You are on page 1of 20

APLIKASI PENGATURAN GIZI DAN DIET KHUSUS HARIAN UNTUK

PENYAKIT DIABETES MELLITUS BERBASIS ANDROID


(STUDI KASUS PADA PUSKESMAS WONOSOBO I)

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Dimas Rizki Nugroho Adi


10.11.3554

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014

DAILY NUTRITION CONTROL AND TYPICAL DIETICS FOR


DIABETES MELLITUS DISEASES BASED ON ANDROID
(CASE STUDY ON PUSKESMAS WONOSOBO I)
APLIKASI PENGATURAN GIZI DAN DIET KHUSUS HARIAN UNTUK
PENYAKIT DIABETES MELLITUS BERBASIS ANDROID
(STUDI KASUS PADA PUSKESMAS WONOSOBO I)
Dimas Rizki Nugroho Adi
Krisnawati
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of information technology currently moving forward really fast


especially on the cellular phone service.The Cellular phone development which begins
from telecommunication device that has basic ability same as convensional phone fixed
channel, but have mobility ability until the phone cell that has high ability and functions
like or nearly close with computer, and recently called as smartphone.
Only a little of smartphone application especially android application which
developed for health especially for diabetes disease, both for handling or controlling the
diabetes. Diabetes Mellitus cannot be cured but it can be controlled. And diet is the most
important aspect to control glucose level on the blood. In other hands this diet can lower
the glucose level on the blood to normal, so that it can be the preventing action before the
diabetes complication happens.
Based on those problems,the writer had an idea to create an application that can
help diabetes patients to control the nutritions and daily typical diet. This application can
help patients to control the nutritions intake and amount of calories in each food which
patients eat daily. So that, the glucose level on the blood can be pressed to the normal
range.
Keywords : Computer Science, Android, Diabetes Mellitus

1.

Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komputer pada saat ini bergerak dengan

pesat dan maju terutama pada layanan telepon seluler. Perkembangan telepon seluler
yang bermula dari perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon konvesional saluran tetap, namun dapat dibawa ke
mana-mana (mobile) sampai dengan telepon seluler yang memiliki kemampuan yang
tinggi dan memiliki fungsi-fungsi hampir sama dengan komputer yang saat ini lebih
dikenal sebagai telepon cerdas (smartphone).
Smartphone merupakan telepon seluler yang bekerja menggunakan seluruh
perangkat lunak sistem operasi yang dapat menyajikan fitur-fitur canggih seperti surel
(surat elektronik), kemampuan untuk terhubung dengan jaringan atau internet,
menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh serta VGA. Sistem operasi
yang dapat ditemukan di telepon cerdas (smartphone) antara lain Symbian, iPhone, RIM
BlackBerry, Windows Mobile, Linux, Palm WebOS dan Android. Namun pada saat ini
sistem operasi Android yang lebih banyak digunakan pada telepon cerdas (smartphone).
Faktor-faktor yang mendorong sistem operasi Android lebih banyak digunakan pada
smartphone karena sistem operasi ini dibangun menggunakan kernel linux dengan
sumber terbuka (open source) dan lisensi perizinan pada Android yang memungkinkan
perangkat lunak ini untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para
pengembang aplikasi (developer). Oleh karena itu banyak aplikasi-aplikasi yang
dikembangkan oleh para developer seperti aplikasi penghitungan, navigasi perangkat
lunak maupun perangkat keras, aplikasi bisnis, serta aplikasi sosial media yang sedang
marak saat ini. Namun, aplikasi Android yang dikembangkan untuk dunia kesehatan
masih sangat sedikit, terlebih lagi aplikasi yang berkaitan dengan penyakit diabetes
melitus, baik aplikasi untuk penanganan maupun kontrol terhadap penyakit tersebut.
Diabetes Melitus yang juga dikenal di Indonesia sebagai penyakit kencing manis
adalah penyakit yang disebabkan karena ketidakmampuan organ pankreas untuk
meproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau organ pankreas mampu
memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tubuh tidak dapat menggunakannya
dengan efektif, dalam kasus tertentu mungkin dapat disebabkan oleh gabungan dua hal
tersebut. Jika insulin dalam tubuh tidak cukup atau insulin tidak dapat bekerja secara
efektif (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula dalam darah,
inilah yang terjadi pada pasien Diabetes Melitus. Terkadang pasien tidak sadar dengan
kadar glukosa darah di tubuhnya, Kadar glukosa darah seorang pasien akan lebih tinggi
dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes mellitus
keadaan ini disebut dengan keadaan Prediabetes. Namun keadaan Prediabetes ini akan
lebih meningkatkan risiko seseorang untuk menderita Diabetes Melitus tipe 2, penyakit

jantung atau stroke. Keadaan yang sama juga berlaku pada pasien yang sudah
didiagnosis terkena Diabetes Melitus baik tipe satu, dua, ataupun tiga yang tidak
mendapat penanganan yang tepat atau dibiarkan dalam waktu yang lama. Diabetes
Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Pada pasien DM, diet merupakan
aspek yang penting untuk mengontrol peningkatan kadar glukosa darah. Dengan diet
pasien DM dapat menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal atau mendekati
normal, sehingga mencegah terjadinya komplikasi pada pasien tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis memiliki gagasan untuk
membuat aplikasi yang dapat membantu pasien Diabetes Melitus untuk mengatur asupan
gizi dan diet secara harian sehingga pasien diabetes dapat terbantu dengan panduan
asupan gizi dan jumlah kalori dalam setiap makanan yang pasien makan setiap harinya
sehingga peningkatan kadar glukosa dalam darah dapat diturunkan mendekati batas
normal.

2.

Landasan Teori

2.1

Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus (Kencing Manis) adalah suatu kumpulan gejala yang

timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
secara terus-menerus (kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif maupun kualitatif

Pada dasarnya, diabetes mellitus disebabkan oleh hormon insulin penderita yang tidak
mencukupi atau tidak efektif sehingga tidak dapat bekerja secara normal. Padahal,
insulin mempunyai peran utama untuk mengatur kadar glukosa dlama darah, yaitu (pada
orang normal) sekitar 60-120 mg/dl pada waktu puasa , dan dibawah 140 mg/dl pada dua
jam sesudah makan. Karena kadar glukosa darah pada waktu puasa meningkat, maka
kelebihan glukosa tersebut akan dikeluarkan melalui urine, sehingga terjadilah glukosuria
(adanya glukosa di dalam urine). Pada orang normal glukosuria tidak terjadi.
Adanya glukosuria ini dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain:
1.

Urine penderita tersebut segera dikerumuni semut karena mengandung


glukosa.

2.

Adanya rasa manis di urine (Dr. Thomas Wilis dari Inggris yang pertama kali
mencoba menjilat urinenya)

3.

Timbul rasa gatal di daerah kemaluan pada bekas kencing.

4.

Yang paling tepat adalah pemeriksaan terhadap adanya glukosa di dalam


urine dengan cara:
a.

Reaksi Fehling (reaksi rebus urine)

b.

Kertas strip yang disebut BM test, Glukotest, Diastrix

c.
2.2

Reaksi dengan tablet, yaitu dengan Clinitest

Diet
Definisi istilah diet yang benar menurut Andry Hartono adalah pengaturan jumlah

dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat. Dari definisi
diet tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa diet diabetes adalah pengaturan
jumlah dan jenis makanan setiap hari guna mengontrol kadar glukosa darah guna
mencegah dan meperlambat terjadinya komplikasi. Tujuan Diet Diabetes Mellitus adalah
membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara :
1.

Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal


dengan

menyeimbangkan

asupan

makanan

dengan

insulin

(endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan


aktivitas fisik.
2.

Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.

3.

Memberi cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai berat


badan normal.

4.

Menghindari

atau

menangani

komplikasi

akut

pasien

yang

menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek


dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan
jasmani.
5.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Askandar Tjokroprawiro, penelitian


ini merupakan disertasi Beliau bekerja sama dengan Afdeling Endocrinologi Academisch
Ziekenhuis, Leiden (Belanda) untuk memperoleh gelar doctor. Di dalam penelitian
tersebut disebutkan, Diet-B mempunyai komposisi 68% kalori karbohidrat, 20% kalori
lemak dan 12% kalori protein berbeda dengan Diet-Diabetes di Negara Barat (Diet A)
yang biasanya mengandung sekitar 40-50% karbohidrat dan 30-35% lemak. Diet tinggi
karbohidrat bentuk kompleks (bukan monosakarida), yang diberikan dalam dosisterbagi,
dapat meningkatkan atau memperbaiki glucose uptake (pembakaran glukosa) di jaringan
perifer, dan regimen ini memperbaiki kepekaan sel beta pancreas untuk sekresi insulin.
Dalam Diet-B tersebut banyak terkandung serat, yang sumber serat nya berasal
dari Sayuran Golongan-A dan Sayuran Golongan-B. Tingginya serat ini dapat menekan

kenaikan kadar kolesterol darah, karena serat tersebut akan meningkatkan jumlah
kolesterol yang diekskresi ke dalam usus dari empedu yang seterusnya dikeluarkan
bersama tinja.
2.3

Android
Android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Linux yang mencakup

sistem operasi, middleware, dan apikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi
para pengembang sehingga dapat menciptakan aplikasi dengan leluasa untuk digunakan
oleh para pengguna smartphone android. Pada awalnya android dikembangkan oleh
Android Inc, kemudian dibeli oleh Google Inc.

2.4

Android Software Development Kit (SDK)


Android Software Development Kit (SDK) berisi debugger, library, emulator,

dokumentasi, contoh kode program dan tutorial. SDK Android adalah mesin utama untuk
mengembangkan aplikasi Android

2.5

Android Development Tool (ADT)


Plugins Android Development Tool (ADT) berguna sebagai pengenal Android di

dalam IDE Eclipse. Dengan ADT plugins kita bisa membuat project aplikasi Android baru,
mengakses tools emulator, dan perangkat Android, melakukan kompilasi dan men-debug
aplikasi, mengekspor aplikasi ke Android Packages (APK), membuat sertifikasi digital
terhadap kode program APK.

3.

Analisis dan Perancangan

3.1

Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),


dan ancaman (threats) dalam suatu proyek. Analisis SWOT memiliki peranan guna
menganalisis berbagai permasalahan yang bersinggungan dengan aplikasi yang dibuat.

3.2

Analisis Kebutuhan

3.2.1

Analisis Kebutuhan Fungsional


Pertimbangan utama dalam membangun aplikasi ini adalah ditujukan agar

aplikasi, dapat dioperasikan dengan mudah oleh pengguna. Oleh karena itu berikut ini
penulis sertakan kebutuhan-kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna :
1.

Kebutuhan Input
a. Daftar konsumsi makanan

Pengguna menginputkan daftar-daftar makanan apa saja yang biasa


dikonsumsi oleh user setiap harinya.
b. Kadar gula (glukosa) darah
Kadar gula (glukosa) darah pasien setelah melakukan diagnostik.
Diagnostik pertama ditegakkan dengan pemeriksaan kadar glukosa
darah pengguna dari pembuluh darah vena yang selanjutnya dilakukan
pemeriksaan kadar gula darah kapiler dengan glukometer untuk
mengontrol hasil Diet Diabetes Mellitus. Pada prakteknya jenis kadar
glukosa darah yang diperiksa adalah GDP (Gula Darah Puasa) dan
TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral).
c. Berat Badan (BB)
Berat Badan pengguna saat melakukan penginputan.
d. Tinggi Badan (TB)
Tinggi Badan Pengguna saat melakukan penginputan.
2.

Kebutuhan Proses
a. Indek Massa Tubuh (IMT)
Penentuan gizi penderita dilaksanakan dengan menghitung persentasi
IMT (Indek Massa Tubuh) dengan rumus:
=

BB
TB x 2

BB = Berat Badan (kg)


TB = Tinggi Badan (cm)

b. Klasifikasi Status Gizi


Hasil yang diperoleh dari perhitungan IMT akan menentukan klasifikasi
status gizi seseorang, berikut daftar klasifikasinya :
-

Kurus (Underweight), Bila IMT < 18,5

Normal (Ideal), Bila IMT 18,5 - 22,9

Gemuk (Overweight), Bila IMT 23 - 27

Obesitas, Bila IMT > 27

c. Jenis Diet
Setelah memperoleh Klasifikasi Status Gizi dari perhitungan diatas, maka
untuk memperoleh jenis diet diabetes yang harus pengguna lakukan,
dilakukan penghitungan pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari,
yaitu:
-

Kurus: Berat Badan x 40-60 kalori

Normal: Berat Badan x 30 kalori sehari

Gemuk: Berat Badan x 20 kalori sehari

Obesitas: Berat Badan x 10-15 kalori sehari

Setelah pedoman jumlah kalori diperoleh maka, jenis diet dapat


ditentukan. Penentuan Jenis Diet Diabetes dapat dilakukan.

3.2.2

Analisis Kebutuhan Non-Fungsional


a. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
1. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi
Pencarian Lokasi Terdekat Pelayanan Kesahatan adalah :
a. Laptop Lenovo Y470 Series
b. Processor : Intel Core i7-2670QM 2,2GHz
c.

RAM : 4 Gigabyte

d. HDD : 750 Gigabyte


2. Perangkat keras smartphone yang digunakan untuk mengoperasikan
aplikasi Pencarian Lokasi Terdekat Pelayanan Kesahatan minimal
sebagai berikut :
a. CPU 1 GHz
b. Memory 512 Mb
c.

Android OS versi minimal 2.3

d.
b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
1. Perangkat Lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi sebagai
berikut :
a. Sistem operasi windows 7 ultimate
b. Eclipse Indigo
c.

Android Software Development Kit (Android SDK)

d. Java Development Kit (JDK)


e. Android Development Tools (ADT)
f.

SQLite

2. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi adalah


Smartphone dengan sistem operasi minimal android 2.3 (gingerbread)
dan versi sistem operasi diatasnya.

3.3

Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum dimaksudkan agar memberikan gambaran umum


mengenai sistem yang akan dibangun. Perancangan ini mengidentifikasi komponen
sistem informasi yang akan dibangun secara detail.

3.3.1

Unified Modeling Language (UML)


Pada dasarnya UML sebagai bahasa visual untuk menjelaskan, memberikan

spesifikasi, merancang, membuat model, dan mendokumentasikan aspek-aspek dari


sebuah

sistem.

Karena

penggunaan diagram

tergolong

bahasa

visual,

untuk menggambarkan aspek

UML

lebih

mengedepankan

dari sistem

yang sedang

dimodelkan. Bahasa visual dimaksudkan agar mudah dipahami secara langsung, karena
jika disajikan menggunakan bahasa pemrograman.
Pemodelan yang digunakan dalam menggambarkan kebutuhan fungsional pada
aplikasi Pengaturan Gizi dan Diet Khusus Harian untuk Penyakit Diabetes Melitus
Berbasis Android yaitu dengan pemodelan Use Case Diagram. Use Case Diagram dalam
aplikasi sebagai berikut.

Gambar 3.1 UseCase Diagram

Class diagram umumnya digunakan untuk menjelaskan tipe dari sebuah sistem
serta hubungan (relationships) yang terdiri dari 3 bagian yaitu class, attribute, serta
method yang akan dijalankan. Pada Class Diagram menjelaskan tiga perspektif yang
berbeda

saat

melakukan

perancangan

sistem

yaitu

konsep,

spesifikasi,

implementasi.

Gambar 3.2 Class Diagram

3.4

Struktur Basis Data

Struktur basis data untuk menyimpan data ke aplikasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Struktur Tabel Makanan

Kolom
id_makanan

Tipe Data
Integer

Panjang
-

Key
Primary
Key,auto

Deskripsi
-

dan

increment
nama_makanan
jml_kalori
jml_protein
jml_lemak
jml_karbohidrat
jml_kolesterol

varchar
Double
Double
Double
Double
Double

30 -

jenis_data

permanen,
custom

Jenis data yang akan


disimpan di database
aplikasi

Tabel 3.2 Struktur Tabel Tips Diet

Kolom

id_tips
tgl_perhitungan
tinggi_badan
berat_badan
info_tips

Tipe
Data

Panjang

Integer
Date
time
Double
Double
Text

Key
Primary
Key,auto
increment

Deskripsi

Hasil perhitungan tips diet

Tabel 3.3 Struktur Tabel Gula Darah

Kolom

Tipe
Data

tgl_input
gdp

Integer
Date
time
Double

Key
Primary
Key, auto
increment

ttgo
tgl_pengingat_
lanjut

Double
Date
time

stat_gula

Text

id_gula

Panjang

Deskripsi

Angka kadar gula darah puasa


Angka kadar gula darah dua jam
setelah makan
Tanggal pengingat pengecekan
gula darah selanjutnya
Hasil statistika keadaan gula
darah setelah beberapa kali
ambil

4.

Implementasi dan Pembahasan

4.1

Implementasi Basis Data

Struktur Database
Struktur basis data untuk penyimpanan data ke aplikasi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Tampilan Struktur Database

Database Daftar Makanan


Memasukan data makanan pada table dengan memilih browse data.

Gambar 4.2 Tampilan Database Pelayanan Kesehatan

4.2

Pembahasan
Halaman Pengguna adalah tampilan yang dilihat dari sisi pengguna aplikasi.

Pada bagian ini merupakan implementasi dari perancangan pada bab sebelumnya.
Berikut merupakan implementasi halaman pengguna :
1. Splash Screen
Splash screen adalah tampilan pertama program sebelum masuk ke menu
utama atau tampilan utama dari sebuah aplikasi.

Gambar 4.3 Tampilan Splash Screen


2. Halaman Menu Utama
Halaman menu utama adalah halaman yang tampil ketika aplikasi telah
dijalankan. Pada halaman terdapat beberapa pilihan menu.

Gambar 4.4 Halaman Menu Utama

3. Halaman Menu Daftar Makanan


Menu Daftar Makanan ini merupakan halaman yang berisikan list-list daftar
makanan yang telah disediakan pada database aplikasi, selain itu pengguna
dapat menginputkan list daftar makanannya sendiri pada menu ini untuk
ditampilkan pada List Daftar Makanan.

Gambar 4.5 Halaman Menu Daftar Makanan

Gambar 4.6 Halaman Tampilan List Daftar Makanan

4. Halaman Menu Tips Diet.


Di dalam menu ini user akan mendapatkan informasi tips diet yang akan
dijalani oleh user. Sebelum memperoleh informasi tips dietnya pengguna
harus menginputkan berat badan dan tinggi badan terlebih dahulu untuk
dilakukan penghitungan.

Gambar 4.7 Halaman Tampilan Menu Tips Diet

Gambar 4.7 Halaman Tampilan Info Tips Diet

5.

Halaman Kadar Gula Darah


Menu Kadar Gula Darah memiliki fungsi untuk melakukan pengontrolan
kadar gula darah setelah melakukan diet. Dimana User harus menginputkan
GDP (Gula Darah Puasa) yaitu user tidak makan kurang lebih 8 jam
sebelum dilakukan pengetesan kadar gula darah dan TTGO (Tes Toleransi

Glukosa Oral) atau kadar glukosa darah dua jam setelah makan. Setelah
menginputkan kedua hal tersebut maka data gula darah akan disimpan dan
akan ditampilkan statistikanya secara berkala berdasarkan periode tertentu
yang diinputkan oleh user.

Gambar 4.8 Tampilan Menu Kadar Gula Darah.

Gambar 4.9 Tampilan Statistik Kadar Gula Darah

6. Halaman Bantuan
Halaman bantuan memberikan informasi mengenai petunjuk penggunaan
aplikasi.

Gambar 4.10 Halaman Tampilan Bantuan

7. Halaman About
Halaman Tentang berisi informasi umum mengenai aplikasi.

Gambar 4.11 Halaman Tampilan About

5.

Penutup

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya hingga akhir dari aplikasi

Pengaturan Gizi dan Diet Khusus Harian untuk Penyakit Diabetes Melitus Berbasis
Android maka dapat disimpulkan :
1. Aplikasi ini menyediakan layanan yang dapat melakukan pengaturan diet
harian bagi pasien Diabetes Mellitus berdasarkan jumlah kalori dan
komposisi kalori karbohidrat, kalori lemak serta kalori protein yang cocok
untuk orang Indonesia.
2. Aplikasi ini dapat menampilkan statistika keadaan gula darah yang
diinputkan oleh user setelah menjalankan diet sehingga aplikasi ini dapat
membantu pasien Diabetes Mellitus untuk melakukan pengontrolan terhadap
keadaan gula darahnya.
3. Aplikasi ini berbasis android dibuat melalui tahap analisis yaitu dengan
menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap
perancangan mulai dari rancangan database, dan rancangan interface.
4.

5.2

Saran
Demikian beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk

pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya.


1. Dalam pembuatan aplikasi kedepan membutuhkan admin dengan pakarpakar Diabetes Mellitus secara langsung, sehingga update data diinputkan
secara langsung oleh pakar tersebut.
2. Kedepannya aplikasi diharapkan dapat melakukan diagnosis jenis-jenis
Diabetes.
3. Aplikasi dapat menampilkan tips makanan beserta nominal gramnya
berdasarkan makanan yang diinputkan oleh user.
4. Aplikasi dapat menampilkan jenis-jenis diet yang lebih beragam lagi untuk
bermacam-macam jenis Diabetes Mellitus.
5. Aplikasi dapat menampilkan jenis bahan makanan yang ingin ditampilkan
sesuai dengan pilihan user.
6. Hasil statistika keadaan gula darah user, kedepannya memiliki bentuk grafik.
7. Statistika keadaan gula darah user kedepannya memiliki keputusan tentang
hasil statistikanya (Sistem Pengambil Keputusan berdasarkan summary hasil
statistika setelah melakukan diet).

8. Aplikasi belum memiliki situs dari admin yang langsung tehubung browser di
handphone Android untuk melakukan update.
9. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya, aplikasi ini dapat otomatis
melakukan update apabila terkoneksi secara online dengan internet.
Demikian beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk
pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2006. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia.


Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Hartono, Andry. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
H, Nazruddin Safaat. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android. Bandung: Informatika.
Kadir, Abdul. 2007. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Lanywati, Endang. 2011. Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta:
Kanisius
McCarty, Zimmet P. 1994. Diabetes 1994 to 2010: global Estimates and Projections.
Melbourne: International Diabetes
Nugroho, Adi. 2008. Pemograman Java Menggunakan IDE Eclipse. Yogyakarta: Andi.
S. Rosa A, dan Shalahuddin M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi Objek). Yogyakarta: Modula.
Suprianto, Dodit dan Rini Agustina. 2012. Pemograman Aplikasi Android. Yogyakarta:
MediaKom.
Tjokroprawiro, Askandar. 2011. Panduan Lengkap Pola Makan untuk Penderita Diabetes.
Jakarta: Gramedia.
Tjokroprawiro, Askandar. 1978. The Dietic Regimen for Indonesian Patients with
Diabetes Mellitus (Thesis). Belanda
Tapan, Eric. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta : Elex Media Komputindo.

You might also like