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
Hindari penggunaan DOT, empeng, Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa
(ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot !
Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple
confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu
dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap disekitar
puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung
dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau
menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar.
Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.
Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik
laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.

Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.


Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat
& air dingin bergantian.
Agar ASI lancar di awal masa menyusui (Diterjemahkan Luluk dari artikel How to Get
Your Milk Supply Off to a Good Start). Idealnya proses menyusui dapat segera dilakukan
begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada
ibunya di 20 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh
obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan.
Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan bawaan
utk melakukan proses latch-on (proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut bayi
hingga ia dapat mengunci dan menyusu dg baik) dan menyusu dengan baik. Riset
menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir,
akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu
kurang dari 50 menit.
Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tsb dilakukan akan membuat bayi kehilangan
kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk menyusu pada
ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan. Oleh karena itu,
pastikan bahwa bayi mendapatkan kesempatan utk melakukan proses inisiasi menyusui
paling tidak satu jam pertama setelah ia lahir. Hal ini akan menunjang proses lancarnya
ASI di kemudian hari.
Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi
nampak tidak dapat latch on dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh
epidural atau anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa
jenis anastesi mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya,
juga meningkatnya temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi. Namun perlu dipahami
bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir bukan akhir dari segalanya. Segera
minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi sulit menyusui atau melakukan latch on.
Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi. Selanjutnya, semakin seringnya bayi
disusui makin meningkatkan reseptor hormon prolaktin. Jika menyusui di jam-jam
pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik berikutnya adalah memerah
ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi dapat
menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan
meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi. Jika ibu
melahirkan di RS atau di klinik melahirkan, biasanya disediakan breastpump
elektrik dan ibu butuh bantuan menggunakannya. Perawat, konsultan laktasi ataupun
bidan dapat membantu ibu dalam menggunakan alat tsb.
Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat berduaan
dan terciptanya bonding antara ibu dan bayi. Meskpun tidak mudah membuat suasana

spt it di RS, namun adanya dukungan, support dan kenyamanan akan membantu ibu
dalam proses makin lancarnya produksi ASI.
2.7. ASI Eksklusif
A. Pengertian ASI Eksklusif
Asi ekslusif adalah pemberian Air Susu Ibu saja ( tanpa makanan / minuman pendampg
termasuk air putih maupun susu formula ) selama enam bulan, untuk kemudian
diteruskan hingga 2 tahun atau lebih , dan setelah enam bulan baru didampingi dengan
makanan / minuman pendamping ASI ( MPASI ) sesuai perkembangan pencernaan anak.
B. Manfaat ASI Eksulsif
Mengandung semua yang dibutuhkan bagi pertumbuhan balita yang sehat Tidak hanya
mengandung zat gizi dan non zat gizi yang penting, tetapi juga mengandung enzim
penyerapnya sehingga semua ASI dengan mudah diserap seluruhnya oleh bayi. Hal inilah
yang membuat bayi ASI Ekslusif mudah Lapar dan sering menyusu.
Memberikan kekebalan dan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama
diare.
Bayi ASI lebih siaga, percaya diri dan stabil dibandingkan bayi tanpa ASI
Dengan menyusui terjalinnya ikatan kasih saying yang kuat antara bayi dan ibu, dan
membuat keduannya merasa aman dan bahagia.
Hemat, praktis dan ramah lingkungan, karena mengurangi sampah dari kaleng atau
dus.
Mengurangi kemungkinan terkena kanker.
Membantu Ibu untuk pemulihkan uterus, pendarahan dan efek kontraseptis
Dan lain lain.
C. Prinsip pemberian ASI
Susui bayi segera dalam 30 60 menit setelah lahir.
Semakin sering menyusui semakin banyak ASI keluar, Produksi ASI = Demand on
Supplai.
Pemberian makanan dan minuman lain akan mengurangi jumlah ASI.
Ibu dapat menyusui dan mempunyai cukup ASI untuk bayinya. Oleh karena itu perlu
mengetahui cara menyusui yang benar.
D. Kendala kendala pemberian ASI Ekslusif
Kurang dimengertinya konsep dan pentingnya ASI Ekslusif baik bagi para ibu maupun
tenaga kesehatan.
Adanya pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara akan berubah.
Kurangnya waktu bagi wanita pekerja untuk memberikan ASI secara langsung.
Tidak adanya sarana dan prasarana penunjang untuk memerah ASI dan tempat
penyimpanan ASI di perusahaan tempat ibu bekerja.
Adanya pelanggaran cara cara promosi tertentu yang dapat menyesatkan para ibu

untuk mempercayai bahwa susu formula dan makanan pendamping tersebut sama
baiknya dengan ASI.
E. Upaya pemerintah untuk mendukung pemberian ASI Eksulsif
Dikarenakan Promosi Susu Formula dan MPASI lainnya lebih gencar dibandingkan dengan
promosi ASI Eklusif ini sendiri, maka program ASI Ekslusif ini kurang berjalan. Dan untuk
mengatur promosi Susu Formula dan MPASI serta melindungi dan mendorong
peningkatan pemberian ASI, Menteri Kesehatan menerbitkan Kepmenkes No
237/MENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti ASI ( MPASI ) dan Kepmenkes No.
450 tahun 2004 tentang ASI Ekslusif.
Namun Kepmenkes ini masih kurang mempunyai hasil dan hukum positif yang dapat
memberikan sanksi perdata dan atau pidana terhadap pelanggarnya tetapi hanya berupa
sanksi administrative saja, untuk itu perlu dibuatnya peraturan yang lebih tinggi dari
Kepmenkes ini agar mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat lagi.
Apalagi sesuai dengan pengamatan YLKI, di Indonesia terjadi banyak pelanggaran
promosi Susu Formula dan MPASI baik disekitar pelayanan kesehatan maupun di tempat
umum lainnya. Jika ini dibiarkan terus tentunya hal ini akan membuat masyarakat
mendapatkan informasi yang tidak imbang bahkan cenderung menyesatkan.
Sementara itu, Depnaker RI baru memberikan kebijakan untuk perusahaan dapat
memberikan cuti melahirkan selama 3 bulan dengan tujuan memberikan kesempatan
bagi pekerja wanita memulihkan pasca melahirkan sekaligus memberikan kesempatan
bagi ibu pekerja untuk menyusui secara langsung. Namun apabila masa cuti melahirkan
sudah selesai, ibu pekerja harus kembali masuk, dan pada akhirnya mereka menemui
kendala tersendiri dalam upaya memberikan ASI ekslusif terutama bagi perusahaan yang
tidak menyediakan sarana dan prasarana untuk memerah ASI dan menyimpan Asi atau
Tempan Penitipan Anak.
Untuk itu masih banyak Pekerjaan Rumah yang harus dikerjakan oleh semua pihak
baik masyarakat, tenaga kesehatan, serta pemerintah untuk mendukung dan
menyukseskan ASI ekslusif ini.
2.8. Cara Merawat Payudara
Siapapun pasti ingin memiliki payudara yang sehat, indah juga kencang. Namun untuk
mendapatkan semua itu tentunya Anda harus berbuat yang terbaik bagi payudara Anda.
Ini dia tips yang bisa Anda manfaatkan.
Payudara mungkin bisa menjadi aset berharga Anda yang tentunya perlu perawatan
khusus. Karena seiring dengan berkembangnya usia, payudara Anda pun akan
mengalami berbagai masalah. Misalnya pengenduran payudara, menyusutnya kelenjar
susu, stretch mark, melemahnya jaringan ikat penyangga payudara juga elastisitas kulit
payudara yang berkurang. Apalagi setelah proses melahirkan dan menyusui, payudara
Anda mungkin tak lagi terlihat indah seperti sebelumnya.

Namun ada beberapa hal yang patut Anda coba untuk mempertahankan keindahan
payudara Anda. Mulai perawatan dari dalam payudara hingga keluar payudara.
1. Payudara Anda juga perlu nutrisi.
Konsumsi makanan yang seimbang dengan jumlah kalori yang cukup. Sehingga berat
badan yang ideal bisa Anda dapatkan. Dengan berat badan ideal tentunya penampilan
tubuh Anda secara keseluruhan termasuk payudara akan terbentuk dengan alami.
Dengan demikian penampilan Anda pun akan terlihat menarik.
2. Kulit payudara Anda hanya mengandung sedikit kolagen.
Terutama di bagian areola (kulit sekitar puting) dan puting. Oleh karena itu kangan
menggesek payudara dengan benda kasar misalnya scrub atau handuk. Apalagi ketika
seminggu menjelang siklus bulanan. Untuk mengatasi kulit kering gunakan saja
pelembab tanpa pewangi.
3. Olahraga juga bisa menjadi usaha Anda untuk mengembalikan kekencangan
payudara.
Gerakan olahraga yang dilakukan secara teratur akan melatih otot-otot dada. Lakukan
secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Gunakan juga bra yang sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara Anda.
Yang terpenting adalah bra harus nyaman dipakai. Gunakan bra khusus ketika Anda
berolahraga. Sehingga keringat mudah terserap dan payudara tersangga dengan baik.
5. Bedah estetika bisa menjadi pilihan terakhir Anda jika payudara sudah mengalami
permasalahan yang serius bagi Anda.
Bedah ini biasanya dilakukan untuk mengoreksi payudara yang tidak simetris, mengubah
bentuk dan ukuran payudara atau hanya sekedar mengencangkan payudara. Namun jika
bentuk payudara Anda baik-baik saja sebaiknya hindari bedah estetika. Semua orang
diciptakan tidak ada yang sempurna.
Salah satu upaya mengetahui kelainan pada payudara adalah dengan melakukan SADARI
(Periksa Payudara Sendiri). SADARI dapat dilakukan 7-10 hari sesudah menstruasi hari
terakhir. Untuk membantu proses ini, oleskan sedikit minyak zaitun atau busa sabun
mandi di permukaan payudara. Ini akan memperlicin permukaan payudara. Selain itu
tangan menjadi lebih sensitif meraba kemungkinan adanya benjolan di payudara.
Langkah-langkah melakukan SADARI:
a. Dalam posisi berbaring telentang, letakkan tangan kanan di bawah kepala. Letakkan
sebuah bantal kecil di bawah punggung sebelah kanan.
b. Raba seluruh bagian payudara sebelah kanan dengan menggunakan 3 ujung jari
tengah yang dirapatkan.
c. Lakukan gerakan memutar dan tekanan lembut tetapi mantap. Lakukan gerakan ini
mulai dari bagian pinggir searah jarum jam.
d. Ulangi gerakan serupa pada payudara sebelah kiri. Rasakan dan perhatikan dengan

seksama, apabila muncul benjolan yang mencurigakan.


e. Tekan pelan-pelan daerah di sekitar puting. Perhatikan, apakah puting mengeluarkan
cairan yang tidak normal.
f. Dalam posisi berdiri dan lengan lurus ke bawah, teliti kedua payudara di depan cermin.
Perhatikan, bila ada benjolan atau perubahan bentuk payudara.
g. Angkat kedua lengan lurus ke atas. Ulangi langkah di atas.
2.9. Cara Menyusui yang Benar
Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan,
payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjarkelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit . Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk
memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol,
pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak
menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan
bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan
operasi.
Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar.
Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar
dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri
dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu,
tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,
duduk dan berbaring dengan santai
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu,

sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan
ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka
lebar.
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di
bawah puting susu.
Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau
bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
Bayi tampak tenang.
Badan bayi menempel pada perut ibu.
Mulut bayi terbuka lebar.
Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
Puting susu tidak terasa nyeri.
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Kepala bayi agak menengadah.
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri
kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar
ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan
kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam
menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal,
sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja
dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada
malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali
menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui
sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali

menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui
sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak
terlalu ketat.
2.10 Masalah Dalam Pemberian ASI
Suksesnya ASI eksklusif 6 bulan (and beyond, bagusnya sampai 2 th) selain tergantung
dari ibu dan bayi, juga tergantung dari dukungan ayah.karena sangat mendukung dalam
pemberian ASI. Beberapa masalah yang dihadapi dalam pemberian ASI:
Permasalahan dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya
a. Puting susu datar dan terpendam
Cara mangatasinya: Puting susu ditarik-tarik sampai menonjol, kalau perlu dengan
bantuan pompa susu.
b. Puting lecet adan nyeri
Hal ini disebabkan oleh karena posisi menyusui atau cara menghisap yang salah, puting
susu belum meregang (belum siap untuk disusui), dan hisapan bayi sangat kuat. Cara
mengatasinya:
Mulai menyusui pada puting yang tidak sakit. Susui sebelum bayi sangat lapar agar
menghisapnya tidak terlalu kuat
Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan bawah
Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol
Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai menyusui.
Letakkan jari kelingking di sudut bawah
Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui
Biarkan puting kering sebelum memakai BH
Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
Usahakan bayi menghisap sampai kebagian hitam disekitar puting (aerola).
c. Payudara bengkak
Sekitar hari ke 3-4 payudara sering terasa lebih penuh atau tegang disertai rasa nyeri.
Cara mengatasinya:
Susuilah bayi sesuai kebutuhan
Susuilah bayi tanpa dijadwal sesuai kebutuhan
Keluarkan ASI dengan pompa atau manual dengan tangan bila produksi ASI melebihi
kebutuhan bayi
Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air hangat
Lakukan pengurutan mulai dari puting kearah pangkal.
d. Saluran ASI tersumbat
Cara mengatasinya:

Kelurakan ASI dengan tangan/pompa


Kompres air hangat sebelum menyusui, kompres air dingin setelah menyusui
e. Radang payudaraTerjadi pada 1-3 minggu setelah melahirkan. Tanda-tandanya adalah:
Kulit payudara tampak lebih merah.
Payudara mengeras
Nyeri dan berbenjol-benjol
Cara mengatasinya:
Tetap menyusui bayi
Bila disrtai demam dan nyeri dapat diberi obat penurun demam dan menghilangkan
rasa nyeri
Bila belum berhasil segera rujuk ke Puskesmas
Lakukan perawatan payudara secara baik dan teratur
f. Payudara abses
Abses pada payudara disebabkan karena radang payudara. Untuk sementara payudara
yang abses tidak dipakai untuk menyusui. Rujuk ke Puskesmas. Setalah sembuh bayi
dapat menyusui kembali.
g. Produksi ASI kurang
Ibu perlu menjaga ketenangan pikiran
Cukup istirahat dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya
Makanan ibu cukup bergizi
Tingkatkan frekuensi menghisap/menyusui
h. Bingung putting
Bila ibu bekerja atau karena sesuatu hal bayi terpaksa diberikan susu buatan, berikan
dengan sendok, jangan dengan dot susu botol karena menyusui dari dot berlainan
dengan puting ibu. Ini untuk menghindari agar bayi tidak bingung puting.
Mempertahankan dan mempertinggi produksi ASI.
Merawat payudara dan senam payudara. Memperhatikan makanan ibu menyusui. Ibu
menyusui makan lebih banyak dari biasanya dan minum 6-8 gelas sehari. Banyak
istirahat. Menjaga ketenangan pikiran dan mempertinggi rasa percaya diri akan
kemampuan menyusui bayinya. Teruskan menyusui. Hisapan bayi akan merangsang
produksi ASI.
Masalah Pemberian ASI pada Bayi
Walau bayi sudah memiliki refleks menghisap puting ASI ibu sejak lahir, namun pada
awalnya mungkin sulit ia lakukan. Bayi Ibu memang belum terbiasa. Kadang-kadang,
kesulitan pemberian ASI disebabkan oleh faktor medis yang dapat mempengaruhi selera

makan bayi atau proses penyerapan makanan dan nutrisi.


Berikut ini beberapa penyebab kesulitan pemberian ASI dan gejala yang dapat
membantu Ibu mengenalinya.
Kolik
Gejala kolik dapat dilihat dari wajah yang memerah, tangan yang mengepal, dan kaki
yang diangkat-angkat ke arah dada disertai tangisan bayi selama 2-3 jam. Kolik sering
muncul 15 menit setelah minum susu. Tapi bisa juga muncul kapan saja dalam mingguminggu pertama. Kolik itu normal dialami oleh satu di antara empat bayi.
Menangis sebelum minum ASI
Kebanyakan bayi menangis saat ia lapar. Seiring waktu, Ibu akan belajar untuk
membedakan arti tangisan bayi Segera berikan ASI bila tiba saatnya bagi bayi
mendapatkan ASI. Karena perut kecilnya butuh diisi ASI lebih sering walau dalam porsi
sedikit.
Menangis setelah minum ASI
Merawat bayi memang perlu kesabaran. Kalau lapar ia menangis, setelah disusui pun
bisa saja ia menangis juga. Biasanya hal ini terjadi karena ia kolik. Karena itu , bantu ia
bersendawa setelah menyusu.
Cara Menyendawakan Bayi
Bayi digendong, menghadap ke belakang dengan dada bayi diletakkan pada bahu Ibu.
Kepala bayi disangga/ditopang dengan tangan Ibu.
Usap punggung bayi perlahan-lahan sampai bayi sendawa.
Kurang pertambahan berat badan
Penurunan berat badan setelah lahirwajar bagi bayi. tapi sebaiknya upayakan agar
berat badannya berangsur-angsur naik lagi. Pertambahan berat badan tiap bayi berbeda
dan akan naik sesuai perkembangan masing-masing. Bersama dokter, Ibu bisa
memantau pertambahan berat badan bayi Ibu.
Muntah
Cukup normal bila bayi memuntahkan kembali sedikit ASI setelah meminumnya. Ini
disebut gumoh. Tapi jika bayi terus-menerus muntah apalagi dalam jumlah yang banyak,
mungkin bayi Ibu terkena refluks, Dan dalam kasus ini Ibu harus berkonsultasi dengan
dokter anak. Ibu.
Diare
Diare bisa disebabkan oleh virus atau ada masalah dalam pemberian ASI. Jadi lebih baik
berkonsultasi dengan dokter anak Ibu. Jika Ibu khawatir tentang frekwensi buang air
besar bayi , baca artikel kami tentang kotoran bayi.

Masalah kesehatan
Sama seperti kita, tidak enak badan bisa menyebabkan bayi kehilangan selera menyusu.
Misalnya bila flu berat disertai hidung tersumbat, bisa menyebabkan bayi sulit bernafas.
Ia jadi enggan mengatupkan mulutnya untuk menyusu. Penyebab lain adalah alergi
makanan Ini bisa menyebabkan turunnya berat badan karena ia sulit makan.
Masalah pemberian ASI pada Ibu
Memberikan Asi kepada bayi kita merupakan suatu kewajiban. Asi memang sangat
penting untuk bayi kita, mengingat ASI kaya akan zat-zat gizi seimbang, lengkap dan
juga mengandung zat untuk kekebalan/imunitas tubuh bayi. untuk itu, jika kita pengen
mempunyai anak yang sehat, cerdas, kuat & lincah. maka memberikan asi merupakan
kewajiban bagi kita para ibu, tapi tentunya para bapak juga harus perhatian dan
memberikan support bagi sang istri untuk bisa memberikan asi kepada sang buah
hatinya. Tetapi karena berbagai hal, si ibu tidak bisa memberikan asi langsung kepada si
bayi, mungkin karena bekerja. seperti saya contohnya, setiap hari keluar rumah untuk
ikut mencari nafkah bagi keluarga. Banyak sekali para ibu yang lantas memberikan susu
formula kepada anaknya, dengan alasan kepraktisan.padahal dengan asi, anak sehat, ibu
pun bisa hemat. Untuk wanita menyusui yang bekerja, berikut beberapa tips ASI :
Peras/pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar
produksi ASI tetap terjaga.
Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada umumnya
terjadi di pagi hari.
Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Breast pump
sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan
menjadi sulit dibersihkan.
Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang ideal
seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu atau telepon masuk. Di
tempat kerja, mungkin bisa di meeting room yg kosong, toilet, dan lain-lain.
Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya: susu, juice,
decaffeinated tea/coffee, atau sup, disarankan minuman hangat agar membantu
menstimulasi payudara.
Saat memerah ASI, Ibu harus dalam kondisi yang santai (relax). Kondisi psikologis ibu
menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, >
80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor
psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan
berapa banyak ASI yg harus keluar.
Lakukan perawatan payudara : Massage/pemijatan payudara dan kompres air hangat
& air dingin bergantian.
Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi Klinik

Laktasi.
Lama penyimpanan ASI setelah diperah :
Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih dari 4 jam.
Ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. Perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil.
Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan
hari dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari
bahan makanan lain yang ada di lemari es tersebut.
Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil
pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam
container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.
ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan
menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan
dan variasi suhu udara terbesar. Jika kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang
terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa,
maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di
dalamnya.
Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan
Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu (direbus,dikukus atau
bisa dengan memanaskannya pake oven)
Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas atau kaca (saya
memakai botol bekas minuman UC 1000).
Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat (tidak
meleleh jika direndam dalam air panas).
Jangan pakai botol susu berwarna atau bergambar, karena ada kemungkinan catnya
meleleh jika terkena panas.
Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI, dengan
mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot. Karena
masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
Jika dalam satu hari Ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali, bisa saja Asi itu
digabungkan dalam botol yang sama. Syaratnya, suhu tempat botol disimpan stabil,
antara 0 s/d 15 derajat Celcius.
Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu
pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam.
Cara memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi?
Panaskan ASI dengan cara membiarkan botol dialiri air panas yang bukan mendidih

yang keluar dari keran


Atau merendam botol di dalam baskom atau mangkuk yang berisi air panas atau
bukan mendidih
Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci,
menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya, kecuali yang memang didesain
untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI
Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum ASI.
Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya dalam satu
botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80,
jangan langsung dipanaskan semua.
Ingat susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!
Jika mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan penyimpanan yang baik, ASI
tidak akan mungkin basi. Terkadang memang setelah disimpan atau didinginkan akan
terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak menandakan bahwa ASI sudah basi.
Kemungkinan yang terjadi adalah berkurangnya khasiat ASI, terutama zat yang
membantu pembentukan daya imun bayi. Tdak sulit untuk memberikan ASI ekslusif
selama 6 bulan kepada bayi Anda. Waktu 6 bulan hanya sebentar, setelah itu barulah
bayi diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Jadi mulailah dari sekarang untuk
memberikan bayi Anda, ASI secara ekslusif karena ASI merupakan investasi bagi
pertumbuhan bayi.

You might also like