Professional Documents
Culture Documents
SKABIES
Disusun Oleh:
Annisa Susilowati
G99142026
Pembimbing:
dr. Ammarilis M, Sp.KK
STATUS RESPONSI
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
Pembimbing
Nama mahasiswa
NIM
: G99142026
SKABIES
A. DEFINISI
Skabies adalah penyakit pada kulit manusia yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var. hominis dan
produknya. Infeksi dapat terjadi karena kontak langsung maupun kontak
tidak langsung, seperti melalui baju, selimut, dan handuk, meskipun jarang
terjadi. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Skabies dapat menyerang bayi, anak-anak, maupun orang dewasa.
Skabies ditemukan pada daerah-daerah yang penduduknya miskin dan
memiliki jumlah populasi yang sangat padat. Papul eritem dan pruritus
adalah gejala khas pada individu yang terkena, dan umumnya muncul di
malam hari ketika suhu tubuh meningkat dan udara lembab. Tempat
predileksinya pada lipatan antara jari tangan dan kaki, lipatan aksila
anterior, areolae mammae dan peri-umbilikalis. Lesi patognomonik scabies
berbentuk koma atau terowongan yang tidak beraturan. Pada akhir setiap
terowongan terdapat parasit yang hanya dapat dilihat dengan mata telanjang
sebagai titik gelap.1,7,8,9,11
B.
EPIDEMIOLOGI
Para dermatologis memperkirakan terdapat sekitar 300 juta kasus
terjadi setiap tahunnya di dunia.2,6,8 Skabies telah menjadi masalah di
PATOGENESIS
Siklus hidup tungau berlangsung selama 30 hari yang seluruhnya akan
dihabiskan dalam epidermis manusia. Setelah sanggama, tungau jantan mati
dan tungau betina membuat terowongan ke lapisan superfisial kulit dan
meletakkan total 60-90 telur. Telur memerlukan waktu 10 hari untuk
manjadi larva, nimfa, dan kemudian menjadi tungau dewasa. Kurang dari
10% telur tersebut yang dapat tumbuh menjadi dewasa. Tungau bergerak
menuju lapisan superfisial kulit dengan mengeluarkan protease yang akan
menghancurkan stratum korneum. Tungau tersebut akan memakan jaringan
3
yang telah hancur dan bukan memakan darah. Saat perjalanan menuju
lapisan superfisial kulit, akan tercipta lesi liniear akibat tinja tungau yang
tertinggal di belakang sehingga terlihat seperti terowongan.1,2,3,9
E. GEJALA KLINIS
Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal
dari manifestasi klinis scabies.1,3
1. Pruritus nokturnal.1,3,7,8,9,,12
Gatal pada malam hari akibat aktivitas tungau meningkat pada
suhu yang lembab dan panas saat malam hari.
2. Menyerang manusia secara berkelompok.1,3
a. Misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota
keluarga
terkena
infeksi.
Begitu
pula
dalam
sebuah
keadaan
hiposensitisasi,
yang
seluruh
anggota
ekskoriasi
areola dan puting susu
Gambar 5. Area yang terinfeksi scabies
4. Menemukan adanya tungau.9
a. Merupakan hal yang diagnostik.
b. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium tungau ini.
d. Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang
ditemukan.Nodus mungkin dapat menetap selama beberapa
bulan sampai satu tahun meskipun telah diberi pengobatan anti
skabies dan kortikosteroid.
3. Skabies Norwegia atau skabies krustosa1,3,4,6,7
a. Ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta, skuama generalisata
dan hiperkeratosis yang tebal dari tangan dan kaki dengan
terlibatnya kuku
b. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga
bokong, siku, lutut, telapak tangan, dan kaki yang dapat disertai
distrofi kuku.
c. Berbeda dengan skabiesbiasa, rasa gatal pada penderita skabies
Norwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular
karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat banyak
(ribuan).
d. Skabies Norwegia terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga
sistem imun tubuh gagal membatasi proliferasi tungau dapat
berkembangbiak dengan mudah.
4. Skabies terbaring ditempat tidur (bed ridden).3,7
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus
tinggal ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.
5. Skabies yang ditularkan melalui hewan.3,7
a. Kelainan ini berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak
terdapat terowongan, tidak menyerang sela jari dan genitalia
eksterna. Lesi biasanya terdapat pada daerah dimana orang
sering kontak/memeluk binatang kesayangannya yaitu paha,
perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan
transmisi lebih mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4-8
minggu), dan dapat sembuh sendiri karena S. scabiei var.
binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.
b. Di Amerika, sumber utamanya adalah anjing.
F.
DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, ditambah dengan riwayat pada keluarga dan
hubungan erat dengan pasien.manifestasi dari scabies meliputi rasa gatal
yang generalisata dan terus menerus.dan rasa gatal itu memburuk saat
malam hari.1,2,5,12
1. Anamnesis5,7
a. Lokasi keluhan
b. Onset penyakit
c. Waktu sering timbulnya keluhan
d. Riwayat penyakit dalam keluarga
e. Kebiasaan
f. Tempat tinggal
2. Pemeriksaan fisik
a. Ditemukan adanya terowongan atau kunikulus1
1) Tes tinta pada terowongan1,11
a) Ujung pena digosokkan pada tempat yang dicurigai
sebagai
terowongan.
Tinta
yang
menembus
larutan
tetrasiklin
dengan
alkohol,
10
b) Metode
ini
lebih
disukai
karena
tetrasiklin
berulang
diperlukan
untuk
10%
kaliumhidroksida
(KOH)
dapat
diperiksa
secara
adekuat
dengan
mikroskop.
3) Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung diatas
selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar.
4) Dengan membuat biopsi irisan.
5) Caranya dengan menjepit lesi dengan dua jari kemudian
dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan
mikroskop cahaya.
6) Dengan biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewanaan
H.E (Hematoksisilin Eosin).
11
3.
Pemeriksaan penunjang1,11
a. Laboratorium
Peningkatan titer IgE
Beberapa
tungau
korneum
yang
dalam
stratum Tampak
seekor
hiperkeratosis. eosinofilik
tungau.
mungkin
ada
Spongiosis
(dengan
12
dengan
focus
spongiosa
serta
dapat
dijumpai
DIAGNOSIS BANDING
Skabies merupakan greatimitator dari berbagai penyakit kulit dengan
keluhan gatal, sehingga diagnosis banding dari scabies adalah:1,12
1. Gigitan serangga
2. Pedikulosis korporis
3. Papular utrikaria
4. Dermatitis herpetiformis
5. Dermatitis atopik
6. Dermatitis kontak
7. Pioderma
H.
TERAPI
Terapi yang dapat dilakukan berupa:1,2,5,7,8,9,10,12
1. Non medikamentosa
Semua anggota rumah dan kontak erat lebih dari 2 bulan dengan
penderita dan tidak hamil harus diperlakukan sebagai penderita
skabies, walaupun tidak ada gejala. Semua pakaian, handuk, bantal,
kasur harus dijemur dibawah sinar matahari. Tujuannya agar tungau
mati karena sinar matahari. Pakaian dicuci hingga besih dan
13
14
5) Krotamiton 10%
Dalam krim atau losio, merupakan obat pilihan.
Mempunyai 2 efek sebagai antiskabies dan antigatal.5
b. Sistemik
Obat ektoparasit yang biasa digunakan adalah ivermectin
secara oral. Dosis yang dianjurkan adalah 200g/kg, single dose,
diulang 1-2 minggu kemudian.2,5,7,8,10
c. Adjuvant
Anti bakterial, anti histamine, dan atau kortikosteroid.2,5,7
Pasien harus dievaluasi dalam waktu 2-4 minggu setelah perawatan
untuk mengetahui kepatuhan dan respon terapi. Pasien mungkin mengalami
pruritus hingga 2 minggu setelah pengobatan berhasil. Jika gatal menetap,
pasien harus dievaluasi ulang untuk memastikan diagnosis yang benar dan
pengobatan yang tepat. Individu dengan riwayat atopi mungkin memerlukan
prednison untuk pengobatan pruritus berat, namun hal ini jarang terjadi.
Suntikan kortikosteroid intranodular yang telah diencerkan mungkin
diperlukan dalam kasus-kasus skabies nodular.2,5
Kasus scabies krustosa mungkin memerlukan aplikasi berulang
skabisid topical atau pengobatan simultan dengan agen topical seperti
permetrin dan ivermectin oral dikarenakan jumlah tungau yang sangat
banyak.1,2,6,9
I.
PROGNOSIS
Jika tidak diterapi dengan baik, skabies akan menetap selama
beberapa tahun. Pada pasien imunokompeten jumlah tungau akan berkurang
dengan sendirinya dalam beberapa waktu. Selama diterapi dengan obat yang
tepat dan dengan perawatan yang baik maka skabies umumnya memberikan
prognosis yang baik. Pada pasien imunokompromais atau yang sedang
dalam perawatan meningkatkan risiko untuk terjadinya skabies krustosa
(Scabies Norwegian) sehingga memberikan prognosis yang kurang
baik.5,7,9,12
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Walton SF, Currie BJ. Problems in Diagnosting Scabies, a Global Disease in
Human and Animal Populations. Clinical Microbiology Reviews 2007;
20(2):268-279.
2. Currie BJ, McCarthy JS. Permethrin and Ivermectin for Scabies. The New
England Journal of Medicine 2010; 362:717-25.
3. Burkhart CN, Burkhart CG, Morrell DS. Dermatology : Infestations. Edisi ke
3. Elseviers Saunders; 2012. P : 1423 1426.
4. Scott GR, Chosidow O, Janier M. European Guideline for the Management of
Scabies. Int J STD AIDS 2011; 22(6):301-10.
5. Thomas J, et al. Scabies : An Ancient Global Disease with A Need for New
Therapies. BMC Infectious Disease 2015; 15:1-6.
6. Leone PA. Scabies and Pediculosis Pubis: An Update of Treatment Regimens
and General Review. Clinical Infectious Diseases 2007; 44:S153-9.
7. Habif TP. Clinical Dermatology : Infestations and Bites. Mosby Elsevier;
2010. P : 582-590.
8. Raharnie AD, Amiruddin MD, Adam AM. Study of Retrospective in Scabies
Patient in Jaury Akademis Hospital Makassar Januari 2011-Desember 2011.
IJDV 2012; 1:1-5.
9. Burkhart CN, Burkhart CG. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine :
Scabies, Other Mites, and Pediculosis. Edisi ke 8. New York : McGraw-Hill.
P: 3652-3657.
10. Vincente SL, et al. Community Management of Endemic Scabies in Remote
Aborginal Communities of Northern Australia : Low Treatment Update and
High Ongoing Acquisition. Plos Neglected Tropical Disease. 2009; 3:1-8.
11. Engelman D, Steer A. The Complications of Scabies : Importance Diagnosis
and Treatment. Community Dermatology Journal. 2013; 9:1-12.
12. Rathore P, Saxena P. Prevalence and Risk Factors for Scabies among OPD
Population of Tertiary Care Hospital. Global Research Analysis. 2013; 2:189190.
16
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. HS
Umur
: 20 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Status
: Belum menikah
Pekerjaan
: Mahasiswa
Tgl pemeriksaan
: 2 Februari 2016
No. RM
: 0132XXXX
II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Gatal pada sela-sela jari tangan dan kaki
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari tangan dan selasela jari kaki yang sudah dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu,
Keluhan dirasakan terutama saat malam hari
kadang sulit untuk tidur. Pasien merupakan seorang mahasiswa yang tinggal
bersama teman-temannya di sebuah kos, dimana teman satu kosnya tersebut
ada yang mempunyai keluhan serupa. Pasien sudah pernah membeli obat
sendiri berupa salep di apotik tetapi pasien lupa nama obatnya. Meskipun
obat sudah habis namun keluhan tidak ada perbaikan dan dirasakan sangat
mengganggu karena gatal yang semakin meluas. Oleh karena itu pasien
kemudian memeriksakan diri ke Poli Kulit RSUD Dr. Moewardi.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
-
: disangkal
17
Riwayat Atopi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Atopi
: disangkal
e. Riwayat Kebiasaan
-
Makan minum
Mandi
Pakaian
pakaian dalam ganti setiap hari dan pakaian luar dicuci setiap 2 hari.
-
Sprei
Tensi
: 120/80 mmHg
Respiration rate
: 20 x/menit
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,50 C
c. BB
d. TB
e. Kepala
: 65 kg
: 164 cm
: dalam batas normal
18
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Wajah
: dalam batas normal
Leher :
: dalam batas normal
Telinga
: dalam batas normal
Thoraks
: dalam batas normal
Abdomen
: dalam batas normal
Ekst. superior: lihat status dermatologis
Ekst. inferior : lihat status dermatologis
Anogenital : dalam batas normal
2. Status Dermatovenereologis
19
20
21
: (-)
: (-) tidak ditemukan sarcoptes scabei atau
telur
VI. DIAGNOSIS
Skabies
VII. TERAPI
A. Non Medikamentosa
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang skabies serta
memberikan pemahaman yang baik tentang cara pengobatan
22
Ad vitam
Ad sanam
Ad fungsionam
Ad kosmetikum
: bonam
: bonam
: bonam
: bonam
23