Professional Documents
Culture Documents
Dan
Pengendalian
Internal
Adrian Hartanto Darma Sanputra
Kamal Dwi Rasyid
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu keyakinan
agar suatu tujuan organisasi dapat tercapai. Tujuan pengendalian internal antara
lain:
Perlindungan aset, contohnya seperti perpindahan aset, penggunaan aset,
perolehan aset dan sebagainya.
Menjaga agar pencatatan pelaporan keuangan dapat dilakukan secara akutrat,
wajar, dan sesuai dengan standar yang diharuskan.
Memberikan informasi yang akurat dan andal.
Mendukung dan meningkatkan efisiensi operasi.
Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen dan hukum atau
peraturan yang berlaku.
COBIT
Control Objective for Information and Related
Technology
COBIT
merupakan
suatu
panduan
standar
praktikmanajementeknologi informasi.
Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute
yang merupakan bagian dari ISACA
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan
kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan
bisnis.
COSO
Internal Control-Integrated Framework
Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
Commission (COSO) adalah salah satu organisasi yang didirikan
dengan tujuan untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran berupa
panduan dalam manajemen risiko perusahaan, pengendalian
internal dan upaya pencegahan terjadinya kerugian dalam
perusahaan.
Pada tahun 1992, menerbitkan Internal Control-Integrated
Framework (IC). Saat ini banyak yang menggunakan rerangka
pengendalian internal tersebut ke dalam kebijakan, peraturan dan
undang-undang untuk pengendalian aktivitas bisnis.
Lingkungan pengendalian.
Aktivitas pengendalian.
Penilaian risiko.
Informasi dan komunikasi.
Monitoring.
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Strategis
operasi
pelaporan
kepatuhan
Identifikasi ancaman
Perkirakan risiko
Perkirakan kemungkinan dan dampak
Identifikasi pengendalian
Perkiraan biaya dan manfaat
Menenetapkan efektivitas biaya- manfaat (cost-benefit
effectiveness)
Aktivitas Pengendalian
Adalah kebijakan, prosedur dan aturan yang memberikan jaminan memadai
bahwa tujuan pengendalian telah dicapai dan respon risiko dilaksanakan.
Prosedur pengendalian umumnya dilakuakn dalam kategori-kategori berikut:
Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas
Pemisahan tugas
Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi (perolehan)
Mengubah pengendalian manajemen
Mendesain dan menggunakan Dokumen dan catatan yang memadai
Pengamanan atas asset, catatan-catatan dan data
Pengecekan terhadap kinerja secara independen
TERIMAKASIH
Adrian Hartanto Darma Sanputra
Kamal Dwi Rasyid