Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Millenium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap
suatu
kesepakatan
dari
kemitraan
global
untuk
memperbaiki
kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas
waktu dan target terukur. Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Program Pembangunan yang Berkeadilan, dimana perlunya disusun Rencana Aksi
Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan dan
strategi pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembanguan
Millenium Development Goals (MDGs).
Indikator kinerja upaya pencapaian target MDGs merupakan indicator proses
dari setiap langkah program percepatan pencapaian target MDGs secara lintas sektor
yang dilakukan oleh instansi instansi. Dengan demikian diharapkan terjadi
sinkronisasi dajn sinergi untuk mencapai sasaran pokok.
Indikator dipergunakan sebagai tolok ukur menilai kemajuan, keseluruhan
kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target MDGs. indikator
merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator indikator
kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif.
Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari proses
pemantauan dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai terutama
Seksi Gizi dan PSM adalah Laporan Tahunan. Laporan Tahunan Seksi Gizi dan PSM
Tahun 2015 adalah suatu dokumen evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.
1.2.
1.2.1.
TUJUAN
Tujuan Umum
Deskripsi hasil pencapaian program / kegiatan Seksi Gizi dan PSM Dinas
Tujuan Khusus
Diperolehnya gambaran hasil kegiatan program Dinas Kesehatan Kota
Dumai Tahun 2015.
Tersedianya data dan informasi keadaan Gizi masyarakat yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan
evaluasi.
Adanya pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi Gizi dan
PSM Dinas Kesehatan Kota Dumai.
Tersusunnya laporan tahunan Seksi Gizi dan PSM Dinas Kesehatan Kota
Dumai Tahun 2015 yang komprehensif.
1.3.
SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Tahunan Seksi Gizi dan PSM Dinas Kesehatan Kota Dumai tahun
: Pendahuluan
BAB II
BAB III
BAB IV
: Penutup
BAB II
VISI, MISI, DAN URAIAN TUGAS SEKSI GIZI DAN PSM
2.1.
Visi
Misi
2.2.
URAIAN TUGAS
Seksi Gizi dan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan
2.3.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM GIZI
3.1.
3.1.1. Posyandu
Pada tahun 2015 terdapat penambahan posyandu baru di Kota Dumai yaitu 2
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai dan 2 posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Sei Sembilan sehingga jumlah posyandu di Kota Dumai pada tahun
2015 yaitu sebanyak 194 posyandu. Adapun penyebaran posyandu di Kota Dumai
disajikan pada grafik 3.1.
Imunisasi
Gizi
Surveilans penyakit
Pada Tahun 2015 posyandu di Kota Dumai berjumlah 194 posyandu, terdapat 4
posyandu baru yaitu 2 posyandu di Sungai Sembilan dan 2 posyandu di Medang
Kampai. Tingkat kemandirian posyandu yaitu 190 posyandu pada strata Posyandu
Mandiri sedangkan 4 posyandu pada strata Posyandu Purnama. Dimana setiap
posyandu di Kota Dumai sudah melaksanakan program atau kegiatan posyandu
dengan cakupan program > 80% serta aktif melaksanakan program dana sehat yang
sangat bervariasi.
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan kegiatan pelacakan kasus terhadap masalah
gizi di 10 puskesmas oleh pengelola program gizi serta penilaian posyandu teladan,
penilaian kelurahan UPGK, dan penilaian kader berprestasi berdasarkan masa bakti
kader.
Tabel 3.1 Nama Nama Pemenang Posyandu Teladan Tahun 2015
JUARA
I
II
III
NAMA POSYANDU
Cempaka
Balida
Suka Bumi
PUSKESMAS
Bukit Kapur
Bumi Ayu
Sei Sembilan
KECAMATAN
Bukit Kapur
Bumi Ayu
Sei Sembilan
POSYANDU
Matahari
Balida
Jamaica
KELURAHAN
Bukit Kayu kapur
Bumi Ayu
STDI
PUSKESMAS
Bukit Kayu Kapur
Bumi Ayu
Dumai Barat
3.2.
KURANG
ENERGI
PROTEIN
(KEP),
ANEMIA
GIZI
BESI,
3.2.1
3.2.2
untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Kelompok pendukung ASI adalah beberapa orang yang mengalami situasi yang sama
atau memiliki tujuan yang sama, yang bertemu secara rutin untuk saling menceritakan
Laporan Tahunan Program Gizi Tahun 2015
10
kesulitan, keberhasilan, informasi dan ide berkaitan dengan situasi yang dihadapi atau
upaya mencapai tujuan yang diinginkan dan masyarakat bisa melaksanakannya di
lapangan dan tercapainya ASI ekslusif di kota Dumai. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan informasi tentang Kelompok Pendukung ASI Kepada tenaga kesehatan,
PKK dan masyarakat sehingga mereka bisa melaksanakannya di lapangan dan
tercapainya ASI ekslusif di Kota Dumai.
3.2.3
3.2.4
11
3.2.5
12
13
14
15
16
Untuk melihat keadaan kesehatan balita yang ditandai dengan kenaikan berat
badan hasil penimbangan dan mengikuti arah pita pertumbuhan pada KMS. Dari hasil
penimbangan balita di Kota Dumai pencapaian N/D adalah 92,7%.
17
Pada grafik 3.7 dapat dilihat bahwa cakupan balita yang memerlukan
perhatian khusus terendah terdapat pada Puskesmas Jaya Mukti yaitu 0,21%,
sedangkan yang tertinggi terdapat pada Puskesmas Bukit Timah yaitu 1,26%. Untuk
cakupan Kota Dumai yaitu 0,46%, angka ini masih termasuk dalam kategori baik
karena masih berada di bawah SPM yaitu < 5%.
18
PUSKESMAS
Dumai Kota
Dumai Barat
Bukit Kapur
Sei Sembilan
Medang Kampai
Bumi Ayu
Bukit Timah
Jaya Mukti
Purnama
Bukit Kayu Kapur
KOTA DUMAI
K/S
94,7
91,4
82,3
91,9
96,3
94,1
96,8
84,0
94,9
94,2
90,9
D/S
89,4
86,7
72,1
89,8
93,5
86,6
94,1
78,3
63,3
79,9
83,2
N/D
94,5
95,1
87,6
94,3
95,4
92,4
98,0
93,1
82,3
88,6
92,7
BGM/D
0,35
0,23
0,41
0,83
0,66
0,42
1,26
0,21
0,70
0,40
0,46
3.2.6
sejak dalam kandungan sampai anak melalui usia balita dengan selamat, baik dari
19
20
Dari grafik di atas diketahui bahwa status gizi balita Kota Dumai pada tahun
2015 meningkat dari tahun 2014 yaitu 0,09% menjadi 0,41 %, dan masih di bawah
target yaitu < 7%. Pada tahun 2015 ditemukan 5 kasus gizi buruk yaitu 3 balita di
wilayah kerja Puskesmas Jaya Mukti, 1 balita di wilayah kerja Puskesmas Dumai
Barat dan 1 balita di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sembilan. Kasus yang dijumpai
tersebut sudah diberikan pemberian PMT berupa susu dan juga sudah dilakukan
pemantauan oleh TPG dengan melakukan Pengukuran Antropometri meliputi
Penimbangan BB setiap minggu, Pengukuran TB setiap bulannya, pemeriksaan klinis
oleh dokter puskesmas dan pemberian konseling kepada ibu atau pengasuhnya.
21
3.2.7
22
3.2.8
23
3.3.
3.3.1. Pemberian Kapsul Vitamin A Bagi Bayi, Balita, dan Ibu Nifas
Penanggulangan masalah kurang vitamin A (KVA) saat ini bukan hanya untuk
mencegah kebutaan, tetapi juga dikaitkan dengan upaya mendorong pertumbuhan dan
kesehatan anak guna menunjang upaya penurunan angka kesakitan dan kematian
pada anak. Mengingat upaya pemanfaatan sumber-sumber Vitamin A alami dan
fortifikasi belum dapat dilaksanakan secara luas dan intensif, maka pemberian kapsul
Vitamin A dosis tinggi masih penting dan tetap dilaksanakan.
Kegiatan penanggulangan kekurangan Vitamin A ini diintegrasikan ke dalam
kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Pelaksanaan kegiatan distribusi
kapsul vitamin A dilaksanakan di posyandu. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan serta diperkuat dengan himbauan Ketua TP-PKK Tingkat Pusat kepada
seluruh anggota PKK serta didukung oleh Pemerintah Daerah telah ditetapkan bahwa
bulan Februari dan Agustus sebagai Bulan Kapsul Vitamin A di seluruh Indonesia.
Kegiatan pendistribusian vitamin A untuk bayi 6 11 Bulan sebanyak 10.820
kapsul dan vitamin A untuk balita 12 59 bulan sebanyak 80.020 kapsul. Sedangkan
kegiatan pendistribusian vitamin A untuk ibu nifas diberikan sebanyak 2 kali pada
saat kunjungan neonatus di minggu pertama kelahiran sebanyak 18.860 kapsul.
24
Grafik 3.10 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Kota Dumai Tahun 2015
25
3.3.2.
gizi pada balita akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang
apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Usia balita merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan pesat, apabila usia ini tidak memperoleh
makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka akan terjadi masa kritis yang akan
mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada masa sekarang maupun pada
masa selanjutnya. Oleh karena itu, kelompok usia balita perlu mendapat perhatian,
karena merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Untuk mengatasi
kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. PMT Pemulihan bagi anak usia 659 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama
sehari-hari. Pemberian makanan tambahan diberikan dengan maksud untuk
mencukupi kebutuhan gizi pada balita, sebab kebutuhan gizi seiring dengan
pertumbuhannya terus meningkat.
Untuk itu maka diadakanlah program makanan tambahan bagi balita di
posyandu yang hasil penimbangannya di Bawah Garis Merah (BGM) atau 2 kali
berturut-turut tidak naik berat badannya (2T) yang diberikan kepada 70 orang anak,
dengan distribusi sebagai berikut :
Puskesmas Dumai Kota
: 8 orang
: 4 orang
: 7 orang
26
: 9 orang
: 6 orang
: 7 orang
: 6 orang
: 11 orang
: 5 orang
: 7 orang
Masing - masing anak mendapat PMT berupa susu pertumbuhan balita dengan
pemberian 80 gram/hari selama 90 hari, nilai gizi per hari : energi sebesar 367.86
kalori, protein 11,5 gram dan lemak 13,73 gram.
27
28
BAB IV
PENUTUP
4.1. MASALAH
Dalam melaksanakan kegiatan program gizi di Kota Dumai, ada beberapa hal
yang menjadi masalah sehingga dapat menjadi penghambat pencapaian sasaran dan
target pelaksanaan kegiatan program. Permasalahan tersebut antara lain :
1.
2.
2.
3.
29
4.3. SARAN
Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi yang optimal adalah melalui
penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan sarana kesehatan terutama posyandu
sebagai pelayanan kesehatan dasar yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh instansi terkait untuk
meningkatkan kerja sama dalam hal pembinaan ke seluruh posyandu sehingga
kegiatan di posyandu dapat dikemas unik dan menarik dan tidak hanya terfokus pada
kegiatan penimbangan saja, sehingga dapat meningkatkan kunjungan ke posyandu
posyandu di Kota Dumai.
30
Dumai,
Januari 2016
MARTALENA, SKM
NIP. 197211071992012001
31