Ingatkah kamu saat Hawa melihatmu menggantung ranum di salah satu pohon terlarang di surga?. Tahukah kamu bagaimana ia begitu ingin menggenggammu. Saat itu, nafasnya begitu memburu. Jantungnya ia paksa mengalirkan bulir-bulir darah menuju nadi-nadi yang kosong agar penuh. Betapa dengan segala cara ia membujuk Adam untuk mengambilkannya satu. Dan ternyata, bahkan seorang nabi pun tak mampu, menahan kuatnya rasa itu. Dan terbukti, kau adalah Buah Khuldi. Godaan terbesar umat di dunia. Yang akhirnya membuat manusia lebih memilih turun dari surga daripada tidak memilikimu di tangannya. Ini semua tentang kamu.. Tahukah kamu jika waktu itu Tuhan menciptakanmu saat Dia sedang bersedih? Ya, Dia bersedih karena melihat manusia-manusia yang tidak lagi percaya pada cinta. Dia berduka pada manusia yang tak mau lagi membagi nyawa mereka. Jika saja mereka tahu, itulah satu-satunya cara, selamanya, rasa itu bisa tetap ada. Dan kau diciptakan untuk mengakhiri semuanya. Nanti, saat malaikat terakhir mati ketika harus memerangi rasa benci. Kaulah yang akan bangun dan menghadapinya. Dan jika nanti semuanya telah kembali seperti semula, aku lah yang akan berdiri paling depan, menjadi umat paling beriman. Yang akan menyiangi keluhmu. Yang akan menghalau gundahmu. Aku berjanji tak akan menyembahmu. Justru kau yang akan mengingatkanku, betapa hanya Yang Maha Sempurna yang mempu membuat sebuah karya sesempurna kamu. Ini semua tentang kamu.. Tentang seseorang dengan kesabaran dua kali pertapa-pertapa surga. Seseorang dengan kebahagiaan yang selalu memercik dari senyumnya. Seseorang yang namanya menjadi alamat dimana aku menyimpan cinta. Seseorang yang wajib kujaga hatinya sampai nanti waktuku tiba. Terima kasih, Sayang. Dan.. Pada purnama ke tujuh.. Kuberikan hadiah Chairil untuk tuhannya, padamu Sayang, dalam termangu, aku masih menyebut namamu.. Di pintumu aku mengetuk, aku tak bisa berpaling.