Professional Documents
Culture Documents
Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
Abstract
To achieve maximum benefit level, a company must be able to produce the optimal
output level with a certain number of inputs (technical efficiency) and produces output with the
right combination at a certain price level (allocative efficiency). The concept of efficiency
measurement can be viewed either with a focus on the input side (input-oriented) or focus on
the output side (output-oriented). The second approach is analogous to the concept of the
primal and dual operations research techniques, which are like two sides of a coin, so that the
two approaches will consistently produce the same conclusions about the relative efficiency of
a company to the relationship.
For BPD who are not able to achieve 100% efficiency rating, to achieve the maximum
value of the bank should increase total loan and total revenue portfolio. For the banks with
BPD, especially medium and small can take several policies to improve the efficiency of the
optimal performance, through economics of scale in operations and focus on lending to micro,
small and medium enterprises (SMEs). In addition, monetary authorities and government
should consider to from a Local Credit Guarantee Agency (LCGA). Credit guarantee is the
complement of a credit system and can serve as a substitution for collateral, despite subograsi
billing remains the duty of the creditor.
Keywords: EfficiencyBank, Regional Development Banks (BPD)
dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan bank. Dalam peta perbankan,
salah satu kelompok bank yang turut
berperan dalam menggerakkan perekonomian daerah adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD).
1. PENDAHULUAN
Krisis ekonomi telah berjalan lebih
dari sepuluh tahun dimana dunia
perbankansudah mulai menata diri, Hal
ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana
kondisi kinerja perbankkan Indonesia
dengan adanya krisis ekonomi? Apakah
lebih baik pada saatsebelum terjadinya
krisis ekonomi atau lebih baik setelah
krisis ekonomi? Mengingat bahwa kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, yaitu pemilikdan
pengelola bank, masyarakat pengguna
jasa bank.
pai output semaksimal mungkin dari sejumlah input.Sedangkan efisiensi alokatif menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan input dengan proporsi seoptimal mungkin pada
tingkat harga input tertentu. Kedua
komponen inikemudian dikombinasikan
untuk menghasilkan ukuran efisiensi
total atau efisiensi ekonomis(economic
efficiency). Kumbhaker dan Lovell
(2000), mengatakan bahwa efisiensi teknis merupakan salah satu dari komponen efisiensi ekonomi secara keseluruhan.Tetapi, dalam rangka mencapai
efisiensi ekonominya suatu perusahaan
harus efisien secara teknis.
2. KONSEP EFISIENSI
Efisiensi merupakan salah satu
parameter kinerja yang secara teoretis
mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi dengan mengacu pada filosofi
kemampuan menghasilkan output yang
optimal dengan input-nya yang ada,
adalah merupakan ukuran kinerja yang
diharapkan. Dengan demikian ada
pemisahan antara harga dan unit yang
digunakan (input) maupun hargadan unit
yang dihasilkan (output) sehingga dapat
diidentifikasi berapa tingkat efisiensi
teknologi, efisiensi alokasi, dan total
efisiensi. Dengan di identifikasinya alokasi input dan output, makaakan dapat
dianalisis lebih jauh untuk melihat penyebab inefisiensi suatu bank.
(2)
Dimana
RQ
menunjukkan
pengurangan biaya produksi yang
akan terjadi jika produksi dilakukan
pada titik yang efisien baik secara
eknis maupun se-cara alokatif, yaitu Q.
Titik Q adalah efisien secara teknis,
namun tidak efisiens secara alokatif.
Efisiensi Ekonomis (EEi) perusahaan i adalah merupakan produk atau
hasil kali antara EfisiensiTeknis (TEi)
dengan Efisiensi Alokatif (AEi), secara
matematis:
EEi = TEi x AEi = (0Q/0P) x (0R/0Q) = 0R/0P (3)
dimana 0 TEi, AEi, EEi 1.
(1)
(4)
(5)
(6)
Yudistira (2003) melakukan penelitian terhadap 18 bank syariah di seluruh dunia selama periode 1997-2000
dengan menggunakan pendekatan DEA
dan spesifikasi input output berdasarkan
pendekatan intermediasi. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara keseluruhan efisiensi 18 bank
syariah yang diobservasi mengalami
sedikit inefisiensi ditingkat wajar 10
persen jika dibandingkan dengan bank
konvensional. Hal ini disebabkan karena
periode 1998-1999 bank-bank tersebut
mengalami krisis global sehingga mempengaruhi kinerjanya. Bank syariah
yang berskala kecil cenderung tidak
ekonomis. Oleh karena itu, dianjurkan
agar bank-bank yang skala ekonominya
masih kecil melakukan merger atau
akuisisi.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia.2004.Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Status
Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol
7 No.1.
Abdul Majid, M, Md. Nor, N.G. dan Said,
F.F 2003.Efficiency of Malaysian
Banks: What appen after the
financial crisis. Paper presented
atNational Seminar on Managing
Malaysia
inthe
Millennium:
Economic
and
Business
Challenges, Malaysia
Abidin, Z. 2007. Kinerja Efisiensi pada
BankUmum. Proceeding PESAT
(Psikologi,Ekonomi,
Sastra,
Arsitek dan Sipil) Vol. 2,
Auditorium Kampus Gunadarma,
21-22Agustus 2007
analysis.Massachusetts,
USA:
Kluwer Academic Publishers
10
Abstract
Human Resources is a central factor in an organization. The shape and purpose of the
organization is made based on a variety of human interests and vision for the implementation
of its mission is managed and maintained by humans .. So man is a strategic factor in all the
activities of the institution / organization. Human Resource Management means organizing,
taking care of human resources is based on the vision of the company so that organizational
goals can be achieved at its optimum for Human Resource Management is also part of the
Management Science (Management Science) who ask to manajemn function in the
implementation of planning processes, penrorganisasian, staffing, directing and controlling.
Human resource management is a process of dealing with various problems on the scope of
the employees, servants, laborers, managers and other workers to be able to support the
activities of the organization or company to achieve its intended purpose.
PENDAHULUAN
Perubahan teknologi yang sangat
cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
usahanya, perubahan tersebut telah
menggeser fungsi-fungsi manajemen
sumber daya manusia yang selama ini
hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing, coordinating
yang dilakukan oleh bagian personalia
saja. Saat ini sumber daya manusia berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya
didalam organisasi, untuk bersamasama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategik dalam
organisasi, dengan kata lain sumber
daya manusia mempunyai kewajiban
untuk memahami perubahan yang semaikin komplek yang selalu terjadi di
lingkungan bisnis, harus mengantisipasi
perubahan teknologi, dan memahami
dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma
dari manajemen sumber daya manusia
tersebut telah memberikan fokus yang
berbeda dalam melaksanakan fungsinya
di dalam organisasi.
PEMBAHASAN
Manajemen Sumber Daya Manusia
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi, tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang
efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi
tentang manajemen personalia akan
menunjukkan bagaimana seharusnya
perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi,
dan memelihara karyawan dalam jumlah
(kuantitas) dan tipe (kualitas) yang
tepat.
3. Tujuan Sosial.
Ditujukan untuk secara etis dan
social merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangantantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negative terhadap organisasi, kegagalan
organisasi dalam menggunakan
sumber daya manusia bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal.
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi organisasi. Tujuan personal karyawan
harus mempertimbangkan jika para
karyawan harus dipertahankan,
dipensiunkan, atau dimotivasi, jika
tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan
dapat meninggalkan organisasi.
1. Tujuan Organisasional.
Ditujukan untuk dapat mengenali
keberadaan manajemen sumber
daya manusia dalam memberikan
kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara
formal suatu departemen sumber
daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap
bertanggung jawab terhadap kinerja
karyawan. Departemen sumber
12
cana lainnya.
Manajemen strategis prosesnya
terdiri dari delapan langkah yaitu :
mendefinisikan visi, misi bisnis dan
tanggung jawab sosial, menganalisis
lingkungan eksternal, menganalisi lingkungan internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan strategis
bisnis, merinci rencana program, mengimplementasikan rencana program, dan
mengumpulkan umpan balik dan menguji pengendalian, dapat dilihat pada
gambar berikut :
Analisis
Lingkungan
Eksternal
Merumuskan Tujuan
Sasaran
Mengembangkan Strategi
Bisnis
Mengimplementasikan Rencana
program
Mengumpulkan Umpan
Balik
1. Lingkungan jauh terdiri dari faktorfaktor yang bersumber dari luar, dan
biasanya tidak berkaitan dengan
situasi operasi perusahaan tertentu,
yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya,
teknologi, demografi, politik-hukum,
dan ekologi.
2. Lingkungan industri terdiri dari persaingan diantara anggota industri,
hambatan masuk,produk substitusi,
daya tawar pembeli dan daya tawar
pemasok.
3. Lingkungan operasional meliputi
faktor-faktor yang mempengaruhi
situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan,
pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.
Perumusan Sasaran.
Setelah perusahaan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dikenal juga dengan
analisis Stenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT), selanjutnya
merumuskan sasaran. Sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian
sasaran memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Sasaran perusahaan dapat berupa
profitabilitas, posisi pasar, produktivitas,
kepemimpinan teknologi, pengemba15
Pengembangan Strategi.
Sasaran menunjukkan apa yang
ingin dicapai suatu perusahaan, strategi
adalah suatu rencana permainan untuk
mencapainya, setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai sasarannya. Perusahaan bisnis multidivisional besar, biasanya memilki tiga level
strategi, yaitu strategi korporasi, strategi
bisnis, dan strategi fungsional.
Strategi korporasi menggambarkan
arah perusahaan secara keseluruhan
mengenai sikap perusahaan secara
umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk
untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
Implementasi Strategi.
Strategi yang jelas dan pendukung
yang matang mungkin tidak akan bermanfaat, jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat. Menurut
Mckinsey Consulting Firm, strategi hanyalah satu dari tujuh unsure yang ditunjukkan oleh perusahaan yang dikelola dengan baik. Kerangka keberhasilan usaha & S dari McKinsey . Tiga
unsur pertama strategi, struktur, dan
system dianggap sebagai perangkat
keras keberhasilan. Empat unsure
selanjutnya gaya, staf, ketrampilan dan
nilai bersam adalah perangkat lunaknya.
Pengendalian Strategi.
Selama perusahaan melaksanakan
strateginya, perusahaan perlu mengamati hasilnya dan memantau perkembangan baru dilingkungan internal
dan eksternalnya. Beberapa lingkungan
stabil dari tahun ke tahun, yang lain
perlahan-lahan berevolusi dengan cara
yang dapat diperkirakan, tetapi ada juga
lingkungan yang mengalami perubahan
besar yang cepatdan tak dapat diramalkan. Perusahaan harus yakin akan satu
hal; lingkungan akan berubah. Dan jika
perubahan itu terjadi, perusahaan harus
meninjau ulang dan merevisi pelaksanaan program strategi atau bahkan sasa-
rannya.
PENUTUP
Kesimpulan.
Dalam konsep manajeman sumber
daya manusia modern, sumber manusia
dipandang sebagai salah satu asset
perusahaan yang sangat penting dengan terminologi Human Capital.
Sumber daya manusia salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan dan
kesuksesan suatu perusahaan, oleh
karena itu kunci keberhasilan manajemen sumber daya manusia adalah
bagaimana mengelola sumber daya
manusia yang ada untuk dapat dibina,
dipelihara dan dioptimalisasikan secara
efisien dan se-efektif mungkin dengan
pola-pola pendekatan profesionalisme
dalam bekerja.
Pengendalian
strategis
berpijak
terutama pada proses pengendalian
tradisional yang melibatkan kajian dan
umpan balik kinerja untuk menentukan
rencana, strategi dan sasaran yang
17
Saran.
Jelas bahwa dinamika bisnis saat ini
mengandung kata-kata kunci seperti
high tech knowledge-based human
resources, strategic management, IT, ebusiness (banking commerce, procurement etc.) Inilah antara lain tantangan
manajer masa kini, lembaga pendidikan
pun perlu berubah, perlu menyesuaikan
diri, tinggalkan paradigma lama agar tak
tertinggal bersama keusangan masa
lalu. Dengan menerapkan berbagai
fungsi yang dianggap strategis dalam
manajemen sumber daya manusia diharap perusahaan akan lebih siap dalam menghadapi prospek dan tantangan
dalam bidang sumber daya manusia
dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Foulker, Fred K.,
Business Review.
1975.
Harvard
Stoner, James A.F., 2004. Manajemen,
Jakarta. PT. Prenhallindo
18
Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sistem pada UPS Powerware 9120
Minda Mora Purba dan Aep Saepul Mahali
ABSTRACT
Designing and building en expert system that contains knowledge about many kind of problem of
UPS and handling. To see the system that is running the search solution on the problem in the
UPS. And tries to give input in form of knowledge together in a computer application or system,
commonly referred to a expert system. So that the effectiveness of work can be achieved.
Keyword : Expert System, Forward Chaining, Uninterruptible, Power System
PENDAHULUAN
Kecerdasan buatan merupakan suatu terobosan baru dalam ilmu komputer
yang berkembang sangat pesat. Dengan
adanya kemajuan tersebut sangat berpengaruh pada tingkat efisiensi kerja setiap
profesi dewasa ini. Kebutuhan akan informasi dan aplikasi yang mendukung
pekerjaan sangat tinggi demi untuk menjawab tantangan dan persaingan.Tidak
terkecuali profesi di bidang teknik (teknisi)
yang erat hubungannya dengan dunia
Teknologi Informasi, baik itu level atas
atau level bawah. Komputer dan aplikasinya terbukti sangat membantu dalam
proses kerja sehari-harinya dan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Seiring perkembangannya, dikembangkanlah teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berfikir manusia
yaitu teknologi Artificial Intelligence atau
kecerdasan buatan. Sistem pakar adalah
salah satu bagian kecerdasan buatan
yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukan oleh satu atau
banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang
dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat
spesifik dalam hal ini adalah permasalahan teknik dan perbaikan sistem ups
(uninteruptible power system).
UPS adalah peralatan listrik yang
berfungsi untuk memberi daya sementara
ketika daya utama dari jaringan padam,
daya sementara ini bersumber dari daya
DC yang disimpan pada baterai charger.
UPS pada umumnya dihubungkan dengan
beban kritis seperti server, komputer dan
alat alat komunikasi sehingga ketika
19
Rancangan Umum
Prosedur perancangan sistem secara umum untuk pembangunan sistem
pakar ini terdiri atas beberapa tahap,
antara lain meliputi perancangan :
1. Data
Perancangan data yang dimaksudkan
adalah perancangan data-data yang
berkaitan dengan pembuatan perangkat lunak, meliputi :
2. Proses
Perancangan proses yang dimaksudkan adalah bagaimana sistem akan
bekerja, prosesproses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data
input yang kemudian diproses oleh sistem hingga menjadi data output.
3. Antarmuka
Perancangan antarmuka disini mengandung penjelasan tentang penggunaan tree dan keterangannya serta
struktur data yang kita gunakan dalam
sistem yang penulis buat.
a. Data Input
Termasuk di dalamnya data-data
penunjang sebagai inputan pembuatan sistem
b. Data Output
Dari data input diatas, bagaimana
sistem akan menggunakannya hing-
Basis Data
Mekanisme
Inferensi
Basis
Pengetahuan
Konsultasi
Akuisisi
Pengetahuan
User/Teknisi
Pakar
1. Perancangan Data
Dalam perancangan data, akan di
jelaskan bagaimana data-data yang
terdapat dalam sistem sesuai dengan fungsinya sebagai data input
ataupun data output sistem. Berikut
20
Pembuatan Tabel
Tabel 1
Design tabel kerusakan
Nama field
Tipe data
ID_Kerusakan
Text
Jenis_Kerusakan
Text
Keterangan
Tabel 2
Knowledge
Nama field
Tipe data
ID
Text
Pertanyaan
Text
FaktaYA
Text
FaktaTIDAK
Text
YA
Text
TIDAK
Text
ID_Kerusakan
Text
Keterangan
Tabel 3
List User
Nama field
Tipe data
user_id
Text
Pass
Text
Level
Text
Keterangan
Tabel 4
Solusi
Nama field
Tipe data
id_solusi
Text
Solusi
Memo
Keterangan
21
Tabel 5
Temp
Nama field
Tipe data
ID_temp
Text
Fakta
Text
Keterangan
3. Perancangan Proses
Proses yang dilaksanakan pada sistem pakar ini terbagi menjadi
2(dua) bagian, yaitu proses yang
terjadi di admin/pakar dan proses
yang terjadi di user umum/teknisi
pengguna.
Setelah
memulai
prosesproses edit yang dipilih, maka tiaptiap mode edit akan berakhir pada
posisi END sebagai tanda pengakhiran program.
tidak
start
Ya
Pilih mode
edit
Input Nama
Trouble/Solusi
4
Hasil
end
Input Rule/
Knowledge
Gambar 2
Diagram alir managemen sistem
(untuk admin/pakar)
Gambar 3
Diagram alir mode edit tambah data
Dari diagram alir diatas, dapat
dijelaskan langkah langkah proses
yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
3
2
Tidak
Update
Tidak
Hapus
ya
Ya
Select ID
kerusakan/
knowledge
Input Kerusakan/
Knowledge &
Solusi
Select tabel
=Kerusakan/
Knowledge
Delete
Kerusakan/
Knowledge
Update
Hasil
Hasil
Gambar 5
Diagram alir mode edit update data
Gambar 4
Diagram alir mode edit hapus data
23
Start
4. Desain Interface
User Interface merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai media atau alat
komunikasi antara user dan sistem.
Di dalam user interface ini dibedakan menjadi dua user :
Login as
User
Diagnosis
Select tabel=
Kerusakan
diagnosis
kerusakan
Tabel=knowledge
Hasil
ya
Ulang?
tidak
END
Gambar 6
Diagram alir sistem user
Dari diagram alir diatas,dapat
dijelaskan langkah langkah proses
yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
24
Diagnosis
tentang
Gambar
Gambar
Diagnosis Kerusakan
user
user
Copyright
Gambar 7
Menu utama user umum/teknisi
b. Halaman user Pakar/admin
Berikut ini rancangan form untuk user pakar
Login sistem
JUDUL
Level
User ID
Gambar
Password
Masuk
Keluar
Gambar 8
Menu utama user Pakar/admin
25
c. Struktur Program
Log Off
Sistem
Menu User :
- sistem
- Diagnosis
- Tentang
Keluar
Diagnosis
Kerusakan
Diagnosa
Form Pilih
kerusakan
Proses
Troubleshooting
Solusi
Tentang Program
Tentang
Pembuat
Log Off
Halaman Utama
Halaman login
Sistem
Keluar
Form Kerusakan
Basis
Pengetahuan
Edit Pengetahuan
Form Basis
Pengetahuan
Diagnosa
Diagnosis
Kerusakan
Form Pilih
kerusakan
Form Solusi
Form Knowledge
Menu Admin:
- Sistem
- Basis Pengetahuan
- Diagnosis
- Tentang
Proses
Troubleshooting
Solusi
Tentang Program
Tentang
Pembuat
Form Buat pakar
Admin :
- Buat Pakar
- Edit Password
- Hapus Pakar
Form Edit
Password
Hapus Pakar
Gambar 9
Struktur Program UPS Powerware Expert System
PENUTUP
Kesimpulan
3.
26
Saran - saran
Dapat dikemukakan saran-saran
yang akan sangat membantu untuk pengembangan perangkat lunak ini selanjutnya untuk menjadi lebih baik :
1. Setiap penemuan jenis trouble baru
pada ups beserta gejala-gejala
yang terlihat dilapangan disarankan
untuk ditambahkan sehingga informasi yang dimiliki akan semakin
luas dan banyak.
2. Pada sistem admin, jika terjadi penambahan data yang lebih kompleks, admin disarankan mendesain tree dan database yang cukup
fleksibel sehingga mampu memudahkan admin dalam melakukan
manajemen sistem.
3. Penulisan kode program sistem
pakar untuk mendeteksi kerusakan
atau kesalahan sistem pada ups
disarankan memakai bahasa java
atau berbasiskan web, sehingga
sistem dapat dijalankan disemua
sistem komputer (multi flatform)
dan dapat dipakai di jaringan
komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2003. Pengembangan sistem
pakar menggunakan visual basic.
Surabaya: CV.Andi Offset
Andi. 2009. Pengembangan sistem
pakar menggunakan visual basic.
Surabaya: CV.Andi Offset
Hart, Anna. Sistem Pakar Sebuah
Perkenalan untuk Manager. Jakarta:
PT.Elex Media Komputindo.
Kurniadi, Adi. 1999. Pemrograman
Microsoft Visual Basic 6. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar
dengan
Metode
Kuantifikasi
Pertanyaan. Surabaya: CV.Andi
Offset
Sumber referensi :
http://powerquality.eaton.com/Produ
cts-services/legacy/9120-info.asp
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
27
I. Pendahuluan
Jaringan neural artifial adalah sistem
pemrosesan informasi yang mempunyai
karakteristik kinerja tertentu seperti jaringan neural biologis. Jaringan neural
artificial telah dikembangkan sebagai
generalisasi model matematik dari kognisi manusia atau biologi neural. Jaringan syaraf tiruan merupakan algoritma
komputasi yang meniru cara kerja sel
syaraf. Semua sinyal yang masuk
dikalikan dengan bobot yang ada pada
tiap masukan, oleh sel neuron, semua
sinyal yang sudak dikalikan dengan
bobot dijumlahkan kemudian ditambah
lagi dengan bias. Hasil penjumlahan ini
diinputkan ke suatu fungsi (fungsi
aktifasi) menghasilkan keluaran dari
neuron (di sini digunakan fungsi aktifasi
linier). Selama proses pembelajaran,
bobot-bobot dan bias selalu diperbaharui
menggunakan algoritma belajar. jika ada
error pada keluaran.
II. Metodologi
Dalam
proses identifikasi, bobotbobot yang yang secara langsung
memboboti masukan inilah yang dinamakan sebagai parameter yang
dicari, seperti terlihat pada Gambar 1,
parameter yang dicari adalah harga w1,
w2, w3 dan w4. Dalam identifikasi secara on-line, neuron ataupun jaringan
neuron akan selalu belajar setiap ada
data masukan dan keluaran.
28
S(1,1) = 1, S(0,a)=S(a,0)= a
(boundary);
S(a,b)=S(b,a)
S(a,S(b,c)) = S(S(a,b),c)
(monotonicity);
(commutativity);
(associativity).
C A B atau C A AND B ,
C ( x) T ( A ( x), B ( x)) A ( x) ~ B ( x)
dengan ~
adalah operator bineri untuk
fungsi T, yang biasa disebut sebagai
operator T-norm, yang memiliki sifatsifat sebagai berikut:
A {( x, A ( x)) | x X }
1.
bagai C A B atau C A OR B ,
memiliki fungsi keanggotaan yang
berhubungan dengan A dan B yang
didefinisikan sebagai berikut:
xa c x
segitiga ( x; a, b, c) max min
,
,0
ba cb
(boundary);
d (monotonicity)
(commutativity)
(associativity).
0, x a
x-a
, a xb
b-a
segitiga ( x; a, b, c)
c-x
, bxc
c-b
0, c x
T(a,b)
T(c,d) jika a
c dan b
T(a,b)= T(b,a)
T(a,T(b,c)) = T(T(a,b),c)
29
bell ( x; a, b, c)
0, x a
x-a
, a xb
b-a
trapesium ( x; a, b, c, d ) 1, b x c
d-x
d-c , c x d
0, d x
xc
1
a
2b
5. Fungsi keanggotaan sigmoid, disifati oleh parameter {a,c} yang didefinisikan sebagai berikut:
sig ( x; a, c)
3. Fungsi keanggotaan Gaussian, diifati oleh parameter {c,s} yang didefinisikan sebagai berikut:
gaussian( x; c, ) e
1
1 exp[ a( x c)]
1 x c 2
(
)
2
Fuzzy Reasoning, kaidah dasar dalam menarik kesimpulan dari dua nilai
logika tradisional adalah modus
ponens, yaitu kesimpulan tentang nilai
kebenaran pada B diambil berdasarkan
kebenaran pada A. Sebagai contoh,
jika A diidentifikasi dengan tomat itu
merah dan B dengan tomat itu masak, kemudian jika benar kalau tomat
itu merah maka tomat itu masak,
juga benar. Konsep ini digambarkan
sebagai berikut:
30
premise 1
(kenyataan)
premise 2
(kaidah)
: x adalah A,
: jika x
adalah A
maka y
adalah B.
: y adalah B.
Consequence
(kesimpulan)
Secara umum dalam melakukan penalaran, modus ponens digunakan dengan cara pendekatan. Sebagai contoh, jika ditemukan suatu kaidah implikasi yang sama dengan jika tomat
itu merah maka tomat itu masak, misalnya tomat itu kurang lebih merah,
maka dapat disimpulkan tomat itu kurang lebih masak, hal ini dapat dituliskan seperti berikut:
premise 1
(kenyataan)
premise 2
(kaidah)
x adalah A',
Consequence
(kesimpulan)
jika x adalah A
maka y adalah
B.
y adalah B'.
O1,i Ai ( x)
i 1,2
dan
O1,i Bi ( y)
i 1,2
A ( x)
i
1
x ci
1
ai
2 bi
31
b. Lapisan 2
Berfungsi untuk membangkitkan firingstrength dengan mengalikan setiap sinyal masukan.
O2,1 wi Ai ( x) x Bi ( y) i 1,2
c.
Lapisan 3
Menormalkan firing strength
O3,i wi
wi
w1 w2
i 1,2
d. Lapisan 4
Menghitung keluaran kaidah berdasarkan parameter consequent {pi, qi dan ri}
O4,i wi f i wi ( pi x qi y ri )
X x1
e. Lapisan 5
Menghitung sinyal keluaran ANFIS dengan menjumlahkan semua sinyal
yang masuk
O5,i wi f i
i
x2
x3
x4
W w 1
w f
w
i
w2
w3
w4
bias = b
maka y = X*WT + b, atau y = x1w1 + x2w2
+ x3w3 + x4w4+ b, dengan demikian
parameternya adalah q = W.
Algoritma pemrogramannya adalah:
5.
jaringan
Menghitung parameter
32
7.
w i ex i
b e
Kembali ke langkah 2.
b.
B b1
b2
b3
b4
W w 1
w2
w3
w4
X x1
x2
x3
3.
Menghitung keluaran jaringan
neuron
y = (X * A + B) * WT + v
4.
x4
A * WT
5.
a 11
a
A 21
a 31
a 41
a 12
a 22
a 13
a 23
a 32
a 42
a 33
a 43
h2
h3
6.
Menyimpan bobot-bobot ke
dalam variabel bobot lama
a 14
a 24
a 34
a 44
7.
Menghitung matrik H
H = X*A + b
8.
Menghitung error propagasi
pada lapisan keluaran
k e * f ' (y_ink )
H h 1
Menghitung parameter
h4
33
v k k
w jk k h j
,j f ' ,(hc_in j ) k w jk
1
a ij j x i
b j j
Daftar Pustaka
[1] Jang, J.S.R.., Sun, C.T., E.
Mizutani., Neuro-Fuzzy and Soft
Computing, Prentice-Hall, New
Jersey,1997.
[2] Sri Widodo Th., Sistem Neuro
Fuzzy, Graha Ilmu,
Yogyakarta,2005
[3] Fausett L., Fundamentals of
Neural Networks, Prentice-Hall,
New Jersey,1994.
[4] Kosko B., Neural Networks and
Fuzzy Systems, Prentice-Hall,
New Jersey,1992.
[5] Chester M., Neural Networks A
Tutorial, Prentice-Hall, New
Jersey,1993.
34
Abstract
Legal protection of children is rights that must be owned by children. This has been confirmed in United
Nations conference on childrens rights in 1989, that the child has a right to be protected by their families,
communities and even by nations. In reality, children dont get protection, the opposite happens is
violence against the children. Ironically, the violence was committed by their parents. Indonesia has
many regulations to provide the legal protection of children. Law number 23 in 2002 about the protection
of children and the Law number 23 in 2004 about the elimination of domestic violence has been set up
legal protection for children who are have experience violencing. Both laws can not be run due to many
factors because children abuse happens at home. Among them is a factor in family poverty, social
pressures in society, the wrong meaning in understanding ownership of children, childrens obedience to
their parents, low parental education, lacl of awareness of the legal parent to provide legal protection for
their children, so the children can not grow up with develop properly and reasonable.
Key Words: Children, Rights of Child, Domestic Violence , Legal Protection of Children.
A. PENDAHULUAN
Anak merupakan anugerah yang
terindah yang kita milki, oleh sebab itu
anak harus dilindungi, dan diperhatikan
kesejahteraannya untuk mencapai keadaan yang lebih baik bagi masa depan
si anak. Anak juga merupakan masa
depan kita, investasi kita, generasi penerus bangsa yang patut kita bimbing
dan kita jaga sebaik mungkin. Namun
pada kenyataannya anak sering mendapatkan perlakuan yang terburuk terutama dari lingkungan yang terdekat
dengan anak itu sendiri yaitu di rumah
tangga. Kekerasan merupakan hal biasa
dilakukan kepada anak, karena hal ini
dianggap wajar dalam mendidik anak di
rumah tangga. Kadang orang tua beranggapan kekerasan adalah bagian dari
mendisiplinkan anak. Mereka lupa bahwa orang tualah
yang paling bertanggung jawab dalam memberikan
perlindungan dan kesejahteraan bagi
anak dan mengusahakan anak tumbuh
dan berkembang sesuai dengan kebutuhannnya, karena
di dalam rumah
tanggalah anak pertama kali mengenal
_________________________
1
_________________________
2
35
Instrumen Internasional
1. Konvensi PBB tentang Hak-Hak
Anak 20 Nopember 1989
2. Deklarasi PBB tentang Hak-Hak
Anak 20 Nopember 1959
3. Beijing Rule point 7.1 tentang anakanak yang memepunyai masalah.
Instrumen Nasional
1. UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan
2. UU No. 74 tahun 1979 tentang
kesejahteraan anak
3. UU No 12 tahun 1995 tentang
pemasyarakatan
4. UU No 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan
5. UU N0.3 tahun 1997 tentang pengadilan anak
6. UU No 39 tahun 1999 tentang hak
asasi manusia
7. UU No 1 tahun 2000 pelarangan
dan tindakan segera penghapusan
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
bagi anak.
8. UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
9. UU No 23 tahun 2004 penghapusan kekerasan terhadap rumah
tangga
10. UU No 1 tahun 2000 pelarangan
dan tindakan segera penghapusan
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
bagi anak
11. UU No 11 tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak.
36
UU
nomor
23/2004
tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah
Tangga sangat tepat untuk menganalisis
permasalahan penulis. Adapun di dalam
tulisan ini penulis ingin mengangkat dua
permasalahan:
1. Mengapa kekerasan sering terjadi
pada anak dalam rumah tangga?
2. Bagaimana bentuk perlindungan
hukum
bagi
anak
yang
mengalami
kekerasan
dalam
rumah tangga?
B. PEMBAHASAN.
1. Siapa itu anak?
Untuk mengetahui definisi anak kita
dapat melihat dari berbagai sudut pan-
37
c.
d.
UU Perlindungan Anak UU No 23
tahun 20029
Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
38
e.
f.
g.
Definisi yang sebagaimana diuraikan diatas sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah
Tangga terutama pasal 5 sampai dengan pasal 9 yang menekankan apa itu
kekerasan dalam rumah tangga. Pasal
5 Undang-Undang nomor 23 tahun 2004
menyatakan bahwa kekerasan dalam
rumah tangga itu meliputi:15
a.
b.
c.
d.
Kekerasan fisik.
Kekerasan psikis.
Kekerasan seksual.
Penelantaran rumah tangga.
Definisi kekerasan
10
39
Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap anak, walaupun peraturan sudah
benar-benar secara tegas memberikan
aturan yang jelas. Inilah yang menjadi
pertanyaan penulis. Dalam hal ini faktorfaktor apakah yang menyebabkan sering terjadi kekerasan terhadap anak
dalam rumah tangga?
5. Faktor Masyarakat
Sikap masyarakat yang masih tidak peduli terhadap kekerasan yang terjadi
pada anak dalam rumah tangga, hal ini
terjadi karena masyarakat beranggapan
bahwa anak bukan tanggung jawab mereka tetapi tangggung jawab orang tuanya. Jadi di masyarakat ada anggapan
bahwa apapun yang dilakukan orang tua
terhadap anaknya sekalipun itu keke-
16
40
Mengenai hak-hak anak dapat dilihat dari Dekrarasi PBB 1959 dimana
Deklarasi itu menyatakan bahwa hakhak anak mencakup: 17
- Hak mendapatkan perlindungan.
- Hak untuk mendapatkan kesempatan
dan fasilitas untuk berkembang.
- Hak memiliki nama dan kebangsaan
- Hak untuk jaminan sosial, gizi, perumahan, rekreasi, kesehatan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan perawatan perlakuan khusus untuk anak
yang cacat
- Hak pertama mendapatkan pertolongan dan perlindungan dalam keadaan malapetaka
- Hak perlindungan diri dari penindasan, penganiayaan dan kekejaman
- Hak dibesarkan dalam penuh toleransi, persahabatan antar bangsa, perdamaian dan persaudaraan semesta.
18
17
41
2)
B. Pasal 4
UU Nomor 2 Tahun
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga bertujuan:
1) Mencegah segala bentuk kekerasan
dalam rumah tanggga.
2) Melindungi korban kekerasan dalam
rumah tangga.
3) Menindak pelaku kekerasan dalam
rumah tangga dan.
4) Memelihara keutuhan rumah tangga
yang harmonis dan sejahtera.
C. Pasal 10 UU Nomor 23 Tahun2004
menyatakan bahwa korban berhak
mendapatkan:
1) Perlindungan dari pihak keluarga,
kepolisian, kejaksaan, pengadilan,
advokat, lembaga sosial atau pihak
lainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan perintah perlindungan dari pengadilan.
42
2)
3)
4)
5)
6.
F.
43
2.
3.
4.
7.
44
C. PENUTUP
Dapatlah kita menyimpulkan bahwa
hukum telah memberikan ketentuan
yang tegas bagaimana memberikan perlindungan hukum terhadap anak, terutama anak-anak yang menjadi korban
kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini
di tuangkan dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak dan Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Tetapi
masih banyak kita jumpai kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi
didalam rumah tangga, hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga,
pendidikan orang tua yang minim sehingga tidak mengetahui bagaimana
memperlakukan anak dengan benar dan
baik, rasa superior orang tua terhadap
anak dimana kekerasan dianggap sebagai pembenaraan dalam mendisiplinkan anak, serta kurangnya sosialisasi
akan undang-undang yeng berkaitan dengan perlindungan anak. Dalam tulisan
ini juga penulis ingin menyelipkan sedikit
saran bahwa perlu diberikannya pemahaman kepada orang tua bahwa kekerasan terhadap anak merupakan sebuah kejahatan kemanusiaan dan pengabaian terhadap hak-hak anak. Oleh
sebab itu hak-hak anak perlu dilindungi
terutama oleh orang tuanya sendiri, kemudian perlu adanya sosialisasi ke masayarakat terhadap peraturan yang
berkaitan dengan perlindungan anak dan
juga diterapkannya sanksi yang lebih
tegas lagi bagi pelaku kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga sehingga dapat memberikan efek jera
kepada si pelaku yang apad akhirnya
dapat mengurangi tingkat tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi
dalam rumah tangga.
Tahun
1974
1997
Daftar Pustaka
Abu Huraerah, M.Si, Kekerasan Ter-hadap
Anak, Nuansa Cendikia, Bandung, 2012
45
Biodata Penulis
Indah Sari, SH,M.SI, lahir di Padang pada taggal 15 Februari 1975. Menamatkan pendidikan S1 di
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada tahun 1998, kemudian
melanjutkan pendidikan S2 pada Program Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yoyakarta dan tamat pada tahun 2002. Menempuh dan menamatkan Pendidikan Khusus
Profesi Advokat pada tahun 2012. Sewaktu mahasiswa aktif di Dewan Permusyawaratan Mahasisa
(DPM ) UII, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UII dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas
HUkum UII.
Mulai mengajar di Fakultas Hukum Universitas Suryadarma Jakarta sejak tahun 2003 dan
sekarang aktif sebagai dosen tetap. Juga pernah mengajar di beberapa Perguruan Tinggi Swasta
di Jakarta. Selain mengajar penulis juga aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum
Universitas Suryadarma, Law Office Febry Darmansyah & Partners Jakarta, dan Pos Bantuan
Hukum (POSBAKUM) di Pengadilan Negeri Bekasi. Penulis juga terdaftar sebagai Pengurus pada
Asosiasi Dosen Indonesaia (ADI) cabang Jakarta Timur.
TTD
Penulis
46
Abstract
Increased the usage of the internet connections for bussiness comunication makes the
company must provide the large bandwidth and reliable for the connection.
While a connection having problem will makes crash for bussiness comunication of
company. The solution by adopted the internet connection from 2 different of ISP (Internet
Service Provider). And implementing a load balancing technique that is combine the
bandwidth of the two different ISPs and fail over techniques used to switch the connection
to another ISP when there is interference on one of the existing connections. From the
experience of the company's business disruption due failure of Internet connection since
using a single ISP and management will implement a multi-ISP internet connection to
ensure business continuity when one of Internet connection is disrupted.
PENDAHULUAN
Salah satu revolusi digital yang
terus mengalami perkembangan hingga
saat ini adalah internet. Koneksi internet
bagi sebuah perusahaan merupakan
media yang sangat vital dalam mendukung operasional seperti komunikasi
elektronik atau email kepada konsumen.
Internet juga digunakan untuk pengembangan bisnis yang ada ketika sebuah
perusahaan sudah merasa membutuhkan sebuah web yang digunakan
dalam promosi produk atau melakukan
penjualan secara online.
Dengan
ditambahkan
perangkat
switch untuk mengkoneksi jaringan yang
sudah ada maka akan meningkatkan
skalabilitas jaringan ketika ingin menambahkan user lain kedalam jaringan.
Ditambah dengan di konfigurasinya perangkat nirkabel (wireless) akan memudahkan perangkat mobile untuk terkoneksi ke dalam jaringan perusahaan.
47
Gambar 1
Arsitektur Jaringan Usulan
Gambar 2
Dua Koneksi Internet Bersamaan
Gambar 3
Filterisasi Web
48
Usulan pada sisi jaringan untuk menambahkan perangkat sistem nirkabel (wireless), yang berfungsi
memberikan koneksi jaringan kepada komputer jinjing (laptop) agar
lebih mudah dan efisien.
c.
49
Dan dalam perancangan dan implementasi membutuhkan sistem perangkat lunak diantaranya adalah:
1) Windows sebagai sistem operasi dari host/PC client,
2) Anti Virus.
3) VNC Remote.
4) Browser.
5) Driver Printer.
c.
Setelah melakukan demo dan survey dari beberapa pernyedia koneksi internet dengan hasil layanan
akan disediakan dari dua buah perusahaan yang berbeda yaitu Nusanet dan Speedy.
1. Alokasi IP Address
Dari pengalaman sebelumnya yang
tidak menggunakan DHCP server sehingga mengharuskan setiap pc harus
dikonfigurasi terlebih dahulu untuk pengalamatan IP. Ketika DHCP Server sudah tersedia harus diberikan alokasi IP
address untuk setiap pc yang akan
diberikan koneksi ke jaringan yang
bertujuan agar tidak timbul IP Conflict
yang menyebabkan jaringan tidak
berfungsi secara maksimal.
B. Implementasi
Beberapa kegiatan yang dilakukan
dalam pembangunan jaringan antara
lain: Konfigurasi Load Balancing Routerboard, perancangan perangkat keras,
konfigurasi tiap-tiap Access Point, dan
cek koneksi jaringan.
Sebelum diimplementasikan maka seluruh perangkat yang ada harus dikonfigurasi terlebih dahulu, setiap perangkat
Tabel 1
Alokasi IP Address
50
Gambar .4
Default IP Address Router
Gambar 5
Merubah IP Address Default Router
Gambar 6
Login dengan IP address Baru
51
Gambar 7
Konfigurasi DHCP Server
dalam keadaan aktif, dengan me tode load balancing akan menjadikan kedua koneksi ISP yang ada
dapat memberikan tambahan kapasitas
bandwidth yang lebih efektif kepada
setiap user. Dan metode fail over adalah
mengalihkansetiap
permintaankepada
koneksi ISP yang sedang aktif ketika
salah satu koneksi yang ada mengalami
gangguan.
Gambar 8
Aktivasi Load Balancing dan Fail Over
52
d. Web Filtering
Fungsi filtering web dimaksudkan
agar user tidak dapat membuka web
yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, dengan tujuan untuk menghemat
bandwidth internet seningga lebih maksimal dalam penggunaan. Metode filtering web masih memiliki kekurangan
dikarenakan banyaknya alamat situs
baru yang terus bermunculan. Sehingga
pihak admin harus sering melakukan update terhadap daftar alamat yang dilarang.
Gambar berikut menjelaskan beberapa alamat web yang tidak diberikan
akses untuk dibuka.
Gambar 9
Aktivasi Filtering Web
nirkabel (wireless).
Untuk konfigurasi sebuah Wireless
Acces Point dilakukan dengan memasukan alamat IP perangkat Access Point
di browser.
Gambar 10
Login Access Point
53
Gambar 11
SSID Access Point
Gambar 12
Password SSID
Gambar 13
Disable DHCP Access Point
54
Gambar 14
Koneksi ke Access Point
C. Pengujian Implementasi
Testing koneksi internet terhadap dua
koneksi yang tersedia dapat dijelaskan
di gambar berikut. Dan untuk mengetahui bahwa kedua koneksi yang tersedia
sudah berfungsi dengan baik maka dilakukan beberapa jenis pengujian.
Gambar berikut untuk mengetahui
bahwa kedua ISP yang digunakan sudah
Gambar 15
Koneksi Nusanet
55
Gambar 16
Koneksi Speedy
Gambar 17
Status Koneksi ISP
56
Gambar 18
Grafik Load Balancing
Gambar 19
Pengukuran Bandwitdh
kat yang ada langsung dapat mengalihkan permintaan koneksi dari user
kepada koneksi lain yang tidak terganggu. Sehingga tidak ada dampak merugikan dari putusnya salah satu koneksi
internet yang ada diperusahaan.
57
Gambar 20
Metode Fail Over
Gambar 22
Simulasi Fail Over
58
Gambar 23
Koneksi Failover
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan mengenai sistem jaringan
internet berbasis dua provider dan load
balancing, maka dapat di peroleh beberapa kesimpulan :
1. Infrastruktur Jaringan Kabel berfungsi dengan baik untuk memberikan sambungan koneksi kepada
user yang lain.
2. Koneksi Nirkabel / Wireless dari
access point bekerja dengan baik
sehingga komputer jinjing atau laptop dapat terkoneksi ke jaringan dan
tersambung ke internet dilantai manapun.
3. Metode Load Balancing berfungsi
dengan baik dengan memberikan
tambahan bandwitdh internet se-
4.
5.
B. Saran saran
Dari hasil implementasi masih memiliki kekurangan yang dapat menjadikan masukan dalam pengembangan selanjutnya.
1. Menambah jumlah access point yang
digunakan sebagai koneksi nirkabel /
59
wireless, karena masih terjadi beberapa area mengalami blankspot karena tidak terjangkau radius pancar
dari access point yang ada.
2. Menerapkan sistem VOIP Gateway
yang berfungsi sebagai pengganti komunikasi telepon konvensional, yang
dapat diterapkan untuk komunikasi
antar cabang yang berbeda wilayah.
Sehingga komunikasi telepon tidak
tergantung oleh salah satu provider
komunikasi.
3. Untuk memberikan stabilitas terhadap
koneksi internet yang digunakan disarankan menggunakan menambahkan kapasitas bandwidth yang lebih
besar.
DAFTAR PUSTAKA
Bradford, Russel.The Art of Computer
Networking. England, Pearson Education Limited, 2017.
Kurose, James F. Computer Networking A Top-Down Approach. Boston,
Pearson Education, 2010.
Hunt, Craig. TCP/IP Network
Administration.OReilly Books Series,
O'Reilly & Associates.2006
Daryanto. Teknik Jaringan Komputer.
Cetakan Pertama, Bandung, CV.
Alfabeta, 2010.
Priyo Utomo, Eko. Membangun
Jaringan Komputer dan Server
Internet. Cetakan Pertama.
Mediakom, 2011
Enterprise, Jubille. 100 Tip & Trik WiFi.
Jakarta, PT. Elex Media Komputindo,
2009.
60
Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan memelihara ketertiban
suasana kelas. Penggunaan disiplin
amat diutamakan. Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan
disiplin kelas dipakai sebagai sinonim.
Secara lebih khusus, definisi pertama
ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas
ialah seperangkat kegiatan guru
untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.
Pendahuluan
Definisi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar-mengajar atau
yang membantu dengan maksud agar
dicapai kondisi optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan (Dr. Suharsimi Arikunto /
1996). Pengelolaan kelas meliputi dua
hal, yaitu pengelolaan yang menyangkut
siswa, dan pengelolaan fisik (ruangan,
perabot, alat pengajaran), atau dengan
kata lain bahwa pengelolaan kelas khusus membicarakan pengaturan siswa di
dalam sebuah kelas dalam hubungan
belajar-mengajar. Dengan demikian, pengaturan pengelolaan kelas dapat diartikan sama dengan penciptaan lingkungan belajar.
61
kailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan
demikian, kehidupan kelas sebagai
kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap
kegiatan belajar, meskipun belajar
dianggap sebagai proses individual.
Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Definisi kelima
dapat berbunyi: pengelolaan kelas
ialah seperangkat kegiatan guru
untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.
62
Lois V, Johnson, dan Mary A. Mengemukakan 6 katagori masalah kelompok dalam pengelolaan kelas.
Permasalahan
PENGELOLAAN KELAS SEBAGAI KETERAMPILAN
63
Di dalam kelas, dosen yang menentukan suasana kelas dan berkuasa untuk
menentukan lingkungan belajar. Namun,
dalam menciptakan lingkungan belajar
guru/dosen mendapat hambatan dan
pengaruh-pengaruh lain, misalnya keadaan siswa, banyaknya siswa, fasilitas
minim, letak sekolah, jadwal mengajar,
kesibukan dosen, dll (Wynne Harlan/
1978).
Penerapan pengelolaan di kelas bermanfaat bagi siswa, yaitu untuk mendorong mahasiswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah
lakunya; membantu mahasiswa untuk
mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami
bahwa teguran merupakan suatu peringatan bukan kemarahan; menimbulkan
rasa berkewajiban melibatkan diri dalam
tugas serta bertingkah laku yang sesuai
dengan aktivitas kelas.
64
3)
4)
Memberikan
yang jelas.
5)
6)
b.
1)
2)
Pengelolaan kelompok. Pendekatan pemecahan masalah kelompok dapat dikerjakan oleh dosen sebagai salah satu alternatif
dalam mengatasi masalah-masalah pengelolaan kelas. Keterampilan yang diperlukan antara lain:
memperlancar tugas, memelihara
kegiatan kelompok.
3)
petunjuk-petunjuk
65
kelas:
a. Campur tangan yang berlebihan.
Perbuatan ini ditandai dengan komentar verbal dosen yang berlebihan,
yang memaksa dirinya masuk atau
mencampuri secara tidak dikehendaki
dalam kegiatan mahasiswa.
Pembahasan
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
Sebagai pekerja profesional, seorang
dosen harus mendalami kerangka acuan
pendekatan-pendekatan kelas, sebab di
dalam penggunaannya ia harus terlebih
66
4. Eclectic Approach. Pendekatan ini seyogyanya dapat dilakukan oleh dosen: menguasai pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas yang potensial (perubahan tingkah laku), dapat
memilih pendekatan yang tepat dan
melaksanakan prosedur yang sesuai
dalam masalah pengelolaan kelas,
memilih strategi pengelolaan kelas
yang sangat tergantung pada kemampuannya menganalisa masalah pengelolaan kelas yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas
dan Siswa, Sebuah Pendekatan
Evaluatif, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996
Hasibuan, . J. J. Dip.Ed. dan Moedjiono,
Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000
Rohani, Ahmad H. M. dan H. Abu
Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta, 1991
KESIMPULAN
Pengelolaan kelas Memerlukan suatu
persiapan yang matang, dapat mengantisipasi gangguan yang kemungkinan
biasanya muncul, dapat menganalisa
dan memilih cara dan strategi / pendekatan tertentu, serta dapat mengembalikan
tingkah laku sesuai yang diharapkan sehingga kegiatan belajar dapat dilaksanakan secara optimal dan efektif.
akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01
/24/pengelolaan-kelas/
(diunduh tanggal 28 Oktober 2011)
http://www.infodiknas.com/bab-1definisi-pengelolaan-kelas/
(diunduh tanggal 28 Oktober 2011)
67
setiap negara, bagaimanapun sederhana tingkat pertumbuhannya, senantiasa memiliki seperangkat kaidah yang
mengatur susunan organisasi negara
yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan kenegaraan. Perangkat
kaidah semacam inilah yang dinamakan
konstitusi. Dalam pengertian ini tidaklah
ada dan tidak pernah ada negara tanpa
konstitusi.4
A. PENDAHULUAN
Negara hukum adalah suatu gambaran bentuk negara yang pikirkan oleh
suatu bangsa dan sekaligus dicitacitakan untuk diwujudkan dalam suatu
kenyataan. Bentuk negara ideal bagi setiap bangsa dan pada setiap zaman
akan selalu berbeda sesuai dengan
konteks perkembangan masyarakat pada masa yang bersangkutan. Padmo
Wahyono, mengemukakan bahwa pengertian konsepsi negara hukum selalu
berkembang sesuai dengan tingkat
kecerdasan suatu bangsa.3 Dalam negara hukum pembatasan kekuasaan
penguasa dilakukan berdasarkan hukum
atau konstitusi sehingga kekuasaan
penguasa harus tunduk kepada konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
Ditinjau dari UUD 1945 dalam perspektif Hak Asasi Manusia (HAM), hak
konstitusional warga negara dan setiap
orang dalam bekerja diatur dalam Pasal
27 Ayat (2) dan Pasal 28 Ayat (2). Pasal
27 Ayat (2) UUD 1945 merupakan salah
satu hak warga negara di bidang pekerjaan yang dijamin konstitusi. Sedangkan Pasal 28 Ayat (2) merupakan
hak asasi manusia bagi setiap orang
dalam bidang pekerjaan yang dijamin
konstitusi. Oleh karena itu, secara penafsiran tata bahasa dan penafsiran
sistematik bahwa hak bekerja adalah
hak warga negara dan sekaligus menjadi
HAM bagi setiap orang.5 Dalam UU
tentang HAM Pasal 4 Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi: Hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kebebasan pribadi, pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak
Negara kita adalah negara berdasarkan konstitusi yaitu UndangUndang Dasar Tahun 1945. Konstitusi
dan negara adalah dua lembaga yang
hubungannya sangat erat atau satu
sama lain tidak dapat dipisahkan. Sebab, tidak ada satu negarapun di dunia
pada saat ini yang tidak memiliki
konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
Bagir Manan mengemukakan bahwa
_________________
1
Artikel Ilmiah Hukum disusun sebagai salah satu
syarat pengajuan Kepangkatan Dosen (Jabatan
Akademik Asisten Ahli).
2
Dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas
Suryadharma dan Dosen Penuh pada Fakultas Hukum
Bhayangkara Jakarta Raya.
3
Padmo Wahyono, Indonesia Negara Berdasar Atas
Hukum, Jakarta, 1982, Hal. 1.
_________________
4
Bagir Manan, Pertumbuan dan Perkembangan
Konstitusi Suatu Negara, Bandung, 1995, hal. 1.
5
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 27
Ayat (2) dan Pasal 28 Ayat (2).
68
diperbudak, hak untuk diakui dan persamaan di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah Hak Asasi
Manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apaun dan oleh siapapun.6
Kaitan dengan perlindungan HAM
dalam bekerja terutama terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja
di luar negeri sering dijadikan obyek
perdagangan manusia, termasuk perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan mertabat manusia, serta perlakuan lain yang melanggar HAM, sehingga negara wajib
menjamin dan melindungi hak asasi
warga negaranya yang bekerja baik di
dalam maupun di luar negeri berdasarkan prinsip persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan
keadilan gender, anti diskriminasi, dan
anti perdagangan manusia (trafficking).
69
_________________
10
Ibid, Pasal 34.
70
71
_________________
11
Indonesia, UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
di Luar Negeri, Pasal 1 Ayat (1).
_________________
12
Ibid., Pasal 1 Ayat (5).
72
_________________
13
Ibid, Pasal 1 Ayat (8).
14
Ibid., Pasal 31.
73
_________________
19
Ibid., Pasal 51.
_________________
18
Ibid., Pasal 42 Ayat (1) dan (2).
74
pemerintah setempat.
Setiap TKI yang akan kembali ke
Indonesia wajib melaporkan kepulangannya
kepada
Perwakilan
Republik
Indonesia negera tujuan. Pelaporan bagi
TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan oleh pelaksana
PPTKIS. Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi
tanggung jawab pelaksana penempatan
TKI. Pengurusan kepulangan TKI meliputi hal: (a). Pemberian kemudahan
atau fasilitas kepulangan TKI; (b). Pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang
sakit dalam kepulangan; dan (c). Pemberian upaya perlindungan terhadap TKI
dari kemungkinan adanya tindakan pihak-pihak lain yang tidak bertanggung
jawab dan dapat merugikan TKI dalam
kepulangan.
E. PERMASALAHAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA INDONESIA
Bekerja merupakan hak asasi
manusia yang wajib dijunjung tinggi,
dihormati, dan dijamin penegakannya.
75
saya menerima tawaran tersebut. Kemudian diketahui orang tersebut bernama Idin, berasal dari Desa lainnya,
yang bekerja sebagai agen pencari TKI
yang memiliki atasan bernama Feri.
Bahwa anak saya bertujuan untuk membantu kehidupan keluarga kami, karena
sebelumnya Erna Sari Binti Sahari sebelumnya sudah pernah berangkat dan
bekerja sebagai TKI Pertama ke
Malaysia tetapi dari Perusahaan (sponsor) lain, dan yang kedua juga per-nah
berangkat ke Abu Dhabi juga dari
Perusahaan (sponsor) lainnya, dan
terakhir berangkat menjadi TKI di negara
Oman. Idin adalah seorang laki-laki yang
tidak diketahui jelas usianya dan kenal
dengan pelapor yang kebetulan juga
warga satu desa, mendatangi rumah
Erna Sari Binti Sahari dan memberitahukan kepada kedua orang tua
korban (pelapor) tentang maksud dan
tujuannya untuk membawa Erna bekerja
sebagai TKI, tanpa memberitahukan kemana akan ditempatkan. Pada saat itu
Idin datang sendiri, dan berusaha menyakinkan kepada Erna untuk menjadi
TKI, dan pada saat itu Erna ditemani
ayah dan ibunya, dan dijanjikan mendapat uang setelah lulus seleksi dan
sudah berada tempat penampungan
akan dibayar dengan uang sejumlah Rp.
2.000.000,- (Dua Juta Rupiah). Bahwa 2
(dua) hari berikutnya Idin datang menjemput anak kami yang mengaku sudah
mengurus surat-surat dari Aparat Desa
(RT,RW, dan Lurah setempat) yang
diperlukan sebelum Erna berangkat dengan Idin, maka Erna Sari Binti Sahari
pun ikut pergi bersamanya dari Cirebon
menuju Jakarta ke rumah atasannya
yang bernama Pak Feri, dan kemudian
Erna ditampung di tempat Penampungan yang diketahui milik PT. Abdillah
Putra Tamala. Sejak Erna Sari Binti
Sahari dibawa Idin berangkat dari rumah, baru 6 (enam) bulan kemudian
saya mendapat telephone darinya, itupun melalui kakaknya (anak saya yang
lain), Saharipun menanyakan mengenai
kabar Erna dan keberadaanya dan Erna
menjawab : saya baik-baik pak dan majikan juga baik, dan saya saat ini berada
di berada di luar negeri di negara
Oman. Delapan bulan kemudian Sahari
76
mendapat telepon dari Erna, yang menerangkan bahwa Erna sudah mau naik
kapal untuk pulang ke daerah, dan saat
pulang nanti dia akan diberikan uang
tambahan dari majikannya dan akan dibelikan baju baru. Pada waktu akan
pulang Erna menelpon kakaknya sekitar
pukul 07.00 Wib dan berpesan agar ditungguin kepulangannya, dan oleh keluarga sampai jam 05.00 Wib pun ditunggu Erna tak kunjung pulang bahkan
sampai esoknya juga tidak jelas kabar
korban kelanjutannya. Sejak terakhir
menelepon baru 3 hari kemudian Sahari
mengetahui Erna anaknya berada di RS
Kramatjati POLRI. Sahari mengetahui
Erna sudah di Rumah Sakit Polri Keramat Jati dari Kenken ( adalah teman
korban sesama TKI yang bertempat
tinggal di Bandung), dimana Kenken
dapat telepon dari Pak Feri (selaku pihak
PJTKI), kemudian Kenken berinisiatif
menelpon keluarga Erna. Setelah mendapat kabar dari Kenken maka Sahari
dan istrinya berangkat ke Jakarta ditemani oleh Idin (agen Pencari TKI ). Idin
mempertemukan Sahari dengan Pak
Feri, dan kemudian bersama-sama menuju RS Polri Kramatjati. Sahari melihat
langsung keadaan Erna sesampainya di
RS Polri , pada saat itu Erna tidak sadar,
kurus kering, mengalami luka fisik (sesuai foto) dan tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang maksimal
dari RS Polri Kramatjati (tidak mendapatkan infus), ditempatkan di kasur yang
diletakkan di lantai, berada di ruangan
untuk orang sakit jiwa, hanya diberikan
pil, kondisi pingsan, posisi mata hitam,
kaki paha dua-duanya hitam, kondisi
badan kurus kering, dengan menggunakan pakaian biasa seperti orang gila
Sehingga Sahari dan istri menangis menyaksikan kondisi fisik Erna serta memeluk Erna. Selama kurang lebih 3 hari
berada di RS Polri Kramatjati Sahari
mendapati Erna anaknya dengan mata
terbuka, tapi tidak bisa bicara, memberikan makanan dengan cara menyuapi
akan tetapi tidak mau makan, tidak juga
diberikan infus, atau tindakan medis
lainnya, bahkan masih tidur di kasur
yang ditempatkan di lantai ruangan tersebut. Sebelum meninggal Sahari dan
istrinya pulang dari Jakarta ke Cirebon
77
NOMOR PENGADUAN
NAMA TKI
1.
ADU/201302/000545
Damih Bt Yanin
2.
ADU/201205/002590
Dawinah bt Dawi
3.
ADU/201206/002685
Elikah bt Sapro
4.
ADU/201301/000301
Nurjanah bt Kada
5.
ADU/201301/000302
Sunayah bt Ahmad
6.
ADU/201301/000303
Kolah bt Ratna
ALAMAT
GROUP MASALAH
&
PERMASALAHAN
Masa Penempatan
Gaji tidak dibayar oleh
Majikan selama 3 Tahun.
78
PPTKIS/
NEGARA
PENEMPATAN
Dasa Graha Utama
(Saudi Arabia)
Yanbu Al Bahar
(Saudi Arabia)
Bughsan Labrindo
(Kuwait)
Vita
Indonesia
(Yordania)
Melati
Amri Margatama
(Saudi Arabia)
7.
ADU/201212/005296
Junaenah Muhaad
Sahari
8.
ADU/201212/005226
Siti
Hartati
Khuzaini Dhla
9.
ADU/201212/005227
Rodiyah bt Masud
Ikhsan
Gebang Kulon Rt
01/01, Kec. Gebang,
Kab, Cirebon.
Jawa Barat
10.
ADU/201210/004640
Kasiri bt Wasita
11.
ADU/201210/004602
Juminah bt Kanas
12.
ADU/201210/004599
Eka Zulnida
Nahrawi
13.
ADU/201210/004517
Raminah bt Kimin
14.
ADU/201209/004372
Esih bt Kaman
15.
ADU/201209/004371
Cicih bt Samid
16.
ADU/201209/004369
17.
ADU/201209/004085
Untung bt Tuheri
18.
ADU/201207/003535
Carsih
19.
ADU/201206/003131
Nurlela
bt
bt
Dusun Tengah Rt
8/03, Ds. Pemanukan
Kab. Subang.
Jawa Barat
Ds. Gempol Karya Rt
04/02, Desa Gempol
Karya, Kec. Tirta
Jaya
Dusun Peudeuy, Rt
19/07
Desa
Siptamarga,
Kec.
Jayakerta
Kp. Bumi Ayu Rt
01/04,
desa
Kertamukti,
Kec.
Haur Wangi, Kab.
Cianjur.
Jawa Barat
Dusun Suka Genah,
Rt
04/04,
Desa
Pinangsari Ciasem,
Kab. Subang.
Jawa barat
Dusun Tegal tangkil,
Desa Jayamukti, Rt
16/04,
Kec.
Blanakan,
Kab.
Subang.
Jawa Barat
79
Purna Penempatan
TKI sdang masa cuti di
Indonesia, tetapi tidak
balik ke majikan krn gaji
selama 1 th tdk dibayar,
dan sering mendapat
perlakukan kasar
dari
anak majikan
Masa Penempatan
TKI bekerja ke Syiria
tidak ada komunikasi
dengan keluarga
Masa Penempatan
TKI bekerja over kontrak,
selama 4 th baru digaji 6
bln
saja,
Tki
mendapatkan perlakuan
kasar
dari
majikan
perempuan
Masa Penempatan
TKI bekerja over kontrak
sudah dua tahun putus
komunikasi dan gaji tidak
dibayarkan
Masa Penempatan
Tki skr berada dalam
tahanan polisi sudah 4
bulan, dan gaji selama 9
bulan belum dibayar.
Masa Penempatan
TKI bekerja over kontrak,
gaji
tdak
dikirmkan,
putus komunikasi dgn
keluarga, majikan tidak
sesuai dgn PK.
Masa Penempatan
TKI bekerja over kontrak,
gaji tdk dibayar 1 th,
putus komunikasi
Masa Penempatan
TKI bekerja baru digaji 4
bln, dan bulan-builan
berikuktnya
belum
dibayar dan TKI masih
berada di Saudi Arabia
Purna Penempatan
TKI sudah habis kontrak
tetapi sampai sekarang
belum dipulangkan
Masa Penempatan
TKI bekerja di saudi
Arabia selama 2 th,
tetapi selama 10 bulan
gaji belum dibayar oleh
majikan
Masa Penempatan
TKI bekerja dari tahun
2009
tidak
ada
komunikasi
dengan
keluarga
Purna Penempatan
TKI dipulangkan oleh
majikan
ke
Medan
(Polonia),
selama
1
minggu ditolong warga
dan diberi ongkos Rp
50.000,- untuk plng ke
Subang. Gaji tdk dibayar
hanya diberi cek ttp tdk
bisa
dicairkan
di
Indonesia
Masa Penempatan
Pekerjaan tdk sesuai
(PK),
yang
akan
dipekerjakan
sebagai
Arunda Bayu
(Saudi Srabia)
Almina Indah
(Syiria)
Trisula
Mandiri
(Kuwait)
Bintang
Andromeda Graha
(United
Arab
Emirates)
Al Hikmah Jaya
Bhakti
(Saudi Arabia)
Berkah
Guna
Selaras
Saudi Arabia)
Arya Duta Bersama
(Saudi Arabia)
Almanar
Tiara
Abadi
(Saudi Arabia)
Pancaran batusari
(Saudi Arabia)
Malaysia
Sekar
Lestari
(Taiwan)
tanjung
20.
ADU/201206/002865
Wasina bt Carsadi
21.
ADU/201206/00263
Dian Pitaloka
Dsn. Sumbadra, Rt
01/05 Ds. Mekar sari,
Kec. Patrol, Kab.
Indramayu.
Jawa Barat
Kp. Siluman rt 04/04,
Ds.
Mangunjaya,
Kec.
Tambun
Selatan, Kab. Bekasi.
Jawa barat
Bidar Timur
(Syiria)
Berkah
Selaras
(Syiria)
1. Bertugas mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan, dan perlindungan TKI di luar negeri;
80
Guina
Kerja
Indonesia;
(b)
Surat
Edaran
Mentekertrans
RI
No:
SE-433/MEN/PKKSES/VII/2005 tentang Peranan dan Tinda-
SES/VII/2005.
81
F.
KESIMPULAN
Menurut penulis UU Nomor 39
Tahun 2004 Tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di
Luar Negeri Belum Melindungi Tenaga
Kerja Indonesia. Sebab, berdasarkan
penelitian secara sistimatik yang dilakukan penulis terhadap peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga
kerja di luar negeri belum secara jelas
mengatur cara melindungi TKI yang sudah di tempatkan di berbagai wilayah
negara tujuan. Sehingga PPTKIS banyak yang kehilangan jejak terhadap TKI
yang ditempatkan. Kehilangan jejak inilah faktor utama yang menyebabkan
lamanya penderitaan TKI atas kebiadaban sang majikan. Oleh karena itu, penulis berpendapat UU Nomor 39 Tahun
2004 dan peraturan dibawahnya belum
hirarkis dengan UUD 1945 dan belum
mempunyai kualitas sebagai peraturan
perundang-undangan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Wahyono, Padmo. 1982, Indonesia Negara
Berdasar Atas Hukum. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Manan, Bagir. 1995. Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara.
Bandung: Mandar Maju.
83
bencian, mengembalikan kesimbangan dalam masyarakat dan melibatkan anggota masyarakat dalam
upaya pemulihan.
PENDAHULUAN
Permasalahan besar dalam praktik
perlindungan anak-anak yang berhadapan
dengan hukum (ABH) adalah kesenjangan
yang besar antara kerangka konseptual
dan kerangka kebijakan penanganannya
dengan praktik yang terjadi di banyak tempat di Indonesia. Anak Berhadapa n dengan Hukum (ABH) membutuhkan bentuk
kebijakan dan penanganan negara yang
tepat dan mampu memberikan keadilan
bagi korban, pelaku, maupun masyarakat
secara keseluruhan. Penerapan keadilan
dalam penanganan ABH terdiri dari 3(tiga)
paradigma yaitu:
1. Paradigma retributive justice, yaitu
menekankan keadilan pada pembalasan, anak diposisi sebagai objek,
penyelesaian hukum tidak seimbang.
2.
Paradigma retritutive justice, yaitu menekankan keadilan atas dasar pemberian ganti rugi.
3.
84
Dalam kaitan ini, R.M. Jackson bahkan mengemukakan bahwa pidana penjara termasuk jenis pidana yang relatif
kurang efektif. Berdasarkan hasil studi
perbandingan efektivitas pidana, angka
perbandingan rata-rata pengulangan atau
penghukuman kembali (reconviction rate)
orang yang pertama kali melakukan kejahatan berbanding terbalik dengan usia
pelaku.4 Revonviction rate yang tertinggi,
terlihat pada anak-anak, yaitu mencapai
50 persen. Angka itu lebih tinggi lagi
setelah orang dijatuhi pidana penjara
daripada pidana bukan penjara.
Dengan memperhatikan semua kepentingan yang terlibat dalam tindak pidana anak tersebut yaitu kepentingan
korban, pelaku maupun masyarakat saksi
serta pihak terkait untuk bersama-sama
mencari penyelesaian yang adil dengan
menekankan pada proses healing atau
penyembuhan ke kondisi semula. Sementara diversi berarti pengalihan penyelesaian perkara anak dari peradilan pidana
ke proses luar peradilan dengan menggunakan asas perlindungan, keadilan non
diskriminasi dan kepentingan terbaik bagi
anak. Langkah pemidanaan dianggap sebagai upaya hukum terakhir.
UU No 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) yang
disahkan DPR memberikan solusi terbaik
bagi pelaku kejahatan anak dan korbannya, karena apabila undang-undang itu
sudah dijalankan, maka penyelesaian perkara anak bisa lebih adil. Berdasarkan
pada pernyataan Dirjen HAM bahwa UU
ini akan berlaku secara efektif pada tahun
2019 nanti. Namun sejak 1 Agustus 2014
akan mulai diberlakukan sambil terus
mempersiapkan semua kelengkapan, mulai dari sumber daya manusia, sarana dan
2003)
3Barda
85
Oleh karena itu disusunlah UndangUndang Pengadilan Anak yang berperspektif HAM dengan pendekatan Restorative justice, yang diikuti dengan peningkatan kapasitas aparat penegak
hukum yang berperspektif HAM untuk
menangani ABH juga partisipasi masyarakat dalam menangani ABH melalui pendekatan restorative justice yang berbasis
masyarakat. Sehingga diharapkan nantinya tidak ada lagi anak-anak yang mengalami pemenjaraan di lembaga pemasyarakatan tetapi dilakukan pembinaan secara
mental spiritual di panti-panti sosial untuk
mendekatkan pembinaan kepada keluarga.
Sebagai suatu sistem penegakan hukum pidana, UU SPPA memiliki tiga aspek
penegakan hukum, yaitu aspek hukum
pidana material, aspek hukum pidana
formal dan aspek hukum pelaksanaan
pidana. Aspek hukum pidana material
dalam UU SPPA, terlihat dari diaturnya
ketentuan tentang diversi, batas umur pertanggungjawaban pidana Anak, pidana
dan tindakan. Sedangkan mengenai aspek
hukum pidana formalnya terlihat dari diaturnya ketentuan tentang prosedur beracara pada tahap penyidikan, penuntutan, pemeriksaan sidang di pengadilan,
penjatuhan putusan serta pemberian
petikan dan salinan putusan. Aspek dan
dimensi pemeriksaan di sidang pengadilan, kemudian penjatuhan putusan, di-
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
TINDAK PIDANA
Kebijakan penanggulangan kejahatan
atau yang biasa dikenal dengan istilah
politik kriminil, dapat meliputi ruang lingkup
yang cukup luas. Hoefnagels (dalam Arief,
1996) menggambarkan upaya penanggulangan kejahatan dapat ditempuh dengan :
1. Penetapan hukum pidana (criminal
law application).
6Didik
5Kun
86
3) pengawasan.
c. Pelatihan kerja;
d. Pembinaan dalam lembaga; dan
e. Penjara.
87
Untuk itu, diperlukan upaya mewujudkan kebijakan penanggulangan kejahatan secara terpadu (integral), maka dalam
konteks kebijakan penanggulangan kejahatan anak, hal tersebut perlu dimodifikasi,
bukan hanya politik kesejahteraan masyarakat dan politik perlindungan masyarakat
secara umum, melainkan diarahkan secara khusus pada politik kesejahteraan
anak dan politik perlindungan hak-hak
anak, baik anak pada umumnya maupun
anak yang menjadi anak pelaku kejahatan
(delinquent children) atau korban kejahatan (neglected children) orang dewasa.
Sehingga perlu perhatian dan sekaligus
pemikiran yang menghasilkan kebijakan
yang strategis yang mendasarkan pada
pemikiran, bahwa anak-anak adalah tunas
harapan bangsa yang akan melanjutkan
eksistensi nusa dan bangsa untuk selamalamanya.
2.
3.
8Didik
88
4.
6.
5.
7.
6.
Setiap anak yang dirampas kemerdekaannya berhak memperoleh bantuan hukum, berhak melawan/menentang dasar hukum perampasan kemerdekaan hukum, berhak melawan/
menentang dasar hukum perampasan
kemerdekaan atas dirinya di muka pengadilan atau pejabat lain yang berwenang dan tidak memihak serta berhak untuk mendapat keputusan yang
cepat/tepat atas tindakan terhadap
dirinya itu.
3.
Tidak seorang anakpun dirampas kemerdekaannya secara melawan hukum atau sewenang- wenang;
4.
5.
10Barda
89
2.
3.
4.
Penyebarluasan atau sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, dan
terlibatnya berbagai instansi pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam penghapusan eksploitasi terhadap anak secara ekonomi
dan/atau seksual (Pasal 66);
5.
Penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan yang melindungi anak korban
tindak kekerasan (Pasal 69).
PENUTUP
Pendekatan keadilan restoratif dan
diversi yang berupa penyelesaian dan penanganan dengan respons yang lentur terhadap pelaku dan korban yang memungkinkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan di luar proses pengadilan hingga
tercapai kesepakatan perdamaian yang
telah diadopsi dalam rangka pembaruan
sistem peradilan pidana anak. Pemerintah
Indonesia telah memperbaharui sistem
peradilan pidana anak dengan mengganti
UU No. 3 Tahun 1997 dengan Undangundang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA).
DAFTAR PUSTAKA
Didik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom,
2007, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan, Raja Grafindo, Jakarta.
Hadisuprapto,Paulus, 2003, Pemberian
Malu Reintegratif sebagai Sarana Non
penal Penanggulangan Perilaku Delikuen Anak, Disertasi Program Doktor
Ilmu Hukum Universitas Diponegoro,
Semarang.
90
Peraturan Perundangan:
Undang-undang No. 11 Tahun
Tentang Pengadilan Anak
Undang-undang No. 23 Tahun
Tentang Perlindungan Anak
Website:
Sumarmo, Kun Agung, Senin 23/12/2013, Peradilan Anak di Indonesia Diklaim Terbaik
Sedunia, www.detikNews.com, Jakarta.
2012
2002
91
Pada
penyedia layanan internet
(ISP) terdapat berbagai macam topologi
jaringan, konsep VLAN (Virtual Local
Area Network), komponen-komponen
hard ware dan penggunaan IP Address
yang di gunakan untuk pendistribusian
layanan internet kepada perusahaanperusahaan (cutomer). Melakukan analisa terhadap system jaringan / networking yang ada dengan menggunakan
pendistribusian VLAN (Virtual Area
Network) serta Konsep VLAN (Virtual
Local Area Network). Dan Memberikan
solusi terhadap permasalahan sistem
jaringan.
PENDAHULUAN
Dewasa perkembangan bisnis semua informasi sangatlah tergantung
oleh sebuah layanan internet. Internet
yang sangat penting peranannya dalam
kemajuan baik yang berhubungan dengan Bisnis, Pendidikan dan banyak lagi
yang lainnya. Di mana Teknologi Internet
merupakan sebuah kebutuhan yang tidak asing lagi pada saat ini, dapat
sebagai media pemasaran, komunikasi
dan lain sebagainya. Bahkan dengan
terhubung internet seseorang dapat
bekerja tanpa harus datang ke kantor
sekalipun. Dengan internet seseorang
mampu bekomunikasi, mengirim dan
mengolah data tanpa mengenal batas
dan waktu sekalipun. Jika dalam teknologi yang ada saat ini banyak sekali
peredaran data dan tidak menutup
kemungkinan akan melibatkan banyak
Instansi atau perusahaan atau bahkan
akan terjalain kerjasama berbagai perusahaan dalam aktivitas lalu lintas data
tersebut. Di sinilah peranan sebuah perusahaan penyedia layanan internet atau
ISP (Internet sevice provider) dibutuhkan, dengan hadirnya perusahaan penyedia layanan internet akan membantu
perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan karena penghematan waktu dan biaya dengan kehandalan dalam mendapatkan informasi
dan keakurantan data yang di peroleh.
92
Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk
berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka
kepada umum. Badan ini mengeluarkan
dokumen yang dikenali sebagai RFC
(Request for Comments). Sebagian dari
RFC dijadikan Standar Internet (Internet
Standard), oleh Badan Arsitektur Internet
(Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP,
DNS, PPP, POP3, SMTP, HTTP,
HTTPS, SSH, Telnet, FTP, dan SSL.
3.
2.
INTERNET
Internet (kependekan dari interconnection networking) ialah sistem global
dari seluruh jaringan komputer yang
saling terhubung menggunakan standar
Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk
melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia, atau bisa di artikan juga sistem
komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP
sebagai protokol pertukaran paket
(packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar
dinamakan Internet( internetworking)
93
b.
Topologi Ring.
Jaringan topologi ring adalah jaringan di mana tiap simpul terhubung ke 2
node lainnya. Dengan demikian, topologi
jaringan mirip dengan lingkaran di mana
simpul-simpul jaringan ada di sekelilingnya data di topologi ring di transfer dari
simpul ke simpul sehingga tiap simpul
menghandel tiap paket. Karena topologi
ring hanya menyediakan satu jalur/jalan
antar tiap node, topologi ini bisa terganggu jika ada satu link jaringan yang
rusak. Kegagalan di satu simpul atau
kerusakan pada kabel bisa membuat
seluruh jaringan rusak.oleh karena itu,
topologi ring ini paling rentan untuk error
dibandingkan topologi lainnya.
Topologi Jaringan
Selain berdasarkan ruang lingkup,
jaringan juga bisa di kelompokan
berdasarkan topologi. Berikut jenis
jaringan yang di kelompokan berdasarkan topologi yang sering di jumpai :
a. Topologi Bus
Adalah merupakan arsitektur jaringan di mana client-client yang
ada di jaringan di hubungkan melalui line komunikasi yang ter-share
yang di sebut bus.
Jaringan tipe bus ini merupakan
metode yang paling sederhana untuk menghubungkan banyak client.
Kekurangannya adalah saat 2 client
94
2)
3)
4)
c.
Topologi Star
Topologi star merupakan topologi
paling lazimdi gunakan pada jaringan
computer. Topologi star memiliki satu
pusat berupa switch, hub atau computer
yang berfungsi sebagai pusat untuk
mentransmisi data. Teknologi star ini
mengurangi kegagalan jaringan karena
semua jaringan dihubungkan ke bagian
pusat. Jadi, jika salah satu putus
keseluruhan jaringan masih bisa jalan.
d.
95
e. Topologi Mesh
Topologi Mesh dalah suatu bentuk
hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di
dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat
yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi
mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak
n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan maka
setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports),
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan
GUI) dengan server. Masing-masing
client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client
server didefinisikan sebagai sistem
terdistribusi, tetapi ada beberapa
perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda, Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya, Server sebagai provider,
client sebagai konsumen.
4. Transparansi lokasi.
Proses yang dilakukan server boleh
terletak pada mesin yang sama atau
pada mesin yang berbeda melalui
jaringan.Lokasi server harus mudah
diakses dari client.
96
PEMBAHASAN
VLAN, IP ADDRESS dan Lapisan OSI
1. VLAN(Virtual Local Area Network)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi
fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan
suatu network dapat dikonfigurasi secara
virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan. Penggunaan VLAN akan
membuat pengaturan jaringan menjadi
sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
2.
3.
a.
b.
97
c.
d.
e.
Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port
trunking 802.1Q. port trunking
802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak
VLAN (tagged traffic) sama baiknya
dengan yang datang dari sebuah
VLAN (untagged traffic). Port
trunking
802.1Q
menempatkan
untagged traffic pada Native VLAN.
VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN
yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja
sebagai Management VLAN jika kita
tidak mendefinisikan VLAN khusus
sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet
mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui
HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice
over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkan untuk komunikasi data suara.
4.
IP Address
IP adalah sebuah protocol jaringan,
secara umum dijalankan bersama protocol TCP, sehingga sering disebut
TCP/IP. menurut (Micro Andi. 2011
:24).
Adanya IP Address merupakan
konsekuensi dari penerapan Internet
Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh
host (komputer) yang terhubung ke
Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address
sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan
suatu network besar yang terdiri dari
berbagai sub network yang terintegrasi.
Oleh karena itu, suatu IP Address harus
bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak
boleh ada satu IP Address yang sama
dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga
sentral Internet yang di kenal dengan
IANA (Internet Assigned Numbers Authority). IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat
unik yang didukung terbatas 4.294.967.296
1) Klas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas
A selalu diset dengan nilai 0 (nol).
Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat
sebuah network identifier dan 24 bit
sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini
mengizinkan kelas A memiliki hingga 127 jaringan, dan 16,777,214
host tiap jaringannya.
2) Klas B
Dua bit pertama kelas B selalu diset
10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai antara 128-191. Network ID
adalah 16 bit pertama dan 16 bit
sisanya adalah host ID sehingga,
kalau ada komputer mempunyai IP
address 172.168.26.161, network ID
= 172.168 dan host ID = 26.161
pada IP kelas B ini mempunyai
range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.155, yakni berjumlah 65.255
network dengan jumlah host tiap
98
3) Klas C
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran
skala kecil seperti LAN. Tiga bit pertama kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID
8 bit sisanya sehingga terbentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256
host.
4) Klas D
IP address kelas D digunakan untuk
keperluan
multicasting.
4
bit
pertama IP address kelas D selalu
diset
1110
sehingga
byte
pertamanya
berkisar
224-247,
sedangkan bit-bit berikutnya diatur
sesuai keperluan multicast group
yang menggunakan IP address ini.
Dalam multicasting tidak dikenal
istilah network ID dan host ID.
c.
Alamat Boadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4
digunakan untuk menyampaikan paketpaket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat
broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut
akan menerima paket tersebut dan
memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast,
alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai
alamat sumber. Ada empat buah jenis
alamat IP broadcast: network broadcast, subnet broadcast, all-sub-nets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan
dialamatkan kepada lapisan antar muka
jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet
dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring.
5) Klas E
Alamat IP kelas E disediakan
sebagai alamat yang bersifat
eksperimental atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. 4 bit pertama IP
address kelas ini diset 1111
sehingga byte pertamanya berkisar
antara 248-255.
d.
Pengalokasian ip address
ID. Network ID menunjukkan nomor
network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network.
Pengalokasian IP address pada dasar-
99
2)
3)
4)
sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering
dinamakan multi-port bridge.
2.
Hub
Hub adalah
sebuah
perangkat jaringan computer yang berfungsi
untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10 BaseT atau serat
optic sehingga menjadikannya dalam
satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model
OSI.
Router
Router adalah sebuah alat yang
mengirimkan paket data dan menggabungkan dua buah LAN yang memilki
tipe yang sama melalui sebuah proses
yang di-kenal sebagai routing.
dalam
1.
Switch
Switch adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan bridgung transparan
(penghubung
segementasi
banyak
jaringan dengan forwarding berdasarkan
alamat mac). Switch jaringan dapat
digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang
terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link cara kerja switch hampir
100
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang
disebut dengan internetwork, atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga
kadang digunakan untuk mengoneksikan
dua buah jaringan yang menggunakan
media yang berbeda (seperti halnya
router wireless yang pada umumnya
selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia
juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari
Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan
LAN ke sebuah layanan telekomunikasi
seperti halnya telekomunikasi leased line
atau Digital Subscriber Line (DSL).
5.
Modem
Modem berasal dari singkatan
Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal
informasi kedalam sinyal pembawa
(carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian
yang memisahkan sinyal informasi (yang
berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi
tersebut dapat diterima dengan baik.
101
SC (Subsciber Connector) : digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel,
dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan
ke perangkat lain.
7.
a.
6.
tidak
102
b.
Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel tembaga
yang diselimuti oleh beberapa pelindung
yang memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Konduktor, berupa kabel tunggal
atau kabel serabut yang merupakan
inti dari kabel Coaxial. Bagian ini
merupakan bagian kabel yang digunakan untuk transmisi data atau
sebagai kabel data.
2. Isolator dalam, merupakan lapisan
isolator antara konduktor dengan
grounding, yang juga berfungsi sebagai pelindung kabel inti (konduktor).
3. Isolator luar, bagian berupa lapisan
isolator yang juga merupakan kulit
kabel.
1.
Kabel Stight
Untuk melakukan terminasi kabel
straight biasanya beberapa orang menerapkan cara twin side yaitu menyamakan susunan antara kedua ujung
konektor tanpa memperhatikan susunan
warna yang dipakai.
Contoh penggunaan kabel straight
adalah sebagai berikut :
Menghubungkan antara computer
dengan switch
Menghubungkan computer dengan
LAN pada modem cable/DSL
Menghubungkan router dengan LAN
pada modem cable/DSL
Menghubungkan switch ke router
Menghubungkan hub ke router
2.
Kabel Cross
Kabel cross adalah kabel yang
memiliki urutan warna yang berbeda
pada kedua ujung konektor, susunan
mana saja yang membedakan nya? dari
susunan warna yang telah anda susun
anda hanya tinggal menukar urutan pin /
warna di salah satu ujung konektor yang
anda pasang dimana urutan warna yang
ditukar adalah urutan ke 1 dengan yang
ke 3 dan urutan warna yang ke 2 dengan
yang ke 6 . ( 1,3 ) ( 2,6 ).
103
c.
a.
104
VLAN ID
1
2
3
5
9
41
42
43
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
50
55
60
102
103
104
105
106
108
109
110
112
114
115
116
117
118
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
131
132
135
136
138
139
140
141
201
202
VLAN Name
DEFAULT_VLAN
IP-PBX
NOC-UOB
VLAN Test
BW_manager
Midtau-Voice
Kharisma-V
Customer
Default VLAN
NOC
Midtau
Kharissma
Polaris
Link Polaris
Skynindo
testVoice
NOC-UOB
Tony_Romas
Mazda
IES
Mandiri
FoodcourtNet
Gng_AgungNet
SouthBeauty
Sinar_Sohabat
MitraSilaNet
SPSetia-Net
SP-Setia-V
GBI Net
Kobe Net-B-1
IES Voice
KaryaEnergy
Jwa-Bawah
Wiska_Fax
Wiska_net
AnyarIndah
JWA_Voice
Cessi
CoffeeWorld
TJ_Cons
SOHO
Tinpan-Voice
Tinpan_Net
Homed_Voice
HomedBakery
Brawijaya-V
BrawijayaNet
Asokamas-V
Asoka LAN
Pasto
Numira
Skynindo
Tony Romas
Mazda
Gereja IES
Bank Mandiri
Foodcourt
TGA
South Beauty
Sinar Sahabat
Mitrasilatama
SP Setia
SP Setia
Gereja GBI
Resto Kobe
Gerja IES
Karya Energi
JWA
Wiska
Wiska
Ayar Indah
JWA
Cessi
Coffee World
TJ Consulting
Soho
Tinpan Alley
Tinpan Alley
Homemade
Homemade
Klinik Brawijaya
Klinik Brawijaya
Asoka Mas
Asoka Mas
Pesto
Namira Jifisa
105
Keterangan
Default
Voice
NOC
Test
link Bandwidth
Voice
Internet/Data
Backbone
Polaris
Internet/Data
Test
Test
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
203
206
301
303
304
381
382
401
520
522
900
932
933
935
999
2301
2302
2303
2402
2403
2404
2405
2406
2407
2702
2703
2704
2705
2706
2707
3001
3002
3003
3005
3100
3205
3301
3302
3303
3304
3401
3402
3403
3404
3501
3502
3503
3505
94
3601
95
96
97
3701
3801
3803
Namira-Voice
WiskaPolaris
IndosuryaNet
prudent
Prudent Net
KBB-Lt38
uob_38
Pesto
JATAKOM
NAP-UOB
Cordlife
IndoSry-Link
inftl-link
Millenium43
IP-TV
Moya_Voice
Moya-Net
Queen_V
Royston_voip
Strlite_voip
Megageo-voip
Glob-Ayana-V
Filder_Voice
China-Son-V
An-Setia-V
Putra_V
PutraAsanNet
ASJaya
BengBu Net
Bengbu_Voice
Samudra
Vivaces_Net
Vivaces-V
UOB-30-voip
Space_Jaya
TLSContact
Sun_Flower
Mustika_IP-V
Mustika-Net
Syabas-Voice
Appco-Net
Chemonics
Chemo_Voice
E-Guardian-V
Frank&co
SLP_voice
SLP_net
Renuka_net
Namira Jifisa
Wiska
Indosurya
Prudential
Prudential
KBB
UOB Property
Pesto
Jatakom
NapInfo
Cordlife
Indosurya
Infratel
Millenium
Moya Indo
Moya Indo
Queen Energy
Royston
Starlite
Megageo
Global
Filder Portal
China Sondong
ASJ
Ayana
Putra Asano
ASJ
BengBu
BengBu
Samudra Indo
Vivaces
Vivaces
UOB Property
Space Jaya
TLS Contact
Sun Flower
Mustika
Mustika
Syabas
Appco
Chemonics
Chemonics
E-Guardian
Frank & co
SLP
SLP
Renuka
Interactive
Software
Permata
KBB
SK Telkom
INT-SOFT
Permata
KBB Voice
SK-Telekom-V
106
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Internet/Data
LInk Jatakom
Link NapInfo
Voice
Internet/Data
Link Infratel
Internet/Data
VLAN IP TV
Voice
Internet/Data
Voice
Voice
Voice
Voice
Voice
Voice
Voice
Voice
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Voice
Internet/Data
Voice
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Internet/Data
Voice
Voice
Voice
Voice
98
99
100
101
102
3901
3902
3903
4001
4005
CID
Allindo-Net
Allind-Telp
MillDana-Net
Sany-Voice
CID
Allindo
Allindo
Millenium
Sany Indo
Voice
Internet/Data
Voice
Internet/Data
Voice
107
VLAN Data.
Digunakan untuk pendistribusian
jaringan internet, IPTV dan data
(localloop) customer.
b.
VLAN Voice
Digunakan untuk pendistribusian
jaringan Voice (IP Phone), VLAN
Voice dibuat bertujuan untuk membuat jalur pendistribusian VLAN
yang lebih secure dan tidak boleh
adanya delay dalam pendistribusiannya karena digunakan untuk
komunikasi secara real time (langsung) tanpa adanya delay waktu.
Untuk menggunakan feature ini hanya mengaktifkan feature VLAN
Voice pada setiap Switch yang
support VLAN (Manageable) dan
memberikan priority pada interface
yang digunakan VLAN Voice
tersebut tersebut.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tentang jaringan internet khususnya pendistribusian VLAN dapat di ambil kesimpulan serta saran yang dapat penulis
sampaikan yang berguna dalam pengembangan jaringan internet pada
Customer kedepanya.
1.
2.
Dalam pendistribusian VLAN masing-masing customer menggunakan sebuah fiber optik sebagai jalur
utama.
2.
Jalur Alternative
Jalur yang di gunakan untuk pendistribusian VLAN seluruh gedung UOB
Jakarta hanya menggunakan sebuah
media saja yaitu kabel Fiber Optik, dan
media converter FO untuk menghubungkan Switch core dengan semua
Switch distribusi yang ada di beberapa
lantai. Dengan demikian akan sangat
beresiko apabila terjadi gangguan pada
jalur tersebut karena tidak adanya jalur
alternative apabila terjadi gangguan pada perangkat media converter FO atau
kabel FO tersebut. Dengan pembuatan
jalur alternative akan mengurangi resiko
tersebut. Dari analisa letak Switch distribusi pada beberapa lantai maka memungkinkan untuk penarikan kabel UTP
Cat 6 yang dapat digunakan sebagai
jalur backup apabila terjadi gangguan
pada jalur utama sehingga tidak mengganggu pendistribusian VLAN - VLAN
kepada customer.
DAFTAR PUSTAKA
Cisco Learning Product Interconnecting
Cisco Networking Devices Part 2
Volume 1 version 1.0 Element K 2008.
Micro,Andi.
Dasar-Dasar
Jaringan
Komputer Clear OS Indonesia, Banjar
Baru 2011.
Panduan KKP (Kuliah Kerja Praktek)
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta
Karya Informatika, Jakarta 2011
Rafiudin,Rahmat.
Konfigurasi
Sekuriti
Jaringan
Cisco
Elex
Media
Komputindo, Jakarta 2005.
Sudarma,S. (Wahana Komputer) "Cara
Mudah Membangun Jaringan Komputer
dan Internet", Cetakan Pertama ,Trans
Media Pustaka, Jakarta 2010.
Sugiyaono,Ir. Panduan Teknik Komputer
Untuk Pemula Cetakan Pertama,
Puspa Swara, Jakarta 2006.
Wahyono,Teguh. Building & Maintenance
PC Server Elex Media Komputindo,
Salatiga, 2007.
108