You are on page 1of 84

PENGENALAN DAN

PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI

DAFTAR ISI
PENGENALAN ........................................................................................... i
Bab 1 PENDAHULUAN . 1
1.1 Latar Belakang Perusahaan ... 1
1.2 Struktur Perusahaan .... 1
Bab 2 PROJECT CHARTER

2.1 Project Title .. 2


2.2 Project Objectives ..
2
2.3 Project Conception ..
2
2.4 Problem Statement .
3
2.5 Initial Scope of Project . 6
2.6 Constraint ..
7
2.7 Objectives ..
7
2.8 Project Documentation and Communication ..

2.9 Project Organization and Staffing Approach

2.10 Resource Requirement for Implementing the Project ..

2.11 Scheduling ..
9
Bab 3 PROBLEM ANALYSIS PHASE ..

11

3.1 Problem Domain .


11
13.2 Problem and Opportunity Analysis ..

12
Bab 4 REQUIREMENT ANALYSIS PHASE

15

4.1 Define Requirements .


15
4.2

Analyze Requirements ..
15

4.3 Data Modelling


16
4.4 Process Modelling

..

19
4.3.1 DFD Level 0

20
4.3.2 DFD Level 1

21
4.3.3 DFD Level 2

24
4.5 Interface Modelling .
25
Bab 5 DECISION ANALYSIS PHASE
15.1 Identifying Candidate Solution

.. 26
..

26
25.2 Analyzing Candidate Solution

..

27
35.3 Comparing Candidate Solution

27
45.4 Recommend a Solution

..

29
Bab 6 APPLICATION ARCHITECTURE

. 30

6.1 Physical Data Flow Diagram

30
6.1.1 Phisical Processes 30
6.1.2 Physical Data Flows

. 30

6.1.3 Physical Data Stores 33


6.2 Network Architecture
Bab 7

DATABASE DESIGN

33
..

35

7.1 Relational Database Schema (3NF) ..

35

7.2 Data Definiton Language (DDL)

36

7.3 Physical Database Schema


7.4 Logical Data Model

.38

39

Bab 8 SYSTEM INTERFACE


8.1 User Interface

..

40

40

8.2 Dialogue Chart

Bab 9 KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI SISTEM

56
57

9.1 Konstruksi Sistem ..


58
9.2 Implementasi Sistem . 57

DAFTAR GAMBAR
Gambar
11. Struktur Organisasi PT. Indra Karya
12. Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Administrasi
Proyek PT. Indra Karya
13. DFD Level 0
14. DFD Level 1

Halama
n
1
17

20
21

15. DFD Level 2 untuk Process New Project


16. Use Case Diagram
17. PDFD dari Process New Project
18. PDFD dari Process Anggaran Proyek
19. PDFD dari Process Update Project fee staff
110. PDFD pada Process Pembuatan Report
111. PDFD pada Process Pembuatan LPPT Report
12. Network Architectur DFD
113. Physical Database Schema
114. Logical Data Model
15. Dialogue Chart

24
26
32
32
33
33
34
35
39
40
58

Pengenalan Sistem Informasi


I.

Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis


Mengapa mempelajari sistem informasi? Sistem informasi telah menjadi
komponen yamg penting bagi keberhasilan bisnis dan informasi. Apa yang
dimaksud dengan sistem informasi? Sistem informasi dapat merupakan
kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), printer dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data
yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.

II.

Kerangka Kerja Sistem Informasi untuk Para Praktisi Bisnis

Konsep-konsep dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis, dan managerial termasuk
mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya
meliputi konsep informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau
konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi bisnis teknik informasi dalam keunggulan kompetitif.

Teknologi informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai issue manajemen
teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.

Aplikasi Bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk informasi, manajemen, dan
keunggulan kompetitif bisnis.

Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,

mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk


memenuhi peluang bisnis.

Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengolah teknik-teknik informasi
pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

Tiga peran utama dari aplikasi bisnis dan system informasi.


Sistem informasi memberikan informasi dukungan untuk proses dan
operasi bisnis, pengambilan keputusan, dan keunggulan kompetitif. Peran
utama Sistem Informasi :

Mendukung proses bisnis.Sebagai seorang pelanggan anda harus


berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung
proses dan operasi bisnis dibanyak toko ritel tempat anda belanja.
Contohnya, kebanyakan toko ritel kini menggunakan sistem informasi
berbasis komputer untuk membantu mereka mencatat pembelian
pelanggan menelusuri persedian, membayar pegawai, membeli barang
dagang baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan. Operasi toko akan
berhenti jika tidak ada dukungan dari sistem informasi semacam ini.

Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi juga membantu


para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan
yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang dagangan
apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi
apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis
diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya
mendukung pengambilan keputusan para manager toko, pembelinya dan
lainnya, tetapi juga membantu mereka melihat berbagai cara untuk
mendapatkan kelebihan dari para peritel lainnya dalam persaingan untuk
mendapatkan pelanggan.

Mendukung keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strtegis


atau para pesaing membutuhkan kegunaan yang inovatif atas teknologi
informasi. Contohnya, manajemen toko mungkin membuat keputusan

untuk memasang kios dengan layer sentuh dalam semua toko mereka yang
terhubung dalam situs web e-commerce mereka untuk berbelanja online.
Hal ini mungkin dapat menarik pelanggan baru dan membangun royalitas
pelanggan karena kemudahan belanja dan pembelian barang dagangan
yang disediakan oleh sistem informasi semacam ini. Jadi, sistem informasi
strategis dapat membantu menyediakan produk dan layanan yang
memberikan sebuah perusahaan keunggulan komparatif atas para
pesaingnya.
III.

Trend Sistem Informasi


Hingga era tahun 1960-an, peran dari sebagian besar sistem
informasi sederhana saja: pemroresan transaksi,pencatatan akuntansi, dan
aplikasi pemroresan data electronic (Electronic Data Processing-EDP).
Kemudian, peran lainnya ditambahkan, sejalan dengan terbentuknya
konsep Sistem Management Informasi (SIM). Peran baru ini berfokus
pada pengembangan aplikasi bisnis yang memberi para pemakai akhir
tingkat manajerial laporan manajemen yang telah ditetapkan, yang akan
memberi para manejer tersebut informasi yang mereka butuhkan untuk
tujuan pengambilan keputusan.
Pada era tahun 1970-an, makin nyata bahwa produk informasi
yang telah ditentukan terlebih dahulu, yang dihasilkan oleh sistem
informasi manajemen semacam itu tidak cukup memenuhi banyak
kebutuhan pengambilan keputusan pihak manajemen. Jadi, konsep sistem
pendukung keputusan ( Decision Support System/ DSS) lahir. Peran baru
sistem informasi adalah untuk memberi para pemakai akhir tingkat
manajerial

dukungan yang

interaktif

dan khusus

dalam

proses

pengambilan keputusan mereka. Dukungan ini akan dibentuk sesuai


dengan gaya pengambilan keputusan yang unik dari para manajer, ketika
mereka dihadapkan pada jenis masalah tertentu dalam dunia nyata.
Pada era 1980-an, beberapa peran baru untuk sistem informasi
muncul. Pertama, perkembangan yang cepat kemampuan pemrosesan

mikrokomputer,

software

aplikasi,

dan

jaringan

telekomunikasi

melahirkan fenomena end-user computing. Para pemakai akhir ini dapat


menggunakan sumberdaya computer mereka sendiri untuk mendukung
kebutuhan pekerja mereka daripada menunggu dukungan tidak langsung
dari departemen pelayanan informasi perusahaan yang terpusat. Kedua,
makin nyata bahwa kebanyakan eksekutif perusahaan puncak tidak secara
langsung menggunakan baik laporan sistem informasi manajemen atau
kemampuan pemodelan analitis dari sistem pendukung keputusan, jadi
konsep sistem informasi eksekutif (Executive Information System/ EIS)
dikembangkan. Sistem informasi ini dibuat untuk memudahkan para
eksekutif puncak memperoleh informasi penting yang mereka inginkan,
saat mereka menginginkannya, serta dibentuk dalam format yang mereka
inginkan. Ketiga, terobosan yang terjadi dalam pengembangan dan
aplikasi teknik kecerdasan artificial (Artificial Inteligence/ AI) dalam
sistem informasi bisnis. Sistem pakar (Expert System/ES) dan sistem
berbasis pengetahuan (knowledge base system) lainnya mendorong peran
baru sistem informasi. Kini, sistem pakar dapat berfungsi sebagai
konsultan bagi para pemakai dengan menyediakan saran pakar dalam
sejumlah area subjek yang terbatas. Peran baru penting untuk sistem
informasi muncul dalam era tahun 1980 dan berlanjut hingga era 1990-an.
Peran ini berkaitan dengan konsep peran strategis sistem informasi,
kadang disebut juga sebagai sistem informasi strategic ( Information
System/SIS). Di dalam konsep ini teknologi merupakan komponen
integral dalam proses bisnis, produk dan layanan, yang membantu
perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar global.
Terakhir, pertumbuhan yang cepat dari internet, infranet, extranet, dan
jaringan global lainnya yang saling terkait dalam era tahun 1990-an secara
dramatis mengubah kemampuan sistem informasi dalam bisnis pada awal
abad ke-20. perusahaan berbasis internet dan yang beroperasi melalui web
serta system e-bisnis dan e-commerce global menjadi hal yang umum
dalam operasi dan manajemen perusahaan bisnis saat ini.

IV. Jenis-Jenis Sistem Informasi.

Sistem pendukung operasi. Pertama, sistem pemrosesan

transaksi.

Memproses data yang dihasilkan dari transsaksi bisnis, memperbaharui data


base operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh: pemrosesan
penjualan dan persediaan serta system akuntansi. Kedua, sistem pengendalian
proses. Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh:
penyulingan minyak, proses tenaga listrik, dan sistem produksi baja. Ketiga,
sistem kerja sama perusahaan. Mendukung komunikasi dan kerja sama tim,
kelompok kerja, dan perusahaan. Contoh: email, forum bincang, dan system
konferensi video.

Sistem pendukung manajemen. Pertama, sistem informasi manajemen.


Memberikan informasi dalam bentuk lapaoran yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh: analisis
penjualan, kinerja produksi, dan sistem laporan trend biaya. Kedua, sistem
pendukung keputusan/ decision support system/DSS. Memberikan dukungan
interktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan pratiksi
bisnis lainnya. Contoh: penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, dan
system analisis risiko. Ketiga, sistem informasi eksekutif atau Executive
information system/EIS. Memberi informasi penting dari SIM, DSS, dan
sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
Contoh: system untuk akses yang mudah dalam menganalisis kinerja bisnis,
tindakan para pesaing, dan perkembangan ekonomi untuk mendukung
perencanaan strategis.

Ketegori lainnya system informasi. Pertama, sistem pakar. Sistem berbasis


pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan
pakar bagi para pemakai. Contoh: penasehat aplikasi kredit, pengawasan
proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis. Kedua, sistem manajemen
pengetahuan. Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan,
pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. Contoh:
akses internet, infranet, kepraktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal

penjualan, dan sistem pemecahan pelanggan. Ketiga, sistem informasi


strategis. Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan
produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif.
Contoh: perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web ecommerce. Keempat, sistem bisnis fungsional. Mendukung berbagai aplikasi
operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh:
sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen operasi, manajemen sumber daya manusia.
Mengembangkan solusi sistem informasi.
Dalam proses pengembangan ini, para pemakai akhir dan spesialis
informasi mendesign aplikasi sistem informasi berdasarkan pada analisis
kebutuhan bisnis suatu organisasi. Contoh dari berbagai aktivitas lainnya
meliputi menyelidiki kelayakan ekonomi atau teknis aplikasi yang
diusulkan, mendapatkan dan mempelajari cara menggunakan software yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem baru tersebut, dan membuat
perbaikan untuk memelihara nilai bisnis sistem.
Fungsi system informasi

Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis,
seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan
manajemen sumber daya manusia.

Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan modal


pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.

Sumber

utama

informasi

dan

dukungan

yang

dibutuhkan

untuk

menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan


praktisi sejenis.

Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitf, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global.

Peluang karir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita.

Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemempuan


perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
Konsep-konsep Dasar : Komponen Sistem Informasi.
Memahami konsep sistem akan membantu anda memahami banyak
konsep lainnya dalam teknologi aplikasi, pengembangan, dan sistem informasi
manajemen.

Contohnya,

konsep-konsep

sistem

dapat

membantu

anda

memahami :

Teknologi. Jaringan computer adalah sistem dari berbagai pemrosesan


informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajement
data, dan teknologi jaringan telekomunikasi.

Aplikasi. Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan system


informasi bisnis yang saling berhubungn satu sama lain.

Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi


informasi dalam bisnis meliputi pendesignan komponen-komponen dasar
sistem informasi.

Manajemen. Mengelola teknologi informasi memliki penekanan pada kualitas


nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.

Empat konsep utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis sistem


informasi:

Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber daya dasar
sistem informasi.

Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya
hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik
program maupuan prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan
pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan
jaringan.

Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi menjadi


berbagai produk informasi bagi pemakai akhir.

Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam sistem, pemrosesan,


output, penyimpanan, dan pengendalian.

Sumber Daya System Informasi dan Produknya:

Sumber daya manusia


Para pakar-sistem analisis, pembuat software, operator system
Pemakai akhir-orang-orang lainnya yang menggunakan sistem informasi.

Sumber daya hardware


Mesin-komputer, monitor video, disk drive magnetis, printer, pemindai optikal
Media-floppy disk magnetic tape, disk optikal, kartu plastik, formulir kertas

Sumber daya software


Program-progarm sistem informasi, program spiltship, program word
processing, program pengajian
Prosedur-prosedur entry data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan,
prosedur pendistribusian cek gaji.

Sumber daya data


Deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, data base persediaan.

Sumber daya jaringan


Media komunikasi, pemrosesan komunikasi, software untuk akses dan
pengendalian jaringan.

Produk informasi
Laporan manajemen dan dokumen bisnis yang menggunakan tampilan teks
atau grafik, respon audio, dan formulir kertas.

Aktivitas System Informasi.

Input. Memindai secara optikal barang-barang dengan pengenal yang


menggunakan kode garis.

Pemrosesan. Menghitung pembayaran karyawan, pajak, dan potongan gaji


lainnya.

Output. Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.

Penyimpanan. Memelihara catatan mengenai pelanggan, karyawan, produk.

Pengendalian. Menghasilkan sinyal yang dapat didengar untuk menunjukan


entry yang tepat atas data penjualan.

KASUS
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perusahaan
P.T.

Indra

Karya

adalah

sebuah

BUMN

di

bawah

Departemen

Pemukiman dan Pengembangan Prasarana Wilayah yang bergerak di bidang


jasa konsultan engineering dan manajemen. Bidang spesialisasi-nya adalah
Pengembangan Sumber Daya Air, Pengembangan Tenaga Listrik, Survei dan
Investigasi, Bangunan, Lingkungan dan Prasarana Transportasi.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun menyelesaikan proyek
proyek di lingkungan pemerintah, PT. Indra Karya adalah salah satu
perusahaan konsultan terkemuka di Indonesia pada saat ini. PT Indra Karya
memiliki sekitar 500 pegawai yang terdiri dari insinyur, ahli manajemen, ahli
komputer, teknisi, maupun tenaga administrasi. Tenagatenaga tersebut
tersebar di empat kantor yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang dan
Malang.

1.2 Struktur Organisasi

Gambar 1 : Struktur Organisasi PT.Indra Karya

Bab 2

Project
Charter
Sistem Informasi Adminstrasi Proyek

2.1 Project Title


Sistem Informasi Administrasi Proyek PT Indra Karya (SIAP)

2.2 Project Objectives


Proyek ini akan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada
menjadi suatu sistem baru yang terintegrasi. Diharapkan sistem yang
dihasilkan akan menyediakan kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan
proses

administrasi

akan

proyekproyek

yang

dikerjakan.

Selain

itu,

koordinasi dengan divisi kerja lainnya diharapkan akan lebih mudah


dilaksanakan serta hambatan yang timbul dapat diminimalkan, sehingga
proses kerja menjadi lebih cepat dan efektif. Diharapkan juga proses
administrasi dari proyek menjadi lebih ketat dan terjaga konsistensinya.
Tujuan akhir dari pengerjaan proyek ini adalah terciptanya alur bisnis dan
proses kerja yang kondusif sehingga kualitas pekerjaan serta profesionalisme
pengerjaan dapat dimaksimalkan. Diharapkan dari titik tersebut, dapat
dicapai kepuasan klien akan hasil kerja PT. Indra Karya.

2.3 Project Conception

Proyek ini merupakan buah pikiran dari tim manajemen PT. Indra Karya
yang dipimpin oleh Direktur Utama-nya (pada waktu itu). Bagi suatu
perusahaan konsultan, klien dan kepercayaan klien terhadap perusahaan
tersebut merupakan garis hidup perusahaan. Sebagian besar klien PT. Indra
Karya adalah klien yang tetap. Dengan tingkat persaingan yang tinggi
sekarang ini, ditambah juga kemajuan teknologi secara pesat, diputuskan
bahwa sistem informasi yang ada tidak cukup lagi bagi PT. Indra Karya untuk
dapat tetap menjaga kualitas sambil terus bersaing di dunia kerja.
Maka diputuskan untuk membuat suatu sistem informasi baru yang terintegrasi. Pembuatan sistem dimulai dari Biro Administrasi Proyek yang
merupakan

interface

sekaligus

administrator

antara

proyek

dengan

perusahaan secara umum. Dari titik tersebut, proyek dikembangkan ke


biro/divisi/bagian lain sampai mencakup seluruh perusahaan.

2.4 Problem Statement


Biro Administrasi Proyek (BAP), adalah jembatan antara proyek dengan
perusahaan. Di dalam hirarki perusahaan, BAP berada di bawah Direktur I
dan II, dan langsung menangani proyekproyek. Tugas dari BAP adalah
melakukan administrasi dari proyek yang sedang dikerjakan PT. Indra Karya,
yaitu,

secara

garis

besar,

administrasi

sumber

daya

manusia

dan

administrasi keuangan. Dalam melakukan proses tersebut, selain dengan


pihak proyek itu sendiri, BAP berhubungan dengan Biro Keuangan &
Akuntansi dan Pusat Sumber Daya.
Sistem yang ada pada saat ini berupa sistem informasi independen,
terpisah dengan sistem Biro Keuangan & Akuntansi dan sistem Pusat Sumber
Daya. Keterpisahan itu menimbulkan kendala sinkronisasi antar sistem.
Muncul juga kendala hubungan yang masih paper-based dan verbal, yang
dirasa masih kurang cepat dan susah untuk diorganisasikan dengan baik.
Suatu sistem yang terintegrasi penuh dirasakan sebagai solusi yang

memadai untuk mengatasi kendalakendala tersebut.


Masalahmasalah yang ditemui pada sistem lama :
11. Keperluan untuk mengirim laporan proyek secara periodik ke Biro
Administrasi Proyek yang kini masih dilakukan secara manual melalui
surat

atau

faksimili.

Proses

manual

seperti

ini

cenderung

menghabiskan waktu, tidak efisien, dan reliability-nya terbatas. Proyek


yang terkadang berada di luar Jakarta, bahkan luar Jawa akan
mengalami kesulitan dalam mengirimkan progress reportnya, belum
lagi biaya yang harus disiapkan hanya untuk pengiriman report.
22. Jenis dan bentuk laporan yang bervariasi sehingga perlu adanya
standarisasi bentuk laporan.
33. Pengolahan dan repositori data masih terpisah dan berdiri sendirisendiri, tidak terintegrasi dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber
Daya. Hal ini akan menimbulkan masalah dalam proses sinkronisasi
dan integritas data. Dengan adanya faktor kesalahan manusia, data
yang

terduplikasi

dan

tersebar

di

beberapa

tempat

bisa

mengakibatkan kesalahan dan kebingungan dalam kompilasi data.


Adanya redundansi komunikasi, misalnya ketika ingin melihat ada
berapa atau siapa saja programmer yang bisa dialokasikan ke proyek,
BAP harus mengirim memo, atau menelpon bagian Pusat Sumber
Daya, belum lagi data di Pusat Sumber Daya redundan dengan data di
Biro Keuangan.
44. Proses komunikasi antara BAP dengan Biro Keuangan dan Pusat
Sumber Daya masih dilakukan secara verbal dan paper-based. Proses
seperti ini memiliki kecenderungan untuk memakan waktu banyak dan
sulit untuk diorganisasikan (repositori catatan komunikasi memakan
tempat). Adanya redundansi komunikasi, misalnya ketika ingin melihat
ada berapa atau siapa saja programmer yang bisa dialokasikan ke
proyek, BAP harus mengirim memo, atau menelpon bagian Pusat
Sumber Daya, belum lagi data di Pusat Sumber Daya redundan dengan
data di Biro Keuangan, yang sebenarnya bisa dilakukan langsung
apabila terdapat satu view database tentang availability programmer.
55.

Keperluan

untuk

melakukan

pengendalian

kinerja,

kontinuitas,

keuangan, maupun pengendalian pelaksanaan proyek yang masih

dilakukan secara verbal dan paper-based. Proses ini cenderung


memakan waktu dan kurang efektif serta banyak keterbatasannya (e.g
sulit untuk melakukan real time data exchange).

Hal ini berkaitan

dengan komunikasi proyek dengan kantor pusat, seperti kebutuhan


sumber daya manusia yang lebih banyak, kurangnya informasi dari
pusat tentang klien dan job description, dan juga berkaitan dengan
proses keuangan, seperti penagihan ke klien, penggajian pegawai.
66. Pengendalian terhadap staf BAP masih sulit untuk dilakukan secara
maksimal dengan sistem yang ada sekarang.
77. Data-data backup mengenai kejadian masa lampau dan yang sedang
berjalan masih disimpan dalam bentuk analog, physical documents,
hal ini bisa mengurangi reliability penyimpanan data dan informasi.

Tabel 1 : Tabel Problem Statement Matrix


PROJECT: Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. PROJECT MANAGER:
Indra Karya

Fajar Muharisa

CREATED BY: Fajar Muharisa

LAST UPDATED BY:

Edo

Kamal
DATE CREATED: 03/05/2002

DATE

LAST

UPDATED:

04/14/2002
Brief Statements of

Urgency

Visibility

Problem, Opportunity,

Annual

Priority

Proposed

Benefits

or Rank

Solution

Laporan

Skala

Usulan/solusi

keuntungan

perioritas

or Directive
laporan singkat.masalah, waktu
,atau perintah

Keadaan

Besarnya

tahunan

1. Response time dalam

ASAP

High

$ 2,000

New development

1 bulan

Medium

$ 1,000

ASAP

High

$ 2,500

Standardization;
then new
development
New development

1 bulan

Medium

$ 1,500

New development

1 bulan

High

$ 2,000

Quick fix; then

komunikasi informasi
antar proyek ke BAP
lambat karena pengiriman
laporan masih dilakukan
secara manual.
2. Jenis dan bentuk
laporan bervariasi
3. Pengolahan dan
repositori data tidak
terintegrasi dengan Biro
Keuangan dan Pusat
Sumber Daya.
4. Tidak ada automatisasi
komunikasi antara BAP
dengan Biro Keuangan
dan Pusat Sumber Daya
karena masih dilakukan
secara verbal dan paperbased.
5. Pengendalian kinerja,

new development

kontinuitas, keuangan,
maupun pengendalian
pelaksanaan proyek yang
masih dilakukan secara
verbal dan paper-based.

6. Pengendalian terhadap

ASAP

High

$ 1,200

new development

staf BAP tidak maksimal


7. Backup data dan
repository data masih
berupa dokumen analog.

Quick fix, then

1 bulan

Medium

$ 700

Build backupdatabase

Keterangan :
1 Urgency : seberapa cepat masalah harus diatasi
2 Visibility : besarnya efek perubahan sistem terhadap pengguna.
0 o High : perubahan sangat membantu pengguna
1 o Medium : perubahan yang terjadi pengaruhnya tidak begitu
besar namun cukup membantu pengguna
2 o Low : perubahan kurang mempengaruhi pengguna
3 Annual benefit : perkiraan besarnya keuntungan apabila masalah
dapat diatasi
4 Prority : tingkat prioritas mana yang harus dikerjakan lebih dahulu
5 Proposed solution : solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah
ASAP = as soon as possible = segera mungkin

2.5 Initial Scope of Project


Sebenarnya banyak pihak yang berhubungan langsung dengan divisi
Administrasi Proyek, tetapi untuk sistem informasi ini scope atau ruang
lingkup yang akan digunakan mencakup :
11. Biro Sumber Daya Manusia
22. Biro Keuangan
33. Biro Administrasi Proyek
Ruang

lingkup

sistem

informasi

ini

dapat

berubah

seiring

dengan

pengembangan sistem.

2.6 Constraint
11. Adanya lokasi proyek yang masih belum terjangkau oleh jaringan
telekomunikasi.
22. Masih adanya staff yang computer-illiterate.

33. Aplikasi yang dibuat harus mempertimbangkan spesifikasi komputer


client yang masih rendah.

2.7 Objectives
11.

Pengiriman

laporan

dapat

dilakukan

secara

online

untuk

menggantikan

proses

Komputerisasi

untuk

pengiriman

lama

meningkatkan

yang

reliabilitas

tidak

efisien.

dan

efisiensi

komunikasi, termasuk di dalamnya implementasi system security.


22. Dapat dibuat suatu template laporan yang standar.
33. Sistem dibuat sehingga repositori data tersentralisasi dan antar
bagian terintegrasi, penyatuan informasi ke dalam satu database,
viewing dilakukan sesuai dengan hak-hak atau privilege pegawai.
44. Komunikasi antara

Biro Administrasi Proyek dengan Biro Keuangan

dan Pusat Sumber Daya

dapat dilakukan secara online (melalui

jaringan intranet).
55. Peningkatan efisiensi pengendalian staf-staf Biro Administrasi Proyek,
dengan implementasi sistem informasi yang terhubung ke internet,
intranet, berkaitan dengan pengiriman laporan secara elektronis.

66. Pengendalian kinerja, kontinuitas, keuangan, maupun pengendalian


pelaksanaan proyek oleh sistem administrasi proyek.

77. Pembangunan database untuk menyimpan backup dokumen,


data, dan informasi.

2.8 Project Documentation and Communication


11. Seluruh anggota tim proyek mengadakan rapat mingguan yang
dipimpin oleh project manager.
22. Komunikasi antar anggota tim dilakukan dengan cara melalui e-mail,
forum diskusi yang telah disediakan, maupun pembicaraan langsung.

33. Seluruh dokumentasi tentang proyek ini akan ditaruh pada satu
direktori khusus yang dapat diakses oleh semua anggota tim.

2.9 Project Organization and Staffing Approach


Project manager memilki tanggung jawab untuk :
11. Menunjuk amggota tim.
22. Mereview dan menyetujui project deliverables.
33. Memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

44. Menyetujui perubahan ruang lingkup, anggaran dan jadwal.


Stakeholders yang terlibat dalam pembuatan sistem antara lain:
11. System owner
22. System user

: PT. Indra Karya


: Pegawai bagian Biro Administrasi Proyek dan pegawai

proyek PT.Indra Karya


33. Project manager

: Fajar Muharisa

44. System designer : Rio Sumartha H


Winda Ramadina
15. System builder

: Edo Kamal
Ardhi Tomiarfi

16. System analyst

: Anita S Hardjapamekas

2.10 Resource Requirement for Implementing the


Project
1 orang Project Manager
2 orang System
Designer
2 orang System Builder
1 orang System Analyst

1 x $ 500
2 x $ 250

$ 500
$ 500

2 X $ 300
1 x $ 400
Total

$ 600
$ 400

2.11 Scheduling
Pengembangan sistem akan dilakukan dalam 7 tahap yaitu :
11. Tahap Problem Analysis : Melakukan studi dan analisa
terhadap sistem yang sudah ada.
Durasi : 11 hari
Deliverable: System Improvement Objectives

12.

Tahap

Requirement

memberikan

prioritas

Analysis

pada

Mendefinisikan

requirement-requirement

dan

bisnis.

Tujuan dari tahap ini untuk mengidentifikasi DATA, PROSES, serta


INTERFACE requirementsuntuk pengguna dari sistem baru yang
akan dibangun.
Durasi : 8 hari
Deliverable : Bussiness Requirement Statement
13. Tahap Decision Analysis :
menganalisa
feasibility

kandidat

sistem,

Mengidentifikasi kandidat solusi,

solusi

dan

tersebut

untuk

merekomendasikan

menentukan

kandidat

sistem

sebagai target solusi yang akan didisain.


Durasi : 9 hari
Deliverable : System Proposal
14. Tahap Design : Mentransformasikan requirement bisnis dari
Tahap Requirement Analysis menuju spesifikasi desain untuk
dikonstruksikan. Dalam pengertian lain, menentukan bagaimana
teknologi akan diterapkan pada sistem yang baru.
Durasi : 10 hari
Deliverable : Spesifikasi Design
15. Tahap Construction : Membangun sistem yang memenuhi
requirement

bisnis

dan

spesifikasi

disain

serta

untuk

mengimplementasikan interface antara sistem baru dengan


sistem yang sudah ada.
Durasi : 10 hari
Deliverable : Functional System
16. Tahap Implementation : Men-deploy sistem produk ke
operasional.

Serta

melakukan

pelatihan

user

yang

akan

menggunakan sistem dan membuat dokumentasi (help file)


untuk membantu user.
Durasi : 10 hari
Human resource : Project Manager, System Analyst, Programmer
Deliverable : Operational System
17. Tahap Operation and Support : Pengoperasian sistem dan
maintenance

untuk

memperbaiki

error,

pengurangan,

dan

requirement baru yang mungkin muncul.


Durasi : 3 hari
Deliverable : Bussiness Solution
Scheduling ditunjukan pada Gantt Chart yang dilampirkan.

Bab 3
Problem Analysis Phase
Setelah melakukan tahap Preliminary Investigation, telah
diketahui problem yang dimiliki bagian Administrasi Proyek PT. Indra
Karya. Pada tahap tersebut juga telah didapatkan scope, objectives
dan perencanaan proyek ini.
Pada tahap berikutnya yaitu problem analysis, requirement
analysis dan decision analysis. Pda tahap problem analysis, yang
dilakukan adalah menganalisa lebih dalam mengenai problem-problem
yang ada. Hal lain yang dilakukan pada tahap ini adalah mempelajari
domain permasalahan. Domain permasalahan dapat diketahui dengan
mempelajari problem yang ada pada sistem yang sekarang telah ada

dan digunakan.

3.1 Problem Domain


Tahap ini bertujuan menganalisa problem, opportunity dan directives
dari sistem yang lama
Problem dari sistem yang telah ada akan dianalisa dari sisi data,
proses dan interfacenya :
11. DATA sistem yang telah ada, tempat menyimpan data. Sistem
yang telah ada masih menyimpan semua data dalam filing
cabinet yang terdapat pada bagian Administrasi Proyek PT. Indra
Karya. Data yang disimpan mencakup ROPT (Rencana
Operasional Pelaksanaan Tugas), Laporan Bulanan proyek, LPPT
(Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Tugas). Begitu juga bagian
lain yang berhubungan dengan Administrasi Proyek, menyimpan
datanya dengan filing cabinet. Seperti bagian personalia yang
menyimpan data tenaga ahli yang digunakan pada proyek dan
bagian finance yang menyimpan data tenaga ahli yang
digunakan.
22. PROSES yang ada pada sistem yang telah ada bersifat rumit,
karena banyaknya pihak yang harus dihubungi untuk
melaksanakan suatu proses. Proses yang dilakukan sistem antara
lain :
0 - Pengarsipan hasil ROPT. Pengarsipan dilakukan dengan
manual yaitu disimpan dalam filing cabinet.
1 - Pemilihan tenaga ahli yang dibutuhkan. Pemilihan ini
dilakukan dengan menghubungi staf dari biro SDM dan
memberikan spesifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan.
2 - Penyerahan laporan bulanan kepada Administrasi Proyek
untuk dikoreksi. Lalu hasil koreksinya diberikan ke pihak
yang bersangkutan.

Penyerahan ini dilakukan secara

manual yaitu dengan kurir.

3 - Penentuan gaji staff pada suatu proyek. Hal ini masih


dilakukan secara manual oleh staf personalia.
4 - Penentuan jadwal penggunaan tenaga ahli. Proses ini
dilakukan pada waktu pelaksanaan ROPT. Data diberikan
oleh biro Sumber Daya Manusia lewat telepon atau memo.
5 - Penentuan anggaran proyek. Anggaran proyek ditentukan
sebelum proyek dimulai. Saat ini proses dilakukan oleh
staff Administrasi Proyek secara manual dengan melihat
data ROPT dan data invoice.
33. INTERFACE dari sistem yang telah ada sekarang adalah lokasi
dari sistem yang telah ada yaitu kantor pusat PT. Indra Karya.

13.2 Problem and Opprtunities Analysis


Untuk menganalisa problem, digunakan cause and effect
analysis untuk menganalisa penyebeb problem dan akibatnya.
Bila diketahui penyebab suatu problem maka akan dapat
diketahui solusi yang harus dilakukan agar problem tersebut
dapat teratasi.
Setelah

memahami

problem,

dapat

disimpulkan

system

improvement objectives dan constraint dari sistem.


Berikut adalah matrix problem, opportunities, objectives dan
constraint dari sistem yang ada :

Tabel 2 : Problems, Opportunities, Objectives and Constraint


Matrix
PROJECT: Sistem Informasi Administrasi

PROJECT MANAGER: Fajar

Proyek PT. Indra Karya

Muharisa

CREATED BY: Ardhi Tomiarfi

LAST UPDATED BY: Winda

Ramadina
DATE CREATED: 04/12/2002

DATE

LAST

UPDATED:

04/12/2002

Cause and Effect Analysis


Problem or

Cause and Effects

System Improvement Objectives


System Objective

System Constrant

Opportunity
11. Response time

11. Keperluan untuk

11. Membuat system baru

11. Masih adanya

dari penanganan

mengirim laporan proyek

yang terintegrasi penuh.

lokasi proyek yang

report lambat

secara periodik ke Biro

22. Melakukan

belum terjangkau oleh

22. Bentuk laporan

Administrasi Proyek yang kini

standarisasi laporan.

jaringan komunikasi.

yang tidak

masih dilakukan secara

33. Membuat system yang

22. Masih adanya staff

standard

manual. Proses manual

menggunakan database

yang computer-

33. Kesalahan dan

seperti ini cenderung

untuk backup data dan

illiterated.

kebingungan

menghabiskan waktu, tidak

repository data.

33. Aplikasi yang

dalam kompilasi

efisien, dan reliability-nya

44. Menghilangkan

dibuat harus

data (data tidak

terbatas.

kebiasaan komunikasi

mempertimbangkan

terintegrasi).

22. Bentuk laporan

secara verbal dan paper-

spesifikasi komputer

44. Tidak ada

bervariasi.

based dalam

client yang masih

automatisasi

33. Pengolahan dan

pengendalian pelaksanaan

rendah.

komunikasi antara

repositori data tidak

proyek dan menggantinya

Administrasi

terintegrasi dengan Biro

dengan suatu system

Proyek dengan Biro

Keuangan dan Pusat Sumber

yang terautomatisasi

Keuangan dan

Daya.

dengan baik.

Pusat Sumber

44. Semua masih dilakukan

55. Membuat Sistem yang

Daya.

secara verbal dan paper-

menggunakan database

55. Kurangnya

based.

untuuk backup data dan

reliability

55. Backup data dan

repository data

penyimpanan data

repository data masih

66. Membuat sistem yang

dan informasi.

berupa dokumen analog.

membantu proses

66. Tidak

66. Tidak ada sistem yang

penentuan gaji dan

efisiennya

menangani proses

penjadwalan

penentuan gaji dan

penentuan gaji dan

penjadwalan staf

penjadwalan.

dalam proyek

Bab 4
REQUIREMENT ANALYSIS PHASE
Fase ini adalah fase yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan.
Tujuan dari fase ini adalah untuk menentukan apa yang harus dapat
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi System Objectives yang telah
ditentukan pada fase sebelumnya.

14.1 Define Requirements


Hal pertama yang harus dilakukan dalam requirement analysis
phase adalah pengidentifikasian requirement. Dasar dari tugas ini
adalah system objectives yang telah dilakukan pada fase problem
analysis.
Requirement yang ada dibagi dalam dua kategori, functional
requirement yaitu aktivitas dan servis yang harus dilakukan dan
disediakan oleh sistem. Kategori yang lain adalah nonfunctional
requirement yaitu fitur lain yang diperlukan sistem, agar sistem dapat
lebih memuaskan.
Berikut adalah requirements dari Sistem Informasi Administrasi Proyek

PT. Indra Karya :


11. Functional Requirements :
1- Pengiriman laporan dilakukan secara online.
2- Pembangunan database untuk penyimpanan data, dokumen dan
informasi dan backupnya.
3- Pembuatan template laporan yang standar.
4-

Komunikasi

antara

Biro

Administrasi

Proyek

dengan

Biro

Keuangan dan Pusat Sumber Daya dapat dilakukan secara online


(intranet)
22. Nonfunctional Requirements :
1- Sistem dapat membantu proses penentuan gaji dan penjadwalan
tenaga ahli

14.2 Analyze Requirements


Analisa requirement dilakukan dengan menggunakan teknik modeldriven.
Berikut ini adalah :
11. DATA- data yang disimpan dan diambil oleh sistem. Model data
yang digunakan adalah dengan Entity Relationship Diagram. Hal ini
akan dijelaskan lebih lanjut pada Data Modelling.
22. PROSES Semua yang dilakukan oleh sistem. Model proses yang
digunakan adalah dengan Data Flow Diagram. Hal ini akan
dijelaskan lebih lanjut pada Process Modelling.
33.

Interface

antar-muka dari

sistem.

Interface

model

yang

digunakan adalah dengan use case diagram. Hal ini akan dijelaskan
lebih lanjut pada Interface Modelling.

Analisa requirement dilakukan dengan menggunakan teknik modeldriven.


Berikut ini adalah :

14.3 Data Modelling


Sistem

model

mempunyai

peran

yang

penting

dalam

pengembangan sistem, karena problem biasanya tidak terstruktur.


Salah satu cara untuk menstrukturisasi suatu masalah adalah dengan
menggambarkannya dengan model. Sebuah model adalah representasi
dari kenyataan.
Data model seperti Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan
unutk

mendokumentasikan

dan

menganalisa

data-data

yang

diperlukan dalam sistem yang baru. Data model ini digunakan sebagai
titik awal dari pendesainan database.
Pada gambar 2 di bawah ini adalah Entity Relationship Diagram
dari Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya. ERD ini
menggambarkan data-data dan hubungan antar data yang ada pada
sistem baru.

Gambar 2 : Entity Relationship diagram dari Sistem


Administrasi Proyek PT. Indra Karya

Tabel 3 : Tabel Keterangan Entity

ENTITY

KETERANGAN

ADPRO

Adpro (Administrasi Proyek) menangani tugas yang

PROJECTS

dikerjakan PT Indra Karya


Bagian Projects menangani segala hal yang
berhubungan dengan jalannya proyek

FINANCE

Bagian Finance menyediakan budget yang dibutuhkan

PERSONALI

ketika proyek berjalan


Menangani SDM yang terlibat dalam proyek dan

penggajiannya

Keterangan Atribut
ADPRO
Assignment_ID (p.k.) : nomor penugasan
Assignment_Name : nama penugasan
Assignment_Subject : bidang/ruang lingkup penugasan
PROJECTS
Project_ID (p.k.) : nomor proyek
Project_Name : nama proyek
Project_Location : lokasi pengerjaan proyek
Client_Name : nama pemberi tugas
Client_Address : alamat pemberi tugas
Scheduled_Project_Duration : lama proyek berjalan
Project_Budgeting : anggaran biaya proyek
Project_Contribution : prosentase kontribusi proyek kepada PT Indra Karya
Project_Type : jenis proyek (lumpsum/renumerasi)
Project_Start_Date : tanggal proyek dimulai
Project_Finish_Date : tanggal proyek selesai
Status_PT_Indra_Karya : status PT Indra Karya dalam proyek
(leadfirm/associate)
FINANCE
Invoice_ID (p.k.) : nomor invoice
Invoice_Date : tanggal invoice
Amount : besar uang yang dikeluarkan

REPORTS
Report_ID (p.k.) : nomor laporan
Assignment_ID (f.k.) : nomor penugasan
Project_ID (f.k.) : nomor proyek
Report_Type : jenis laporan (monthly /data invoice/production report/LPPT)
PROJECT BUDGETING
Project_ID (f.k.) : nomor proyek
Invoice_ID (f.k.) : nomor invoice
Total_Project_Expenses : total pengeluaran proyek sampai waktu tertentu
STAFF SCHEDULING
Project_ID (f.k.) : nomor proyek
SSN (f.k.) : social security number staff yang terlibat dalam proyek
Manhour_Rate : besar manhour staff terlibat pada proyek
Current_Project_Fee : gaji staff pada proyek yang bersangkutan
PERSONALIA
SSN (p.k.) : social security number
Name

: nama staff

Address : alamat tempat tinggal staff


Professional_Skill : keahlian yang dimiliki

Keterangan ER Diagram
1 Adpro menerima penugasan (assignment) dari suatu pihak (client), lalu
membentuk KRPT (Koordinator Rencana Pelaksanaan Tugas) yang akan
melakukan pertemuan dan membuat ROPT (Rencana Operasional
Pelaksanaan Tugas).
2 ROPT merumuskan rincian tugas PT Indra Karya, uraian singkat proyek
dan metodologi pelaksanaan, jadwal pengerahan tenaga, rencana
biaya pengelolaan tugas, dan perhitungan kontribusi proyek.
3 Hasil ROPT diberikan kepada bagian Proyek untuk dilaksanakan

4 Per tanggal 15, bagian Proyek meminta biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek kepada bagian Finance. Bagian Finance akan
mengeluarkan invoice yang bersangkutan untuk mendata pengeluaran
proyek tersebut.

4.4 Process Modelling


Process Modelling adalah sebuah teknik untuk menyusun dan
mendokumentasikan struktur dan aliran data yang melewati proses
yang ada pada sistem.
Proses model seperti Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk
memodelkan aliran data yang ada pada sistem dan aktiviatas atau
proses yang dilakukan oleh sistem.
Pada gambar 3, 4 dan 5 di bawah ini digambarkan Data Flow
Diagram dari Sistem Informasi Administrasi Proyek Pt. Indra Karya. DFD
ini akan menggambarkan data dan proses apa saja yang dilakukan
oleh sistem yang baru.

4.3.1 DFD Level 0

Gambar 3 : DFD Level 0


Keterangan DFD Level 0 :
11. Information System of Project Administration of PT. Indra Karya
1 Input :
1- New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya
dari klien.
2- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya.
3- Data Project : Data dari proyek-proyek yang sedang atau telah
dikerjakan oleh PT. Indra Karya
2 Output :
1- Monthly report : Laporan bulanan dari proyek yang sedang
berjalan.

4.3.2 DFD Level 1


Tampilan DFD Level 1 dapat dilihat pada halaman berikutnua mengingat
ukurannya yang tidak dapat ditampilkan pada halaman ini.

Gambar 4 : DFD Level 1

Keterangan DFD Level 1 :


11. Process New Project
1 Input :
0

- New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya
dari klien.

- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra


Karya.

2 Output : Proyek baru yang harus dikerjakan


3 Deskripsi : Proyek baru yang diterima, diproses untuk menentukan
sumber daya yang diperlukan, staf-staf yang dialokasikan di bidang
yang spesifik, contoh ; ahli di bidang perairan, perlistrikan, dll.

12. Process project budget


1 Input :
1- Data Invoice : Perjanjian pembayaran dengan klien.
2- Budget Distribution : Data dari bagian keuangan mengenai
penyebaran anggaran
2 Output :
1- Approved Budget : Anggran yang telah disetujui
3 Deskripsi : Proses ini dilakukan untuk menentukan anggaran proyek
selama

proyek dilaksanakan. Dengan data penyebaran anggaran

dari invoice, anggaran dapat ditentukan. Proyek memberikan


rekapitulasi dana yang dibutuhkan yang kemudian di-request ke
kantor pusat yang setalah disetujui diteruskan ke bagian keuangan.

13. Process staff scheduling and budgeting

1 Input :
0

- Staff Schedule : Daftar orang-orang yang bekerja dan


waktunya

- Staff : Staff yang dialokasikan ke proyek setelah proposal


proyek tentang staff disetujui.

- Staff budgeting and absent sheet : alokasi dana yang


dibutuhkan per pegawai dan daftar hadir dalam pengerjaan
proyek.

2 Output : Detail penggajian pegawai, sesuai harga pegawai dan


berapa hari ia hadir mengerjakan proyek.
3 Deskripsi : Proses ini ada terutama untuk control pegawai yang
dialokasikan di suatu proyek, dari input staff schedule yang
diberikan proyek, dan data-data pegawai yang dialokasikan ke
proyek, bisa didapat rincian penggajian pegawai.

14. Process report making


1 Input :
0

- Project Data : Data-data proyek dalam sebulan

2 Output :
- Monthly report : laporan bulanan yang telah selesai
1 Deskripsi : Proses ini merupakan pembuatan laporan yang tiap
bulan dilakukan oleh proyek.

15. Process report approval

1 Input :
0

- Monthly Report : Laporan bulanan yang mencakup laporan


perkembangan proyek, laporan produksi dan invoice (tidak
selalu setiap bulan, tergantung perjanjian dengan klien).

2 Output :
- Revised Report : Laporan yang telah dikoreksi
1 Deskripsi : Laporan bulanan dikirimkan oleh proyek ke bagian
Administrasi proyek untuk di evaluasi, setelah diperbaiki dikirim
kembali ke proyek.

16. Process LPPT Making


1 Input :
- Data project : Data proyek selama proyek berlangsung
1 Output :
- End-of-project report : Laporan penyelesaian proyek.
1 Deskripsi : Laporan penyelesaian proyek dibuat setelah proyek
selesai.

17. Process LPPT


1 Input :
0

- End-of-project report : Laporan akhir pengerjaan proyek yang


dikirimkan dari proyek ke Administrasi Proyek. Laporan ini
secara garis besar menggambarkan hasil proyek, detail progress
proyek, evaluasi proyek, dll.

- Report Review : Hasil Evaluasi dari Administrasi Proyek.

- Data Proyek : Data mengenai proyek yang telah berjalan,

spesifikasi

proyek,

data

personalia,

sumber

daya

yang

dialokasikan.
2 Output :

- Approved LPPT : Hasil Final Laporan Penyelesaian Pelaksanaan


Tugas.
1 Deskripsi : Proses yang terjadi di akhir proyek, yang akan mereview
LPPT, reviews dan report proyek. Hasil Approved LPPT akan menjadi
tanda akhir dari suatu proyek.

4.3.3 DFD Level 2

Gambar 5 : DFD Level 2 dari Process New Project


Keterangan DFD Level 2 dari Process New Project :
KRPT : Kordinator Rencana Pelaksanaan Tugas
ROPT : Rencana Operasional Pelaksanaan Tugas
11. KRPT Assignment
1 Input :

1- New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya
dari klien.
2- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya.
2 Output :
1- Coordinator : koordinator yang ditunjuk untuk memimpin proyek
3

Deskripsi

Rapat

antar

direksi,

administrasi

proyek

untuk

menentukan siapa yang akan memimpin proyek.

12. ROPT Meeting


1 Input :
0

- Coordinator : koordinator yang ditunjuk untuk memimpin


proyek

- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra


Karya.

2 Output : Proyek baru yang harus dikerjakan


3 Deskripsi : Rapat yang menyusun keseluruhan detail proyek, seperti
: plafon biaya, jadwal kerja, alokasi sumber daya.

14.5 Interface Modelling


Interface model menggambarkan input external dan output dari dan ke
sistem, dan asal dan tujuannya.Interface model bisa berupa use case
diagram.
Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem dan user.
Bisa dikatakan use case menggambarkan siapa saja yang menggunakan
sistem dan apa saja interaksi antara user dengan sistem
Pada gambar 6 di bawah ini digambarkan use case diagram dari sistem
Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya.

Gambar 6: Use Case Diagram

Bab 5
Decision Analysis Phase
Pada fase ini dilakukan pencarian alternatif terbaik unutk mengatasi problem
yang dihadapi.
Candidate solution ditemukan berdasarkan hasil dari fase sebelumnya, yaitu
problems, opportunities, objectives, dan constraint. Analisis kandidat
dilakukan dengan membuat Candidate System Matrix dan Feasibility Matrix
untuk memudahkan perbandingan antar keduanya.

5.1 Identify Candidate Solutions


Kedua kandidat solusi bertujuan untuk membangun sistem yang dapat
memenuhi kebutuhan Biro Administrasi Proyek dalam menjalankan fungsinya.
Berikut adalah kandidat solusi yang diajukan :
Kandidat solusi 1
Membuat suatu sistem informasi BAP yang berjalan pada suatu LAN, namun
tidak bersifat web-based. Pada sistem ini pengiriman laporan dan fungsi lain
tidak dapat dilakukan secara langsung dari lokasi proyek.
Kandidat solusi 2
Membuat sistem informasi BAP yang berjalan pada suatu LAN, tetapi bersifat
web-based.
Perbandingan secara detail antara kedua solusi tersebut dapat dilihat pada
tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3: Candidate System Matrix

Characteristic
s

Candidate 1

Candidate 2

Portion of
system
computerized

Membuat suatu sistem dimana


pengintegrasian, pengolahan
dan penyimpanan data secara
offline antara Biro Keuangan
dengan Pusat Sumber Daya
serta pembuatan system
untuk staf BAP

Membuat suatu sistem dimana


pengintegrasian, pengolahan
dan penyimpanan data secara
online antara Biro Keuangan
dengan Pusat Sumber Daya
serta pembuatan sistem untuk
staf BAP

Benefits

Kebutuhan dasar BAP dapat


terpenuhi, sehingga BAP dapat
menjalankan fungsinya
dengan baik
- server : komputer dengan
prosesor Pentium III, RAM 512
MB, Hard Disk 20 GB, dan OS
windows 2000 server.

sama seperti candidate 1


dengan kelebihan pengiriman
data dapat dilakukan dimana
saja
sama seperti kandidat 1

Servers and
workstations

Software tools
needed
Application
software
Method of data
processing
Output devices
and implications
Input devices
and implications
Storage devices
and implications

- workstation : komputer
dengan prosesor Pentium II,
RAM 128 MB,Hard Disk 10 GB,
OS Windows 98
- MySQL 4.0 sebagai database
- MS Visual Basic 6.0 sebagai
interface ke database
custom solution

MySQL 4.0 sebagai database


PHP 4.0 sebagai interface ke
databaase
sama seperti kandidat 1

Client/server

Client/server, web-based

printer

sama seperti kandidat 1

Keyboard dan mouse

sama seperti kandidat 1

MySQL sever DBMS dengan


kapasitas 80GB

sama seperti kandidat 1

1
2
3
4
55.2 Analyzing Candidate Solution

Setiap kandidat solusi harus dianalisa untuk kelayakan. Hal ini


dilakukan setelah setiap kandidat telah teridentifikasi.
Kriteria kelayakan yang dilakukan adalah :
1- Technical Feasibility : Apakah secara teknik mudah? Apakah staff
mempunyai

kemampuan

teknis

untuk

mendesain

dan

membangun solusi ini ?


2- Operational Feasibility : Apakah solusi ini akan memenuhi
kebutuhan pengguna ? Sampai seberapa besar manfaatnya?
Apakah solusi ini akan mengubah lingkungan kerja pengguna?
Bagaimana pengguna menerima solusi ini?
3- Economic Feasibility: Apakah solusi ini cost-effective?
4- Schedule Feasibility : Bisakah solusi di implementasikan dalam
periode waktu tertentu?
Analisa ini dilakukan pada tiap kandidat dan belum dibandingkan

15.3 Comparing Candidate Solution


Setelah analisa kelayakan selesai dilaksanakan untuk semua kandidat,
kandidat-kandidat tersebut akan dibandingkan untuk memilih kandidat yang
paling baik.
Tabel 4 di bawah ini memperlihatkan perbandingan kelayakan antara
kedua kandidat solusi yang telah dipilih sebelumnya.

Tabel 4 : Feasibility Matrix

Feasibility
Criteria

Weigh
t

Operational
feasibility

30%

Functionality : A
description to what
degree the candidate
would benefit the
organization and how
well the system would
work
Political : A
description of how well
received this solution
would be from both
user management,
user, and organization
perspective
Technical feasibility

Candidate 1

Candidate 2

Sistem hanya dapat


dipakai bila staff yang
ingin menggunakan
berada dalam jaringan
LAN PT. Indra Karya. Pada
proyek yang terdapat di
daerah dimana tidak
terjangkau LAN PT. Indra
Karya staff tidak dapat
memakai sistem

Sistem yang
berjalan secara online memungkinkan
staff proyek di
daerah bisa
menggunakan
sistem di tempat
dia bekerja

Score : 80

30%

Technology : An
assesment of maturity,
availability (or ability
to acquire), and
desirability of the
computer technology
needed to support this
candidate
Expertise : An
assesment of the
technical expertise
needed to
develop,operate, and
maintain the candidate
system

Teknologi LAN PT.Indra


Karya belum menjangkau
semua daerah dimana
proyek dilaksanakan.

Pada daerah
dimana proyek
dilaksanakan belum
tentu terjangkau
teknologi internet

Perlu pelatihan bagi staff


PT.Indra Karya untuk
memakai dan memelihara
sistem

Sama seperti
candidate 1

Tidak perlu tambahan


staff bagi developer
untuk membuat sistem
karena staff yang ada
bisa menggunakan tools
yang akan digunakan

Score : 80
Economic feasibility

Score : 90

Score : 85

30%

Cost to develop :

2 juta Rupiah

2,5 juta Rupiah

Payback period :

1 tahun

1 tahun

Net present value :

1 juta Rupiah

1 juta Rupiah

Detailed calculations
:

Lihat lampiran

Lihat lampiran

Score : 80

Score : 80

Schedule feasibility

10%

An assesment of how
long the solution will
take to design and
implement

Ranking

3 bulan

4 bulan

Score : 85

Score : 85

81.25

85

100%

15.4 Recommend a Solution


Dari analisa kelayakan dan tabel perbandingan antara kandidatkandidat solusi yang ditawarkan, dipilih kandidat solusi yang
mendapatkan nilai lebih tinggi pada Feasibility Matrix, yaitu kandidat
solusi nomor 2, solusi yang menggunakan aplikasi Web-Based

Bab 6
APPLICATION ARCHITECTURE
Setelah menyelesaikan fase Decision Analysis, akan dibangun application
architecture yang merupakan blueprint dari sistem yang akan dibangun ini.
Application

Architecture

menyatakan

spesifikasi

teknologi

yang

akan

digunakan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi yang kami bangun


dalam hal data, process dan interface dan bagaimana ketiganya berinteraksi
dan berkomunikasi pada jaringan. Hal ini akan dijadikan acuan untuk desain
lebih lanjut dan implementasi.

16.1 Physical Data Flow Diagram


Physical

Data

Flow

Diagram

merupakan

pembangunan sistem dan implementasinya.

blueprint

teknikal

untuk

16.1.1 Physical Processes


Sebuah physical process dapat berupa prosesor, seperti komputer atau
manusia, ataupun implementasi teknis atas pekerjaan yang akan dilakukan,
seperti program komputer atau proses manual.
Terdapat dua elemen pada physical data flow diagram:
1- proses logical di-assign ke physical prosesor tertentu seperti PC,
server, mainframe, orang2, ataupun device lain dalam sebuah
jaringan komputer
2- tiap-tiap proses logical diimplementasikan sebagai satu atau lebih
proses physical.

6.1.2 Physical Data Flows

Physical

Data

Flows

merepresentasikan

salah

satu

dari:

(1)

implementasi yang telah atas input atau output dari sebuah proses physical;
(2) sebuah database command seperti create, read, update, atau delete; (3)
keluar-masuknya data ke sistem informasi lain melalui jaringan; atau (4)
aliran data antara dua modul atau subrutin dalam satu program.
Berikut ini merupakan Physical Data Flows dari proses-proses yang ada pada
sistem yang akan kami kembangkan

Gambar 7 : PDFD dari proses New Project


Penjelasan PDFD proses New Project :

11. Staff Administrasi menerima sebuah tugas (assignment) dari klien.


Setelah menerima tugas tersebut, akan diadakan rapat antara AdPro
dengan staf direksi untuk menentukan koordinator dari proyek yang
akan mengerjakan tugas tersebut.
22. Setelah terpilih seorang koordinator, akan diadakan rapat ROPT yang
akan menentukan apa saja yang diperlukan sebuah proyek baru.
Keluaran dari rapat ini akan dimasukkan pada sistem melalui interface
form New Project.

Gambar 8 : PDFD dari proses anggaran proyek


P
Penjelasan PDFD proses anggaran proyek
11. Administrator dari biro keuangan akan memasukkan data budget yang
akan diperlukan ke sistem.
22. Sistem akan mengambil data invoice dari table project dan ditambah
data dari budget yang diperlukan. Penghitungan akan dilakukan
sistem dan akan disimpan sebagai project budget ke table Project.

Gambar 9: PDFD dari proses update project fee staff


Penjelasan PDFD proses update project fee staff :
11. Dari tabel Project akan diambil daftar nama staff yang bekerja pada
proyek tersebut dan dari tabel SDM akan diambil data dari nama staff
tersebut dan Standard fee-nya.
22. Kedua data tersebut akan di proses di sistem dan menghasilkan report
untuk adminoistrator personalia dan mengupdate table project pada
atribut current project fee dari staff tersebut.

Gambar 10 : PDFD pada proses pembuatan Report(laporan)


Penjelasan PDFD proses pembuatan report :
11. Staff yang bekerja pada lokasi proyek akan membuat laporan bulanan
dan pada sistem akan di tuliskan ke database tabel project.
22. Staff dari Adpro dapat melihat hasil laporan yang telah dibuat oleh

staff di lokasi proyek. Staff di Adpro juga dapat memberikan


persetujuan dan mengubah laporan tersebut. Hasil revisi dari Adpro
akan disimpan kembali ke Database.

Gambar 11: PDFD pada proses pembuatan LPPT report


Penjelasan PDFD proses pembuatan LPPT report :
11. Staff pada lokasi proyek akan membuat LPPT ketika proyek telah
selesai, dan akan diproses oleh sistem dan disimpan di database.
22. Staff adpro akan membaca LPPT tersebut dan membaca data-data
laporan yang lalu dari proyek tersebut. Apabila ada revisi yang
dilakukan akan disimpan kembali ke database.

6.1.3 Physical Data Stores

Sebuah physical data store merepresentasikan implementasi atas


salah satu dari: (1) sebuah database; (2) sebuah tabel dalam database; (3)
sebuah file komputer; (4) sebuah tape atau media backup; (5) file sementara
atau batch yang diperlukan sebuah program; atau (6) file nonkomputerisasi
apapun juga.

16.2 Network Architecture


Sebuah arsitektur jaringan (network architecture) DFD adalah sebuah
physical data flow diagram yang mengalokasikan prosesor-prosesor (client
dan server) dan devices (misalnya mesin dan robot) ke jaringan dan
membangun (1) konektivitas antara client dan server dan (2) di mana user
akan berinteraksi dengan prosesor.

Gambar 12: Network Architecture DFDBab 7

DATABASE DESIGN
Pada fase ini, akan dilakukan perancangan database yang akan digunakan
sistem yang baru. Rancangan ini berdasarkan Entity Relationship Diagram
yang telah diberikan pada fase Requirement Analysis Phase. Di fase ini akan
dilakukan mapping dari ERD menjadi bentuk tabel-tabel yang memenuhi 3
NF.

Untuk

mendefinisikan

tabel-tabel

tersebut

akan

pembuatan Data Definition Language (DDL).

17.1 Relational Database Schema (3NF)


Projects

dilakukan

juga

Project_I
D

Project_Na

Project_Locati

Client_Na

Client_Addre

me

on

me

ss

Scheduled_Project_Dura

Project_Budgeti

Project_Contributi

tion

ng

on

Project_Typ

Project_Start_Da Project_Finish_Da

te

te

Status_PT_Indra_Kar

Total_Project_Expens

ya

es

Finance
Invoice_I
D

Reports

Project_I

Invoice_Da

Amou

te

nt

Report_I
D

Assignment_I Project_I

Report_Typ

AdPro

Assignment_I Assignment_Na
D

me

Staff Scheduling

Assignment_Subj
ect

Project_I

SS

Manhour_Ra

Current_Project_F

te

ee

Personalia

SS

1
2
3

Nam

Addres Professional_S

kill

4
57.2 Data Definition Language (DDL)

Projects
Create table Projects (
Project_ID num NOT NULL,
Project_Name varchar NOT NULL,
Project_Location varchar NOT NULL,
Client_Name varchar NOT NULL,
Client_Address varchar NOT NULL,
Scheduled_Project_Duration varchar NOT NULL,
Project_Budgeting currency NOT NULL,
Project_Contribution num NOT NULL,
Project_Type varchar NOT NULL,
Project_Start_Date date NOT NULL,
Project_Finish_Date date NOT NULL,
Total_Project_Expenses currency NOT NULL,
Status_PT_Indra_Karya varchar NOT NULL
)
Alter table Projects
Add Primary Key ( Project_ID )

AdPro
Create table AdPro (
Assignment_ID num NOT NULL,
Assignment_Name varchar NOT NULL,
Assignment_Subject varchar NOT NULL

)
Alter table AdPro
Add Primary Key ( Assignment_ID )

Finance
Create table Finance (
Invoice_ID num NOT NULL,
Project_ID num NOT NULL,
Invoice_Date date NOT NULL,
Amount currency NOT NULL
)
Alter table Finance
Add Primary Key (Invoice_ID)
Alter table Finance
Add Foreign Key (Project_ID) references Projects

Reports
Create table Reports (
Report_ID num NOT NULL,
Assignment_ID num NOT NULL,
Project_ID num NOT NULL,
Report_Type varchar NOT NULL
)
Alter table Reports
Add Primary Key (Report_ID, Assignment_ID, Project_ID)

Alter table Reports


Add Foreign Key (Project_ID) references Projects
Alter table Reports
Add Foreign Key (Assignment_ID) references AdPro

Staff Scheduling
Create table Staff_Scheduling (
Project_ID num NOT NULL,
SSN num NOT NULL,
Manhour_Rate currency NOT NULL,
Current_Project_Fee currency NOT NULL
)
Alter table Staff_Scheduling
Add Primary Key (Project_ID, SSN)
Alter table Staff_Scheduling
Add Foreign Key (Project_ID) references Projects

Personalia
Create table Personalia (
SSN num NOT NULL,
Name varchar NOT NULL,
Address varchar NOT NULL,
Professional_Skill varchar NOT NULL
)
Alter table Personalia

Add Primary Key (SSN)

17.3 Physical Database Schema


Skema database merupakan physical model atau blueprint sebuah
database. Database skema merepresentasikan implementasi teknis dari
logical data model

Gambar 13 : Physical Database Schema

7.4 Logical Data Model

Logical data model merupakan ER yang telah dinormalisasi ke


dalam bentuk 3 NF.
Berikut merupakan Logical Data Model dari sistem yang akan
kami bangun.

Gambar 14 : Logical Data Model BAB 8

Bab 8

SYSTEM INTERFACE
8.1 User Interface
Berikut merupakan prototipe user interface dari sistem yang akan kami
kembangkan :
1. Halaman login

keterangan : form_login
1- textfield login user : untuk mengetikkan login dari user
2- textfield password : untuk mengetikkan password dari user
3- button OK : setelah kedua textfield terisi, tekan tombol ini
4- button Cancel : untuk mengosongkan kembali kedua textfield

keterangan : form_salahLogin
1- tombol kembali : untuk kembali ke form_login
2. Halaman Utama

keterangan : page_utama (semua navigasi yang ada di sini juga terdapat di


semua form kecuali form-form yang ada di Halaman Login

1- navigasi Proyek Baru : untuk menuju ke form_newProject


2- navigasi Lihat Data Proyek : untuk menuju ke form_lihatProyek
3- navigasi Laporan Baru : untuk menuju ke form_newLaporan
4- navigasi Edit Laporan : untuk menuju ke form_editLaporan
5- navigasi Lihat Laporan : untuk menuju ke form_lihatLaporan
6- navigasi Lihat Laporan Anggaran : untuk menuju ke
form_lihatLaporanAnggaran
7- navigasi Lihat Anggaran Staff : untuk menuju ke
form_lihatAnggaranStaff
8- navigasi back to top : untuk mengembalikan posisi page kembali ke
atas

3. Halaman Proyek Baru

keterangan : form_newProject
1- isi semua textfield sesuai dengan data-data yang tersedia
2- tombol Selanjutnya : untuk melanjutkan ke form_newProjec2

keterangan : form_newProject2
1- tombol Tambah : untuk menambahkan staff yang ID-nya sudah
dimasukkan ke textfield
2- tombol OK : untuk mengirim data-data yang telah dimasukkan, jika
berhasil kembali ke page_utama
3- tombol Cancel : untuk kembali ke halaman
sebelumnya(orm_newProject) untuk memperbaiki data yang sudah
dimasukkan

4. Halaman Lihat Data Proyek

keterangan : form_lihatProyek
1- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat
datanya
2- tombol Tampilkan : untuk menuju form_tampilkanProyek jika berhasil,
jika gagal akan menuju ke form_noData

keterangan : form_tampilkanProyek
1- tombol Selanjutnya : untuk menuju ke form_tampilkanProyek2

keterangan : form_tampilkanProyek2
1- tombol Sebelumnya : untuk kembali menuju form_tampilkanProyek

5. Halaman Laporan Baru

keterangan : form_newLaporan

1- isi semua textfield sesuai dengan data-data yang tersedia


2- tombol Selanjutnya >> : untuk melanjutkan ke form_newLaporan2

keterangan : form_newLaporan2
1- tombol OK : untuk mengirim data-data yang telah dimasukkan, jika
berhasil kembali ke page_utama
2- tombol Cancel : untuk kembali menuju form_newLaporan

6. Halaman Edit Laporan

keterangan : form_editLaporan
1- isi textfield sesuai dengan yang diinginkan
2- tombol Edit : untuk menuju ke form_newLaporan, tetapi semua
textfield sudah terisi dengan data-data laporan yang sesuai dengan
input pada textfield form_edit_laporan, untuk mengedit tinggal
mengubah-udah data lalu mengkonfirmasikannya dengan men-klik
tombol OK pada form yang tersedia

7. Halaman Lihat Laporan

keterangan : form_lihaLaporan
1- isi textfield sesuai dengan yang diinginkan
2- tombol Tampilkan : untuk menuju form_tampilkanLaporan jika berhasil,
jika gagal akan menuju ke form_noData

keterangan : form_tampilkanLaporan
- tombol Selanjutnya : untuk melanjutkan ke form_tampilkanLaporan2

keterangan : form_tampilkanLaporan2
- tombol Sebelumnya : untuk kembali ke form_tampilkanLaporan

8. Halaman Lihat Laporan Anggaran

keterangan : form_lihaLaporanAnggaran
1- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat
datanya
2- tombol Lihat : untuk menuju form_laporanAnggaran jika berhasil, jika
gagal akan menuju ke form_noData

keterangan : form_laporanAnggaran
9. Halaman Lihat Anggaran Staff

keterangan : form_lihatAnggaranStaff
1- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat
datanya

2- tombol Lihat : untuk menuju form_AnggaranStaff jika berhasil, jika


gagal akan menuju ke form_noData

keterangan : form_AnggaranStaff
10. Halaman Tidak Ada Data

keterangan : form_noDaa
1- form ini muncul jika data ID proyek yang dimasukkan pada tiap-tiap
form pencarian tidak ada pada database
2- tombol Kembali : untuk kembali ke form pencarian sebelumnya untuk
membenarkan ID proyek yang salah entry.

8.2 Dialogue Chart

Gambar 15 : Dialogue Chart

BAB 9

KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Pembangunan atau konstruksi suatu sistem terdiri dari 3 tahapan, yaitu


tahap pengembangan, tahap instalasi dan tahap pengujian terhadap semua
unsur yang terdapat dalam sistem tersebut. Pengembangan suatu sistem
dimulai setelah fase desain telah selesai dibuat dan disetujui oleh sistem
owners. Pada tahap pengembangan ini, dilakukan implementasi dari desain
yang

telah

ada.

Sedangkan

pada

instalasi

adalah

kegiatan

untuk

mempersiapkan perangkat keras dan desain teknis juga dari desain yang
telah ada. Pengujian merupakan tahap terakhir dari konstruksi suatu sistem.
Pengujian dilakukan setelah implementasi dan instalasi selesai dilaksanakan.
Error atau bug yang terdapat dalam implementasi dapat diketahui dan
diperbaiki setelah pengujian dilaksanakan. Pengujian memakan waktu yang
lebih besar dari keseluruhan waktu untuk melaksanakan implementasi dan
instalasi. Karena itu pengujian harus dilakukan secara tekun dan teliti.
9.1. Konstruksi Sistem
Rancang Bangun dan Pengujian Jaringan Komputer
Untuk mengetahui kelayakan sistem yang telah dibuat dengan arsitektur
jaringan yang ada di PT. Indra Karya, maka dilakukan pengujian di jaringan
komputer lokal yang hampir sama dengan yang ada di PT. Indra Karya.
Pembangunan sistem yang akan dibuat harus dapat bekerja dengan baik
pada jaringan lokal di PT. Indra Karya maupun secara remote access karena,
sistem ini nantinya akan dipergunakan oleh proyek-proyek yang berada jauh
dari kantor pusat PT. Indra Karya dengan menggunakan sambungan internet.
Jaringan lokal yang kami gunakan untuk simulasi sistem adalah jaringan
komputer yang ada di Fasilkom UI khususnya jaringan di ruang Ristek. Kami
menggunakan sebuah komputer yang berfungsi sebagai web server, dimana
semua client yang akan menggunakan sistem terhubung ke web server
tersebut.

Rancang Bangun dan Pengujian Basis Data

Back End basis data dari sistem yang kami kembangkan adalah MySQL
v4.0.1. Input yang digunakan untuk pengujian merupakan input-input yang
mungkin terjadi atau yang umum dilakukan oleh pengguna.
Rancang bangun dari basis data merupakan skema basis data yang
telah disetujui pada tahap desain. Contoh contoh input diujikan pada sistem
untuk menguji integritas basis data dan data yang telah ada. Kasus-kasus
yang menyebabkan adanya ketidak entigritasan sistem, dapat diatasi
sebelum sistem tersebut diluncurkan (deployment).
Pembuatan dan Pengujian Program Baru
Proses pembuatan dan pengujian program baru memanfaatkan input dari
tahap desain sistem, yaitu spesifikasi teknis sistem. Pemrograman dilakukan
dengan cara hibrid, yaitu dengan menggunakan Macromedia Ultradev 4.0
yang memudahkan scripting php serta koneksi basis data serta cara manual
dengan menggunakan Ultraedit. Yang mana yang dipakai tergantung
kebutuhan pada saat pembuatan.
Pengujian dilakukan secara bertahap dan terpisah, terdiri dari :
1o Stub testing
Tes yang dilakukan oleh setiap event individu atau modul dari program.
Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan pada suatu subset program
yang terisolasi.
1o Unit atau program testing
Tes semua event dan modul yang telah dibuat dan sudah dilakukan
stub testing dites sebagai satu unit secara keseluruhan. Ini merupakan
testing keseluruhan program.
1o System testing
Tes untuk menjamin aplikasi program ditulis dan diuji dalam sebuah
lingkup kerja yang terisolasi bekerja dengan baik ketika pada akhirnya
diintegrasikan dengan program yang lain.
Jika tahap-tahap testing tersebut telah lengkap, maka akan dilakukan proses
fase implementasi.

9.2. Implementasi Sistem


Pada fase implementasi sistem di-deliver menjadi suatu operasi sistem.
Fungsional sistem berasal dari fase construction yang merupakan input dari
fase implementasi. Deliverable dari fase implementasi adalah operational
sistem yaitu sistem yang telah siap untuk dijalankan dan masuk ke fase
operation and support. Tahap-tahap fase implementasi antara lain adalah :
1o Conduct Sysem Test
Package dari software yang dibutuhkan sudah di install dan dilakukan
testing maka sistem baru yang sudah akan dilakukan final testing. Yang
terlibat dalam proses ini adalah sistem analis, owner, dan builder.
1o Prepare Conversion Plan
Pengidentifikasian

database

yang

sudah

di

install

pelatihan

dan

dokumentasi untuk user untuk dikembangkan dan stategi perubahan


sistem lama ke sistem baru.
1o Install Databases
Mempopulasikan database sistem baru dengan data yang berasal dari
sistem lama.
1o Train Users
Melatih user dalam menggunakan sistem yang baru. Proses ini akan
dilakukan oleh sistem analis dengan dibantu oleh owners. Dengan
memberikan dokumentasi lengkap mengenai sistem baru, sistem
analis akan menyediakan dokumentasi untuk user / user-manual
(dijelaskan dibawah) dan memberikan pelatihan untuk user.
1o Convert to new system

Input dari proses ini adalah conversion plan dari fase implementasi yang sudah
dibuat sebelumnya. Deliverable dari proses ini adalah suatu operational sistem yang
sudah siap diperjual-belikan.

You might also like