You are on page 1of 28

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA
(K3)

TUJUAN K3
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan dengan lancar.

PERATURAN PEMERINTAH YANG MENGATUR:


1. UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970 TENTANG
KESELAMATAN KERJA
2. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO PER05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEWAJIBAN PELAKSANAAN K3
Peraturan Pemerintah RI No 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
Pasal 5
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di
Perusahaannya.
2. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat satu:
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
orang atau,
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
3. Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
4. Pengusahan dalam menerapkan SMK3 wajib
berpedoman pada Peraturan Pemerintah dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KEWAJIBAN PELAKSANAAN K3
Undang undang No 1 Tahun 1970
Bab XI Pasal 15
Ayat 2 :
Sanksi atau hukuman bagi perusahaan yang tidak
membentuk atau tidak melaksanakan P2K3, yakni berupa
denda dan kurungan penjara selama 3 bulan.

FOKUS PELAKSANAAN K3
1. KECELAKAAN KERJA ADALAH :
Suatu kejadian yang pada awalnya tidak dikehendaki dan
mengacaukan proses yang telah direncanakan dan dapat
menimbulkan kerugian harta benda , luka ringan, luka berat
dan korban manusia
2. PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja

KONDISI BERBAHAYA
Pengaman yang tidak sempurna
Prosedur yang
tidak aman

1. Peralatan/bahan yang tidak


seharusnya
2. Kecacatan/ ketidak sempurnaan
3. Penerangan yang tidak sempurna

KONDISI BERBAHAYA
Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
Iklim kerja yang
tidak aman

1. Tekanan udara yang tidak aman


2. Getaran yang berbahaya

TINDAKAN BERBAHAYA
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4. Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan
5. Melakukan proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono /
berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang
ditentukan.

KUIS

KONDISI BERBAHAY
9


TINDAKAN
BERBAHAYA
10

11

DASAR PERATURAN PEMERINTAH


TENTANG K3
Undang - Undang No 1 Tahun 1970
tentang keselamatan kerja

12

IV. UNDANG - UNDANG NO 1 TH


1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
A. Syarat-syarat keselamatan kerja yang
ditetapkan.
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi , memadamkan
kebakaran
c. Memberi pertolongan pada kecelakaan
d. Memberi APD pada pekerja
e. Mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran asap, uap, gas hembusan angin,
cuaca sinar atau radiasi , suara dan getaran
f. Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja ( pisik, psikis,
keracunan, inpeksi dan penularan, dll
B.

Pengawasan K3
13

IV. UNDANG - UNDANG NO 1 TH


1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
C. Kewajiban Memeriksakan Kesehatan
( 1 )
Kerwajiban pengurus memeriksakan
kesehatan TK yg akan diterima atau yang
akan di pindah
( 2 )Kewajiban pengurus memeriksakan
kesehatan semua tenaga kerjanya secara
berkala
Diatur dlm Permen 02 / 1980 dan Permen
No 03 / 1983 tentang pemeriksaan berkala
tenaga kerja
D. Pembinaan
( 1 )Kewajiban pengurus menjelaskan kondisi
bahaya kepada tenaga kerja baru
( 2 )
Pengurus hanya dapat memperkerjakan
tenaga kerja yang sudah
memahami

14

IV. UNDANG - UNDANG NO 1 TH


1970
TENTANG
KERJAKesehatan Kerja
E. Panitia KESELAMATAN
Pembina keselamatan
Diatur dalam Permen No 04 / 1987 tentang P2K3
F. Kecelakaan
Kewajiban pengurus melaporkan setiap kejadian
kecelakaan kerja
Tata cara pelaporan diatur dalam Permen No 03 /
1998 tentang tata cara pelaporan kecelakaan kerja
G. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Wajib memberikan keterangan yang benar bila
diminta oleh pegawai pengawas / ahli
keselamatan kerja
Wajib menggunakan APD
Wajib memenuhi dan mentaati syarat syarat keselamatan kerja
Berhak meminta kpd pengurus untuk menerapkan
syarat syarat keselamatn kerja
Berhak keberatan bekerja bila syarat keselamatan

15

IV. UNDANG - UNDANG NO 1 TH


1970
TENTANG
KESELAMATAN
KERJA
H. Kewajiban
Bila Memasuki
Tempat Kerja
Barang siapa akan memasuki tempat kerja wajib
mentaati syarat kerja dan memakai APD
I. Kewajiban Pengurus
(1)

Wajib membuat syarat syarat kerja secara


tertulis dan menempatkan di tempat kerja /
tempat lain
( 2 )Wajib memasang gambar gambar keselamatan
kerja di tempat kerja
( 3 )Wajib menyediakan APD secara cuma Cuma

16

V. CONTOH PELAKSANAAN PERATURAN UU NO 1 / 1970


A. PENDEKATAN SDM, diataranya :
1. Permenaker No. 09 / MEN / VII / 2010 tentang
Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut
2. Permenaker No. 048 / M / PPK / AK3 KEB / VI /
2012, tentang Penunjukkan Ahli K3 Bidang
Penaggulangan Kebakaran.

B. PENDEKATAN KELEMBAGAAN diantaranya :


1. Permenaker No. 186 / 1999, tentang Pelaporan
Kecelakaan Kerja
2. Peraturan Pemerintah No 50 / 2012, tentang
SMK3
17

D. PENDEKATAN SEKTORAL lainnya :


1. Permenaker 01 / 1988 , tentang Peraturan
Umum Instalasi Listrik ( PUIL )
2. Permenaker No 02 / 1989, tentang Instalasi
Listrik
3. Permenaker No 03 / 1999, tentang Lift Listrik

18

P2K3
TIM P2K3 Adalah Lembaga dibentuk di Perusahaan, membantu usaha
usaha K3
Anggota : Unsur pengusaha dan pekerja
PERSYARATAN PEMBENTUKAN P2K3 :
Perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja 100 orang ke atas atau
dibawah 100 orang memiliki potensi bahaya tinggi.
Jumlah dan Susunan Keanggotaan
a.Perusahaan pekerjanya diatas 100 orang, jumlah anggota 12 orang
( 6 orang wakil pekerja, 6 orang wakil perusahaan )
b.Perusaahn dengan pekerja dibawah 100 orang & dibawah
50 orang jumlah anggota 6 orang ( 3 orang wakil pekerja,
6 orang wakil perusahaan )

19

P2K3
Kepengurusan :
a.
b.
c.
d.

Ketua
: Pengusaha
Sekretaris
: Ahli K3 atau petugas K3
Susunan Pengurus
: Ketua, Sekretaris dan Anggota
Keanggotaan : Pengusaha dan Pekerja/Buruh

Tugas Pokok :
Memberikan saran dan pertimbangan
( diminta atau tidak )

tentang K3 kepada perusahaan

Melaporkan kegiatan K3 triwulan ke Disnaker.

TIM P2K3 yang dibentuk harus disahkan ke Disnaker


20

P2K3
Fungsi :
a.Menghimpun dan mengolah data K3
b.Menunjukkan dan menjelaskan kepada tenaga kerja tentang :
1).
Faktor faktor berbahaya yang dapat menimbulkan gangguan K3
2).
Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
3).
APD
4).
Sikap kerja yg benar dan aman
c.Membantu perusahaan dalam hal :
1).
Mengevaluasi cara kerja dan lingkungan kerja
2).
Tindakan koreksi beserta alternatifnya
3).
Mengembangkan sistim pengendalian bahaya
d.Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
d.Mengembangkan penelitian dan penyuluhan K3

21

Kebijakan K3 perusahaan
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PT. INDO PORCELAIN

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi porcelain


tableware, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi faktor
sangat penting dari setiap kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung
jawab seluruh tingkat organisasi.
PT Indo Porcelain akan senantiasa berusaha mencapai tingkat tertinggi
dalam unjuk K3 dengan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan,
mencegah cidera dan penyakit akibat kerja, memenuhi peraturan
perundangan serta persyaratan K3 yang relevan. Agar tidak
menimbulkan dampak yang berpengaruh terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan.
Untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini PT Indo Porcelain
menyediakan sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan serta
meningkatkan kepedulian K3 pada semua karyawan.
Demikian kebijakan lingkungan ini dibuat sebagai dasar pedoman
dalam pengelolaan sistem manajemen K3 untuk dijalankan dan
dipatuhi.
Tangerang, Juni 2015

22

BEBERAPA POIN YANG MENJADI FOKUS :


Prosedur Kerja :

-Tim tanggap darurat.


-Tugas dan wewenang Tim P2K3.
-Prosedur tanggap darurat.
-Prosedur penanganan, pembuangan,
pengolahan bahan berbahaya, limbah.
-Prosedur penanganan benda tajam.
-Instruksi Safety di area kerja.
-Risk Assestment

Fasilitas :

-Rambu-rambu K3, dan simbol bahaya.


-Kelengkapan APAR dan Hydrant serta record
pengecekan.
-Kotak P3K serta record pengecekan.
-Lampu emergency dan tanda exit serta record
pengecekan.
-Panah Evakuasi
-Medical check up
23

BEBERAPA POIN YANG MENJADI FOKUS :


Training :

-latihan pemadam kebakaran


-Training APAR, MSDS, APD dan Limbah B3

Perizinan :

-SIO sopir forklift, SIO operator cargo lift


-Surat ijin penangkal petir
-Surat pengecekan APAR dari Damkar 6 bulan
sekali
-Surat kelayakan bangunan dan perlengkapan
evakuasi dari Damkar
-Sertifikat hiperkes untuk dokter atau perawat
-Sertifikat hegienis untuk kantin
-Sertifikat penyelia untuk petugas masak di kantin

24

PEMBAGIAN KELOMPOK
TIM 1
Sandy
Purnomo
Fatoni Fauzi

TIM 2

TIM 3

Mathius Agung
Sugiyanto

Cicih Devi

Aris Munandar

Mahmud
Anang TR
Yuli
Sudarmanto

TIM 4
Hendratmo
Murika
F Huda

TIM 5
Doni Yeska
Baehaqi
Fauzan

TIM 6
Yuli Sugiyanto
Ali Irfan
Fery Andreas

TIM 7

TIM 8

Saeful Anwar
M Effendi
M Robby

Lena Angga K
Suteradi
Riaju R

TIM 9
Indra Hidayat
S
Dwi Lestyawan
Lia Yulianti

TIM 10
Agus Tomy
Andri

25

KUIS
1. SETIAP KELOMPOK MENULISKAN KEMUNGKINAN
RESIKO KECELAKAAN YANG TERJADI DI AREA
KERJA NYA.
2. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
3. HITUNG RESIKO KEMUNGKINAN DAN DAMPAK
SERIUSNYA.
4. PIC

Point
15-25
10-12
5-9
3-6
1-2

Resikonya
Critical
High
Medium
Low
Negligble
26

PROBLEM DI LINGKUNGAN KERJA

27

TERIMA KASIH

28

You might also like