Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
NAMA
NIM
: P.1337420614027
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN Tn.B DENGAN KASUS SIROSIS HEPATIS
DI RUANG WING MELATI RS. Dr. MOEWARDI
Tanggal pengkajian
: 27 April 2016
Ruang/ RS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1. Biodata Pasien
a. Nama
b. Umur
c. Alamat
d. Pendidikan
e. Perkerjaan
f. Tanggal Masuk
g. Diagnosa Medis
h. No Register
2. Identitas Penanggung
a. Nama
b. Umur
c. Alamat
d. Pendidikan
e. Perkerjaan
f. Hubungan dengan Klien
: Tn. B
: 70 Th
: Carikan, Juwiring, Klaten
: SMP
: Swasta
: 27 April 2016
: Sirosis Hepatis
: 01337777
: Ny. E
: 41 Th
: Carikan, Juwiring, Klaten
: SMA
: Swasta
: Anak
B. KELUHAN UTAMA
Perut membesar dan sesak nafas
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien datang ke IGD RS. Dr. Moewardi dengan keluhan sesak nafas sejak 2
minggu terakhir dan perut membesar 2 bulan yang lalu. Perut membesar perlahan,
awalnya ringan lalu membesar, nyeri dan menyebabkan sesak nafas. Klien
mengatakan perut terasa mbesesek (penuh), nafsu makan menurun dan lemas. Perut
mudah terasa penuh apabila pasien makan, sehingga pasien hanya bisa makan sedikitsedikit. Nyeri dirasakan akibat perut yang membesar, dirasakan terus menerus di
seluruh bagian perut (4 kuadran abdomen) dengan nyeri tekan.Nyeri bertambah saat
pasien duduk, nyeri berkurang saat pasien terlentang. Skala nyeri saat pengkajian
(dalam posisi terlentang) 2.
2. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan sebelum perutnya membesar, klien sering minum jamu 1-2 kali
seminggu dan minum obat warung saat merasa kurang enak badan. Seminggu
sebelum klien dibawa ke RS Delanggu, klien sering mengeluh sakit perut dan
akhirnya mengkonsumsi obat maag yang beli di warung. Setiap kali klien mengeluh
sakit pada perutnya selalu minum obat dari warung. Setelah merasa perut mulai
membesar, klien dibawake RS PKU Delanggu. Setelah pulang, klien kembali masuk
rumah sakit karena keluhan yang sama di RS Klaten. Setelah kurang lebih 2 minggu
dirumah, perutnya mulai membesar lagi dan timbul sesak nafas, dan akhirnya dirawat
di RS Dr Moewardi. Klien adalah pasien dengan HBsAg (+).
3. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Dari keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti klien, penyakit
menular ataupun penyakit keturunan.
D. PENGKAJIAN MENGACU POLA FUNGSIONAL GORDON
1. Pola persepsi kesehatan
Sebelumnya klien tidak memperhatikan kesehatannya, klien hanya beristirahat
ketika merasakan sakit. Dan saat penyakitnya timbul pasien hanya minum obat dari
warung dan minum jamu. Pasien sedikit tahu mengenai penyakit yang dideritanya
sekarang.
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Nutrisi
a. Sebelum sakit : klien mengatakan makannya teratur. Jenis makanan nasi, sayur
dan lauk. Konsumsi cairan sekitar 3 gelas perhari.
b. Ketika sakit : nafsu makan menjadi turun, mual, hanya makan seperempat porsi
dengan menu bubur. Konsumsi cairan sekitar 1 gelas perhari. Diet Hepar 1700
kkal, bubur kasar. Membran mukosa kering, kulit kering.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit : BAB sekali dalam sehari dengan konsistensi keras, warna coklat,
bau khas feses. BAK 4-5kali dalam sehari dengan warna urine kuning jernih dan
bau khas.
b. Ketika sakit
kemerahan, bau amis, Pasien mengatakan sebah. BAK 3-4 kali dalam sehari, 1-2
kali warna coklat seperti teh. Terpasang kateter sejak hari pertama.
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit : klien tidurnya efektif 8 jam/hari, dan kebiasaan tidur siang 2
jam/hari.
b. Ketika sakit
beraktifitas
secara
baik
seperti
biasanya,
5. Data Penunjang
a) Pemeriksaan Diagnostik (27 April 2016)
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hemoglobin
10
g/dl
12,1-17,6
Hematokrit
30
33-45
Leukosit
22,1
ribu/ul
4,5-11,0
Eritrosit
3,02
juta/ul
4,50-5,90
Trombosit
66
ribu/ul
150-450
MCH
33,3
Pg
28,0-33,0
MCV
100,2
/um
80,0-96,0
MCHC
33,2
g/dL
33,0-36.0
Gol. Darah
HEMATOLOGI
INDEX
ERITROSIT
Kimia Klinik
GDS
88
Mg/dl
60-140
SGOT
97
u/l
<35
SGPT
54
u/l
<45
Albumin
1,9
g/dl
3,2-4,6
Creatine
4,4
mg/dl
0,8-1,3
Ureum
91
mg/dl
<50
Bilirubin Total
13,52
Mg/dl
0-1
Natrium darah
126
mmol/L
132-146
Kalium darah
4,5
mmol/L
3,7-5,4
Kalsium ion
1,17
mmol/L
1,17-1,29
ELEKTROLIT
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
F. ANALISA DATA
Tgl
27/04/1
6
Data Fokus
DS: Klien mengatakan sesak
nafas
Dx Kep
Ketidakefektifan pola
Etiologi
Penurunan ekspansi
nafas
paru
Nyeri akut
Agen cedera
27/04/1
6
DS : Klien mengatakan
perutnya mbesesek,
biologis
Nyeri tekan
P : makan, aktivitas
Q : panas, mbesesek
R : abdomen
S:2
T : terus menerus
DO : Klien terlihat lemas dan
27/04/1
6
merintih nyeri
DS : Klien mengatakan nyeri
Intoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan
berdiri
kebutuhan oksigen.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan dan suplai oksigen
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Ketidakefektifan
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan
pola nafas
berhubungan
dengan
dengan KH :
penurunan
ekspansi paru
a. Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas yang
Intervensi
a. Kaji kepatenan jalan nafas pasien
b. Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
c. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
d. Monitor respirasi dan O2
e. Kolaborasi dalam pemberian obat
bronkodilator
rentang normal
Setelah Dilakukan tindakan
berhubungan
dengan agens
cedera biologis.
dengan KH:
a. Klien dapat memanagemen
pengetahuan tentang
penyakit akut
a.
b.
c.
d.
Monitoring TTV
Manajemen nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
Aplikasi pemberian kompres
hangat
e. Ajarkan distraksi dan relaksasi
f. Atur posisi yang nyaman
berhubungan
dengan
ketidakseimbangan
aktivitas, dengan KH :
tinggi protein
c. Berikan suplemen vitamin
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal
Diagnosa Kep
Implementasi Keperawatan
Respon Klien
TTD
Perawat
27/04/16
Ketidakefektifan
1. Mengkaji kepatenan
08.30
pola nafas
1. Adanya asites
pada sirosis
hepatis dapat
menekan
diafragma dan
menyebabkan
penurunan
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
cedera biologis
1. Mengukur tekanan
darah, suhu, nadi dan
pernafasan.
2. Mengatur posisi klien
senyaman mungkin.
ekspansi paru
1. TD : 120/70
mmHg
S : 36C
N : 80 x/ menit
RR : 30 x/ menit
2. Klien dapat
memposisikan
dirinya secara
nyaman.
3. Nyeri klien skala
2.
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
ketidakseimban
gan antara
1. Mengkaji kemampuan
pasien dalam
melakukan aktivitas
2. Memberikan suplemen
vitamin (A, B
kompleks, C, dan K)
1. Klien dapat
miring kanan kiri
diatas tempat
tidur
2. Klien sudah
sering mengubah
posisi tidur
suplai dan
sendiri
kebutuhan
oksigen.
28/04/16
Ketidakefektifan
08.10
pola nafas
1. Memposisikan pasien
1. Klien lebih
untuk memaksimalkan
nyaman dengan
ventilasi
posisi terlentang
(supinasi)
Nyeri akut
berhubungan
dengan agens
dokter.
2.
cedera
biologis.
Intoleransi
1. Memotivasi pasien
1. Klien hanya
aktivitas
untuk melakukan
dapat
berhubungan
memiringkan
dengan
istirahat
badannya diatas
ketidakseimban
gan antara
suplai dan
kebutuhan
tempat tidur
oksigen.
29/04/16
Klien
08.50
pola nafas
O2
mengatakan
Nyeri akut
sesak nafas
RR : 30x/menit
Klien mampu
berhubungan
melakukan
dengan agens
managemen
cedera
secara mandiri.
biologis.
Intoleransi
Klien mau
aktivitas
menggerakkan
berhubungan
tubuhnya miring
dengan
kanan kiri
ketidakseimban
gan antara
suplai dan
kebutuhan
oksigen.
J. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/
Jam
27/04/16
(SOAP)
S : Klien mengatakan sesak nafas dan perut terasa
08.30
28/04/16
08.10
29/04/16
08.50
P: Lanjutkan Intervensi
S: Klien mengatakan perut masih beseseg
O: Klien terlihat pucat dan merintih kesakitan.
TD: 110/80 mmHg , N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 36C
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan Intervensi
Nama
Perawat