Professional Documents
Culture Documents
ADDISON
afiffitroya@gmail.com
Pendahuluan
Korteks adrenal mensekresi 3 kelompok
hormon utama (steroid) &
diklasifikasikan menurut aktifitas
biologis:
Glukokortikoid (kortisol, kortikosteroid)
Mineralokortikoid (aldosteron)
Steroid seks (androgen, estrogen dan
progestin)
Perubahan kadar hormon : disfungsi yg
signifikan pada jaringan & organ tubuh
Definisi
Penyakit addison adalah suatu proses
patologik di korteks adrenal (Sylvi A, Price
dan Lorraine M. Wilson, 2006).
Penyakit addisson / insufisiensi adrenal
adalah penurunan kadar glukokortikoid
yang bersikulasi (Elizabet J. Corwin, 2009).
Penyakit Addison adalah defisiensi hormon
mineralokortikoid. Prevalensinya sebesar
1/10.000 (Gleadle, J., 2007).
Etiologi
Atrofi autoimun / idiopatik pada
kelenjar adrenal (75%)
Operasi pengangkatan kelenjar
adrenal/ infeksi
Penghentian mendadak terapi
hormon adrenokortikal
Classified as:
Primary AI results from disease
intrinsic to the adrenal cortex
Secondary AI results from impaired
release or effect of adrenocorticotropic
hormone (ACTH) from the pituitary gland
Tertiary AI results from the impaired
release or effect of corticotropin
releasing hormone (CRH) from the
hypothalamus
(-)
Hypothalamus
CRH
(-)
ACTH
Adrenal Gland
Glucocorticoids
Manifestasi klinik
Kelemahan otot, anoreksia, gejala
gastrointestinal, kadar glukosa darah
dan natrium serum rendah, kadar
kalium serum yang tinggi, emasiasi
(tubuh kurus kering),
hiperpigmentasi buku-buku jari, lutut,
siku serta membran mukosa,
hipotensi
Clinical Manifestations
Glucocorticoid
Deficiency
Mineralocorticoid
Deficiency
Adrenal Androgen
Deficiency
Fasting hypoglycemia
Hypotension
Decreased axillary
hair (females)
Increased insulin
sensitivity
Dizziness
Muscle weakness
Salt craving
Loss of libido
(females)
Morning headache
Weight loss
If prepubescent:
assymptomatic
Electrolyte anomalies
(hypoNa, hyperK,
metabolic acidosis)
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium:
Penurunan konsentrasi glukosa darah
dan natrium
Peningkatan konsentrasi kalium
Peningkatan sel darah putih
Kadar kortisol serum menurun
Penatalaksanaan
Pemberian hidrokortison (solu-cortef)
disuntikkan IV, diikuti pemberian dextrosa
5% dlm larutan normal saline
Preparat vasopresor amina diperlukan jika
keadaan hipotensi bertahan
Antibiotik diberikan jika infeksi
Kelenjar adrenal tidak berfungsi, terapi
penggantian kortikosteroids dan
mineralokortikoid, suplemen makanan
dengan penambahan garam
Pengkajian
Riwayat penyakit yang dapat menggali
kemungkinan penyebab dan faktor yang
mempermudah
Keluhan utama
Tanyakan apakah terjadi penurunan BB selama
6 bulan terakhir, bagaimana masukan garam
Pada klien wanita, tanyakan pola menstruasi;
laki-laki tanyakan mengeluh impotensi
Tanyakan apa klien menderita TB, karsinoma
paru atau infeksi menahun kuman gram negatif
Masalah keperawatan
Intoleran aktivitas
Defisisit volume cairan
Resiko cidera
Kurang pengetahuan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Nyeri
Intervensi
Memulihkan keseimbangan cairan
Memperbaiki toleransi aktivitas
Pendidikan dan perawwatan di
rumah
Krisis Addisonian
Berlanjutnya penyakit yang disertai
hipotensi akut sebagai akibat dari
hipokortikoisme
Ditandai sianosis, panas, tanda-tanda
syok: pucat, cemas, denyut nadi
cepat dan lemah, pernapasan cepat
dan tekanan darah rendah
Selain itu mengeluh sakit kepala,
mual, nyeri abdomen serta diare,
memperlihatkan tanda kebingungan
Penatalaksanaan
Terapi darurat untuk mengatasi syok,
memulihkan sirkulasi darah ,
memberikan cairan, melakukan
penggantian kortikosteroid, pantau
tanda-tanda vital, pemberian
antibiotik bila infeksi memicu
timbulnya krisis
Intervensi
Pantau tanda dan gejala terjadinya krisis
Gejala: syok dan dpt mencakup hipotensi denyut
nadi cepat dan lemah, frekuesi pernapasan cepat,
pucat dan kelemahan yang ekstrim
Stres fisik dan psikologis harus dihindari
Pemberian cairan, glukosa dan elektrolit khususnya
natrium melalui infus
Selama krisis akut, hindari aktivitas
Pantau keluhan, ttv, berat badan serta
keseimbangan cairan dan elektrolit
Kenali faktor yg dpt menimbulkan episode krisis