Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Annas Syahirul N, S.Ked
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2016
IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. T
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Status Perkawinan: Belum Kawin
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ngrayun, Ponorogo
Agama : Islam
Nomor rekam medis : 35 42 - 37
Masuk RS : 25 Februari 2016
KELUHAN UTAMA
Benjolan di dubur
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat diabetes melitus
: disangkal
Riwayat penyakit jantung/paru : disangkal
Riwayat alergi obat
: disangkal
Riwayat sakit serupa
: diakui
Riwayat Kebiasaan:
Pasien BAB dengan toilet jongkok, kadangkadang mengejan, dan kadang-kadang
kotoran sulit dikeluarkan. Pasien mengaku
kadang susah buang air besar. BAB kadang
teratur setiap hari kadang-kadang juga 2-3
hari sekali baru BAB.
C. Anamnesis Sistemik
Sistem serebrospinal
demam (-), pusing (-)
Sistem
kardiovaskuler
Sistem respirasi
Sistem digestivus
Sistem
muskuloskeletal
Sistem urogenital
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK STATUS
STATUS
GENERALISATA
GENERALISATA
Kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6
Keadaan Umum: tampak sakit sedang
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi
: 76x/menit
Suhu
: 36,1C
Pernapasan : 18x/menit
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 55 Kg
IMT
: BB/ TB2 = 55/(1,60)2 = 21,48 (normal)
PEMERIKSAAN FISIK - 1
Kepala
Normocephali, jejas (-), ekskoriasi (-), nyeri tekan (-),
hematom (-)
Mata
Conjungtiva anemis -/Sklera ikterik -/Injeksi konjungtiva -/Pupil bulat isokor, Reflek cahaya +/+
Edema palpebra -/-.
Telinga
Normotia, Sekret yang keluar -/-, Nyeri tekan -/Hidung
Normal, Tidak ada deformitas, Septum simetris ditengah,
Perdarahan cavum nasi -/Leher, Mulut,Tenggorokan
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
PULMO
COR
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK
ABDOMEN
1. Inspeksi : dalam batas normal
2. Auskultasi : dalam batas normal
3. Perkusi : dalam batas normal
4. Palpasi : dalam batas normal
Rectal Toucher: massa (-), spincter ani menjepit kuat,
mucosa recti licin, sarung tangan lendir darah (-)
Ekstremitas :
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Tidak terdapat oedem pada seluruh extremitas
STATUS LOKALIS
Regio Anus
Inspeksi: massa (-), jejas (-)
Palpasi : dari pemeriksaan RT didapatkan massa
(-), spincter ani menjepit kuat, mucosa recti
licin, sarung tangan lendir darah (-)
Pemeriksaan Anoskopi:
Didapatkan
Keterangan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Glukosa sewaktu
Hasil
Nilai normal
118
<200 mg%
Bleeding time
300
1-5
Clotting time
1000
5-11
Leukosit
12.000
5.000-10.000 /uL
Eritrosit
5.97
4,7-6,1 juta/mm3
Hemoglobin
12,5
12-16 g/dL
Hematokrit
39
38-46 %
Trombosit
478
150-400 ribu/mm3
SGOT
24
0-32 U/l
SGPT
15
Laboratorium
EKG:
dalam
normal
batas
UREA
15.65
0-40 U/l
10-50 mg/dl
CREATININ
1.16
0,7-1,4 mg/dl
TG
7.3
3.4-7
RESUME PEMERIKSAAN
- Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan
di duur sejak lebih dari 1 tahun, benjolan makin lama makin membesar,
keluar saat mengejan, tidak dapat masuk kembali kecuali dimasukkan dengan
tangan.
- Pasin juga mengeluh BAB mengeluarkan darah warna merah segar, nyeri di
sekitar pantat terutama saat BAB.
- Pada riwayat penyekit dahulu untuk riwayat penyakit serupa diakui.
- Pemeriksaan fisik : Ku : baik
- kesadaran : Compos Mentis
- TD : 110/80mmHg
- Nadi : 76X/menit
- RR : 18X/menit
- Status lokalis pada regio anus didapatkan pada pemeriksaan anoskopi
didapatkan 3 buah benjolan pada anus ukuran bervariasi, konsistensi kenyal,
permukaan halus, tertutup mukosa, hiperemis, terdapat sedikit darah pada
permukaan benjolan.
- Pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil
leukosit 12.000 u/L
DIAGNOSIS
Hemoroid interna grade III
DIAGNOSIS BANDING
Polip
Karsinoma kolorektal
PENATALAKSANAAN
Operatif
Dilakukan operasi hemoroidektomi
Post-operatif
Awasi
suhu
Diet lunak
Infus RL diberikan selama 24 jam
Inj ceftriaxone 1 gr
Inj ketorolac
Inj ranitidin
PROGNOSIS
Ad Vitam
: ad bonam
Ad Fungsionam
: ad bonam
Ad Sanationam
: dubia ad bonam
Definisi
Hemoroid adalah pelebaran
vena di dalam pleksus
hemoroidalis yang tidak
merupakan kelainan
patologik. Hanya apabila
hemoroid menyebabkan
keluhan atau penyulit,
diperlukan tindakan.
ANATOMI REKTUM
FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Hemoroid eksterna adalah pelebaran cabangcabang vena rectalis (hemorroidalis) inferior waktu
vena ini berjalan ke lateral dari pinggir anus.
Keadaan klinik yang lebih penting adalah ruptura
cabang-cabang v. rectalis inferior sebagai akibat
batuk atau mengedan, disertai adanya bekuan
darah kecil pada jaringan submukosa dekat anus.
Pembengkakan kecil berwarna biru ini dinamakan
hematoma perianal.
MANIFESTASI KLINIS
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
1.
Hemoroid Eksterna
Trombosis Akut terjadi karena tekanan tinggi di vena
tersebut misalnya ketika mengangkat barang berat,
batuk, bersin, mengejan, atau partus.
Ditandai adanya benjolan di bawah kulit kanalis
analis yang nyeri sekali, tegang dan berwarna kebirubiruan.
Terapi: medikamentosa menggunakan salep
analgesik. Dengan mengeluarkan trombus atau
melakukan eksisi lengkap secara hemoroidektomi
dengan anestesi lokal.
HEMOROID INTERNA
Non Invasive treatment penderita dengan keluhan
minimal
1. Nasehat
jangan
SURGICAL APPROACH
TERIMA KASIH