Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN
STRUKTUR SEL
II. TUJUAN
1. Memperkenalkan
komponen-komponen
mikroskop
dan
cara
penggunaannya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
III.
DASAR TEORI
Mikroskop
Biologi
sering
kali
berkaitan
dengan
makhluk
hidup
yang
pengamatan
(Lafenasti : 2015).
di
sekolah-sekolah
memiliki
beberapa
jenis
Dinding sel
Pada sel tumbuhan, pada sebuah luar membran ada dinding yang
terdiri dari selulosa (zat kayu), yang kadang dikeraskan oleh zat
kapur (Yatim, 1996 : 54).
Sitoplasma
Sitoplasma terlihat sebagai substansi homogen yang tidak terbentuk
dan jernih. Di dalam sitoplasma ini terlihat benda benda yang
refraktil, karena adanya benda benda bukat yang disebut
mitochondrion. Massa yang homogen tadi merupakan sitoplasma
yang lebih cair (Subowo, 1995 : 38).
IV.
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Gelas obyek dan gelas penutup
3. Pipet tetes
4. Skalpel
5. Silet tajam
6. Potongan kertas yang bertuliskan huruf d atau b
7. Air
8. Epitel rongga mulut
10.Bawang merah
11.Methilen Blue
12.Alkohol 70 %
4.2 Langkah Kerja
a. Pengamatan potongan huruf d atau b
1. Letakkan potongan huruf d atau b pada gelas obyek dan tutuplah
perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu amati preparat dengan
menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah
2. Bandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati, (Letak
bayangan sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut merupakan
bayangan cermin?) Gambarlah bayangan tersebut !
3. Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke
kanan (Ke arah mana bayangan bergeser? Dan ke mana kah
bayangannya jika preparat digeser ke belakang?)
4. Gambar dan tuliskan hasil pengamatan yang kalian amati!
Hasil Pengamatan
1. Membran Sel
2. Sitoplasma
3. Inti Sel
Perbesaran
Perbesaran
V.
HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan potongan huruf d atau b
Keteranagan :
1. Huruf b menjadi q dan
huruf q menjadi b
2. Jika digeser ke kanan
hasilnya
ke kiri, dan
digeser
ke
atas
hasilnya ke atas.
Perbesaran 100 x
VI.
PEMBAHASAN
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop merupakan alat utama dalam
Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar
dari lensa objektif.
Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa
ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan
menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang
di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya.
Dalam percobaan atau pengamatan kali ini, kami melakukan tiga kali
percobaan. Percobaan pertama, untuk mengamati potongan huruf d atau q.
Saat melakukan pengamatan, pertama tama meletakkan preparat pada
meja mikroskop. Mengatur mikroskop sedemikian rupa sehingga bisa
dilakukan pengamatan. Saat dilakukan penggeseran pada preparat,
hasilnya menunjukkan bahwa huruf b berubah menjadi huruf q, serta
apabila preparat digeser ke kanan maka arahnya ke kiri dan apabila digeser
ke kiri hasil arahnya menunjukkan ke kanan. Pengamatan ini dilakukan
dengan menggunakan perbesaran 40 kali.
Perubahan yang ditunjukkan oleh hasil pengamatan disebabkan sifat
dari lensa cekung pada mikroskop, sehingga benda yang kecil terlihat lebih
besar dan terbalik dari benda aslinya.
Percobaan kedua, untuk mengamati bentuk dan struktur sel pada epitel
rongga mulut. Percobaan ini dilakukan dengan mengorek sedikit sel epitel
yang ada pada rongga mulut pengamat, kemudian menaruh korekan
tersebut pada kaca preparat dan menutupnya dengan mika plastik. Setelah
semuanya siap, barulah menaruh preparat tadi di meja mikroskop dan
diamati. Pengamatan ini menggnakan perbesaran 100 kali. Untuk
menghasilkan hasil yang baik, kita harus pandai untuk menempatkan
preparat pada posisi yang tepat sehingga mudah untuk diamati. Hasil dari
pengamatan ini menunjukkan bahwa sel epitel rongga mulut memiliki
membran sel (membran plasma), nukleus, dan sitoplasma. Membran sel
adalah tempat berlangsungnya difusi secara selektif, transpor aktif, cytosis,
penerima dan penyampai rangsangan serta respons, komunikasi, dan
benteng pertahanan. Nukleus atau inti sel adalah tempat kromatin dan
nukleolus. Kromatin sendiri adalah bahan genetis sedangkan nukleolus
adalah tempat untuk produksi ribosom. Sitoplasma adalah bagian sel yang
berupa cairan yang mengisi ruang sel pada bagian yang tidak ditempati
oleh organel. Bentuk dari sel epitel rongga mulut ini berlikuk likuk tidak
beraturan.
Percobaan yang ketiga, untuk mengamati bentuk dan struktur sel
pada sel bawang merah (sel tumbuhan). Pada percobaan ini, bawang merah
diiris tipis menggunakan silet atau pisau. Hasil irisannya kemudian ditaruh
pada preparat dan ditetesi air menggunakan pipet tetes kemudian ditutup
menggunakan mika plastik. Setelah itu, menaruh preparat yang sudah siap
diamati tadi di atas meja mikroskop. Untuk mendapatkan hasil pengamatan
yang baik, kita harus pandai untuk menempatkan preparat dengan tepat
dan juga harus pandai dalam menggeser gesernya agar mudah diamati.
Hasil dari pengamatan ini menunjukkan bahwa dalam sel bawang merah
(sebagai sampel sel tumbuhan) terdapat dinding sel, nukleus atau inti, dan
sitoplasma. Fungsi dari nukleus dan sitoplasma pada sel epitel rongga
mulut (sampel sel hewan) dan sel bawang merah (sampel sel tumbuhan)
memiliki fungsi yang sama. Perbedaan antara sel epitel rongga mulut
(sampel sel hewan) dengan sel bawang merah (sampel sel tumbuhan)
dalam pengamatan ini ditunjukkan bahwa pada sel epitel rongga mulut
terdapat membran sel atau membran plasma, sedangkan pada sel bawang
merah terdapat dinding sel. Fungsi dari kleduanya pun sama, namun
keadaan membran plasma ini menyebabkan kefleksibellan pergerakan
pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan dinding sel tidak membuat
tumbuhan menjadi fleksibel yang memungkinkan pergerakan kesemua
arah melainkan tetap pada tempatnya. Hal ini dikarenakan pada dinding sel
terdapat selulosa (zat kayu). Bentuk dari sel bawang merah ini seperti
persegi panjang atau seperti tembok bata.
VII.
PENUTUP
VII.1
Kesimpulan
objektif,
tabung
mikroskop
(tubus),
makrometer
VII.2
Saran