Professional Documents
Culture Documents
1.
Latar Belakang
Penyediaan fasilitas permukiman di perkotaan terus meningkat sebagai implikasi
dari aktivitas ekonomi kawasan yang tumbuh dan berkembang secara dinamis..
Meningkatnya
aktivitas
ekonomi
tersebut
secara
tidak
langsung
diikuti
dengan
meluasnya
kawasan
kumuh di
wilayah
Kabupaten
Sidoarjo
secara
keseluruhan.
Meski program pembangunan rusunawa menjadi salah satu alternatif pemecahan
masalah permukiman di perkotaan, namun pada pelaksanaannya sering menimbulkan
konflik bagi kawasan sekitar seperti terjadinya pengembangan rumah-rumah tinggal yang
tidak terkendali, tumbuhnya fasilitas layanan yang tidak teratur, meningkatnya aktivitas
dampak negatif dari aktivitas yang dapat dibangkitkan atau ditimbulkan oleh adanya rumah
susun.
2.
3.
potensi
kawasan
yang
dapat
mendukung
integrasi
pengembangan rusunawa
c. Terumuskannya indikasi program pengembangan kawasan terkait dengan
perkuatan struktur ruang kawasan sekitar rusunawa
Adapun manfaat yang hendak diraih dari penataan kawasan sekitar rusunawa adalah:
a. Meningkatkan pengendalian pemanfatan ruang di sekitar rusunawa agar sesuai
dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan (RDTRK) sehingga dapat
terwujud ruang kawasan yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
b. Mewujudkan pola pemanfaatan ruang yang teratur dan seimbang
c. Mewujudkan program pengembangan kawasan sekitar rusunawa
4.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup kegiatan penyusunan Kajian Pengembangan Kawasan Sekitar Rusunawa
Bulusidokare terbagi atas beberapa tahapan.
4.1 Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan meliputi penyusunan beberapa ketentuan teknis sebagai berikut:
a. Identifikasi potensi dan permasalahan kawasan
b. Identifikasi dampak kegiatan baru yang dapat ditimbulkan dari keberadaan
rusunawa.
c. Identifikasi kondisi pola ruang kawasan sekitar rusunawa.
d. Perumusan aturan teknis pengembangan kawasan yang mencakup
-
Intensitas lahan
Persyaratan minimum/tambahan
Aturan khusus
5. Dasar Hukum
Dasar hukum bagi landasan penataan kawasan sekitar rusunawa adalah sebagai
berikut ;
Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang-undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Undang-undang No 26 Tahun 2007, Tentang Penataan-Ruang.
Undang-undang No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air
6.
dari
proses
persiapan
awal,
survei/identifikasi
potensi-masalah,
sekitar
rusunawa
Bulusidokare
mencakup
sebagian
wilayah
8. METODOLOGI
Metodologi penyusunan Kajian Pengembangan Kawasan Permukiman Kelurahan
Bulusidokare terbagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut
a. Tahap Pendahuluan
Penyamaan teknis substansi antara penyedia jasa dengan tim supervisi
Koordinasi internal tenaga ahli dan tenaga pendukung
Menyusun rencana kerja
Menyusun metodologi pendekatan dan analisis
Menyiapkan Peta Dasar Kawasan
Menyiapkan kebutuhan data, persiapan survei (termasuk mobilisasi peralatan)
Dimensi jalan dan saluran serta beberapa profil topografi yang diperlukan.
Penggunaan bangunan.
Intensitas bangunan.
Arsitektur bangunan.
Identifikasi jaringan jalan (dilengkapi dengan peta dan foto situasi) yang
meliputi :
Fungsi setiap penggunaan jalan, mulai dari jalan arteri hingga jalan
setapak yang tidak mempunyai kejelasan bentuk.
Kondisi fisik jalan yang meliputi : lebar jalan, jenis dan kualitas jalan.
Jaringan listrik .
Jaringan telepon.
Jaringan gas.
Jaringan drainase.
Sanitasi perkotaan.
Identifikasi
Kondisi
Sosial-ekonomi
Penduduk.
Jumlah
penduduk
pesisir, adakah
pola
atau
kontribusi
sumber
daya
pesisir
terhadap
pusat
pelayanan/pusat
kegiatan,
lengkap
dengan
wilayah
Analisis Data
Kegiatan analisa data yang akan dilakukan terhadap data yang telah diperoleh
dari tahap survei, antara lain :
Kolaborasi dan kombinasi standar atau ketentuan terkait dengan aturan teknis
mencakup
Arsitektur Kawasan
Analisis
kelembagaan
tentang
kewenangan,
proses
dan
prosedur
pembangunan eksisting
10
10.
10.1.
OUTPUT
Hasil Laporan
Laporan yang diberikan oleh konsultan terdiri dari :
a.
Metode
pendekatan,
yang
meliputi
proses
penyusunan,
pelaksanaan
11
b.
Analisis data hasil survei dan pengukuran, kolaborasi dan kombinasi standar
c.
Album Peta
Album peta yang dihasilkan setidaknya memuat kondisi eksisting wilayah, analisis
peta dengan tema tertentu dan kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan
pengembangan kawasan Kelurahan Bulusidokare. Peta ini berupa Peta Daya
dukung lingkungan, Pemilihan zona dan detail pengaturan zona dan
10.2.
Laporan
Pendahuluan,
bertuliskan
Laporan
Pendahuluan
Kajian
12
Laporan dibuat sesingkat mungkin, dan lebih memperbanyak informasiinformasi yang lebih normatif (peta, tabel, diagram, dll).
Album Peta, berjumlah 5 (lima) buku album peta warna dengan skala peta 1 :
1.000 dengan CAD System. Penyajian peta pada kolom keterangan
dicantumkan nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo (tidak dicantumkan nama
konsultan);
Menyerahkan seluruh hasil laporan kedalam bentuk bentuk compact disk (CD)
sebanyak 5 (lima) keping kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan.
11.
Kajian
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
Kelurahan
kegiatan
Kajian
Bulusidokare,
Pejabat
Pelaksana
Teknis/Direksi Harian.
Pengembangan
Teknis
Kawasan
Kegiatan
akan
Sekitar
Rusunawa
dibantu
oleh
Tim
personil dari Dinas PU. Cipta Karya Dan Tata Ruang serta Dinas/instansi terkait akan
melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan dan hasil-hasil pekerjaan pada
setiap tahapan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang telah
ditentukan.
11.2. Kewajiban Konsultan
13
berkewajiban
pelaksanaan penyusunan
dan
bertanggung
jawab
sepenuhnya
terhadap
berkewajiban
menyusun
pelaksanaan
Penyusunan
Kajian
dalam
melaksanakan
Kajian
pekerjaan
Pengembangan
dinyatakan
Kawasan
berakhir
Permukiman
setelah
Kelurahan
Bulusidokare selesai secara keseluruhan dan dapat diterima oleh pemberi tugas.
d. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan agar meminta bantuan Tim Teknis
kegiatan yang akan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada konsultan
untuk mencapai hasil yang optimal. Tim Teknis tersebut dapat diminta bantuannya
pula untuk memberikan data guna mendukung kelancaran kerja sejauh tidak
membutuhkan biaya.
e. Konsultan wajib melakukan konsultasi, koordinasi, dan diskusi secara rutin dan
berkala (3 mingguan) dengan Tim Teknis dan/atau Pemberi Tugas.
f.
Konsultan wajib mengadakan diskusi terbatas pada setiap tahap pekerjaan dan
seminar sebelum penyusunan Draft Rencana dan Rencana serta Album Peta.
g. Dalam pelaksanaan diskusi terbatas dan forum seminar, konsultan wajib menyediakan waktu untuk hadir dalam forum diskusi tersebut dan menyajikan hasil
pekerjaannya kepada peserta diskusi.
11.3.
11.4.
14
11.5.
Sidoarjo, .........................................
Mengetahui
Ka. Dinas PU. Cipta Karya Dan Tata Ruang
Selaku
Pengguna Anggaran
TTD
TTD
15