Professional Documents
Culture Documents
BAB I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang difungsikan untuk
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Semakin luas pelayanan kesehatan
dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin kompleks peralatan dan fasilitas yang
dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang
sangat besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dan tenaga non medis, tetapi
juga pengunjung rumah sakit.
Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain penyakitpenyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi
dan psikososial.
Perkembangan rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia
akhir-akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran.Rumah
sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan
mutu pelayanan kepada masyarakat dengantanpa mengabaikan upaya Kesehatan dan
KeselamatanKerja (K3) di rumah sakit.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius dalam
upaya
kesehatan, maupun keberadaan sarana, prasarana, obat-obatan dan logistik lainnya yang ada
dilingkungan rumah sakit sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
dankedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja rumah sakit,
pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS Rajawali Citra tahun 20124 (K3 RS
Tahun 20124) ini merupakan pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengelolaan K3RS Rajawali Citra dan dapat mengantikan peran standar K3 RS terdahulu yang
dikenal dengan Kebakaran, Keselamatan Kerja dan Kewaspadaan Bencana. Pedoman K3 RS
Rajawali Citra Tahun2014 ini sebagai acuan lebih komprehensif karena di dalamnya terdapat
Standard KesehatanKerja yang mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan
terhadap bencana.
Menyadari kompleksitas permasalahan K3 ini, untuk mengatur masalah terkait
keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan perundangan
diindonesia telahmenetapkan berbagai macam peraturan maupun perundangan terkait
dengan permasalahan K3 ini, diantaranya dalam undang-undang Nomor 23 tahun
1992 tentang
Kesehatan, pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
harusdiselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko
bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10
orang.Disamping itu pemerintah juga terus memperhatikan dan mengatur masalah K3 ini melalui
beberapa dokumen
Kerja yang tertuang dalam SK MENKES nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 dan juga Standart
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit yang tertuang dalam Kepmenkes RI
nomor 1087/Menkes/VIII/2010 yang diharapkan dapat menjadi dasar hukum pelaksanaan K3.
Oleh karena itu, pihak manajemen RS Rajawali Citra diharapkan dapat menerapkan
upaya yang mendukung terciptanya K3 di RS. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 RS lebih
efisien, efektif dan terpadu, maka direktur RS memandang perlu di buatnya suatu pedoman
manajemen K3 di RS Rajawali Citra yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh
pegawai RS Rajawali Citra untuk mendukung tercapainya kondisi kerja yang sehat dan selamat.
Standart K3 RS Rajawali Citra tahun 2014 ini dibuat dengan mengacu pada berbagai
macam sumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1087/Menkes/VIII/2010, standart
K3 RS tahun 2009 yang diterbitkan oleh Depkes RI, Pedoman Manajemen K3 RS
No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber -sumber lain yang diharapkan dapat diterapkan
diseluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit dan sebagai salah
satu parameter penilaian Akreditasi Rumah Sakit yang diamanatkan oleh Undang-Undang no 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
a. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM RumahSakit
Rajawali Citra, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/ pengantar pasien,masyarakat
dan lingkungan sekitar rumah sakit sehingga proses pelayanan rumah sakit berjalan baik
dan lancar.
b. Tujuan khusus
1. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS.
2. Meningkatkan kesadaran dalam K3 bagi manajemen, pelaksana dan
pendukung program.
b.
Beban Kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun
nonfisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh
kondisilingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik.
c.
Lingkungan Kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor
fisik,kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja
dalammelaksanakan pekerjaannya
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNTI KERJA
BAB VI. URAIAN JABATAN
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI
BAB X. PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI. PELAPORAN
1. Pelaporan Harian
2. Pelaporan Bulanan
3. Pelaporan Tahunan