You are on page 1of 2

batuan di Parangkusumo ini terjadi akibat intrusi magma.

Intrusi adalah aktivitas magma di


dalam lapisan litosfer (lapisan terluar kulit bumi). Intrusi magma yang menekan atau mendesak
lapisan litosfer ini karena proses alam kemudian tersingkap (menampak di permukaan tanah).
Intrusi yang dapat menembus litosfer disebut ekstrasi. Hasil ekstrasi yang paling jelas dapat
dilihat pada letusan gunung berapi yang mengeluarkan magma dari perut bumi.
Berikut adalah macam-macam intrusi magma :
Batolit
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat
penurunan suhu yang sangat lambat. Atau dengan kata lain, batolit adalah intrusi magma yang
berada dekat dengan dapur magma. Pada gambar diatas tergambar pada angka 1 yang
menunjukkan posisi terbentuknya batuan beku akibat dari intrusi yang disebut batolit.
Lakolit
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan
atasnya tetap rata. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 2.
Sill
Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. Pada gambar
diatas ditunjukkan dengan angka 3.
Diaterma
Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur
magma sampai ke permukaan bumi. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 4.
Intrusi korok
Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan
litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Dan perbedaan antara intrusi korok dengan sill
adalah apabila sill batuan beku diantara 2 lapisan batuan. Sedangkan apabila intrusi korok adalah
batuan beku yang terbentuk dari intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya memotong
antar lapisan batuan.
Apolisa
Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil atau percabangan
magma yang ukurannya kecil atau sering disebut juga urat-urat magma.

gambar detailnya:

You might also like