Professional Documents
Culture Documents
PARENTERAL 5-FLUOROURASIL
Kelompok A-10
REZA HASDIANTO NUGRAHA
DEVI ALITIA DAMAYANTI
NAUFAL GHIFFARY MAJID
ANNISA RIZKA RAHMAWATI
DEWI NUR SETYALINA
INESYA FEBRIANING RIZKI
EKA ARLIANA
KENTI PRATIWI
VINDHY MULYA GUSTINA
K100130086
K100130089
K100130093
K100130094
K100130095
K100130099
K100130102
K100130105
K100130131
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
PENDAHULUAN
5-Fluorourasil merupakan obat indeks yakni, obat yang diubah atau dipengaruhi efek
farmakologiknya oleh obat/bahan lain. Adanya perubahan sedikit saja pada dosis obat maka akan
berakibat perubahan besar pada efek klinik obat tsb. Secara farmakologik, obat-obat ini
mempunyai kurva dosis respons tajam dimana jika kadar obat berkurang sedikit saja, maka
efikasi kliniknya akan menurun cukup signifikan. Dan adanya peningkatan sedikit saja
dosis/kadar obat tersebut maka dapat menimbulkan peningkatan efek
toksik yang signifikan (Retno, 2012).
Struktur2016).
5fu
(pubchem,
Mekanisme kerja 5-FU:
Tumor kanker ditandai dengan pembelahan sel, yang tidak lagi dikontrol seperti dalam jaringan
normal. Obat 5-FU bekerja dengan merusak RNA atau DNA. Semakin cepat sel-sel membagi,
semakin besar kemampuan kemoterapi membunuh sel,sehingga menyebabkan tumor menyusut
dan apoptosis (kematian sel). Obat kemoterapi yang mempengaruhi sel-sel ketika mereka
beristirahat disebut sel-siklus non-spesifik.
Kemoterapi paling efektif dalam membunuh sel-sel yang membelah dengan cepat. Namun,
kemoterapi tidak dapat membedakan antara sel-sel kanker dan sel normal. Sel-sel normal akan
tumbuh kembali dan sehat, tetapi muncul efek samping dari kemoterapi yaitu jumlah darah yang
rendah, luka mulut, mual, diare, dan rambut rontok.
Fluorouracil termasuk kategori kemoterapi antimetabolites. Fluorouracil diklasifikasikan sebagai
analog pirimidin karena mengganggu sintesis DNA dan RNA dengan meniru blok bangunan
yang diperlukan untuk sintesis (chemocare, 2016).
Kegunaan 5-FU yaitu untuk Kanker Colon dan dubur, Kanker payudara, kanker gastrointestinal,
Kanker kepala dan leher, Tidak diketahui primer (sel skuamosa), tumor neuroendokrin, kanker
thymus, Kanker serviks, Kanker kandung kemih, kanker Hepatobiliary.
Efek samping dari 5-FU yang ditemukan pada pasien antara lain neutropenia, stomatitis, diare,
dan hand-food syndrome. Masing-masing efek ini terkait dengan metode pemberian yang
diterapkan pada pasien. Pada kasus 5-FU, efek samping yang paling parah adalah
kardiotoksisitas meskipun hal ini jarang ditemui. Dibandingkan dengan agen kemoterapi yang
lain, 5-FU memiliki selektivitas yang tinggi pada aktivitas TS dan efek samping yang
ditimbulkan relatif lebih ringan. Meskipun demikian, efektivitas 5-FU sebagai agen kemoterapi
baru mencapai 15% sehingga diperlukan pengembangan agen kokemoterapi untuk meningkatkan
efektivitas terapi dengan 5-FU (ccrcugm,2016).
ISI
1. Deskripsi Sediaan dan Kekuatan Obat
1.1 Deskripsi
Fluorourasil biasanya diberikan intravena tetapi dapat diberikan juga per oral dan topikal
untuk kanker kulit. Obat ini digunakan untuk beberapa tumor solid termasuk kanker payudara
dan kanker saluran cerna. Sering dikombinasi dengan asam folinat pada kanker kolorektal
lanjut.Toksisitasnya jarang, antara lain berupa supresi meloid, mukositisdan gejala serebelum.
Pada pemberian infus dalam jangka panjang, dapat menimbulkan sindroma desquantatif
(pengelupasan) pada kaki dan tangan.
1.2 Kekuatan Obat Yang Beredar Dipasaran
Fluoro uracil (Generik) cairan injeksi 25 mg/mL, 50mg/mL, 500 mg/10mL, 250mg/10mL (K)
5-Fluorouracil Ebewe(Ebewe Arzneimitte/Ferron Par-Pharma) cairan injeksi 50mg/mL
(K)
5- Fluorouracil Tablet Kyowa (Hexpharm) tablat 100 mg (K)
Adrucil (Carlo Erba) cairan injeksi 250mg (K)
Curacil (kalbe farma) cairan injeksi 50mg/mL (K)
Fluracetyl (pharmachemic BV/ Combiphar) cairan injeksi 50mg/mL (K) (IONI, 2008)
2. Kompatibilitas Obat dengan Larutan NaCl 0,9%, WFI, Dextrose dan RL
5-FU memiliki kompatibilitas dengan pelarut NaCl 0,9% dan dextrose 5% dalam air.
Konsentrasi dalam pelarut 50mg/mL. Stabil setelah pencampuran 72 jam dalam suhu kamar 25
, terlindung dari cahaya langsung. Pemberian IV 5-15 menit, dosis lebih dari 1000mg/m 2
diberikan secara infus selama 24 jam (Depkes RI, 2009). Selain itu, 5-FU juga kompatible dalam
dextrosa 5% pada larutan Ringer Laktat. (APhA, 2009).
Kompabilitas larutan parenteral 5-Florourasil dengan NaCL
Pada Natrium Klorida 0.9% memiliki beberapa konsentrasi yang
berbeda-beda dan apabila digunakan sebagai pelarut fluorourasil
menyebabkan terjadinya kompatibilitas fisik dan kimia, hal ini sesuai dengan
kepekatannya.
Tabel kompatibilitas fisik dan kimia larutan parenteral 5Fu dengan NaCl
Kepekata
n
1.5 g
1 g dan
2g
10 g
5 dan 50
g
5g
15 dan 45
g
1 dan 10
g
0.5 dan 5
g
25 g
Sediaan parenteral biasanya sering digunakan aqua pi (water for injection ). Fungsi dari
water for injection selain digunakan sebagai pelarut obat sediaan parenteral juga untuk
mendapatkan konsentrasi dan volume yang diinginkan.
Dalam pembuatan sediaan parenteral yang diberikan melalui intravena. Seorang farmasis
harus menguasai problem yang berkaitan dengan kontaminan, inkompatibilitas fisika,
inkompatibilitas kimia maupun inkompatibilitas terapeutik sekaligus dapat mengatasinya jika
problem ini muncul, serta menguasai problem yang berkaitan dengan stabilitas.
KOMPATIBILITAS
Aqua Sterile Pro Injectione ( Air Steril Untuk Injeksi ) : Adalah air untuk injeksi yang
disterilkan disebut juga aqua bidestilata dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak
mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya ( FI ed IV,1995 ).
Interaksi Fisika
5-Florourasil memiliki kompatibilitas dengan aqua pi (water for injection). Ketika
digunakan, secara kimiawi dan fisika menunjukan stabil selama 24 jam pada suhu ruang dengan
konsentrasi 0,98% fluorourasil dalam water for injection dan terhindar dari sinar matahari,
Sediaan parenteral dibuat stabil pada pH 8,9 dan obat stabil maksimal pada pH 8,5 dan 9,1.
Interaksi kimia
Dengan water for injection yang bersifat sedikit asam dan 5-Florourasil yang bersifat basa,
perlunya ada penambahan dengan buffer. Pengaruh sinar matahari dapat mempengaruhi
kestabilan 5-Florourasil. Penyimpanan pada suhu rendah dapa mengakibatkan terbentuknya
endapan obat.
Kompabilitas larutan parenteral 5-Florourasil dengan Dextrose
Kompatibilitas dextrose dengan obat fluorourasil (5-FU)
artinya bahwa larutan dextrose dan fluorourasil memiliki kesesuaian dalam pemakaian. Larutan
dextrose memiliki beberapa konsentrasi yang berbeda-beda dan jika menjadi pelarut fluorourasil
akan mendapatkan kopatibilitas fisik dan kemisnya berbeda sesuai kepekatannya.
Dapat di lihat dalam tabel berikut ini:
Table Kompabilitas larutan parenteral 5-Florourasil dengan Dextrose
Larutan
Kepekatan
Asam amino
4,25%, Dextrosa
25%
Dextrose 5%
dalam Ringer
Laktat
Dextrose 3,3%
dalam NaCl 0,3 %
500 mg
500 mg
1,5 g
Dextrose 5%
10 g
Dextrose 5%
1,5 g
Dextrose 5%
2g
Dextrose 5%
10 g
Dextrose 5%
8,3 g
Dextrose 5%
1 dan 10 g
Dextrose 5%
0,5 dan 5 g
Dextrose 5%
25 g
kompatible
dengan
Bleomycin
sulfate,
Cyclophosphamide,
Obat
1.
Bleomycin Sulfat
2.
Cisplatin
3.
Siklofosfamid
4.
Doxorubicin HCl
Droperidol
Pengendapan langsung.
6.
Epirubicin HCl
4.
Furosemide
5.
Heparin Sodium
6.
Leucovorin Kalsium
7.
Methotrexate Sodium
8.
Metoclopramide HCl
9.
Mitomycin
10.
Vinblastine Sulfat
11.
Vincristine Sulfat
Inkompatibilitas
5-FU menonaktifkan cisplatin dalam sistem infus
konsentrasi >25 mg/mL fluorourasil dan >2mg/mL leucovorin
Epirubicin HCl
INKOMPATIBILITAS
Inkompatibilitas fisika
Inkompatibilitas fisika ditandai dengan berkurangnya atau solubilitas bahan obat, terjadinya
supersaturasi pada suhu rendah.
5-Florourasil sedikit larut dalam aquadest dan bersifat basa. Water for injection bersifat sedikit
asam, dengan ph 5,5.
Penanganan : Injeksi fluorourasil dibuat dengan pH sekitar 8,9 dengan natrium hidroksida.
Penyimpanan pada suhu rendah dapat membentuk endapan.
Penanganan : dilarutkan kembali dengan pemanasan sampai 60 C disertai dengan pengadukan
kuat.
Inkompatibilitas kimia
Inkompatibilitas kimia terjadi akibat dari peristiwa oksidasi, reduksi, pembentukan senyawa
komplek, hidrolisis.
Akibat dari paparan/penyimpanan pada suhu rendah dapat mengakibatkan pembentukan
komplek dan munculnya warna kuning atau coklat dalam larutan.
Penutup
Kesimpulan
Bedasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa 5-fluorouracil memiliki
interaksi yang berbeda- beda terhadap tiap jenis pelarut, cairan infus, dan juga obat lain.
Perbedaan interaksi ini perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi stabilitas obat. Dengan
demikian setiap akan melakukan pencampuran 5-fluorouracil dengan bahan lain farmasis harus
memastikan interaksi yang mungkin terjadi, sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya
inkompatibilitas.
DAFTAR PUSTAKA
American Pharmacist Association. 2009. Drug Information Handbook, 17th Edition. American
Pharmacist Association. America.
Badan POM RI. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia.Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Republik Indonesia.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Depkes RI. Jakarta.
Depkes RI. 2009. Buku Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatistika. Depkes RI. Jakarta.
Olson, K.R. (Ed.)., Poisoning & Drug Overdose. 5th ed. Lange Medical Books/McGraw-Hill.
NewYork, N.Y. 2007.,p. 101
Trissel, Lawrence. A, 2009, Handbook on Injectable Drug Ed 15, American Society of Health
System Pharmacists, Maryland.
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2224 ,diakses pada tanggal 10 maret 2016 jam 7.33 WIB
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov ,diakses pada tanggal 10 Maret 2016 pada pukul 07.53 WIB
http://chemocare.com ,diakses pada tanggal 10 Maret 2016 pada pukul 09.10 WIB