Professional Documents
Culture Documents
REUMATIK
I. LATAR BELAKANG
Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya.
Reumatik bisa menyerang bagian kepala sampai kaki. Reumatik biasa disebut juga dengan
nama arthritis.
Secara umum penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti pembengkakan,
kemerahan, nyeri di lutut, siku, pergelangan maupun di bagian sendi-sendi lain, gangguan di
otot dan tendon. Reumatik terdiri dari 100-an jenis. Tetapi ada empat jenis reumatik yang
paling sering dijumpai di masyarakat kita, yaitu osteoarthritis yang disebabkan oleh
pengapuran, reumatik luar sendi yang menyerang jaringan di luar tulang rawan, reumatik
peradangan, dan reumatik yang disebabkan oleh pengeroposan. Sehingga, perlu dilakukan
usaha untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri dan produktif yaitu melalui pelayanan
kesehatan preventif, promotif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki
urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui
pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor
umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi (Sunarto, 1994, Solomon,
1997).
Untuk menunjang usaha tersebut, kami merencanakan akan memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit reumatik, sehingga penderita reumatik dapat hidup dengan sehat,
produktif dan mandiri.
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, Ibu PR diharapkan mampu memahami
tentang reumatik dan dapat hidup sehat.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan selesai diharapkan :
a. Lansia mampu menyebutkan definisi penyakit reumatik dengan benar
b. Lansia mampu menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala penyakit reumatik dengan tepat
c. Lansia mampu menyebutkan 2 dari 5 penyebab penyakit reumatik dengan tepat
d. Lansia mampu melakukan perawatan penyakit reumatik dirumah dengan benar dan
mendemonstrasikan cara melakukan kompres air hangat.
III.MATERI
Materi yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Definisi reumatik
2. Tanda dan gejala reumatik
3. Penyebab reumatik
4. Pengobatan dan pencegahan reumatik
IV. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi/tanya jawab dan demonstrasi.
V. ALAT/ MEDIA
Media: leaflet.
Alat :
Air hangat
VI. SASARAN
Ibu NS di Br. Canggu Permai, Tempekan II, block c II, no 10
VII.
WAKTU
Penyuluhan tentang Reumatik akan dilaksanakan pada :
1.
Hari, tanggal
2.
Jam
WITA
VIII. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di rumah IbuNS di Banjar Canggu Permai, Tempekan II, block
c II, no 10
Setting tempat penyuluhan :
Penyuluh
Audien
IX. KEGIATAN
Langkah-Langkah Waktu
1. Pendahuluan
10 menit
Kegiatan Penyuluhan
1. Menyampaikan salam
Kegiatan Keluarga
1. Membalas salam
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengarkan
dengan aktif
3. Menjelaskan tujuan
3. Mendengarkan
dan
memberikan respon
4. Menyampaikan
kontrak 4. Menyimak
waktu
5. Menggali
2. Penyajian
masyarakat
25 menit1. Menjelaskan tentang materi yang 1.Menyimak dengan baik
akan disampaikan :
a.
Definisi reumatik
penyuluh
b.
c.
Penyebab
reumatik
d.
Pengobatan
pencegahan reumatik
2. Mendemonstrasikan
mendemonstrasikan
3. Penutup
2. Melakukan reinforcement
dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada lansia
3.Menyimak
3. Menyampaikan kesimpulan
X. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a. SAP sudah disiapkan.
b. Alat dan media sudah disiapkan dan siap digunakan.
c. Pemberitahuan kepada lansia sudah disampaikan 2 hari sebelum kegiatan dilakukan.
2. Proses
a.
Adanya
interaksi
selama
penyuluhan
dan
c.
Lansia
Jangka pendek
1) Lansia mengerti tentang definisi reumatik.
2) Lansia mengetahui 3 dari 5 tanda dan gejala reumatik.
3) Lansia mengetahui tentang penyebab reumatik.
4) Lansia mengetahui tentang pengobatan dan pencegahan reumatik.
b.
Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan Ibu NS tentang reumatik dan cara pengobatan dan
pencegahan reumatik.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2002. Modul Pedoman Kader PHC. Magelang Bapelkes Salaman Magelang
FKUI. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. Edisi 5. Jakarta : Interna Publishing
Ibujempol, 2010, Kenali dan
http://www.ibujempol.com/pencegahan-dan-pengobatan-penyakit-rematik/
R. Boedhi Darmojo. 1999. Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Smeltzer,Suzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth: edisi 8.
Jakarta: EGC
Mengetahui
Pembimbing Praktek
NIP:
Mengetahui
Pembimbing Akademik
NIP:
LAMPIRAN I
MATERI
PENYAKIT REUMATIK
A. DEFINISI
Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan
yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur lain tubuh sehingga menimbulkan
rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem
muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat. Penyakit ini terutama
mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki-laki maupun
wanita.
Rematik bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan suatu kumpulan gejalagejala atau keluhan dari penyakit radang sendi. Penyakit yang menyerang persendian dan
struktur di sekitarnya. Rematik bisa menyerang bagian kepala sampai kaki.
Secara umum penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti pembengkakan,
kemerahan, nyeri di lutut, siku, pergelangan maupun di bagian sendi-sendi lain, gangguan di otot
dan tendon. Jenis reumatik yang paling sering dijumpai di masyarakat kita, yaitu osteoarthritis
yang disebabkan oleh pengapuran, reumatik luar sendi yang menyerang jaringan di luar tulang
rawan, reumatik peradangan, dan reumatik yang disebabkan oleh pengeroposan.
Rasa nyeri
Sendi terasa kaku di pagi hari dan membaik di siang hari
Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
Gerak terbatas seperti sulit bangun dan memakai pakaian
5.
C. PENYEBAB
1. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk
timbulnya penyakit reumatik, baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan dapat
membuat sendi-sendi menanggung beban.
2. Usia
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya reumatik, faktor ketuaan adalah yang terkuat.
Prevalensi dan beratnya reumatik semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
3. Jenis kelamin
Pada penyakit Osteoatritis (rematik), wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan
sendi , dan lelaki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher.
Secara keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi laki-laki dan wanita terkena penyakit ini
hampir sama tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari
pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
4. Genetik
Pada penyakit Osteoatritis, faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis
misal, pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang
distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anakanaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dan anak
perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
5. Trauma
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah trauma yang menimbulkan
kerusakan pada integritas struktur dan biomekanik sendi tersebut.
6. Pengausan (wear and tear)
Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi melalui dua
mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan yang harus
dikandungnya.
Ulangi cara ini berkali-kali sampai bagian yang sakit berkurang rasa nyerinya.
Cara lain adalah dengan memasukkan air hangat ke dalam botol. Langkah-langkahnya:
Kompreskan botol hangat ini pada persendian yang sakit, sampai terasa nyaman.
Ulangi cara ini berkali-kali sampai bagian yang sakit berkurang rasa nyerinya.
Sinar matahari pun dapat dipakai untuk memanaskan persendian punggung yang sakit.
Untuk cara ini, dibutuhkan alas tidur yang menyerap panas, misalnya terpal. Jemurlah
alas ini di bawah sinar matahari sampai beberapa lama, kemudian berbaringlah di atas
terpal hangat ini dengan nyaman.
2.
Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri di
sendi lutut. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul, dan
menambah rasa nyeri karena rematik. Selain itu, bobot tubuh terlebih memperbesar risiko
asam urat.
3.
Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik karena asam urat.
Ini karena jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot dan membangun tulang yang
kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit.
4.
Olahraga yang tidak terlalu membebani lutut seperti bulutangkis, voli, tenis, beladiri.
5.
Istirahat
Penderita dengan lesi akut harus istirahat total di tempat tidur. Penderita dengan lesi
kronik harus melakukan penyesuaian diri dalam pekerjaannya sehingga tidak terlalu
lelah, cukup istirahat dan tidur nyenyak pada malam hari.
6.
Sebagian besar penyakit rematik diobati dengan analgesik seperti asetaminofen, NSAID
(Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs), steroid (dalam kasus serius), salisilat (aspirin).
LAMPIRAN II
EVALUASI
SOAL:
1.
2.
3.
4.
JAWABAN:
1. Suatu kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut
reumatik termasuk penyakit jaringan ikat. Penyakit ini terutama mengenai otot-otot
skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki-laki maupun wanita.Rematik
bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan suatu kumpulan gejala-gejala atau
keluhan dari penyakit radang sendi. penyakit yang menyerang persendian dan struktur di
sekitarnya. Rematik bisa menyerang bagian kepala sampai kaki.
2. Tanda dan gejala rematik
a.
b.
c.
d.
Rasa nyeri
Sendi terasa kaku di pagi hari dan membaik di siang hari
Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
Gerak terbatas seperti sulit bangun dan memakai pakaian
Kegemukan
b.
Usia
c.
Trauma
d.
Jenis kelamin
e.
Genetik
f.
OLEH
NI MADE WIRA PUSPITARINI
PO7120010053
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2012