You are on page 1of 5

Penelitian tentang blighted ovum (kehamilan yang tidak terbentuk

embrio di dalam Rahim) dengan USG dan metode histopatologi


PENTTI JOUPPILA, MD, DAN RIITTA HERVA, MD
Nilai histopatologi telah diperkirakan dengan 60 aborsi di 8-16
minggu kehamilan. Diagnosis dari blighted ovum sebelumnya telah
diperiksa dengan menggunakan pemeriksaan USG. Di pemeriksaan
hitsopatologi dari jaringan vili kriteria dari patologi atau mungkin
patologi ovum 55% dipenuhi kasus. Evaluasi waktu penyimpanan
dari uterin adalah 1 minggu atau lebih dari 73%. Hasil praktek dari
histopatologi dan pemeriksaan USG di diagnosis blighted ovum
telah di diskusikan.
Di klinik dan histopatologi klasifikasi dari jaringan yang gagal,
frekuensi terjadinya blighted ovum (anembrionik atau patologi
ovum) telah dinilai sebanyak 49%-90% dari semua aborsi spontan.
Diagnosis modern dari bentuk umum dari awal kehamilan yang
gagal berdasarkan pada estimasi radio imunologi dari beberapa
hormone trofoblas (human korionik gonadotropin, plasenta laktogen
manusia, spesifik kehamilan, beta-1 glikoprotein, progesterone, dan
estradiol) dan USG sebagai metode yang mendiagnostik langsung
dan membuat perbedaan yang terpercaya. Di tangan orng yang
berpengalaman blighted ovum dan normal ovum dari minggu
kedelapan kesepuluh. Diagnostic tentu telah menandai
perpendekan waktu antara pendarahan dan evakuasi dari uterus
dan telah di hilangkan beberapa lama sebelum aborsi. Histopatologi
dari uterin telah lama digunakan untuk diagnostic akhir setelah
keguguran di awal kehamilan.. sekarang itu digunakan untuk
klasifikasi bahan vili agar menjadi normal dan patologi.
Tujuan dari pembelajaran ini untuk memeriksa penemuan
histopatologi di jaringan yang gagal pada pasien yang di diagnosis
mengalami blighted ovum dengan metode USG.
Materi dan metode
Original materi terdiri dari 80 wanita yang keguguran antara 8-16
minggu dari amenorea (tabel 1). Semua dirawat oleh departemen
obstetric dan ginekologi selama pendarahan. USG dari blighted
ovum ditunjukkan ke semua pasien setelah 1,2 (22 kasus) atau 3 (7
kasus) penilaian. Peralatan yang digunakan adalah Kretz Combison
200 ditambah dengan gray scale dan real time apparatus (axiscan
5a). USG blighted ovum yang ditandai telah kosong tapi jelas
terlihat kantung kehamilan di dalam Rahim (figure 1). Pemeriksaan
ulang ditujukan untuk janin yang kurang kuat , gema didalam
kantung dan menambah diameter dari kantung kehamilan. Dari
materi ini tidak semua pasien bias diperiksa menggunakan USG

kegagalan di awal kehamilan (aborsi, hidatidiform mole, dan ectopic


pregnancy).
Hasil dari aborsi spontan ada 47 kasus. Di 33 pasien dan lebih dari
10 minggu kehamilan., Rahim sudah dievakuasi setelah 1 atau lebih
dengan menggunakan USG blighted ovum, tanpa menunggu Rahim
yang kosong. Interval antara USG akhir dan evakuasi dari Rahim
kurang dari 1 minggu dengan 71 kasus dan 1-2 minggu dengan 9
kasus.
Setelah penilaian makroskopik dari jaringan, contoh nya di kirimkan
ke departemen patologi untuk penilaian histopatologi. Kriteria
utama untuk diagnosis patologi ovum absen atau vascular yang
rusak. Pemunduran hidropik dari storma, vili besar, dan variasi yang
banyak ukuran dari vili (figure 2). Selain itu, macam macam dari
patologi ovum adalah vilus hypoplasia. Cili nya kecil dan vascular
nya buruk dengan hidroplastik trofoblas. Rentang waktunya
diperkirakan menurut Emmrich.sclerosis dan obliterasi dari
pembuluh, fibrosis dari storma, sintial knot, dan tahap tahap
selanjunya koagulasi nekrosis dari villi terindikasi rentang dari
TABEL 1. Distribusi menurut minggu kehamilan dengan waktu aborsi
(N=60)

Minggu atau lebih. Di banyak sample dengan perubahan


postmortem , evaluasi dari patologi primer itu tidak pasti dan
mereka dinilai sebagai patologi ova (figure 3)
20 kasus vili di specimen sangat langka, apabila tidak lengkap
kekurangannya, maka kasus ini tidaktermasuk dari kelebihan
penilaian hepatologi. Ini mengurangi jumlah dalam materi akhir
untuk 60 kasus
HASIL
Tidak ada jaringan janin yang terlihat dengan menggunakan
makroskopik atau penilaian histopatologi dari uterin pada saat
aborsi. Di klasifikasi histopatologi jaringan gagal ada 60 kasus, vili
nya telah dipastikan normalnya di 27 (45%) (figure 4). 22 (37%)
kasus ditandai oleh histopatologi blighted ovum. Patologi ova sedikit
lebih umum (60%) di klasifikasi histopatologi apabila aborsinya di
minggu ke 12 atau lebih dari apabila itu di minggu ke 11 atau lebih
awal (50%). Perbedaan ini di signifikan (P>.05)
Penyimpanan jaringan trofoblas di Rahim di perikirakan lebih dari 1
minggu di 44 kasus (73%) . di klasifikasi kasus sebagai blighted atau
mungkin blighted ovum (N=33), rentang waktu sedikit lebih sering 1
minggu atau lebh (88%), dibandingkan dengan frekuensi korespond

(63%) di kasus yang dinilai seperti biasa (N=27). Perbedaan ini di


signifikan (P> .05)
DISKUSI
Kedepannya, pembelajaran ini dilakukan untuk mengevakuasi
penilaian histopatologi dari keguguran di awal kehamilan setelah
diagnosis USG blighted ovum . frekuensi dari histopatologi
diverifikasipatologi ova di materi yang dipilih 55%. Frekuensi
korespondensidi pembelajaran ini dari Emmrich adalah 32% di 57
aborsi dengan penyimpanan. Di pembelajaran lainnya 72 aborsi
spontan, frekuensi blighted ovu dan hidatidiform mole adalah 67%.
Hertig dan Sheldon, di pembelajaran ini 1000 aborsi spontan ,
diamati 49% frekuensi histopatologi diverifikasi blighted ova.
Perbandingan dari frekuesi ini, tapi memperhatikan perbedaan klinik
yang jelas dalam materi belajar ini. Materi kedepannya di
pembelajaran ini adalah aborsi spontan dimana tidak ada
kemungkinan dari USG sebelum evakuasi uterin. Penulis juga tidak
termasuk dalam semua kasus Ultrasonic
FIGURE 1. longitudinal ultrasonic scan di midline (minggu ke 11
amenorrhea). Kantong kehamilan yang kosong (GS) dirahim
demonstrating tipikal kasus dari blighted ovum.
FIGURE 2. Tipikal histopatologi menemukan patologi ovum dengan
hidropik vili yang besar. Aborsi minggu 12 kehamilan.
FIGURE 3. menemukan kemungkinan patologi ovum dengan absen
vascular dan kemunduran epithelial. Aborsi minggu 12 kehamilan
FIGURE 4. timbulnya normal histologi dari vili di plasenta. Aborsi
minggu 13 kehamilan
Pemeriksaan mengungkapkan ciri khas aborsi (gema janin tanpa
tanda tanda kehidupan). Di pembelajaran histopatologi of aborsi
ada 2 kesulitan utama. Pertama, kebanyakan specimen tidak
lengkap, hanya terdiri dari desidua dan vili, atau hanya desidua.
Blighted ovum sebenarnya sebuahkantung kosong yang utuh, dan
sangat jarang dapat dperoleh untuk keseluruhan pembelajaran.
Alasannya bias jadi pendarahan pada pasien dan kerusakan pada
kantung saat evakuasi umum. Masalah kedua, membedakan
paatologi asli perubahan vili dari non spesifik postmortem
fenomena. Penulis setuju dengan Emmrich. Perubahan patologi
primer tidak selalu dapat ditampilkan dalam sampel dengn rentan
waktu 1 minggu atau lebih. Dalam penelitian ini kasus yang
meragukan seperti itu digolongkan sebagai kemungkinan blighted
ova.
Temuan dalam penelitian ini, bersama dengan hasil dari Hertig dan
Sheldon dan Emmrich, mengungkapkan seberapa umum normal

histologi jaringan vili di kasus ini dengan absen jaringan embrionik


dan dengan aborsi yang tidak bias dihindari. Observasi Histologi ini
menarik tampak dalam hasil parallel penulis di plasma level
trofoblas ditandai human chorionic gonadotropin dan progesterone.
Di kasus blighted ova hasil plasma pertama yang ditandai adalah
normal dengan range 28-34% sampai 9-10 minggu dan jatuh hanya
sesudahnya. Demikian ini terlihat kalau jaringan trofoblas sangat
umum dan memiliki kapasitas normal untuk semua struktur dan
fungsinya untuk jangka waktu yang lama meskipun kurangnya
embrio.
Tendesi dari blighted ova dipertahankan, diamati sebelumnya oleh
Emmrich, juga di konfirmasi di pembelajaran selanjutnya. Rentang
kecenderungan dari blighted ova (di materi ini, 1 minggu atau lebih
73% dari kasus) bias membawa ke emergency klinis seperti
pendarahan dan infeksi sebelum aborsi akhir. Demikian kebutuhan
dari metode diagnostik terpercaya itu jelas dalam kasus kasus
dengan gejala aborsi mengharuskan untuk membedakan awal
kehamilan normal dengan janin hidup dari patologi ova dan
keguguran yang tidak bisa dihindari.
Kendala diagnostik metode ultrasonic dari minggu ke 8-10
selanjutnya adalah nilai konklusif dalam memperpendek waktu
rawat inap dan waktu ketidakpastian diagnostik. Demikian blighted
ovum bisa di evakuasi tanpa menunggu kespontanan aborsi yang
tidak bisa dihindari. Materi penulis termasuk dalam kasus yang tidak
ada janin yang bisa di deteksi di klinis atau histopatologi dari
uterin. Ini dari kesetujuan hasil dari Robinson. Pentingnya penilaian
berulang ulang harus menekankan di semua kasus dengan
anamnesis yang ragu ragu saat kehamilan (menstruasi tidak teratur,
oligomenorrhea, etc) untuk menghilangkan kemungkinan kantung
kehamilan yang kosong karena kesalahan tanggal. Tidak seperti
Robinson, penulis tidak menentukan dengan tepat volume kantung
kehamilan, tapi berulang ulang penilaian dibuat dalam 36% kasus
untuk mengecek diameter kantung dan gema janin. Apabila tidak
bertambah diameter kantungnya dan gema janin bisa ter observasi
di penilaian berturut turut, diagnosis dari blighted ovum dibuat.
Tidak ada yang ter evakuasi (sebelum aborsi spontan) dilakukan
sebelum minggu ke 11. Di beberapa kasus, diferensiasi ultrasonic
terpercaya antara blighted ova dan kehamilan normal dengan
deteksi yang positif dari tanda tanda kehidupan janin tidak
bermasalah setelah 8-10 minggu amenorrhea. Apabila anamnesis
data akurat.
Keawaman yang normal ditemukan dalam histopatologi dengan vili
di kehamilan anembrionik telah menyebabkan re evaluasi dari
penilaian di aborsi sponta terdiagnosa dengan ultrasound seperti
blighted ovum. Opini penulis ini adalah informasi yang diperoleh
dari histopatologi evaluasi dari jaringan trofoblas itu hanya terbatas
dan hasil retrospektif untuk klinis. Anomaly kromosom terjadi pada
60% jaringan gagal. Menekankan peran konklusif metode diagnostik
awal dan prospektif di perbedan normal dari patologi kehamilan.

Peran utama dalam diferensial diagnosis ini jelas bahwa dari


pemeriksaan ultrasonic.

You might also like