You are on page 1of 6

Komplikasi

Hiperkoagulabilitas
Infeksi
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan keseimbangan nitrogen
Gangguan kardiovaskuler
Syok

Tatalaksana
Farmakologi:
Kortikosteroid Prednison
dosis 60 mg/hari (2 mg/kgBB) setiap hari selama 4
minggu, dilanjutkan dengan 40 mg/m/hari secara
intermiten (3 hari dalam 1 minggu) atau dosis
alternating (selang sehari) selama 4 minggu
Cara kerja: mengurangi biosintesis prostglandin
melalui penurunan ekskresi enzimsikolooksigenase
(COX1 dan COX2) sehingga proses inflamasi dapat
dihambat
Efek samping pemberian obat yang lama dapat
menimbulkan efek samping yaitu moon face,
obesitas, hipertensi, osteoporosis, gangguan
pertumbuhan dan gangguan psiko-emosional.

Jika terjadi resisten steroid dapat


diterapi dengan diuretika untuk
mengangkat cairan berlebihan,
misalnya obat-obatan spironolakton
dan sitotoksik ( imunosupresif ).
Pemilihan obat-obatan ini didasarkan
pada dugaan imunologis dari
keadaan penyakit. Ini termasuk obatobatan seperti 6-merkaptopurin dan
siklofosfamid.

Terapi simtomatik:
1. Edema
Pemberian albumin (salt poor albumin): 0,51gr/kgBB selama satu jam yang disusul
kemudian oleh furosemid I.V 1-2mg/kgBB/hari
2. Proteinuria
ACE (Angiotensin Converting Enzyme) atau
ARB (Angiotensin Receptor Blocker) inhibitors
(misalnya captopril,lisinopril) bekerja sebagai
anti proteinuria. Cara kerja kedua obat ini
dalam menurunkan ekskresi protein di urin
melalui penurunan tekanan hidrostatis untuk
mengubah permeabilitas glomerulus.

Non farmakologi:
Non farmakologi:
Diet. Pola makan yang dianjurkan untuk
pasien Sindrom Nefrotik adalah rendah garam
(,2 g/hari), rendah lemak jenuh, serta rendah
kolestrol
Asupan protein 0,8 g/kgBB/hari ditambah
dengan ekskresi protein dalam urin selama
24 jam. Restriksi cairan untuk membantu
mengurangi edema
Hindari obat-obatan yang nefrotoksik (OAINS,
antibiotik golongan aminoglikosida, dan
sebagainya)

Prognosis
Pada umumnya sebagian besar (80%) sindrom
nefrotik primer memberi respon yang baik
terhadap pengobatan awal dengan steroid,
tetapi kira-kira 50% diantaranya akan relaps
berulang dan sekitar 10% tidak memberi
respon lagi dengan pengobatan steroid.
Prognosis umumnya baik, kecuali pada
keadaan-keadaan disertai hipertensi, termasuk
jenis sindrom nefrotik sekunder, gambaran
histopatologi dengan kelainan yang buruk.

You might also like