You are on page 1of 10

Tugas Analisi Novel

HIDUP BERAWAL DARI MIMPI


Fahd Djibran
Bondan Prakoso & Fade2Black

Nama : Muhammad Reza Fahlevi


Kelas

: XI IPA 4

Unsur Intrinsik Novel

A. Sinopsis Novel
Hidup Berawal Dari Mimpi merupakan buku yang menceritakan bagaimana asal
muasal lagu mereka yang penuh arti dibuat. Setiap lirik lagu yang yang tersirat memiliki
makna positif bagi para pendengarnya. Buku yang penuh dengan motivasi ini disusun
dengan gaya yang sederhana dan apa adanya. Dalam buku ini penulis merangkai tiga
buah album milik Bondan Prakoso & Fade2Black, diantaranya; Respect, Unity, dan
For All. Buku ini menggambarkan perjalanan kesuksesan mereka sebagai band papan
atas Indonesia yang di penuhi dengan kegagalan dan kerja keras.
Hidup Berawal Dari Mimpi adalah buku bagaimana sesuatu yang besar di mulai
dengan sebuah mimpi yang kita percaya akan menjadi kenyataan.
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli itu ironi tragedi
Senang bahagia, hingga kelak kau mati
Itulah sepenggal syair lagu dari Bondan Prakoso & Fade2Black yang memiliki
judul sama persis dengan judul buku karangan Fahd Djibran ini, Hidup Berawal dari
Mimpi. Wajar saja buku ini memang diciptakan berkat kerjasama Fahd Djibran bersama
Bondan Prakoso & Fade2Black. Hal yang beda terlihat ketika Fahd Djibran mengajak
Bondan Prakoso & Fade2Black untuk membuat proyek besar membuat buku fiksi
musikal. Dalam proyek pembuatan fiksi musikal ini menghasilkan 6cerita pendek. Ibarat
dunia anak muda yang penuh warna, 6 cerpen itu banyak menceritakan pertemanan,
perjuangan, duka, penyesalan, tragedi, kepercayaan, persahabatan, semangat, dan
tidak lupa tentang percintaan.

B. Hasil Analisi

I. Tema Novel
Tema dari novel ii adalah menceritakan tentang pertemanan, perjuangan, duka,
penyesalan, tragedi, kepercayaan, persahabatan, semangat, dan tentang percintaan.

II. Penokohan
a. Penokohan dalam Bab Kau Puisi
1. Aku atau si tokoh utama, memiliki karakter :
-

Berperinsip
I belive in scinese, harus ada bukti empiris yang cukup kuat menunjukan
bahwa aku benar benar jatuh cinta

Sekali memutuskan harus dilakukan sungguh sungguh


Aku mulai melakukan riset sederhana itu.aku menghitung jumlah detak
jantungku setap menitnya.

Rendah hati
Barang kali aku bukan laki-laki terbaik di dunia,karena memang tidak ada
seseorangpun yang sempurna.

2. Pak Muhari
-

Tegas
Catat ini! katanya pendek. Agak sinis .Nadanya tegas, ini sangat penting

Bermuka dua
Eh,tidak ada apa apa pakAnda yang bias saya bantu? Seperti biasanya, di
depan atasannya,semua orang selalu terlihat ramah.

b. Penokohan pada Bab Sang juara


1. Tukang Pisang,memiliki karakter :
-

Sabar
Sementara detik-detik terus berguguran di sepanjang langkahnya yang berat,
lelaki peruh baya penjual pisang mulai merasa lapar yang melilit di perutnya.

Selalu bersyukur

Alhamdulillahkata lelaki penjual pisang


2. Istri penjual pisang
-

Ramah
Pepes tahu dan kerupuk bawang.kata istrinya yang ramah"

c. Penokohan dalam Bab Bumi Ke Langit


1. Bumi memiliki karakter :
-

Selalu bersyukur
Aku kesakitan saat penyakitku kambuh,tetapi aku tidak merasa
menjadi orang paling mnderita di dunia

2. Maria (ibu Bumi)


-

Sangat amat menyayani anaknya


Maria menangis pilu sambal memeluk buku catatan milik anaknya

d. Penokohan dalam Bab Cahaya cinta sejati


1. Tokoh Utama Aku memiliki karakter :
-

Tidak menurut pada ibunya


Tapi,Bu aku harus pergi,dessakku, teman-teman sudah menunggu.

2. Ibu
- Penyayang anaknya
Hujan terlalu deras nak. Dirumah saja. Ibu khawatir
-

Pekerja keras dan tangguh


Sepeninggal ayah, untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan aku, ibuku
bekerja sebagai penumbuk kopi. Dia perempuan yang tangguh. Dia kuat
berjam-jam menumbuk kopi dengan hau

3. Badri
-

Dewasa
Badri,yang tertua diantara kami, masih berusia 15 tahun. Dia berusaha
menenangkan, kita berdoa saja.

e. Penokohan dalam Bab Waktu


1. Ayah memiliki karakter :

Baik
Tentu boleh jawabku, kenapa tidak? Kita akan bercerita sambal
bernyanyi.

Dewasa :
Kadang-kadang seseoarang harus memulai hidup dengan cara yang
kurang mambahagiakan,anakku.

2. Anak
-

Selalu penasaran dan tidak sabar


Lanjutkan ceritanya,papa. Aku ingin tahu apa yang terjadi pada dia yang
papa ceritakan.

f. Penokohan dalam Bab Kita selamanya


1. Aku (tokoh utama) memilii karakter :
-

Sangat menghargai :
Bukan karena harganya yang mahal atau aku susah payah
mendapatkannya. Tetapi lebih karena seseorang yang memberikannya.

2. Wina
-

Baik
Klau ada teman yang belum mengerjakan PR, dia selalu
mengingatkannya untuk dikerjakan bahkan dia tidak segan segan
memberikan PR-nya untuk di salin teman-teman lain yang belum
mengerjakannya.

Kritis
Apakah hidup kita yang dekindalikan oleh waktu,ataukita yang
mengendalikan waktu?.

III. Latar
A. Latar waktu
1. Latar waktu dalam Bab Kau Puisi

Pagi
Pagi itu Pak Muhari sedang meneangkan Hukum Newton, tentang Gaya
dan dinamika.
..Kau belum dating kekelas padahal sebentar lagi jam pelajaran akan di
mulai.
2. Latar waku dalam Bab Sang juara

Sore/Senja
Waktu beranjak senja.14.28, tujuhjam lebih sejak kali pertma lelaki
paruh baya itu meninjakan kakinya dei sebrang pintu rumahnya.

Malam
07.39, Selepas Isya, lelaki penjual pisang sudah sampai di rumah
kontrakan kecilnya.
3. Latar waktu dalam Bab Bumi ke Langit

Pagi
Dua hari yang lalu, pagi-pagi sekali Maria akan membangunkan dan
mengantarkannya segelas susu hangat untuk putranya tercinta.
4. Latar waktu dalam bab Cahaya cinta sejati

Senja
Hujan mulai reda ketika hari sidah senja. Sekitar pukul 17.15, senja yang
gelap membekap desa yang murung dihajar badai.
5. Latar waktu dalam Bab Waktu

Malam
Papa mau cerita apa hari ini? Boleh kan kita bernyanyi sebelum tidur?.

6. Latar waktu dalam Bab Kita selamanya


-

Malam
Dan kereta malam yang berangkat tepat pada waktunya.
Waktu menunjukan pukul 22.36.

Pagi
Waktu dalam arlojiku sudah menunjukan angka 04.12. Aku benar-benar
tidak isa tidur.
Pukul 08.57, aku tiba di rumah duka. Bau kamper menguar ke seluruh
ruangan, menyesaki seluruh ruang penciumanku.
B. Latar Tempat
1. Latar tempat dalam Bab Kau Puisi

Ruang Kelas
Kelas begitu suram dan membosankan, kapur tulis berdecit menjilat
papantulis.
2. Latar tempat dalam Bab Sang Juara

Pelataran Masjid
Usai sholat, sang penjual pisang duduk di pelataran masjid menghadap
keranjang dagangannya.

Sudut Perkampungan
Lelaki paru baya penjual pisang tiba di sebuah sudut perkampungan.
Disana beberapa pedagang sedang berkumpul.

Di Rumah kontrakan
..Selepas isya , lelaki penjual pisang sudah sampai di rumah kontrakan
kecilnya
3. Latar tempat dalam Bab Bumi Ke Langit

Kelas
Aku menulis ramalan itu di catatanku saat pelajaran biologi di kelas VII.

Kamar
Mari akan membangunkan dan mengantarkan segelas susu untuk putra
tercinta,Bumi ditemukan meninggal dalam tidurnya.
4. Latar tempat dalam Bab Cahaya Cinta Sejati

Kampung Batunungku
Gerimis mulai mendarat di permukaan Batuungku,kampong kering yang
yang setiap kali hujan turun disambut seperti tuah dari langit.

Di Dalam Masjid

Dia benar, taka da pilihan lain.Kita harus segera berlindung.Dari dalam


masjid,kami saksikan hujan yang tak patut lagi dirayakan dengan pesta
dan tarian.
-

Halaman rumah dan di dalam rumah


Ketika mendekat, aku melihat wajah orang-orang yang sedih. Semua
tetangga berkumpul di halaman rumahku.
Aku melihat ibuku terbaring di tengah rumah dengan wajah yang
teduh.
5. Latar tempat dalam Bab Waktu

Di dalam Kamar
Papa mau cerita apa hari ini ? Bolehkah kita bernyanyi sebelum tidur?.
6. Latar tempat dalam BabKita Selamnya

Toko Kecil
Dua hari yang lalu aku membawanya ke temat reparasi jam tangan
langgananku-sebuah took kecil milik koh Acin.

Di Dalam Kereta
Aku melirik jam tanganku, waktu sudah menunjukan pukul 02.31. Entah
mengapa perjalanan terasa begitu lama, meski kereta berjalan dengan
kecepatan yang semestinya.

Di Bawah Pohon Kersen


Di depan ruang kelas IIIC, di atas bangku kayu,dibawah pohn kersen
yang daun-daunnya mulai menguning,kamiduduk bersampingan.

Di Rumah Duka
Pukul 08.57, aku tiba di rumah duka.bau kamper menguar ke seluruh
penjuru ruangan.
C. Latar Suasana
1. Latar suasana dalam Bab Kau Puisi

Senang
Ah, ini aneh, kenapa aku mulai suka bernyanyi. Aku membayangkan kita
berdua jadi tokoh utama dalam syair lagu-lagu cinta.
2. Latar Suasana dalam Bab Sang Juara

Mengharukan
Tujuh jam lebih sejak kali pertama lelaki paruh baya itu menginjakan
kaki di sebrang pintu rumahnya tadi pagi.

Senang
Kedua anak itu memeluk kaki baaknya. Lelaki penjual pisang
mengusap-usap rambt mereka, mencium keningnya satu per satu.
3. Latar Suasana dalam Bab Bumi Ke Langit

Sedih
Maria terus menangis. Air matanya deras menerjuni dua tebing pipinya.
4. Latar Suasana Bab Cahaya cinta sejati

Tegang
Kami saksikan hujan yang tak patut lagi dirayakan dengan pesta dan
tarian. Anginnya terlalu kencang.Pohon-pohon tumbang. Orang-orang
panic menjaga kekokohan atap rumah masing-masin.

Sedih
Ya, ibuku. Aku melihatnya dalam balutan kain putih yang di tumpangi kain
sarung. Seluruh keluarga sudah berkumpul. Mereka menangis.
5. Latar suasana dalam Bab Waktu

Mengharukan
Annaku, Segeralah hadir dalam dekapanm tumbuhlah menjadi dirimu
sendiri.
Sungguh dengan bahagia aku akan mencuci helai-helai popokmu
seperti doa yang membasuhi benih-benih duka dan sebab-sebab air ata
dari hidupmu:itulah tahajudku. .
6. Latar suasana dalam Bab Kita Selamanya

Sedih
Setelah basa basi menanyakan apa kabarku dan aku ada dimana, Abdul
segera memberitahukan kabar itu, kamu bias mengusahakan ke Jogja ?
Wina meniggal.

IV. Alur
Novel ini menggunakan alur campuran, dimana penulis
menceritakan lejadian secara progresif dan di selingi oleh Flash
Back/Kejadian di masa lalu.

V.Sudut Pandang

Dalam novel ini memiliki sudut pandang yang bermacam macam.


Ada sudut pandang orang petmama pelaku utama (aku) adapun sudut
pandang orang ketiga pengamat dan serbatau (sudut pandang
pengarang).

VI. Gaya Bahasa


Dalam cerita ini sebagian besar menggunakan Bahasa sehri hari
yang membuat isi cerita mudah di pahami oleh pambaca. Adapun
beberapa majas yang dapat di temukan. Sebagai berikut :
1. Hiperbola
Aku tak sabar menantikan tangi pertamamu. Membentangkan
cakrawala,menggetarkan keluasan dunia.
2. Personifikasi
Maria terus menangis.Air matanya deras menerjuni dua tebing
pipinya.

VII. Amanat
Banyak amanat yang dapat diambil dari novel ini tapi saya hanya
akan menuliskan amanat yang paling berkesan dan mencakup seluruh
bab yang ada menurut saya .
Jangan pernah lupa bersyukur atas segala pemberian Allah , dan
janganlah bersombong diri atas sesuatu, karna umur tidak ada yang
tahu dan hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha kuasa atas
segala hal.

You might also like