Professional Documents
Culture Documents
Penghapusan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pembebasan obatobatan milik/kekayaan negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan Penghapusan Obat adalah sebagai berikut :
1. Penghapusan pertanggung jawaban petugas terhadap obat-obatan yang
diurusnya, yang sudah ditetapkan untuk dihapuskan sesuai ketentuan yang
berlaku.
2. Menghindarkan
pembiayaan
(biaya
penyimpanan,
pemeliharaan,
penjagaan dan lain-lain) atas barang yang sudah tidak layak untuk
dipelihara.
3. Menjaga keselamatan kerja dan menghindarkan diri dari pengotoran
lingkungan.
Cara-cara Penghapusan :
Bupati/Walikota KDH Tk.II mengeluarkan Surat Keputusan Penghapusan
Obat. Dalam Surat Keputusan ini ditentukan cara penghapusan yaitu dengan
jalan Pemusnahan Obat.
Penghapusan dengan cara Pemusnahan.
1. Kepala Dinas Kesehatan Dati II, membentuk Panitia Pemusnahan, dengan
tugas-tugas antara lain :
Menentukan cara-cara pemusnahan dengan memperhatikan ketentuan
disetujui.
Membuat Berita Acara Pemusnahan.
Menyampaikan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada Bupati /
II.
Berita Acara Pemusnahan.
pelaporan di Puskesmas.
Mengawasi dan membina pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan
pelaporan
Mengajukan permintaan obat kepada Kadinkes Dati II / Ka GFK
setempat.
Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kadinkes Dati
II setempat
Melaporkan semua obat yang hilang, rusak, daluarsa dan obat yang
unit
Mempersiapkan laporan pemakaian dan permintaan obat
Menerima, menyimpan dan memelihara LPLPO yang sudah diisi.
Kepala Puskesmas
Menyimpan kartu stok selama 10 tahun
c) Petugas Kamar Obat Puskesmas
Menyimpan, memelihara dan membuat catatan mutasi obat yang
diterima maupun yang dipakai oleh kamar obat Puskesmas dalam
Obat.
d) Petugas Kamar Suntik
Menyimpan, memelihara dan membuat catatan obat yang digunakan
maupun yang diterimanya dalam bentuk Buku Catatan Harlan
yang sesuai.
Menyerahkan kembali obat rusak / daluarsa kepada Kepala Puskesmas /
mutasi
obat
(penerimaan,
penyimpanan
Pencatatan dilakukan secara rutin dar hari ke hari
Setiap terjadi mutasi obat langsung dicatat dalam kartu stok
Setiap ditemukan obat rusak / daluarsa atau hilang langsung dicatat di
kartu stok
Pada setiap akhir bulan jumlahkan penerimaan dan pengeluaran obat
c) Manfaat informasi di dalam kartu stok
Informasi di dalam kartu stok digunakan untuk :
Pengisian formulir LPLPO
Menentukan jenis dan jumlah permintaan obat
Mengendalikan neraca pemasukan dan pengeluaran obat
d) Format kartu stok :
Tgl
Kadaluars
a
6
Sisa
Stok
Paraf
Ket.
pengolahan LPLPO)
Sarana untuk meningkatkan kepatuhan petugas dalam menyampaikan
waktu
Kompilasi data obat dari masing-masing Sub Unit ( dari LPLPO Sub
Unit )
Pelayanan Kesehatan
Perencanaan distribusi
Perencanaan kebutuhan obat
Memantau pola penggunaan obat
Format LPLPO
LAPORAN PEMAKAIAN dan LEMBAR PERMINTAAN OBAT PUSKESMAS
PUSKESMAS
KECAMATAN
KODYA
: .....................
: .....................
: .....................
N
o
Nama Obat
Satua
n
1
1
2
Air Raksa Dental
use
Aminofilin inj.
24mg/ml-10 ml
Aminofilin
Tablet 10 mg
Amitriptilin HCl
tabb. Salut 25
mg
amoksisilin Kaps.
250 mg
Amoksisilin dry
Syr. 125mg/5ml
Ampisilina
Kaplet 500 mg
Ampisilina dry
Syr. 125 mg/ml
Antalgin
Tabl. 500 mg
Antasida DOEN
Tabl. kombinasi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
: .............
: ..............
DOKUMEN NO :.........
GFK
: .........
PUSKESMAS : ,,,,,,,,
Stok
Opt.
9
1
10
PHB
11
A
12
Ket
13
Umum
Bayar
PHB
Jumlah
Tidak Bayar
Mengetahui / menyetujui
Kepala Dinkes II
Yang menyerahkan
Kepala GFK
Yang meminta
Pimpinan Puskesmas
(...................................)
(..........................)
(............................)
halaman.
Laksanakan pencatatan atas penerimaan dan pemakaian obat.
Setiap akhir bulan jumlahkan seluruh penerimaan dan pemakaian obat
PENERIMAAN
PEMAKAIAN
SISA
KET
Jumlah
e) Manfaat :
Untuk pengisian format LPLPO Sub Unit Pelayanan Kesehatan.
7. Laporan Obat rusak dan atau Daluarsa
a) Pihak - pihak yang menggunakan laporan obat rusak dan atau kadaluarsa :
Kepala Puskesmas
Petugas Pengelola Obat
b) Kegiatan yang harus dilakukan :
Mengumpulkan obat-obatan yang rusak dan atau daluarsa
Catat jenis dan jumlah obat yang rusak / kadaluarsa tersebut pada
pengeluaran.
Isi format laporan.
Kirimkan obat yang rusak / kadaluarsa bersama-sama laporan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kotamadya.
c) Manfaat informasi laporan Obat rusak dan atau kadaluarsa :
Untuk memperbarui catatan mutasi obat dalam kartu stok pada satuan
kerja yang melaporkan dan yang menerima kembali obat rusak /
kadaluarsa.
Untuk mengetahui persediaan obat yang betul-betul dapat dipakai
Sebagai informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat
d) Contoh Format Laporan Obat Rusak dan atau Kadaluarsa.
No
1
1
2
Jenis Obat
2
Ampisilin 500mg
Tiamin HCl 50mg
Yang menerima
(............................)
Tgl Daluarsa
4
01- 6 -92
Jumlah
5
100 kaplet
700 tablet
Keterangan
6
Daluarsa
Rusak
berikut.
Menyusun daftar obat jadi yang hilang seperti format terlampir.
d) Fungsi :
Sebagai bahan laporan kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II
e) Manfaat informasi Surat Pernyataan Obat Hilang :
Masukan untuk langkah-langkah pengamanan
f) Format Surat Pernyataan Obat Hilang :
Puskesmas : (1) __________________
Pemerintah Daerah Tk II.
(2) ____________________________
Surat Pernyataan Obat Hilang
Pada hari ini, tanggal (3) ________ bulan (4)________, kami yang bertanda tangan di bawah ini
selaku Kepala Puskesmas (6)_______________________ Daerah Tingkat II Kabupaten /
Kotamadya (7) _________________ telah memeriksa dan memastikan adanya kejadian obat
hilang di lokasi (8) _______________________ yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas
(9) ___________ bersama-sama dengan petugas pengelola obat bersangkutan. Jenis dan jumlah
obat yang hilang dinyatakan pada lampiran surat pernyataan ini. Kejadian tersebut timbul sebagai
akibat dari (10) _____________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
Demikian surat pernyataan ini disusun, agar dapat dipergunakan seperlunya.
Petugas Pengelola Obat
Kepala Puskesmas
(11) ______________
(12) _____________
(....................................)
(......................................)
Nama Obat
Jumlah
Keterangan
penyalur,
penentuan
waktu
dan
frekuensi
pembelian
Mengadakan perundingan dengan beberapa penyalur untuk
merundingkan persyaratan jenis, mutu barang yang diperlukan,
persyaratan harga dan potongan- potongan yang diperoleh,
pemesanan barang
Mencocokkan surat pengiriman barang dan faktur dengan barangbarang yang nyata-nyata dikirim, baik terhadap nama barang,
pembelian kredit
Mencatat dalam jurnal pengeluaran kas, untuk semua pembelian
bagi
masyarakat,
pemerintah,
industri
farmasi
dan
pengembangan
penyimpanan,
sampai
proses
produksi,
pengujian
akhir,
pengemasan,
produk
semua
perbekalan
penderita
Obat yang rusak dan kadaluarsa sangat minimal
Efisiensi dalam penggunaan sumber terutama personil
Pencurian dan atau hilang dapat minimal
IFRS mempunyai akses dalam semua tahap proses distribusi untuk
pengendalian pelayanan, pemantauan dan penerapan pelayanan farmasi
klinik.
8. Terjadinya interaksi profesional dokter-apoteker-penderita-perawat
9. Pemborosan dan penyalahgunaan obat minimal
10. Harga terkendali
11. Peningkatan penggunaan obat rasional